Urgensi Penerapan Pidana Terhadap Korporasi Dalam Tindak Pidana Lingkungan Hidup (Studi Kasus...

URGENSI PENERAPAN PIDANA TERHADAP KORPORASI
DALAM TINDAK PIDANA LINGKUNGAN HIDUP
(Studi Kasus di Kawasan Industri Medan)

TESIS

Oleh :

YUSRA
982105034 / HK

PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2001
Yusra : Urgensi Penerapan Pidana Terhadap Korporasi Dalam Tindak Pidana Lingkungan Hidup…, 2001
USU Repository © 2007

URGENSI PENERAPAN PIDANA TERHADAP KORPORASI DALAM
TINDAK PIDANA LINGKUNGAN HIDUP
(Studi Kasus di Kawasan Industri Medan)

Y u s r a 1
Bachtiar Agus Salim2
Muhammad Daud2
Syamsul Arifin2
INTISARI
Penelitian ini dimotivasi oleh keluhan masyarakat Kelurahan Mabar, khususnya
yang berdekatan dengan KIM (Kawasan Industri Medan). Mereka sangat keberatan
dengan aktivitas korporasi industri di KIM karena mencemari lingkungan di darat,
air dan udara. Sebagian dari mereka kesehatannya terganggu. Hal menarik untuk
diamati adalah belum efektifnya k o n t r o l h u k u m d a l a m m e n g e n d a l i k a n k e g i a t a n
i n d u s t r i i t u s e r t a kecenderungan korporasi sebagai pelaku tindak pidana. Sanksi
administratif, demikian pula sanksi perdata telah gagal melindungi masyarakat menjadi
korban. Prinsip pencegahan dan keseimbangan dalam pengelolaan lingkungan
hidup diabaikan. Sesungguhnya urgensi penerapan pidana sudah layak. Namun, untuk
dapat dipertanggungjawabkan secara objektif, perlu penelitian mengenai latar belakang
urgensinya. Ingin diketahui pula bentuk pertanggungjawabannya serta sanksi pidana
yang dapat diterapkan terhadap korporasi itu. Oleh karena keresahan masyarakat telah
berlangsung sejak periode 1994/1995, sanksi administratif dan sanksi perdata telah
gaga!, sedang sanksi pidana belum dimanfaatkan, terkesan ada kendala. Penelitian ini juga
ingin mengetahui kendala itu. Tujuannya untuk menyusun solusi alternatif guna

mengatasi kendala penerapan pidana terhadap korporasi. Atas dasar itu, menarik pula
menjadikannya sebagai studi kasus.
Sifat penelitian ini adalah deskriptif. Pendekatan yang dipakai dalam membahas
masalah tersebut adalah kombinasi antara yuridis normatif dan yuridis sosiologis
(empiris). Lokasi penelitian di Kelurahan Mabar. Sasaran penelitian tidak hanya
terhadap peristiwa yang telah lalu, tapi akan di teliti kecenderungannya pada masa kini.
Sampel yang ditentukan secara purposive sebagai sumber data adalah 23 (dua puluh tiga)
orang yang pernah berdemonstrasi. Untuk melengkapi data tersebut ditentukan informan
baik dari instansi terkait, tokoh masyarakat setempat maupun korporasi industri di

1

Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah Aceh Tengah, Takengon.

2

Fakultas Hukum USU, Medan.

Yusra : Urgensi Penerapan Pidana Terhadap Korporasi Dalam Tindak Pidana Lingkungan Hidup…, 2001
USU Repository © 2007


KIM. Alat pengumpul data adalah kuesioner yang dilengkapi dengan wawancara,
selain pengamatan Iangsung peneliti di lapangan. Pencarian data tidak memfokuskan pada aspek
kuantitatif, tapi kualitatif. Sesuai dengan sifat penelitian deskriptif, penentuan sampel secara
purposive dan aspek kualitatif dari data yang dikumpulkan, maka analisa yang dipakai
adalah analisa kualitatif. Kesulitannya korporasi yang menjadi sasaran penelitian tidak
mengisi kuesioner yang dikirimkan. Begitupun proses penelitian yang dilakukan
bukanlah tanpa hasil.
Hasil penelitian mengenai latar belakang pentingnya penerapan pidana terhadap korporasi
yang meiakukan TPLH (Tindak Pidana Lingkungan Hidup) di KIM, berangkat dari alasan
pentingnya perlindungan korban, prinsip pencegahan dan bertambahnya pelaku
korporasi, yaitu selain PT.Medan Canning juga PT.Juta Jelita, PT.Red Ribbon dan
PT.Indokarya Tetap Cemerlang. Terdapat peluang penerapan pidana secara primum remedium.
Bentuk pertanggung jawaban pidananya adalah korporasi yang harus bertanggung
jawab dengan asas strict liability dan pembuktian terbalik. Sanksi pidana berupa, 1)
pidana denda, 2) ganti kerugian pada korban. Selain itu perlu tindakan tata tertib sementara
dengan penghentian kegiatan yang menimbulkan pencemaran. Kendalanya, 1) partisipasi
masyarakat menurun karena tidak ada jaminan keamanan, 2) belum terpadu perumusan
pertanggungjawaban pidana dan sanksi pidana terhadap korporasi dan belum ada sanksi pidana
ganti kerugian dan Tindakan Tata Tertib Sementara di dalam UU No.23 Tahun 1997

Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH), 3) Belum ada pedoman penerapan
sanksi yang dapat menentukan kapan berbagai jenis sanksi diterapkan. Berbagai kendala ini
sekaligus menandakan tidak adanya keterpaduan dalam perumusan pidana dalam UUPLH,
yang berimplikasi pada kekeliruan penerapan. Solusi alternatifnya adalah, 1) pembentukan
aparat polisi khusus (institusi khusus). 2) pertanggungjawaban pidana mutlak (strict
liability) dan pembuktian terbalik dapat diterapkan. Biaya menjalankan prosedur lebih murah.
Jadi, asasnya “fakta sudah berbicara sendiri”. Perlu penyempurnaan sanksi baik pidana maupun
tindakan tata tertib, 3) Harus ada pedoman penerapan sanksi dan perlindungan bagi
masyarakat yang menjadi saksi bagi kepentingan penyidikan delik lingkungan.

Kata kuncinya: 1. korporasi sebagai pelaku delik lingkungan hidup
2. pertanggungjawaban pidana
3. sanksi pidana
4. penerapan pidana
5. pencegahan, keterpaduan dan keseimbangan

Yusra : Urgensi Penerapan Pidana Terhadap Korporasi Dalam Tindak Pidana Lingkungan Hidup…, 2001
USU Repository © 2007

URGENCY OF PUNISHMENT APPLICATION

AGAINST CORPORATION IN THE LIVING ENVIRONMENT OFFENCES
(Case Study in Medan Industry Area)
Y u s r a 1
Bachtiar Agus Salim2
Muhammad Daud2
Syamsul Arifin2

ABSTRACT
This research is motivated by people complaint of Kelurahan Mabar, particularly
those are near Medan Industry Area. They disagree for activity of industry in that area
because the operation can result in land, water and air pollution. Some people had
suffered from health disturbance. The interesting case to note is the ineffective law
control in controlling the industry activities. The administrative sanction and civil
sanction have failed to prevent the people from victims. Precautionary principle and
equilibrium in management of environment has been abandoned. As a result, it is urgently
to enforce of punishment. However, for objectively responsible, it is important to
i n v e s t i g a t e t h e u r g e n c y b a c k g r o u n d . I t i s a l s o i mp o r t a n t t o k n o w responsibility
forms and criminal sanction to be practiced against the corporation. Because of the
peoples complaints has been lasting since period of 1994/1995, administrative and civil
law sanction failed, while criminal sanction has been unpracticed, this then seems as a

real obstacles. This research also aims at involving the obstacle for analyses. The
principal objektive is to arrange alternative solution to overcome the punishment of
application obstacle against the corporation. Therefore, this is an interesting case study.
This research is descriptive. The approach used discussing the problems is
combination between normative and sociologic (empirical). Location of research is at
Kelurahan Mabar. The target of research is not only placed to previous events, but also
and analyses will be directed to current tendency. Sample is determined purposively as data
resources consisting of 23 peoples who have ever conducted demonstration (protest). To
make the data complete, information also was gained from pertaining instances, people
figures or from corporation in Medan Industry Area itself. The instrument used to collect
the data is questionnaire followed by interview, and direct

1

Muhammadiyah College of Law of Aceh Tengah, Takengon.

2

Law Faculty of North Sumatera University.


Yusra : Urgensi Penerapan Pidana Terhadap Korporasi Dalam Tindak Pidana Lingkungan Hidup…, 2001
USU Repository © 2007

Survey to site (field research). The collection of data does not only focus to quantitative aspect,
rather than qualitative. For this descriptive determination of sample purposively and
qualitative aspect of collected data, then the analyses used is qualitative. The problem in this
case that, corporation as target, did not complete the questionnaire sent. But the research process
also gave a considerable result.
The result of research regarding the importance background of adopting
punishment against corporation implementing environmental offences in KIM, depart
from the importance of protection to victim, precautionary principle and increased
corporation actor, i.e., in addition to PT.Medan Canning also PT.Juta Jelita, PT.Red Ribbon
and PT. Indokarya Tetap Cemerlang. There is a chance of adopting punishment application as
premium remedium. The form of criminal liability is corporation will bear responsible
through strict liability principles. Criminal sanction consists of, 1) fine, 2) compensation ti
victim. In addition, it is important to enforce temporary treatment by stopping the
activities resulting in pollution. But there are several obstacle to do this, such as, 1)
decreased people participation due to the lack of security, 2) the lack of integrated
formulation of criminal liability and criminal sanction against corporation, particularly such as
compensation and temporary treatment in act of the Republic of Indonesia No.23 of 1997

concerning Management of the Living Environment, 3) the absence of sanction enforcement
guideline to determine for when the certain types of sanction to be adopted. This all obstacles
indicate that the absence of integration in formulation of punishment in law, that
implicates to management. The alternative solution are, 1) formulation of special policies
(special institution), 2) the strict liability responsible can be practiced; this has less cost, so the
principle is 'the thinks speak for itself'. It is important to make criminal sanction, punishment
or treatment to be perfect, 3) there must be a guideline for sanction adoption. People’s
protection as a witness to investigation interest of environment offences.

Keywords:

1.

2.
3.
4.
5.

Corporation as criminal actor on environment offences
Criminal responsibility

Criminal sanction
Punishment application
Precautionary integrity and equilibrium

Yusra : Urgensi Penerapan Pidana Terhadap Korporasi Dalam Tindak Pidana Lingkungan Hidup…, 2001
USU Repository © 2007