Kenaikan Tarif Parkir Dan Pemilihan Moda Perjalanan Ke Pusat Kota Medan

KENAIKAN TARIF PARKIR DAN PEMILIHAN MODA PERJALANAN KE PUSAT KOTA MEDAN

Joni Harianto
Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik USU

Abstrak: Kebijakan menaikkan tarif parkir hingga Rp 7.500,- yang pernah ingin diterapkan oleh pemerintah

kota Medan adalah salah satu strategi untuk membatasi penggunaan mobil pribadi sehingga meningkatkan

penggunaan angkutan umum, dengan demikian diharapkan jumlah kendaraan yang menuju pusat kota Medan

dapat berkurang. Untuk itu sangat diperlukan adanya suatu penelitian mengenai pengaruh kebijakan tersebut

terhadap pemilihan moda perjalanan yang menuju ke pusat kota Medan.Dengan menggunakan metode survai

pada enam lokasi parkir yang ada di pusat kota Medan, data primer dikumpulkan dan diolah dengan

menggunakan teknik perhitungan analisis regresi berganda untuk kemudian mendapatkan suatu model berupa

formulasi matematika yang mencerminkan utilitas individu dalam memilih moda perjalanan.


Adapun formulasi yang didapat untuk masing-masing moda adalah:

- Mobil Pribadi (UMP ) = 0,753 – 0,006685*time + 0,00006284*trip – 0,00003912*cost

- Angkutan Kota (UAK ) = -0,05763 + 0,01407*time + 0,0007661*trip + 0,000005420*cost

- Taksi ( UTA )

= 0,120 – 0,0004310*time + 0,03296*trip + 0,000003231*cost

Aplikasi model dalam prediksi probabilitas pemilihan moda perjalanan menggunakan model logit multinomial

dengan skenario kenaikan tarif parkir hingga Rp 7.500,- diperoleh bahwa probabilitas pemilihan mobil pribadi

untuk tarif parkir Rp 7.500,- menurun sebesar 5,73% dari probabilitas pemilihan mobil pribadi untuk tarif parkir

Rp 1.000,-, sedangkan probabilitas pemilihan angkutan kota dan taksi meningkat masing-masing sebesar 3,13%

dan 2,60%.


Abstract: The policy of increasing parking fare to Rp 7.500,- by local government of Medan is one of strategies

to restrict the use of individual car and to raise the use of public transportation in order to reduce vehicles to

Medan city center.

There fore it is important to conduct research about the influence of the policy.

Survey method were conducted in 6 (six) parking location at Medan city center. Primary data analysis of

multiple regression to achieve a model in the form of mathematic formulation which are:

- Individual car (UMP ) = 0,753 – 0,006685*time + 0,00006284*trip – 0,00003912*cost - city transport (UAK ) = -0,05763 + 0,01407*time + 0,0007661*trip + 0,000005420*cost

- Taxi ( UTA )

= 0,120 – 0,0004310*time + 0,03296*trip + 0,000003231*cost

I. Pendahuluan
Bahwa untuk memenuhi kebutuhannya manusia akan melakukan perjalanan. Pemenuhan kebutuhan merupakan kegiatan yang biasa dilakukan setiap hari, misalnya, pemenuhan kebutuhan akan ekonomi, sosial, kesehatan, pendidikan, rekreasi atau liburan, dan kebudayaan. Semakin jauh perjalanan kita, semakin tinggi pula peluang kita memberikan konstribusi terhadap kemacetan lalu-lintas kota tersebut.

Dalam melakukan perjalanan untuk memenuhi kebutuhan tersebut kita mempunyai dua pilihan, yaitu bergerak dengan moda transportasi atau tanpa moda transportasi (berjalan kaki). Perjalanan tanpa moda transportasi biasanya berjarak pendek, sedangkan perjalanan dengan memakai moda transportasi berjarak sedang atau jauh. Perjalanan dengan moda transportasi menggunakan mobil pribadi, taksi, bus, kereta api, sepeda motor, pesawat terbang, kapal laut, dan lain sebagainya.

II. Perumusan Masalah Pemilihan moda merupakan tahap yang sangat
penting dalam perencanaan dan kebijakan transportasi. Hal ini menyangkut efisiensi pergerakan di daerah perkotaan, ruang yang harus disediakan kota untuk dijadikan sarana transportasi, dan banyaknya pilihan moda perjalanan yang akan dipilih oleh penduduk. Moda angkutan umum menggunakan ruang jalan jauh lebih efisien daripada moda angkutan pribadi. Pertumbuhan kendaraan pribadi merupakan cermin hasil interaksi antara peningkatan taraf hidup dan kebutuhan mobilitas penduduk didaerah perkotaan yang akan membutuhkan ruang jalan yang sangat luas, termasuk ruang parkir.
Usaha pemerintah kota untuk menanggulangi masalah transportasi di perkotaan telah banyak dilakukan, baik dengan meningkatkan kapasitas jaringan jalan yang ada maupun dengan pembangunan jalan baru ditambah dengan rekayasa dan manajemen lalu lintas berupa pengaturan

116

Kenaikan Tarif Parkir dan Pemilihan Moda Perjalanan ke Pusat Kota Medan

efisiensi trasportasi angkutan umum. Salah satu strategi pemerintah kota dalam rangka mengalihkan penggunaan angkutan pribadi ke angkutan umum adalah dengan menerapkan kebijakan perparkiran, yaitu memberlakukan tarif parkir yang tinggi.
I. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
seberapa jauh pengaruh kenaikan tarif parkir terhadap pemilihan moda angkutan yang menuju pusat kota Medan. Penelitian ini diharapkan dapat mengungkapkan apakah kebijakan memberlakukan tarif parkir yang tinggi dapat mempengaruhi pengguna mobil pribadi untuk beralih menggunakan angkutan kota dan taksi sebagai moda perjalanan.
II. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Bagi peneliti untuk menambah wawasan baru
tentang penerapan model Logit Modal Split multinomial dalam permasalahan transportasi. 2. Sebagai bahan masukan bagi instansi terkait, yaitu Pemerintah Kota Medan, khususnya Badan Pengelola Perparkiran (BPP) dan DLLAJ, sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijakan dalam pengembangan sistem transportasi perkotaan.
III. Permasalahan Transportasi Perkotaan Permasalahan transportasi perkotaan dikota
Medan telah bertambah parah seperti kemacetan, tundaan, kecelakaan, dan permasalahan lingkungan yang sudah di ambang batas. Kurangnya investasi pada sistem jaringan jalan dalam waktu yang cukup lama dapat mengakibatkan sistem prasarana transpotasi tersebut menjadi sangat rentan terhadap kemacetan yang terjadi apabila volume arus lalu lintas meningkat melebihi dari kapasitas yang ada. Hal ini dapat terlihat pada gambar V.1. dibawah ini.

a. Sarana dan prasarana lalu lintas masih terbatas. b. Manajemen lalu lintas belum berfungsi secara
optimal. c. Pelayanan angkutan umum penumpang belum

memadai. d. Disiplin pemakai jalan masih rendah.
IV. Alternatif Pemecahan Masalah Transportasi Masalah ini sebenarnya dapat dipecahkan
melalui peran serta pemerintah, swasta, masyarakat, dan merupakan tanggung jawab bersama. Usahausaha yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut antara lain adalah: a. Meredam atau memperkecil tingkat
pertumbuhan kebutuhan akan transportasi. b. Meningkatkan pertumbuhan prasarana
transportasi itu sendiri, terutama penanganan masalah fasililtas prasarana yang tidak berfungsi sebagaimana geometrik jalan yang seharusnya. c. Memperlancar sistem pergerakan melalui kebijakan rekayasa dalam mengoptimalkan peran angkutan umum dan manjemen lalu lintas yang baik.
V. Keuntungan dan Pengaruh Dalam Penerapan
Kebijakan Kenaikan tarif Parkir Kebijakan kenaikan tarif parkir adalah salah satu alternatif dalam pemecahan masalah transportasi. Dengan penerapan kebijakan kenaikan tarif parkir, diharapkan pengguna kendaraan pribadi akan beralih menggunakan angkutan umum. Gambar VII.1. berikut memperlihatkan konsep perubahan mobilitas yang digunakan dalam konsep manajemen kebutuhan akan transportasi (MKT).

Gambar V.1. Situasi trasportasi pada masa sekarang. Gambar V.1a. memperlihatkan kondisi ideal di mana kebutuhan akan transportasi seimbang dengan kapasitas sistem prasarana transportasi yang tersedia. Kondisi ideal ini kemungkinan tidak akan terjadi pada kota-kota besar di Indonesia sekarang ini disebabkan karena tingkat pertumbuhan kebutuhan akan transportasi jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan sistem prasarana transportasi yang ada ( lihat gambar V.1b.).
Secara umum permasalahan transportasi di perkotaan dipengaruhi oleh beberapa kondisi berikut ini:

Gambar VII.1. Konsep perubahan mobilitas MKT.
Beberapa keuntungan yang diharapkan dengan penerapan kebijakan kenaikan tarif parkir ini antara lain adalah: a. Berkurangnya kemacetan, sehingga mempercepat. b. Penghematan biaya transportasi. c. Perlindungan lingkungan. d. Meningkatkan keamanan jalan raya lalu lintas
yang sangat padat sering menjadi penyebab kecelakaan lalu lintas. e. Menciptakan kenyamanan pengguna transportasi. f. Peningkatan pendapatan daerah.

117

Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6 No. 2 April 2005

VIII. Metodologi Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

data primer. Data dikumpulkan melalui wawancara langsung dan penyebaran kuesioner pada orangorang yang mengunjungi lokasi parkir. Pengunjung yang disurvai adalah pengunjung yang menggunakan mobil pribadi, angkutan kota, dan taksi sebagai sarana pengangkutan. Pengumpulan data dilakukan di enam lokasi parkir yang ada di pusat kota Medan yaitu: ƒ Jalan Cirebon ƒ Jalan Pandu (Jalan Ani Idrus) ƒ Jalan Jendral Ahmad Yani ( Kesawan ) ƒ Jalan K. S. Tubun ƒ Jalan Sutomo (mulai dari simpang Jalan
Rahmatsyah hingga Jalan Perintis Kemerdekaan) ƒ Jalan Thamrin (mulai dari simpang Jalan Sutomo sampai Simpang Jalan Asia). Data yang sudah ditabulasikan selanjutnya diolah dengan teknik perhitungan analisis regresi berganda menggunakan. Pengolahan data ini dimaksudkan untuk mendapatkan suatu model berupa formulasi yang mencerminkan utilitas individu untuk memilih moda angkutan. Selanjutnya model tersebut diaplikasikan untuk memprediksi probabilitas pemilihan moda angkutan dengan menggunakan model logit multinominal.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian mengikuti diagram alir sebagai
berikut :
Latar Balakang

IX. Analisis Pemilihan Moda
1. Umum Data yang diperoleh dari lapangan, diolah
menggunakan Analisis Regresi Berganda. Pengolahan data ini dimaksudkan untuk mengkalibrasi model dalam memperoleh fungsi utilitas dari masing-masing alternatif moda. Model yang dihasilkan akan diaplikasikan untuk memprediksi perubahan probabilitas penggunaan moda apabila tarif parkir dinaikkan. Berikut ini disajikan hasil dari pengolahan data dari masing-masing moda.

2. Hasil Pengolahan Data Tabel Menyajikan estimasi parameter-parameter
statistik dari masing-masing moda. Tabel tersebut merepresentasikan estimasi akhir koefisien variabel, nilai R square, standard error of estimate, dan parameter lainnya.

Tabel IX.1 Hasil Pengolahan Data

Statistik R R-square Adjust R- square Std.Error of Estimate
Regrassion

Mobil

0,863 0,744 0,717 3,580E02 0,104

Angkuta n
0,945 0,892 0,881 3,448E02 0,275

Sum of Square

Residual Total

3,589E02 0,104

3,329E02 0,309

Regrassion 3

df Residual 28

Total

31


3 28 31

Taksi
0,807 0,651 0,613 3,357E02 3,882E02 3,156E02 3,039E02 3 28 31

Tujuan Penelitian

Pembatasan Masalah Studi Literatur

Pengumpulan Data

Tabulasi Data

Pengolahan data Perhitungan Probabilitas Pemilihan Moda

Kesimpulan dan Saran

118


Kenaikan Tarif Parkir dan Pemilihan Moda Perjalanan ke Pusat Kota Medan

Pengaruh Kenaikan Tarif Parkir Terhadap Pemilihan Moda Perjalanan ke Pusat Kota Medan

Lanjutan Tabel IX.1

Statistik Mean square F Siq
Unstandarized Coefficients
Standarized Coefficients
T
Siq

Regrassion

Residual

Total

Regrassion


Residual

Total

Regrassion

Residual

Total

Constant

B

Time Trip

Cost

Constant


Std. Time

Error Trip

Cost

Constant

Beta

Time Trip

Cost

Constant

Time

Trip


Cost

Constant

Time

Trip

Cost

Mobil 3,482E-02 3,282E-03
27,165
0,000
0,753 -6,685E-03 6,284E-05 -3,912E-05 0,042 0,008 0,001 0,000
-0,457 0,012 -0,405 17,913 -0,824 0,113 -0,738 0,000 0,417 0,911 0,466

Angkutan 9,183E-02 1,189E-02
77,226
0,000
-5,763E-02 1,407E-02 7,661E-04 5,420E-06 0,032 0,005 0,001 0,000
0,922 0,038 0,014 -1,797 2,928 0,591 0,591 0,083 0,007 0,559 0,965

Taksi 1,961E-02 1,127E-03
17,394
0,000
0,120 -4,317E-03 3,296E-02 3,231E-06 0,102 0,006 0,015 0,000
-0,434 0,610 0,219 1,174 -0,751 0,464 0,337 0,250 0,459 0,039 0,739

3.Analisis Variabel Yang Diperoleh Hasil pengolahan data menghasilkan empat bagian output regresi, maka analisis hasil regresi dibahas sebagai berikut: a. Bagian Variables Entered b. Bagian Model Summary c. Bagian Anova dan Coefficients

119 119

Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6 No. 2 April 2005

Tabel IX.2 Analisis dan Pembahasan Model

II. Model Pada
Pilihan
Moda Koefisien determinasi ( R2 ): Besar pengaruh seluruh atribut terhadap utilitas pemilihan moda
Uji t: Pengaruh seluruh atribut secara individu terhadap utilitas pemilihan moda -Siq.0,05: Tidak signifikan
Uji F: Pengaruh seluruh atribut secara simultan terhadap utilitas pemilihan moda -Siq.0,05: Tidak signifikan Koefisien korelasi (R ): Hubungan antara pelayanan moda dan utilitas responden (keeratan)

Mobil Pribadi
Atribut mempengaruhi utilitas pemilihan moda sebesar 74,4%, selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain Constant = 0,000 (signifikan) Time = 0,417 (tidak signifikan) Trip = 0,911 (tidak signifikan) Cost = 0,466 (tidak signifikan)
0,000: Signifikan
0,863: Korelasi baik

Angkutan Kota
Atribut mempengaruhi utilitas pemilihan moda sebesar 89,2%, selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain Constant = 0,083 ( tidak signifikan) Time = 0,007 (signifikan) Trip = 0,559 ( tidak signifikan) Cost = 0,965 ( tidak signifikan)
0,000: Signifikan
0,945: Korelasi baik

Tabel IX.3 Interpretasi Model

III. Model Pada
Pilihan Moda Konstanta: Nilai paling kecil, paling baik.
Koefisien: Nilai paling besar, kontribusi paling besar.
Tanda Koefisien: ƒ Negatif: Tidak disenangi ƒ Positif: Disenangi

Mobil Pribadi
0,753
 time: -4,310E-03  trip: 3,296E-02  cost: 3,231E-06
 time: -4,310E-03  trip: 3,296E-02  cost: 3,231E-06

Angkutan Kota
-5,763E-02
 time: 1,407E-03  trip: 7,661E-04  cost: 5,420E-06
 time: 1,407E-03  trip: 7,661E-04  cost: 5,420E-06

Taksi
Atribut mempengaruhi utilitas pemilihan moda sebesar 65,1%, selebihnya dipengaruhi oleh faktor lain Constant = 0,250 (tidak signifikan) Time = 0,459 (tidak signifikan) Trip = 0,039 (signifikan) Cost = 0,739 (tidak signifikan)
0,000: Signifikan
0,807: Korelasi baik
Taksi
0,120
 time: -6,685E-03  trip: 6,284E-05  cost: -3,912E-05
 time: -6,685E-03  trip: 6,284E-05  cost: -3,912E-05

120

Kenaikan Tarif Parkir dan Pemilihan Moda Perjalanan ke Pusat Kota Medan

Dari hasil output regresi pada tabel diperoleh rumusan fungsi utilitas untuk masing-masing moda yaitu:
UMP = 0.753 – 0.006685*time + 0,00006284*trip0.00003912*cost
UAK = -0.05763 + 0.01407*time + 0,0007661*trip+ 0.000005420*cost
UTA = 0.120 – 0.004310*time + 0,03296*trip+ 0.000003231*cost
Di mana:UMP: Utilitas mobil pribadi UAK: Utilitas Angkutan kota UTA: Utilitas taksi Time: Waktu perjalanan (menit) Trip: Jumlah perjalanan Cost: Biaya/ongkos (rupiah)
Setelah fungsi utilitas diperoleh dari pengolahan data maka, probabilitas pemilihan moda dapat dihitung dengan menggunakan model logit multinominal. Probabilitas masing-masing moda adalah sebagai berikut:
eU MP PMP = eUMP + eU AK + eUTA .....................................
(II.2)
eU AK ePAK= UMP + eU AK + eUTA ......................................
(II.3)
eUTA ePTA= UMP + eU AK + eUTA ......................................
(II.4)
Di mana:PMP: Probabilitas mobil pribadi PAK: Probabilitas angkutan kota PTA: Probabilitas taksi UMP: Fungsi utilitas mobil pribadi UAK: Fungsi utilitas angkutan kota UTA: Fungsi utilitas taksi
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan Dari hasil pengolahan data diperoleh
rumusan fungsi utilitas untuk masing-masing moda adalah sebagai berikut:
UMP = 0.753 – 0.006685*time + 0,00006284*trip0.00003912*cost
UAK = -0.05763 + 0.01407*time + 0,0007661*trip+ 0.000005420*cost
UTA = 0.120 – 0.004310*time + 0,03296*trip+ 0.000003231*cost
Dari hasil rumusan utilitas di atas terlihat koefisien variabel cost untuk mobil pribadi bernilai negatif, sedangkan untuk angkutan kota, dan taksi bernilai

positif. Nilai negatif menunjukan variabel tersebut tidak disenangi oleh responden sedangkan nilai positif menunjukan variabel tersebut disenangi oleh responden.
Hal ini sejalan dengan tujuan kebijakan kenaikan tarif parkir, bahwa variabel cost (bahan bakar dan tarif parkir) akan mengurangi nilai utilitas mobil pribadi yang berarti akan mengurangi probabilitas pemilihan mobil pribadi dan sebaliknya meningkatkan nilai probabilitas angkutan kota dan taksi.

Tabel X.1. Probabilitas Pemilihan Moda

Tarif
Parkir (Rp)
1.000,2.000,3.000,4.000,5.000,6.000,7.500,-

Probabilitas ( % )

Mobil

Angkutan

Pribadi Kota

Taksi

37.49 36.58 35.68 34.79 33.91 33.04 31.76

34.27 34.77 35.26 35.75 36.23 36.70 37.40

28.24 28.65 29.06 29.46 29.86 30.26 30.84

Dari tabel X.1. Bisa dilihat, terjadi pergeseran pemilih moda dari mobil pribadi ke angkutan kota dan taksi. Probabilitas pemilihan mobil pribadi menurun seiring dengan kenaikan tarif parkir, sedangkan probabilitas pemilihan angkutan kota dan taksi meningkat. Pada tarif parkir Rp 4.000,- probabilitas pemilihan angkutan kota melebihi probabilitas pemilihan mobil pribadi dan terus meningkat hingga tarif parkir Rp 7.500,-. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa, kebijakan kenaikan tarif parkir dapat menimbulkan pergeseran pemilihan moda dari mobil pribadi ke angkutan kota dan taksi.
Saran Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk
meninjau faktor-faktor pemilihan moda yang lain berdasarkan sifat-sifat sosial ekonomi seperti; pendapatan, jenis pekerjaan, umur, jenis kelamin, kepemilikan kendaraan, dan lain-lain, sifat-sifat pelayanan seperti; kenyamanan, aksesibilitas, jarak perjalanan, dan lain-lain, jenis moda yang lain seperti; sepeda motor, pick-up, dan jenis kendaraan lainnya yang bisa digunakan sebagai moda perjalanan.
Perlu dilakukan penelitian mengenai kebijakan rekayasa dan manajemen lalu lintas yang lainnya seperti; kebijakan road pricing, car pooling, batasan waktu pergerakan untuk angkutan barang, dan kebijakan-kebijakan yang lainnya.

121 121

Jurnal Sistem Teknik Industri Volume 6 No. 2 April 2005
Perlu dilakukan penelitian manyangkut dampak penerapan kebijakan kenaikan tarif parkir terhadap fungsi dan peran lokasi parkir, seperti fungsi pendidikan, pemerintahan, rumah sakit, perdagangan, industri, dan pariwisata.
Dalam rangka memindahkan penggunaan angkutan pribadi ke angkutan umum, selain dengan penerapan kebijakan-kebijakan yang menghambat penggunaan mobil pribadi, perlu juga diimbangi dengan peningkatan pelayanan angkutan umum yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas, dari hasil survai terlihat adanya keengganan masyarakat untuk menggunakan angkutan umum kota (angkutan kota dan taksi) melihat kondisi angkutan umum yang ada dikota Medan kecuali bagi sebagian masyarakat yang tidak mempunyai pilihan.
Tanpa perbaikan kondisi angkutan umum di kota Medan, maka tujuan dari menaikkan tarif parkir yang ada tidak akan pernah tercapai.
Daftar Pusataka
Bruton, M. J. Introduction to Transportation Planning. London Melbourne Sydney Aucland Johannesburg: Hutchinson and Co. (Publisher) Ltd.
Hobbs, F. D. 1995. Perencanaan dan Teknik Lalulintas Edisi Kedua. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Kanafani, Adib. 1983. Transportation Demand Analysis. United States of Amerika: Mc Graw – Hill Book Company.
Mannering, Fred L. Nd Kilreski, Walter P. 1990. Prinsiples of Highway Engineering and Traffic Analysis. Canada: Jhon Wiley & Sons, Inc.
O Flaherty, C. A. 1986. Highways Third Edition Volume I: Traffic Planning and Engineering. London: Edward Arnold (Publisher ) Ltd.
Oglesby, Clarkson Hill and Hicks, Gary R. 1982. Highways Engineering. Canada: Jhon Wiley & Sons, Inc
Pandia, Indra Jaya. 2003. Parkir dan Kemacetan Lalu Lintas. Medan: Harian Waspada, 2 Desember 2003.
Santoso, Singgih. 1999. SPSS Mengolah data Statistik Secara Profesional Versi 7.5. Jakarta: Penerbit PT Elex Medi Komputindo.
Sugiono, Dr. 1999. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Penerbit CV Alfabeta.
Tamin, 0. Z. 1997. Perencanaan dn Pemodelan Transportasi. Bandung: Penerbit ITB Bandung.
122