DO Disolved Oksygen TSS Total Suspended Solids pH Power Of Hydrogen

Tabel 2.1 Baku Mutu Air Limbah Domestik Sumber: Peraturan Gubernur Bali nomor 16 tahun 2016

2.2.2.1 DO Disolved Oksygen

Oksigen terlarut merupaka terlarutnya kandungan oksigen dalam di perairan yang bervariasi, kebutuhan oksigen sangat berhubungan dengan suhu, kadar logam berat yang dapat mempengaruhi sitem respirasi organisme sehingga menyebabkan kadar oksigen rendah Suyasa, 2015. Oksigen merupakan salah satu unsur kimia yang sangat penting dalam menunjang kehidupan berbagai organisme. Oksigen dimanfaatkan oleh organisme perairan untuk proses respirasi dan menguraikan zat organik menjadi zat an-organik oleh mikro organisme. Oksigen terlarut dalam air berasal dari difusi udara dan hasil fotosintesis organisme berklorofil yang hidup dalam suatu perairan dan dibutuhkan oleh organisme untuk mengoksidasi zat hara yang masuk ke dalam tubuhnya Nybakken, 1988. Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali nomor 16 tahun 2016 tentang baku mutu lingkungan hidup, standar baku mutu DO berdasarkan baku mutu kelas I 6 mgL Parameter Satuan Kadar DO Mgl 6 Baku mutu kelas I TSS Mgl 100 Ph - 6-9

2.2.2.2 TSS Total Suspended Solids

TSS adalah padatan yang menyebabkan kekeruhan air, tidak terlarut dan tidak dapat mengendap langsung. Padatan ini terdiri dari partikelpartikel yang ukuran maupun beratnya lebih kecil dari sedimen, seperti bahan organik yang terkandung dalam air limbah. Semakin banyak bahan organik yang terurai oleh aktivitas bakteri maka kualitas limbah domestik semakin baik Romayanto et al, 2006. Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali nomor 16 tahun 2016 tentang baku mutu lingkungan hidup, standar baku mutu TSS untuk baku mutu limbah domestik ialah 100 mgL.

2.2.2.3 pH Power Of Hydrogen

Nilai pH ditentukan oleh nilai Konsentrasi ion hidrogen dalam air, semakin besar konsentrasi ion hydrogen dalam air semakin rendah nilai pH dan perairan semakin bersifat toksik. Sebagian besar biota akuatik sensitive terhadap perubahan pH, dan menyukai pH yang berkisar antara 7,0-8,5. Kondisi pH sangat mempengaruhi kondisi kimiawi unsur atau senyawa dan proses biokimia perairan, misalnya proses nitrifikasi akan terhambat dengan menurunnya pH perairan. Namun demikian, logam berat dalam kondisi ionnya dan meningkatkan tingkat toksisitasnya pada pH yang rendah. Penurunan pH perairan dari pH 6 akan mempengaruhi kelimpahan anekaragaman plankton dan bentos, sementara Ph 5 kebawah akan mempengaruhi penurunan yang signifikan terhadap biomassa zooplankton dan peningkatan filament algae hujau, dan pada Ph 4 sebagian besar tumbuhan hijau akan mati Suyasa, 2015. Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali nomor 16 tahun 2016 tentang baku mutu lingkungan hidup, standar baku mutu pH 6-9.

2.3 Material IPAL Istalasi Pengolahan Air Limbah Biofilter

Media biofilter yang digunakan secara umum dapat berupa bahan material batu pecah split, kerikil, batu marmer, batu tembikar, batu vulkanik, Arang dan lainnya. Biasanya untuk media biofilter dari bahan ini, semakin kecil diameternya luas permukaannya semakin besar, sehingga jumlah mikroorganisme yang dapat dibiakkan juga menjadi besar Kementrian Kesehatan RI, 2011.

2.3.1 BatuVulkanik dan Karakteristiknya

Letusan eksplosifnya gunung membawa material antara lain berupa lapili dan bom vulkanik yang mengendap di sekitar kawah. Sisa dari letusan tersebut meninggalkan bekas berupa bongkahan batuan dan pasir di sekitar kawah Nandini, 2012. Bentukan lahan asal vulkanik kaldera Batur tersusun atas batuan vulkanik seperti batuan ignimbrit, basalt, breksi vulkanik dan andesit Badan Pengelola Gunung Api Batur, 2009. Kelompok batuan ekstrusi atau batu vulkanik terdiri dari semua material yang dikeluarkan ke permukaan bumi baik di daratan ataupun di bawah permukaan laut. Material ini mendingin dengan cepat, ada yang berbentuk padat, debu atau suatu larutan yang kental dan panas yang biasa kita sebut lava. Bentuk dan susunan kimia dari lava mempunyai ciri sendiri Kementrian Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia, 2013. Batu vulkanik merupakan jenis batuan yang berasal dari magma atau lava yang mengalami pendinginan dan pengerasan yang membentuk berbagai jenis kristalisasi batuan. Batu vulkanik merupakan jenis batuan yang mengandung silika dalam bentuk siliki dioksida SiO2 serta mineral lainnya yang terdiri dari