Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA
listrik jadi pembuatan plasma dalam air membutuhkan tegangan yang tinggi. Proses ini, oleh para ahli disebut AOP Advanced Oxidation Processes AOP ini
menggunakan mekanisme produksi photon dan elektron dalam medium air sehingga menjadi radikal bebas untuk mengurai senyawa aktif seperti polutan dan bahan
organik. Penggunaan plasma dalam pengolahan limbah indusrti pembekuan udang menimbulkan dua proses dalam menyisihkan bahan organik BOD, COD, dan TSS
yang terkandung dalam air limbah industri pembekuan udang yaitu 1.
Proses Oksidasi-Reduksi Proses ini sering dijumpai dalam pengolahan air dan air limbah industri,
terutama untuk menurunkan konsentrasi ion – ion yang berada dalam air dan air limbah industri. Aplikasi proses ini dilakukan dengan menginjeksikan
oksigen udara kedalam air atau air limbah industri. Sedangkan pada proses reduksi dilakukan dengan penambahan bahan reduktror. Proses ini timbul
karena adanya reaksi pada elektroda, reaksi yang timbul diakibatkan oleh masuknya aliran arus listrik searah dengan tegangan tertentu. Dalam proses
ini timbul peristiwa elektrokimia dengan gejala dekomposisi elektrolit, yaitu ion positif kation bergerak ke katoda dan menerima elektron yang direduksi,
dan ion negatif anion bergerak ke anoda dan menyerahkan elektron yang dioksidasi. Pada intinya mekanisme proses oksidasi-reduksi yaitu untuk
melakukan perubahan valensi ion sehingga mudah untuk dilakukan proses pengendapan, dan mengurangi sifat racun dari ion tersebut. Faktor yang
mempengaruhi poses oksidasi plasma dalam air adalah :
a. Waktu reaksi
Lamanya waktu proses plasma memiliki titik jenuh dalam menyisihkan parameter – parameter pencemar, yaitu pada saat luas permukaan elektroda
ditutupi flok – flok yang dihasilkan dari proses plasma, sehingga mengurangi efektifitas penyisihan.
b. Tegangan
Semakin besar tegangan yang diberkan semakin besar pula jumlah ion dan elektron yang terbentuk, hal ini sesuai dengan hukum faraday I, bahwa
jumlah zat yang dihasilkan oleh elektroda sebanding dengan jumlah listrik yang diberikan pada elekroda tersebut wahudi dalam Mulyadi,2006
2. Proses koagulasi flokulasi
Koagulasi flokulasi pada dasarnya merupakan proses destabilisasi partikel koloid bermuatan dengan cara penambahan ion – ion bermuatan berlawanan
koagulan kedalam koloid, dengan demikian partikel koloid menjadi netral dan beraglomerasi satu sama lain membentuk mikroflok. Selanjutnya
mikroflok – mikroflok yang telah terbentuk mengalami penggabungan menjadi makroflok flokulasi, sehingga dapat dipisahkan dari dalam larutan
dengan cara pengendapan. Proses ini terjadi dalam proses plasma untuk menghilangkan TSS, TSS yang menjadi flok akan mengendap sehingga air
limbah yang diolah akan kelihatan jernih setelah ada pemisahan Ekenfelder dalam Husin Amir,2008.
Ion dan elektron yang dihasilkan teknologi plasma mempunyai energi yang sangat tinggi, maka air limbah dalam reaktor akan tereduksi dan teroksidasi dan
menghasilkan sepesies aktif G. Svehla dalam Farid,2008