industri pembekuan udang Anonim,2005. Limbah cair ini mendapat perhatian khusus karena merupakan sumber pencemar yang paling besar, karena air merupakan
kebutuhan mutlak untuk proses produksi. Maka itu tahap proses yang menghasilkan limbah cair di industri adalah sebagai berikut :
1. Pencucian bahan baku
2. Perendaman bahan baku
3. Sisa cucian alat produksi
4. Air sisa pendingin dari mesin
Dari empat sumber di atas yang memberikan kontribusi pencemaran dengan kandungan bahan organik tinggi adalah pada proses perendaman bahan baku.
II.2.1.1 Karakteristik Air Buangan Industri Udang
Untuk mengolah limbah suatu industri harus terlebih dahulu mengetahui karakteristik air limbah tersebut terlebih dahulu. Agar dapat merencakan cara
pengolahan limbah dengan baik. Karakteristik air buangan industri udang meliputi dua hal, yaitu karakteristik fisika dan karakteristik kimia.
1 Karakteristik fisika
- Kekeruhan Materi penyebab kekeruhan adalah bahan organik yang berasal dari limbah
cair industri udang. -
TSS Total Suspended Solid Total solid adalah semua zat yang tersisa sebagai residu dalam wadah jika
sampel air dalam wadah dipanaskn dalam suhu tertentu. Zat padat total terdiri dari zat padat tersuspensi dan zat padat terlarut, keduanya dapat bersifat
organik dan anorganik. Partikel tersuspensi koloid merupakan penyebab kekeruhan dalam air.
- Warna Kekeruhan dapat menyebabkan warna tampak apparent color, warna
sebenarnya disebabkan oleh material terlarut atau koloid seperti perwarna - Bau
Bau yang timbul dalam limbah industri pembekuan udang berasal dari aktifitas mikroorganisme dan proses dekomposisi air limbah.
2. Karakteristik Kimia
Karakteristik kimia terdiri dari zat organik atau anorganik. Zat organik meliputi :
- Protein
- Lemak
- Minyak
- pH Derajat Keasaman
pH, menunjukan kadar asam atau basa suatu larutan, melalui konsentrasi ion hydrogen H
+
Zat anorganik meliputi : , ion hydrogen merupakan faktor utama
untuk mengetahui reaksi kimiawi Anonim,2006
- Nitrogen
Beberapa bentuk senyawa nitrogen, yaitu nitrogen organik dalam bentuk asam amino dan urea, nitrogen amoniak seperti garam ammonium dan
amoniak , nitrogen nitrit dan nitrogen nitrat Firmandani Rizki,2006
- Alkalinity
Alkalinity air limbah industri pembekuan udang dapat dilihat dari pH air limbah tersebut.
- Gas terlarut
Gas terlarut yang terkandung dalam air limbah industri pembekuan udang, berasal dari dekomposisi zat – zat organik, gas – gas yang terbentuk tersebut
antara lain : CO
2
, N
2
, O
2
3. Karakteristik Biologi , Hadi Wahyono, dalam Mulyadi,2008
Parameter – parameter biologi air buangan industri udang juga mempengaruhi badan air penerima bila tidak diolah dengan baik, parameter – parameter tersebut
antara lain -
Kebutuhan Oksigen Biologi BOD BOD merupakan jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh bakteri untuk
mendegradasikan zat – zat organik yang dibusukan dalam keadaan aerobik. Nilai BOD menunjukan adanya kandungan organik, sehingga semakin tinggi
tingkat pencemaran,maka semakin tinggi pula nilai BODnya, sehingga dapat menentukan kekuatan pencemaran air limbah, serta mendesain system
pengolahannya Anonim,2008 -
COD Cemycal Oxygen Demand Kebutuhan oksigen kimiawi COD adalah jumlah oksigen yang
dibutuhkan untuk mengoksidasi zat - zat organik secara kimiawi. Angka COD merupakan ukuran bagi pencemaran air oleh zat – zat organik yang
secara alamiah dapat dioksidasikan melalui proses biologis dan mengakibatkan berkurangnya oksigen terlarut dalam air.
Terdapat sisa produk dari industri industri udang yang berasal dari dari proses pencucian dan pengambilan udang sebagai bahan baku. Potensi
pencemaran limbah cair dari pengolahan udang secara cold storage befariasi tergantung dari macam proses dan kapasitas produksi serta kondisi
lingkungan tempat pembuangan sehingga dampak yang terjadi juga berbeda – beda.
II.2.2 Limbah Padat
Limbah padat industri pembekuan udang bersumber dari bahan baku udang itu sendiri seperti :
- Sisa potongan kepala udang
- Kulit udang yang terlepas
- Sisa daging yang rusak
- Plastik
- Genjer
Untuk limbah padat ini dalam penanganannya lebih gampang dibandingkan limbah cairnya, karena sisa – sisa potongan kepala, kulit dan daging itu oleh oleh
pabrik dijual ke masyarakat digunakan sebagai bahan pembuatan krupuk, petis, terasi, bakso udang dan juga dapat digunakan sebagai bahan pakan ternak Firmandani
Rizki,2006. Sehingga ada proses lanjut yang mempunyai nilai ekonomis dari limbah padat industri pembekuan udang.
II.3 Pengolahan limbah Industri
Tujuan utama pengolahan air limbah adalah untuk mengurangi bahan organik, partikel tercampur dan membunuh bakteri patogen. Selain itu perlu juga tambahan
pengolahan untuk menghilangkan bau dan rasa yang disebabakan oleh berbagai senyawa kimia, disamping komplek bahan organik ini disebabkan oleh sel mikroba.
Dalam hal ini organik molekul tidak dapat dihilangkan dengan aerasi. Marsono dalam farid,2006
Secara garis besar pengolahan air limbah dapat dikelompookan menjadi beberapa bagian, yaitu
1 Pengolahan fisika
Pengolahan ini bertujuan untuk mengurangi kandungan zat padat dan zat tersuspensi yang terdapat pada limbah cair industri pembekuan, zat padat
tersebut antara lain : ranting pohon, daun – daun, plastik, botol minuman yang ikut terbawa bersama air limbah. Pada umumnya sebelum dilakukan
pengolahan lanjutan terhadap air limbah diharapkan agar bahan – bahan tersuspensi berukuran besar dan yang mudah mengendap atau bahan yang
terapung disisihkan terlebih dahulu. Bahan tersuspensi yang mudah mengedap dapat disisihkan secara mudah dengan proses pengendapan. Parameter desain
yang utama untuk proses pengendapan ini adalah kecepatan mengendapan partikel dan waktu detensi. Beberapa proses pengolahan air limbah secara
fisika diantaranya :
- Screening
Merupakan proses pemisahan padatan yang berukuran relatif besar dalam air limbah. sebagai contoh, ranting pohon, daun, sampah plastik
dan lainnya. -
Filtrasi Merupakan suatu proses pemisahan padatan berukuran kecil yang sulit
mengendap dalam waktu yang relatif pendek. -
Sedimentasi Merupakan suatu proses pemisahan padatan berukuran kecil yang
mudah mengendap dalam waktu yang relatif pendek. 2.
Pengolahan kimia Pengolahan ini bertujuan untuk mengendapkan partikel terusupensi dan
partikel koloid yang sulit dipisahkan pada pengolahan fisika dengan menggunakan bantuan senyawa kimia tertentu yang diperlukan. Penyisihan
tersebut pada prinsipnya berlangsung melalui perubahan sifat, bahan – bahan tersebut yaitu dari tak dapat diendapkan menjadi mudah diendapkan, baik
dengan atau tanpa reaksi oksidasi – reduksi dan juga berlangsung sebagai hasil reaksi oksidasi. Anonim dalam Sarifah 2008. Beberapa proses
pengolahan secara kimia antara lain : -
Koagulasi – flokulasi Merupakan suatu proses pengolahan air limbah dengan tujuan untuk
menurunkan padatan tersuspensi dan terlarut, dengan penambahan bahan kimia agar terjadi penggabungan partikel sehingga