Pola Motivasi Hasil Penelitian

Untuk n. Affiliation pada informan 1 memunculkan motif untuk berintraksi dengan banyak orang. Hal ini dikarenakan, informan 1 memiliki keinginan untuk memiliki jaringan relasi baik dengan sesama waria maupun dengan yang bukan waria dan juga informan 1 juga senang dengan kegiatan keorganisasian. Sedangkan informan 2 n. Affiliation memunculkan motif keinginan untuk bersama atau dekat dengan saudara.

2. Pola Motivasi

Motivasi tidak pernah lepas dari kebutuhan, dorongan dan motif. Kemudian perilaku dapat muncul dari adanya kebutuhan yang merupakan keadaan kekurangan yang dialami oleh tubuh fisilogis drive maupun secara psikologis motive yang menyebabkan terganggunya keseimbangan yang memunculkan tegangan lalu kemudian individu berusaha untuk untuk memenuhi kekurangan terebut atau mereduksi tegangan yang dihasilkan Murray, dalam Schultz, 2009. Keterkaitan antara kebutuhan, dorongan dan motif tersebut peneliti sebut sebagai pola motivasi. Berdasarkan kebutuhan yang muncul pada pernyataan informan 1 dan 2 pada wawancara, dapat diketahui pola motivasi informan 1 dan 2 untuk menjadi anggota pesantren sebagai berikut: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI a Informan 1 Informan 1 berasal dari Yogyakarta, ia berusia 48 tahun. Informan 1 sudah sejak 2006 mengikuti kegiatan awal pondok pesantren yakni pengajian. Informan 1 mangatakan bahwa pondok pesantren resmi diresmikan pada tahun 2008, dan pada awal kegiatannya tersebut informan mengakui bahwa dirinya belum terlalu aktif dan baru aktif sejak 2010. Pada tahun 2010 tersebut, informan 1 diminta oleh ketua pesantren terdahulu untuk menjadi sekretaris pondok pesantren. Informan 1 kemudian menerima tawaran tersebut dan hingga saat ini, informan 1 masih menjadi sekretaris pondok pesantren. Motivasi informan 1 menjadi anggota pesantren dapat dilihat berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan. Berdasarkan pernyataan informan 1, terdapat enam kebutuhan n. Affiliation, n. Nurutrance, n. Achievement, n. Succorance, n. Understanding dan n. Counteractionyang memunculkan beberapa motif tertentu yang kemudian memotivasi informan untuk menjadi anggota pesantren. Pola motivasi tersebut dapat dilihat pada Gambar 2. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Gambar 2. Pola Motivasi Informan 1 Untuk motif kenyamanan berinteraksi dengan banyak orang, didasari oleh kebutuhan informan 1 untuk memiliki relasi atau jaringan pertemanan yang luas maupun keinginannya untuk berkumpul bersama teman-teman n. Affiliationdan keinginannya untuk dapat berbagi, mengabdikan diri serta berguna bagi orang lain n. Nurturance. Selanjutnya adalah motif bertanggung jawab atas jabatan yang diambil didasari oleh kebutuhan informan 1 untuk berkontribusi bagi pondok pesantren n. Nurturance. serta untuk mengaplikasikan pengalamannya menjalankan tanggung jawab n. Achievement. Tidak hanya itu, n. Achievement juga mendasari munculnya motif informan 1 untuk mempelajari banyak hal termasuk agama dan motif bertahan berkegiatan di tempat yang dianggap nyaman misalnya untuk belajar. Selain n. Achievement, motif ini juga didasari oleh keingian informan 1 untuk diterima oleh masyarakat sebagai seorang santri waria n. Succorance karena pesantren dapat membantunya meminimalisir stigma negatif waria Keinginan informan 1 untuk mengetahui kedudukan waria dalam agama n. Understanding, mendasari munculnya motif untuk menunjukkan eksistensi dirinya. Selanjutnya kebutuhan informan 1 untuk menjadi lebih baik seperti menjadi pribadi yang matang, bijaksana dan dewasa n. Counteraction mendasari munculnya motif untuk memiliki kontrol diri. b Informan 2 Informan 2 berasal dari Bandung, saat ini ia berusia 40 tahun. Informan 2 tinggal di kost di daerah Badran, Yogyakarta. Informan mulai bergabung di pesantren pada tahun 2010 dan itupun karena ajakan seorang temannya. Tahun 2010 tersebut pesantren masih bertempat di Notoyudan, Yogyakarta. Infoman 2 mengatakan bahwa dirinya tidak aktif berkegiatan karena sistem pesantren dahulu hanya jika ada acara saja informan 2 diundang, jika tidak maka informan 2 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI tidak datang. Setelah pondok pesantren pindah ke daerah Kota Gede, Yogyakarta karena ketua pertama sudah meninggal, informan 2 baru aktif mengikuti kegiatan pesantren karena merasa bahwa kegiatannya lebih lengkap seperti mengaji, shalat, diskusi dll. Motivasi informan 2 menjadi anggota pesantren dapat dilihat dari peryataan informan 2 pada wawancara. Berdasarkan hasil wawancara, terdapat tujuh kebutuhan yang muncul n. Infavoidance, n. Succorance, n. Deference, n. Achievement, n. Counteraction, n. Autonomy, n. Affiliation dan kemudian memunculkan beberapa motif terntentu yang kemudian memotiavasi informan 2 menjadi anggota pesantren. Pola motivasi informan 2 dapat dilihat pada Gambar 3. Gambar 3. Pola Motivasi Informan 2 Motif informan 2 untuk ingin diterima dipengaruhi oleh kebutuhan informan 2 untuk menghindari penghinaan atau cemoohan serta ketidakpedulian orang lain n. Infavoidance dan juga kebutuhan informan 2 untuk dibantu, disokong atau diterima oleh orang lain n. Succorance. Kebutuhan untuk dibantu atau disokong tersebut n. Succorance juga memunculkan motif informan 2 untuk mencari sosok yang lebih dominan, karena selain ingin disokong, informan 2 juga membutuhkan dukungan dari orang yang lebih superior n. Deference. Kebutuhan informan untuk mematuhi usulan orang lain n. Deference memunculkan motif informan 2 untuk menjalankan kewajiban untuk mempelajari agama karena pada dasarnya, keinginan informan untuk mempelajari agama ini n. Achievement juga dipengaruhi oleh aturan keluarga dan aturan yang ada yakni bagi pemeluk agama Islam wajib mempelajari agama Islam. Motif lain yang memotivasi informan 2 untuk menjadi anggota pesantren adalah adanya keinginan untuk memiliki kontrol diri. Motif ini dipengaruhi oleh kebutuhan informan 2 untuk mendapatkan kebebasan batin dan ketenangan n. Autonomy. Selain itu motif ini juga dipengaruhi kebutuhan informan 2 untuk menguasai atau memperbaiki kesalahan diri dan keinginan untuk menguasai kelemahan diri n. Counteraction. Motif terakhir yang muncul adalah keinginan informan 2 untuk bersama dengan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI saudara yang dipengaruhi oleh kebutuhan informan untuk memiliki saudara dan dekat dengan saudara n. Affiliation.

D. Pembahasan