Sistem Peredaran Darah Jawablah pertanyaan berikut dengan benar, singkat dan jelas.

37 Darah yang berasal dari jaringan-jaringan tubuh mengandung banyak karbondioksida, diantar kembali ke jantung melalui pembuluh pembuluh balik yang akhirnya terkumpul menjadi batang pembuluh balik bawah dan atas, yang bermuara ke dalam serambi kanan. Dari serambi kanan darah mengalir ke dalam bilik kanan, lalu dipompa ke dalam pembuluh nadi paru-paru untuk dibawa ke paru-paru. Urutan kegiatan jantung adalah : 1. Kedua serambi menguncup, kedua bilik mengembang, darah masuk ke dalam bilik. 2. Kedua bilik menguncup, kedua serambi mengembang, darah meninggalkan bilik ke dalam pembuluh nadi. 3. Kedua serambi dan kedua bilik beristirahat sebentar, lalu mulai dari permulaan. Peredaran darah manusia merupakan : 1. Suatu susunan peredaran tertutup 2. Susunan peredaran rangkap yaitu a. dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung lagi : peredaran darah kecil, berguna untuk oksigenisasi darah dan b. dari jantung ke deluruh tubuh dan kembali lagi ke jantung : peredaran darah besar, berguna untuk membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh mengangkat karbondioksida dari jaringan- jaringan. 38 Berikut adalah visualisasi sistem aliran darah manusia Gambar 2.34 Skema Aliran Darah Sumber : Frank H. Netter : 2006 39

G. Sistem Pernafasan

Pernafasan berguna untuk pertukaran gas oksigen dan karbon-dioksida. Pada pernafasan dapat dibedakan dalam dua tahap yaitu : 1. Tahap menarik nafas : hawa udara disedot ke dalam paru-paru karena meluasnya rongga dada. 2. Tahap mengeluarkan nafas : hawa di dalam paru-paru di desak ke luar karena menyempitnya rongga dada. Sistem pernapasan terdiri atas dua perangkat alat yaitu : 1. Susunan pengantar udara :

a. Rongga hidung

Rongga hidung merupakan bagian pertama dari sistem pernapasan yang berhubungan dengan dunia luar melalui lubang hidung luar. Rongga hidung, sesuai dengan adanya lobang hidung, terdiri atas dua bagian yang disekat oleh rongga hidung. Dari dinding lateral rongga hidung kerang-kerang hidung membagi setiap belah rongga hidung embentuk tiga pasang lorong hidung. Seluruh dinding rongga hidung dan kerang-kerang hidung dilapisi selaput lendir hidung kecuali bagian tepat di belakang lubang hidung luar. Sewaktu melalui lorong-korong hidung, udara pernapasan mengalami pemanasan dan sampai batas tertentu dibebaskan dari debu yang masuk ke rongga hidung. Lorong-lorong hidung bagian belakang berhubungan melalui dua corong choanae rongga hidung ke dalam tekak. Rongga hidung juga berhubungan dengan beberapa rongga di samping hidung sinus paranasales yang terdapat di tulang dahi, tulang rahang atas, tulang baji, dan tulang tapisan.

b. Tekak pharynx

Tekak adalah suatu ruangan yang terdapat di belakang rongga hidung dan rongga mulut, dan merupakan peralihan kedua rongga tersebut. Ke bawah tekak bersambungan dengan kerongkongan oesophagus, dan melalui pangkal tenggorok larynx dengan tenggorok trachea. Jalan udara dari rongga hidung ke pangkal tenggorok dan jalan makanan dari rongga mulut ke kerongkongan bersilang dalam tekak.

c. Pangkal tenggorok larynx

Ke dalam tekak bagian bawah menonjol masuk panggkal tenggorok dari depan. Pangkal tenggorok terdiri atas beberapa tulang rawan yang kesemuanya membatasi rongga pangkal tenggorok. Hubungannya dengan tekak terjadi melalui satu lubang 40 yang menghadap ke atas bekalang. Di bagian tengah rongga pangkal tenggorok terdapat dua pasang lipatan mendatar yang menonjol ke dalam dari dinding lateral, yakni pita suara palsu dan pita suara sejati. Ke bawah rongga pangkal tenggorok berhubungan dengan tenggorok.

d. Tenggorok trachea

Tenggorok berupa pipa yang panjangnya lebih kurang 12 cm. Pipa ini diperkuat oleh satu kerangka yang terdiri atas cincin-cincin tulang rawan. Cincin-cincin ini tidak sempurna, karena di sebelah belakang terbuka, sehingga dinding belakang tenggorok hanya dibentuk oleh selapis jaringan penyambung yang lunak. Dinding dalam tenggorok dilapisi selaput lendir dengan kelenjar-kelenjar lendir dan dilengkapi dengan otot-otot polos. Setelah tenggorok memasuki rongga dada, bangunan tersebut bercabang dua, membentuk cabang tenggorok bronchus kanan dan kiri. Tenggorok terdiri atas cabang tenggorok atau bronchus, anak tenggorok atau bronchiolus, serta ranting tenggorok atau bronchiolus respiratorius. Cabang-cabang tenggorok kanan dan kiri akan memasuki paru-paru, lalu bercabang-cabang menjadi pipa-pipa yang berangsur menjadi makin sempit, sehingga membentuk anak tenggorok yang bercabang-cabang lagi menjadi pipa-pipa tersempit. Pipa-pipa ini dikenal sebagai ranting tenggorok. Ranting-ranting tenggorok berhubungan dengan unsur- unsur yang berguna untuk pertukaran gas, yakni saluran-saluran gelembung ductus alveolares.

e. Paru-paru

Paru-paru kanan dan kiri terletak di dalam rongga dada. Tiap paru mempunyai tiga bidang yaitu : bidang yang menghadap ke arah iga, bidang yang menghadap ke arah sekat rongga badan, dan bidang medial. Pada medial terdapat tampuk paru-paru hilus pulmonis, tempat masuknya cabang tenggorok, pembuluh darah dan getah bening serta saraf-saraf. Paru kanan mempunyai tiga baga lobus, sedangkan paru bagian kiri hanya memiliki dua baga. Setiap baga terbagi menjadi segmen-segmen yang masing-masing diperlengkapi dengan satu cabang bronchus. Seluruh permukaan luar paru-paru kanan dan kiri ditutup oleh satu selaput yang disebut pleura. Pada tampuk paru-paru selaput ini beralih ke dinding rongga dada, sehingga kini juga melapisi permukaan dalam rongga dada dan sekat rongga badan. Dengan demikian paru - paru yang terselubung oleh pleura sebenarnya