Jaringan Tulang Jaringan Otot

20 dua jenis tulang yaitu tulang tumpat mampat dan tulang mampung. Tulang tumpat terdiri atas sel-sel tulang yang teratur secara konsentris dan terdapat pembuluh-pembuluh darah dan saraf-saraf. Di dalam tulang mampung, sel-sel tulang tidak teratur tetapi membentuk keping- keping tulang yang tersusun menjadi balok-balok tulang yang halus.

6. Jaringan Otot

Jaringan otot terdiri dari tiga macam jaringan otot yakni : a. Jaringan otot polos yang terdiri atas sel-sel otot yang licin dan berbentuk kum- paran panjang. Otot-otot polos mengerut dan me- lemas secara lambat, tidak dapat dipengaruhi oleh ke- hendak kita, karena diper- sarafi oleh susunan saraf otonom, dan terdapat pada alat-alat dalam tubuh b. Jaringan otot bergaris lintang otot lurik yang memiliki serabut- serabut otot dengan garis-garis melintang halus. Otot-otot demikian mengerut dan melemas secara cepat, dapat digerakkan sesuai de- ngan pola gerak yang dilaku- kan manusia, membentuk se- mua otot rangka Gambar 2.13 Bentuk Jaringan Tulang Keras Gambar 2.14 Jaringan Otot Polos Gambar 2.15 Jaringan Otot Lurik 21 c. Jaringan otot jantung memiliki serabut–serabut yang ber- bentuk garis lintang, namun karena dipersarafi oleh susun- an saraf otonom, maka otot jantung dapat mengerut dan melemas secara cepat.

7. Jaringan Saraf

Jaringan saraf : merupakan kumpulan sel-sel saraf neuron dan berguna untuk mengantarkan dan mengolah rangsang-rangsang. Ada sel saraf yang ujungnya panjang neurit untuk membawa rangsang dari badan sel ke tepi. Gabungan neurit disebut saraf. Saraf yang mengantar rangsang dari pusat ke alat-alat disebut saraf penggerak motorik, sedangkan saraf yang berguna untuk membawa rangsang dari alat-alat ke pusat terkenal sebagai saraf perasa sensorik. Gambar 2.17 Sel saraf neuron dengan akson dan dendrit. Gambar 2.16 Jaringan Otot Jantung 22

8. Jaringan Darah

Darah merupakan jaringan yang zat interselularnya cair. Darah memiliki struktur yang terdiri atas : a. Bagian yang padat : yaitu sel darah merah eritrosit yang mengandung hemoglobin untuk pertukaran gas, sel darah putih leukosit yang berperan pada pemberantasan kuman-kuman, dan keping-keping darah trombosit yang berguna pada pembekuan darah. b. Bagian yang cair berupa plasma darah, yang terdiri atas serum darah dan zat fibrinogen untuk pembekuan darah. Golongan-golongan darah sebagaimana dikemukakan oleh Landsteiner 1900 bahwa darah manusia dapat dibagi menjadi empat golongan sehubungan dengan adanya zat tertentu antiden di dalam eritrosit dan beredarnya zat-zat anti antibody tertentu di dalam plasma darah, yaitu : Golongan Darah Kandungan Eritrosit Zat Anti dalam Plasma A Antigen A Zat anti B B Antigen B Zat anti A AB Antigen A B - O - Zat anti A B Tabel 2.1 Golongan Darah Golongan-golongan darah penting pada pemindahan transfusi darah. Transfusi darah yang tidak sesuai golongannya akan berakibat penggumpalan aglutinasi sel-sel darah merah yang disuntikkan ke dalam plasma. Golongan AB tidak ada zat antinya di dalam plasma, maka dapat menerima darah semua golongan umum. Golongan O sel-sel darahnya tidak akan menggumpal jika diberikan kepada siapapun donor umum, karena tidak mengandung antigen A maupun antigen B. Gambar 2.18 Jaringan Darah