Pendahuluan
Inti
MengamatiObserving
Menanya dan Menalar
Eksperimen dan
Networking
Penutup Pertemuan ke-7 2 X 40 menit
a. Persiapan psikis dan fisik dengan membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
bersama menghayati ajaran agama. b. Guru Menanyakan Kabar dan kesiapan siswa
belajar pada hari itu dengan menginstrusikannya dalam 3 kata contoh “Saya Bahagia Sekali”
membangun nilai Keakraban diantara siswa dengan siswa, juga guru dgn siswa
c. Memberi motivasi siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran dengan menyanyikan lagu Paman
Datang membangun nilai kebersamaan di lanjutkan tanya jawab tentang makna lagu yang di
hubungkan dengan materi pembelajaran.
d. Menginformasikan tujuan yang akan di capai selama pembelajaran.
e. Menyampaikan secara singkat garis besar materi yang akan di sajikan selama pembelajaran.
1. Guru
menuliskan judul materi yang akan dipelajari dipapan tulis, lalu membagi siswa menjadi 5
kelompok 1,2,3....sd 5 masing- masing beranggotakan 8 siswa.
2. Siswa
diminta memilih gambar hewan ternak dan ikan yang telah di sediakan oleh guru dan
menginstruksikan kepada siswa untuk mendiskusikan tentang hewan yang mereka pilih
dengan terlebih dahulu guru memberikan stimulus dalam bentuk pertanyaan “Mengapa hewan tersebut
yang siswa pilih untuk bisa dimanfaatkan? untuk melatih daya nalar atau pola pikir siswa
3. Kemudi
an guru memberikan atau menyebarkan Lembar Kerja sebagai acuan dalam mempresentasikan hasil
diskusi. Pelaksanaan STAD.
4. untuk
meningkatkan daya nalar siswa kemudian guru mengajak siswa untuk bersama2 mengkritisi situasi
peternakan dan perikanan di Indonesia serta permasalahan2 yang terjadi di dalamnya,
5. lalu
menginstruksikan siswa untuk mendiskusikannya dengan kelompok masing-masing siswa dialog
untuk saling membantu memahami materi pembelajaran dengan anggota kelompok kemudian
mencatat hasil diskusi tsb.
6. Pelaksan
aan unjuk kerja . presentasi kelompok yang tidak belum presentasi menanggapi kelompok yang
sedang presentasi .
7. Hasil
diskusi yg telah disampaikan diharapkan kan membentuk sebuah jaringan ilmu baru yang
mengantarkan pada sebuah solusi atau ide-ide baru
8. Pelaksan
aan konfirmasi dilakukan dengan memberikan umpan balik berdasarkan hasil presentasi.
80 menit. 10 menit
60 menit
5 menit
25 menit
20 menit
5 menit
Website : http:mtsnwborotumbuh.blogspot.com
Pendahuluan
Kegiatan inti
Penutup a. Membuat kesimpulan tentang materi pembelajaran
hari itu dilakukan siswa bersama guru. b. Melaksanakan test secara lisan kejujuran .
c. Menugaskan siswa membawa alat untuk membuat Peta pada pertemuan berikut nya PR tentang :
Penyebaran potensi dan budidaya peternakan serta perikanan dengan referensi dari buku atau internet,
melakukan kajian analisis
d. Menutup pembelajaran dengan berdoa menurut agama masing- masing.
Pertemuan ke 8 2 X 40 menit a. Memulai pembelajaran dengan berdoa bersama
sesuai dengan agama dan keyakinan masing- masing.
b. Tanya jawab singkat tentang PR hasil penelusuran informasi tentang Penyebaran budidaya
perternakan dan perikanan. c. Menginformasikan secara garis besar strategi
pembelajaran yang akan dilakukan. d. Menginformasikan tujuan yang akan di capai
selama pembelajaran. e. Memberi motivasi pada siswa untuk aktif dalam
pembelajaran. a. Pelaksanaan diskusi kelompok sambil
mempersiapkan laporan hasil kerja kelompok. b. Guru berkeliling sambil memperhatikan kelompok
yang memerlukan bantuan. c. Unjuk kerja presentasi kelompok seperti
pertemuan sebelumnya diawali dengan meneriakkan yel-yel kelompok dengan semangat.
d. Kelompok 1 ditanggapi oleh kelompok 4. e. Kelompok 2 ditanggapi oleh kelompok 3
f. Pelaksanaan konfirmasi dilakukan Di setiap akhir presentasi.
g. Memberikan apresiasi dan motivasi berdasarkan aktivitas dan hasil kinerja secara individu.
a. Membuat kesimpulan tentang materi ajar yang telah di sajikan selama pembelajaran yang dilakukan
oleh peserta didik bersama guru. b. Memberi penguatan dan motivasi tentang
pelaksanaan tugas mandiri tidak terstruktur TMTT .
c. Melaksanakan test secara lisan kejujuran . d. Mengakhiri pembelajaran dengan mengajak peserta
didik berdoa sesuai dengan agama dan keyakinan Masing – masing.
10 menit 80 menit
10 menit
60 menit
20 menit 25 menit
15 menit
10 menit
I. PENILAIAN HASIL BELAJAR :
1. Hasil kinerja peserta didik. 2. Hasil tes lisan.
3. Laporan pengamatan. 4. Hasil rubrik diskusi.
5. ugas kelompok.
J. SUMBER BELAJAR :
Alat : Komputer Laptop.LCD,Power Point, Internet. Bahan Sumber ajar : LKS , Buku Siswa , Soal-soal latihan , Buku Guru , Makalah.
Website : http:mtsnwborotumbuh.blogspot.com
Mengetahui, Kepala MTs.NW Boro’Tumbuh
Drs. TAJUDDIN NIP : -
Boro’Tumbuh, ....................... 2014 Guru Mapel Ilmu Pengetahuan Sosial
SAKDIAH, S.Pd NIP : -
Lampiran :
A. Ringkasan Materi Contoh permasalahan peternakan dan Perikanan di Indonesia
Pembibitan, masalah Klasik Peternakan Indonesia
Minggu-minggu ini kita sedang disibukkan untuk membaca berita dari dunia peternakan khusunya ruminansia besar Sapi dan Domba Kambing, mulai dari harga bibit hingga tidak
tercukupinya kebutuhan masyarakat akan hasil peternakan daging dan susu .
Website : http:mtsnwborotumbuh.blogspot.com
Berpindahnya harga susu adalah hal yang sangat mencengangkan dan mengagetkan para ibu rumah tangga. Bagaimana mau pintar bangsa ini jika konsumsi susu diganti dengan konsumsi
air tajin air cucian beras . Hal tersebut tidak terlepas dari politisasi produk peternakan oleh pengusaha yang duduk dalam pemerintahan, walaupun ada informasi baha kemarau panjang
yang melanda Selandia Baru dan Australia Pemasok kebutuhan dasar susu terbesar ke Indonesia mengakibatkan produksi susu menurun. Kenapa Indonesia sebagai negeri Agraris
sangat bergantung oleh Barat hanya karna susu.
Tak ketinggalan pula daging sebagai produk utama sapi potong harganya juga akan meningkat. Kejadian yang dianggap biasa dan wajar itu sekarang sedang menjerat nasib dunia peternakan
Indonesia. Daging boleh dikatakan adalah kebutuhan sekunder bagi golongan bawah masyarakat Indonesia, mungkin itulah yang mengakibatkan permasalahan deaging dan susu
masih menjadi sampingan bagi rakyat kecil, begitu pula pengurusan ternak dikalangan peternak kecil yang masih menjadi sampingan bukan sebagai pekerjaan pokok.
Sedangkan daging dombakambing hanya bisa kita temui dipinggir jalan sebagai makanan mewah karena harga dombakambing yang mahal. Masalah klasik yang menimpa dunia
peternakan kita adalah pembibitan, bukanya penggemukan yang selalu diincar oleh para pengusaha peternakan. Lama kelamaan bibit Sapi, DombaKambing kita akan habis, kita hanya
mengimpor dan mengimpor daging dan susu dari luar.
Sebentar kita tengok tetangga kita Malaysia yang kabarnya rajin sekali mengincar bibit Domba Garut yang menjadi asset berharga bagi bangsa ini, bagaimana tidak, Domba Garut adalah satu
satunya domba yang berperawakan besar mirip Bison yang ada didunia ini. Kelemahan peternak kecil adalah silaunya mereka dengan uang yang banyak, yang tentunya ditawarkan untuk seekor
bibit unggul. Padahal kalau kita hitung secara pembibitan, Domba unggul akan menghasilkan anakan yang dominan dengan induknya yaitu unggul dalam hal kualitas dan kuantitas daging.
Sekali lagi masalah yang timbul adalah kurangnya controlpengawasan terhadap peternak kecil yang sering menjadi incaran agen penjual bibit unggul.
Apa yang dilakukan oleh Dompet Dhuafa melalui Kampung Ternak adalah hal yang luar biasa untuk melindungi asset peternakan bangsa ini, dengan adanya pemberdayaan peternak melalui
pembibitan Domba Garut. Ribuan Domba Garut dibibitkan untuk mencari bibit unggul dan memenuhi kebutuhan pasar akan daging Domba yang terus meningkat, apalagi saat Hari raya
Kurban. Pasar yang telah terjamin membuat pemberdayaan tidak hanya sekedar pemberian modal bergulir, penerapan teknologi juga diberikan kepada mitra kelompok peternak. Tebar
Hewan Kurban merupakan pasar yang menjamin keberlangsungan pemberdayaan peternakan Kelompok mitra Mandiri Dompet Dhuafa untuk terus maju menjadi Mandiri.
Pemberdayaan oleh lembaga amil zakat ini patut menjadi contoh pemberdayaan yang berbasis potensi local daerah dan menjamin pasar hasil pembibitan dan penggemukan DombaKambing.
Aturan Kelompok yang mengikat para mitra dengan adanya pertemuan mingguan dan control pendamping sangat bermanfaat bagi keberlangsungan penyerapan teknologi peternakan oleh
anggota kelompok ternak.
Di Dompet Dhuafa Bandung sendiri sedang mencoba untuk pengembangan pembibitan yang akan diterapkan kepada 6 kelompok mitra Peternakan, yang selama ini sudah terlihat hasilnya
dari program penggemukan. Baru satu kelompok yang menerapkan metode pembibitan Domba sebagai contoh dari kelompok yang lain. Kelompok peternakan Dompet Dhuafa Bandung
sendiri tersebar di Kab Bandung Soreang dan Pacet serta Kabupaten luar Bandung, yaitu Purwakarta, Subang dan Sumedang.
Ilmu yang belum tersampaikan kepada peternak kecil coba untuk difasilitasi dengan adanya pendampingan dan Monitoring evaluasi kepada Kelompok peternak setiap dua kali dalam
sebulan.
Website : http:mtsnwborotumbuh.blogspot.com
Disamping pemberdayaan peternak Dombakambing, Dompet Dhuafa akan memulai program pembibitan sapi FH bekerjasama dengan Balai Inseminasi Buatan BIB lembang sebagai pihak
yang memiliki banyak bibit unggul dalam bentuk semen beku dalam strow. Program ini diharapkan dapat memberdayakan peternak kecil dengan teknik inseminasi buatan guna
memperoleh bibit unggul sapi FH betina untuk sapi perah dan Jantan untuk sapi potong . Tidak hanya teknologi inseminasi buatan untuk Sapi saja yang nanti coba dikembangkan kepada
Kelompok Mitra peternakan, tetapi inseminasi buatan pada Domba kambing juga akan dilakukan.
Dengan banyaknya lembaga “lembaga non profit yang peduli dengan nasib dunia peternakan Indonesia, maka akan semakin besar pula peluang kita untuk memajukan peternakan Indonesia
dan lepas dari ketergantungan produk peternakan dari luar. Pemberdayaan bukan profit oriented yang sifatnya sesaat tetapi kualitas yang secara berkelanjutan dan konsisten menjadi tujuan
hasilnya. Ketika hari raya “kurban” maka kita baru sadari bahwa sektor peternakan itu penting. Ya,
karena waktu kurban kebutuhan akan kambing, domba atau sapi kerbau cukup tinggi khususnya di Indonesia. Indonesia sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar di dunia
merupakan pasar yang potensial untuk sektor pangan dan ternak. Jumlah umat Islam 207.176.162 dari total penduduk Indonesia dari sekitar 259 juta Jiwa, bilamana 10 saja
melaksanakan kewajiban kurban maka dibutuhkan 20,7 juta lebih ternak dalam waktu hari tasyrik. Sungguh pasar yang besar.
Belum bila kita menghitung kebutuhan harian daging, susu dan unggas yang setiap tahun ketergantungan kita sangat besar terhadap impor dari negara asing. “ Populasi dan produksi
ternak dalam negeri belum cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional “ itu alasan yang banyak disampaikan oleh importir. Mereka menilai bahwa kemampuan ternak lokal masih minim,
sehingga kebutuhan impor bisa menjadi solusi. Terlepas dari pro dan kontra itu, maka perhatian terhadap Peternakan sekali lagi sangat penting,
Begitu pun, Departemen Pertanian telah menargetkan bahwa 2014, Indonesia menargetkan untuk bisa melakukan swasembada daging. Pemerintah mengklaim telah banyak melakukan
berbagai macam program untuk peningkatan produksi ternak dan populasi di seluruh Indonesia. Ratusan milyard bahkan triliunan uang sudah dikucurkan untuk mensukseskan program
swasembada daging dari tahun 90 an hingga sekarang. Namun apa daya antara target dengan realisasi belum tercapai. Ada banyak masalah dan kepentingan pengusaha dan berbagai pihak
terhadap eksistensi peternakan di tanah air.
Ternyata kita baru sadari, memang peternakan adalah bagian dari sektor strategis yang penting untuk hajat hidup manusia. Bahkan sejak jaman Nabi pun, beternak adalah salah satu profesi
yang menjanjikan. Untuk itu, Kampoeng Ternak sangat mendukung semangat Pemerintah untuk pengembangan peternakan. Memang tidak sekedar kebijakan sesaat dan klaim kampanye
semangat saja, dibutuhkan sistem dan infrastuktur kebijakan strategis. Sejak Dompet Dhuafa berdiri tahun 1993, sektor peternakan menjadi salah satu bidang yang diperhatikan. Kemiskinan
kita ketahui bersama melekat pada petani, peternak dan nelayan. Maka amanah zakat, hadir untuk mengembangan value peternakan di Indonesia. Kami memimpikan satu saat, muzaki
hadir dari peternak. Insya Allah.
Maka tidak hanya sekedar kurban atau konsumsi daging saja, dalam semangat pemberdayaan kampoeng ternak terdapat visi pengentasan kemiskinan dan kemandirian bangsa. Tidak hanya
kebutuhan nasional bahkan masa depan Kampoeng Ternak bisa mensuplai kebutuhan ternak untuk pelaksanaan DAM waktu Haji di Mekah. Bukan suatu yang mustahil. Semua tergantung
keberpihak kita dan paradikma value apa yang bisa dikontribusikan.
Sedikitnya diperlukan 3 instrumen untuk pengembangan peternakan di Indonesia. Pertama, peningkatan teknologi dalam produksi ternak dan pakan. Kedua, dukungan modal, infrastuktur
sarana dan prasarana transportasi dan distribusi yang memadai dari pemerintah. Ketiga, proteksi pasar dan subsidi harga untuk menjamin peternak lokal bisa bertahan. Bilama 3 kaki
kemandirian peternak itu bisa dilaksanakan maka kesejahteraan peternak bisa duduk sejajar dengan pelaku usaha lainya.
Website : http:mtsnwborotumbuh.blogspot.com
B. Format Model Penilaian :
Format Lembar Observasi Diskusi Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru atau pengamat saat diskusi berlangsung. Lembaran ini mencatat keefektifan peserta diskusi dalam 4 kriteria. Tulislah angka-angka yang tepat di kolom sesuai
peserta didik. 5 = baik sekali
4 = baik 3 = cukup
2 = kurang
No Nama Siswa
Aspek Penilaian Rata-Rata
Kelayakan Isi
Kelayaka n
Pengajian Bahasa
Kreativita s
Keterangan : 1. Kelayakan isi : keakuratan materi dan kemutakhiran
2. Kelayakan penyajian : keterlibatan peserta didik untuk belajar aktif dan disajikan secara kontekstual
3. Bahasa : jelas, mudah dipahami, dan komunikatif 4.Kreatifitas : menarik, ide yang berbeda dan inovatif
Lembar Penilaian Presentasi Diskusi Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai perilaku peserta didik dalam presentasi laporan pengamatan, dengan cara menuliskan angka-angka yang tepat di kolom yang sesuai dengan
kriteria sebagai berikut. 5 = Semua benar
4 = Sebagian besar benar 3 = Sebagian kecil benar
2 = Semua salah Kelas :
Kelompok : Topik :
N O
Aspek Penilaian Nilai
diperoleh Bobot
Nilai x Bobot
Catatan 1
Kebermaknaan Informasi 2,5
2 Pemahaman terhadap materi
5 3
Kemampuan berargumentasi alasan,usulan,mempertahankan
pendapat 5
4 Kemampuan memberikan respon
memberikan respon yang sesuai denganpermasalahanpertanyaan
5
5 Kerjasama
Kelompok berpartisipasi,
memiliki tanggung jawab bersama
2,5 Jumlah Nilai
- -
100
Website : http:mtsnwborotumbuh.blogspot.com
Lembar Kegiatan Siswa 1. Tema :
2. Mata Pelajaran : IPS 3. KelasSemester : VII 1
4. Waktu Pengerjaan : 25 menit 5. Petunjuk Belajar :
a. Baca secara cermat sebelum anda mengerjakan tugas b. Pelajari materi IPS yang berhubungan dengan Potensi Sumber Daya Perternakan dan
perikanan c. Kerjakan sesuai dengan langkah-langkah sesuai petunjuk Guru
d. Kerjakan dengan cara diskusi dengan teknik yang ditentukan Guru e. Konsultasikan dengan guru bila mengalami kesulitan mengerjakan tugas
6. Tujuan belajar yang akan dicapai: Pada kegiatan ini kamu dapat’:
a. Memahami Pemanfaatan potensi Sumber Daya Peternakan dan Perikanan b. Menganalisis Permasalahan serta Solusi yang harus dilaksanakan terkait pemanfaatan sumber
daya peternakan dan pertanian 7. Informasi
Bacalah dengan cermat uraian materi tentang hasil budaya masa praaksara hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial
8. Tugas dan Langkah Kerja a. Mengapa Indonesia sebagai negara agraris masih mengimpor daging
b. Bagaimana solusi yang anda tawarkan c. Gunakan fasilitas internet dan atau buku IPS lainnya untuk mencari informasi tentang
Persebaran daerah penghasil peternakan dan pertanian d. Lakukan
e. Apa yang dapat kamu pelajari dari materi ini? Jelaskan secara singkat f. Laporkan hasil diskusi kelompokmu secara tertulis
g. Presentasikan hasil diskusimu didepan kelas
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan
: MTS. NW Boro’Tumbuh Mata Pelajaran
: Imu Pengetahuan Sosial Kelassemester
: VII tujuh 2 dua Materi Pokok
: 5. Interaksi Manusia dan Lingkungan Pertemuan
:
Website : http:mtsnwborotumbuh.blogspot.com
Alokasi Waktu : 4 x 40 menit 4 JP
J. Kompetensi Inti