169
Seni Budaya
Ustad, Ustadzah, mantri, kepala desa, camat, bupati, gubernur, direktur atau presiden.
Fisik sebagai ciri dari perwatakan, menerangkan ciri-ciri khusus tentang jenis kelamin laki perempuan atau waria, kelengkapan pancaindra atau keadaan
kondisi tubuh cantik-jelek, tinggi-pendek, kurus-buncit, kekar-lembek, rambut hitam atau putih, buta, pincang, lengan patah, berpenyakit atau sehat.
Psikis sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus mengenai hal kejiwaan yang dialami tokoh, seperti; sakit ingatan atau normal, depresi,
traumatic, penyimpangan seksual, mudah lupa, pemarah, pemurah, penyantun, pedit, pelit, dan dermawan.
Intektual sebagai ciri dari perwatakan menerangkan ciri-ciri khusus mengenai hal sosok tokoh dalam bersikap dan berbuat, terutama dalam mengambil
sebuah keputusan atau menjalankan tanggungjawab. Misalnya, kecerdasan pandai-bodoh, cepat tanggap-masa bodoh, tegas-kaku, lambat-cepat
berpikir, kharismatik gambaran sikap sesuai dengan kedudukan jabatan, tanggungjawab berani berbuat berani menanggung resiko, asalkan dalam
koridor yang benar. Unsur pemeranan berikutnya adalah tubuh pemeran sebagai media ungkap wujud isik dengan kelenturan dan ekspresi tubuhnya.
3. Unsur Tubuh
Tubuh dengan seperangkat anggota badan dan ekspresi wajah merupakan unsur penting yang perlu dilakukan pengolahan atau pelatihan agar tubuh
kamu memiliki; stamina yang kuat, kelenturan tubuh dan daya releks atau kepekaan tubuh. Untuk memperoleh tujuan dimaksud secara maksimal,
bahwa seorang pemeran harus rajin dan disiplin melakukan olah tubuh sebagai materi penting yang akan dibahas melalui teknik pemeranan.
Disamping memiliki kemampuan tubuh yang memadai bagi seorang pemeran, jangan lupa kamu harus sadar akan potensi kamu dalam hal memfungsikan
unsur suara atau vokal.
4. Unsur Suara
Suara atau bunyi yang dikeluarkan indra mulut dan hidung melalui rongga dan pita suara adalah salah satu unsur pemeranan yang berfungsi untuk
penyampaian pesan pemeranan melalui bahasa verbal atau pengucapan kata-kata. Unsur suara sebagai sarana dalam pemeranan seni teater agar
berfungsi dengan baik, dan memiliki manfaat ganda dalam menunjang seni peran perlu dilakukan pengolahan berupa pelatihan terhadap unsur-unsur
anggota tubuh yang terkait dengan pernapasan dan pengucapan melalui teknik pemeranan.
Di unduh dari : Bukupaket.com
170
Kelas X SMA MA SMK MAK
5. Unsur Penghayatan
Penghayatan adalah penjiwaan, mengisi suasana perasaan hati, kedalaman sukma yang digali dan dilakukan seorang pemeran ketika membawakan
pemeranannya di atas pentas. Unsur penghayatan dalam seni peran perlu mendapat perhatian khusus, karena setiap pemeran dalam membawakan
pemeranannya akan terasa berbeda. Sekalipun bersumber penokohan yang sama dari naskah yang sama. Hal ini, sangat tergantung pada sejauhmana
upaya pengalaman pemeranan dalam mengasah kepekaan sukmanya sehingga memunculkan kesadaran rasa simpati dan empati diri sendiri
terhadap orang lain dan kepekaan menanggapi peristiwa yang terjadi dalam kehidupan. Latihan untuk memperoleh kepekaan rasa atau sukma atau
pengaturan emosi bagi seorang pemeran dapat dilakukan melalui teknik olah rasa yang akan dibahas pada sub bab pemeranan selanjutnya.
6. Unsur Ruang