Teknik Konsentrasi Pengindraan Olah Rasa Sukma

175 Seni Budaya Latihannya, kamu dengan bimbingan guru dengan pengucapan sebuah kalimat atau dialog yang pendek dengan cara diulang dan melakukan pengucapan terdengar tidaknya apa yang kamu katakan, tetapi tidak berteriak. Contohnya: Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan suara keras Pagi ini hujan tidak turun. ucapkan dengan suara lemah

3. Olah Rasa Sukma

Olah rasa adalah suatu proses latihan yang menempatkan perasaan sebagai objek utama dari pengolahan latihan. Latihan dilakukan untuk menggali “Potensi Dalam” agar dapat diatur dan dikendalikan sesuai dengan kebutuhan emosi peran. Fungsi latihan Olah Rasa disisi lain akan mampu membangun kejujuran rohani dan pembebasan rohani dari hal-hal yang mengikat dan membatasi. Selanjutnya pembebesan tersebut diharapkan membantu sikap perasaan untuk melahirkan ide-ideilham dan kreativitas pemeranan. Adapun materi latihan yang kamu harus lakukan antara lain:

a. Teknik Konsentrasi

Konsentrasi merupakan “Gerbang“ yang sangat menentukan kelangsungan mengatur dan mengendalikan fenomena psikologis seorang aktor dalam menguasai peran. Pada bagian ini konsentrasi seorang aktor akan berupaya meng-Alienansi mengasingkan dirinya dari kehidupan nyata yang dijalaninya sehari-hari untuk selanjutnya dia akan menimbulkan segala cipta, rasa dan karsanya pada satu pusat perhatian. Pada dasarnya ajaran konsentrasi merupakan ajaran tentang penguasaan pengendalian diri atau pemusatan pikiran serta rohani kita terhadap apa yang akan dan sedang kita lakukan dalam waktu yang kita perlukan. Unsur -unsur penting fenomena psikologis dalam sentuhan konsentrasi antara lain: Pembebesan dari pengendalian diri, kejujuran dan kepasrahan hati, kepekaan rasa, kesiapan dan kekuatan mental, pemusatan pikiran dan perhatian. Sumber: Dok. Kemdikbud Gambar 7.17 Eksplorasi Penghayatan Teknik Olah Sukma atau Kepekaan Rasa Di unduh dari : Bukupaket.com 176 Kelas X SMA MA SMK MAK Latihan dapat kamu lakukan dengan cara: • Latihan mengosongkan pikiran, • Pemusatan pikiran pada suatu objek, misalnya; lilin yang menyala, bunga, kursi, warna, bunyi, suara, kucing, dan harimau. • Pemusatan pikiran pada peristiwa tertentu secara khayal.

b. Pengindraan

Kemampuan peralatan tubuh dalam merespon atau bereaksi terhadap berbagai hal terutama yang berhubungan dengan sifat-sifat, yaitu : • Mata, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap objek-objek penglihatan visual. • Hidung, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap objek-objek aroma penciuman. • Telinga, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap objek-objek suara bunyi pendengaran. • Lidah, berfunsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap rasa Taste : manis, asin, pahit, masam dst. pengecapan. • Tubuh, berfungsi untuk menangkap dan bereaksi terhadap sentuhan rabaan. Seluruh kemampuan Panca Indra dalam hubungan olah rasa senantiasa ditujukan untuk membangun kepekaan rasa yang nantinya hadir sebagai rangsangan emosi dalam teknik pemeranan.

c. Kepekaan Sukma Rasa