PERAN DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU
ABSTRACT
ROLE OF THE DEPARTMENT OF EDUCATION BANDAR LAMPUNG IN EXECUTION TEACHER CERTIFICATION
By
CHELIA UTAMA YULANDARI
Law of the Republic of Indonesia Number 20 Year 2003 on National Education System requires that teachers have academic qualifications, competence, and certification of educators. Qualification academic teachers in all types and levels of education obtained through a higher education degree program (S1) or a diploma in four (D-IV). As one form of implementation of these teacher certification policies, the year 2009 implementation in the office of teacher certification through portfolio assessment is based on the Ministry of National Education Regulation No. 10 of 2009 which was held at 46 Rayon LPTK organizers (Ministry of National Education Decree No. 022/P/2009).
In running the program, the government needs to conduct surveillance to prevent abuse of its management, for it based on the Decree of Head Office No. 421/543/08/2009 regarding the establishment of the Executive Committee Educator Certification Bandar Lampung District, Committee and Resource Persons Executing City Teacher Certification Bandar Lampung formed the Executive Committee Teacher Certification period in 2009.
The problem of this research is how the role of Bandar Lampung Education Office in the implementation of Teacher Certification and what role the inhibiting factors Bandar Lampung Education Office in the implementation of the Teacher Certification.
The method used in this research is through approach normative and empirical approaches. Sources of data in this study are primary data and field studies by conducting interviews Section Head of Education Workforce Education Association and Secondary Education Department Bandar Lampung. Secondary data by literature and the applicable legislation.
The results showed that: The Role of Education Office of Bandar Lampung in the implementation of teacher certification based on Technical Implementation Guide
(2)
Chelia Utama Yulandari
Teacher Certification issued by the Directorate General of Higher Education Ministry of National Education in 2009, namely 1) establish committees of teachers Certification period 2009, 2) give the task to the principal to verify the validity of a portfolio, 3) give the task to the supervisors for assessing the implementation of learning and personality and social competence (superior rating), 4) facilitate the preparation of funding PLPG, 5) conducting follow-up for participants who did not pass and disqualification. During 2009, the role of Education Office of Bandar Lampung in the implementation of Teacher Certification compliance with regulations and has arrived at the target. The obstacle faced by the Education Department in Bandar Lampung implementation role socialization certification teacher certification is conducted by the Education Department Bandar Lampung intensively poorly understood by most participants of certification, so that the files should now be collected in accordance with the schedule, there was a delay. And funds are not distributed on time, so that impacts on the implementation of the withdrawal schedule.
(3)
ABSTRAK
PERAN DINAS PENDIDIKAN KOTA BANDAR LAMPUNG DALAM PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU
Oleh
CHELIA UTAMA YULANDARI
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mewajibkan guru memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, dan sertifikat pendidik. Kualifikasi akademik guru pada semua jenis dan jenjang pendidikan diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana (S1) atau diploma empat (D-IV). Sebagai salah satu bentuk implementasi kebijakan sertifikasi guru tersebut, tahun 2009 dilaksanakannya sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10 Tahun 2009 yang diselenggarakan di 46 Rayon LPTK penyelenggara (Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 022/P/2009).
Dalam menjalankan program tersebut, pemerintah perlu melakukan pengawasan agar tidak terjadi penyalahgunaan dalam pengelolaannya. Untuk itu berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Nomor 421/543/08/2009 tentang Pembentukan Panitia Pelaksana Sertifikasi Pendidik Kota Bandar Lampung, Panitia Kecamatan dan Nara Sumber Pelaksana Sertifikasi Guru Kota Bandar Lampung dibentuk Panitia Pelaksana Sertifikasi Guru periode 2009..
Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan Sertifikasi Guru dan apa saja faktor penghambat peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan Sertifikasi Guru tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui pendekatan normatif dan pendekatam empiris. Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer dari studi lapangan dengan melakukan wawancara Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Dasar dan Kepala Seksi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung. Data sekunder diperoleh dari studi pustaka dan peraturan perundangan yang berlaku.
(4)
Chelia Utama Yulandari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan Sertifikasi Guru berdasarkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional 2009, yaitu 1) membentuk panitia sertifikasi guru periode 2009, 2) memberikan tugas kepada kepala sekolah untuk memverifikasi keabsahan portofolio, 3) memberikan tugas kepada pengawas untuk melakukan penilaian pelaksanaan pembelajaran dan kompetensi kepribadian dan sosial (penilaian atasan), 4) memfasilitasi pendanaan persiapan PLPG, 5) melakukan tindak lanjut bagi peserta yang tidak lulus dan diskualifikasi. Selama periode tahun 2009, peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan Sertifikasi Guru telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan telah sampai pada sasarannya. Faktor penghambat yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam peran pelaksanaan sertifikasi guru adalah sosialisasi sertifikasi yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung secara intensif kurang dipahami oleh kebanyakan peserta sertifikasi, sehingga berkas-berkas yang seharusnya sudah harus dikumpul sesuai dengan jadwalnya, terjadi keterlambatan. Dan dana yang disalurkan dari pusat tidak tepat waktu, sehingga berakibat pula pada mundurnya jadwal pelaksaaan.
(5)
BAB I
LATAR BELAKANG
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan sesuatu yang harus diikuti oleh semua orang. Dengan pendidikan yang memadai seseorang akan mampu menjawab tantangan-tantangan global dalam kehidupan. Dengan pendidikan ini pula harkat dan martabat seseorang akan terangkat, semakin rendah tingkat pendidikan seseorang, martabat di lingkungannya juga rendah. Namun apabila seseorang memiliki pendidikan yang tinggi, akan semakin tinggi pula martabat orang tersebut. Hal ini juga akan berlaku pada bangsa dan negara. Harkat dan martabat bangsa Indonesia dimata dunia juga dipengaruhi oleh pendidikan penduduknya.
Pendidikan yang bermutu memiliki kaitan kedepan (forward linkage) dan kaitan kebelakang (backward linkage). Forward linkage berupa bahwa pendidikan yang bermutu merupakan syarat utama untuk mewujudkan kehidupan bangsa yang maju, modern dan sejahtera. Sejarah perkembangan dan pembangunan bangsa-bangsa mengajarkan pada kita bahwa bangsa yang maju, modern, makmur, dan sejahtera adalah bangsa-bangsa yang memiliki sistem dan praktik pendidikan yang bermutu. Backward linkage berupa bahwa pendidikan yang bermutu sangat tergantung pada
(6)
2
keberadaan guru yang bermutu, yakni guru yang profesional, sejahtera, dan bermartabat.
Karena keberadaan guru yang bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas, hampir semua bangsa di dunia ini selalu mengembangkan kebijakan yang mendorong keberadaan guru yang berkualitas. Salah satu kebijakan yang dikembangkan oleh pemerintah di banyak negara adalah kebijakan intervensi langsung menuju peningkatan mutu dan memberikan jaminan dan kesejahteraan hidup guru yang memadai. Beberapa negara yang mengembangkan kebijakan ini bisa disebut antara lain Singapura, Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat. Negara-negara tersebut berupaya meningkatkan mutu guru dengan mengembangkan kebijakan yang langsung mempengaruhi mutu dengan melaksanakan sertifikasi guru. Guru yang sudah ada harus mengikuti uji kompetensi untuk mendapatkan sertifikat profesi guru.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) dan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UUGD), mewajibkan guru memiliki kualifikasi akademik, kompetesi, dan sertifikat pendidik. Kualifikasi akademik guru pada semua jenis dan jenjang pendidikan diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau diploma empat (S1/D-IV).
(7)
3
Sertifikasi guru sebagai upaya peningkatan mutu guru dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan guru, sehingga diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia khususnya di Kota Bandar Lampung secara berkelanjutan. Bentuk peningkatan kesejahteraan guru yaitu berupa pemberian tunjangan profesi sebesar satu kali gaji pokok kepada guru yang memiliki Sertifikat Pendidik.
Dasar hukum tentang perlunya sertifikasi guru dinyatakan dalam Pasal 8 Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, bahwa guru harus memiliki kualifikasi akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani, dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan nasional. Mengenai sertifikat pendidik dapat kita temukan dalam pasal 1 ayat 12, bahwa sertifikat pendidik adalah bukti formal sebagai pengakuan yang diberikan kepada guru dan dosen sebagai tenaga profesional. Secara khusus sertifikat pendidik merupakan bukti formal dari pemenuhan dua syarat, yaitu kualifikasi akademik minimum dan penguasaan kompetensi minimal sebagai guru. Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa sertifikat pendidik adalah surat keterangan yang diberikan suatu lembaga tenaga kependidikan yang terakreditasi sebagai bukti formal kelayakan profesi guru, yaitu memenuhi kualifikasi pendidikan minimum dan menguasai kompetensi minimal sebagai agen pembelajaran.
(8)
4
Sebagai salah satu bentuk implementasi kebijakan sertifikasi guru tersebut, tahun 2009 dilaksanakannya sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio dan penilaian sertifikat secara langsung didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10 Tahun 2009 yang diselenggarakan di 46 Rayon LPTK penyelenggara (Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 022/P/2009).
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung tahun 2010, jumlah guru di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung berjumlah 14.536 orang yang terdiri dari guru yang berstatus PNS 8.058 orang dan yang berstatus honorer 6.478 orang. Yang telah lulus Sertifikasi berjumlah 3.453 orang guru. Tersisa pada tahun 2010 sebanyak 11.083 orang guru yang belum mendapatkan Sertifikasi Profesi. Kuota tahun 2009 adalah 847 peserta yang mengikuti sertifikasi guru, dan hanya 1 yang tidak lulus dikarenakan adanya manipulasi data dan portofolio. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10 Tahun 2009 disebutkan bahwa uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio.
Kesulitan guru dalam menyusun portofolio adalah kurangnya pemahaman guru tentang cara penyusunan portofolio, hal ini dipandang perlu diadakannya sosialisasi cara penyusunan portofolio setiap jenjang oleh panitia Sertifikasi Guru Kota Bandar Lampung tahun 2010 dengan nara sumber yang mendalami secara mendalam tentang cara penyusunan portofolio. Dan oleh karena itu Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung disini mempunyai peran penting dalam proses sertifikasi.
(9)
5
Pada Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Sertifikasi masuk dalam bagian Pendidik Tenaga Kependidikan (PTK). Disini dibagi dalam 2 bagian yaitu, Dikdas (Pendidikan Dasar) yang memegang TK, SD, SLB dan SMP. Dan Dikmen (Pendidikam Menengah) yang menangani SMA dan SMK.
Sejak dibentuknya Panitia Pelaksana Sertifikasi Guru Kota Bandar Lampung berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Nomor 421/543/08/2009 tentang Pembentukan Panitia Pelaksana Sertifikasi Pendidik Kota Bandar Lampung, Panitia Kecamatan dan Nara Sumber Pelaksana Sertifikasi Guru Kota Bandar Lampung, mempunyai tugas sebagai pengelola guru, menyiapkan guru, menentukan skala prioritas guru peserta sertifikasi dan menetapkan peserta sertifikasi guru berdasarkan seleksi internal.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian dengan pokok permasalahan: “Peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung Dalam Pelaksanaan Sertifikasi Guru”.
(10)
6
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
1.2.1 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka permasalahan yang dapat diteliti adalah:
a. Bagaimana peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru?
b. Apa saja faktor-faktor penghambat dalam peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru?
1.2.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah tentang peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru.
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru.
(11)
7
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kegunaan teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan keterkaitan antara konsep sertifikasi guru untuk meningkatkan mutu pendidikan dan ilmu hukum administrasi negara. b. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemecahan dalam meningkatkan mutu pendidikan yang efektif dan efisien serta menjadi informasi bagi pihak-pihak yang terkait dan ingin mengakses hasil peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru.
(12)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan sebagaimana telah dipaparkan pada BAB IV, maka berikut ini akan ditulis suatu kesimpulan sebagai hasil dari penelitian.
a. Peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru dilaksanakan berdasarkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional 2009. Bahwa Peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam Sertifikasi Guru, yaitu 1) membentuk panitia sertifikasi guru periode 2009, 2) memberikan tugas kepada kepala sekolah untuk memverifikasi keabsahan portofolio, 3) memberikan tugas kepada pengawas untuk melakukan penilaian pelaksanaan pembelajaran dan kompetensi kepribadian dan sosial (penilaian atasan), 4) memfasilitasi pendanaan persiapan PLPG, 5) melakukan tindak lanjut bagi peserta yang tidak lulus dan diskualifikasi. Selama periode tahun 2009, peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan Sertifikasi Guru telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan telah sampai pada sasarannya.
(13)
51
b. Faktor penghambat yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam peran pelaksanaan sertifikasi guru adalah sosialisasi sertifikasi yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung secara intensif kurang dipahami oleh kebanyakan peserta sertifikasi, sehingga berkas-berkas yang seharusnya sudah harus dikumpul sesuai dengan jadwalnya, terjadi keterlambatan. Dan dana yang disalurkan dari pusat tidak tepat waktu, sehingga berakibat pula pada mundurnya jadwal pelaksaaan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan saran-saran dengan tujuan agar peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
1. Sosialisasi dan pelatihan-pelatihan tentang sertifikasi guru diharapkan dilakukan secara teratur dan intensif sehingga peserta sertifikasi guru yang kurang paham dapat mengerti segala sesuatu mengenai tata cara pengisian portofolio dan dokumen sertifikasi guru.
2. Agar peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung ini berjalan sesuai dengan lancar, diharapkan kepada semua Panitia Pelaksana Sertifikasi Guru melakukan koordinasi dengan baik dan sesuai dengan jadwalnya.
(1)
Sebagai salah satu bentuk implementasi kebijakan sertifikasi guru tersebut, tahun 2009 dilaksanakannya sertifikasi guru dalam jabatan melalui penilaian portofolio dan penilaian sertifikat secara langsung didasarkan pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10 Tahun 2009 yang diselenggarakan di 46 Rayon LPTK penyelenggara (Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 022/P/2009).
Berdasarkan data Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung tahun 2010, jumlah guru di lingkungan Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung berjumlah 14.536 orang yang terdiri dari guru yang berstatus PNS 8.058 orang dan yang berstatus honorer 6.478 orang. Yang telah lulus Sertifikasi berjumlah 3.453 orang guru. Tersisa pada tahun 2010 sebanyak 11.083 orang guru yang belum mendapatkan Sertifikasi Profesi. Kuota tahun 2009 adalah 847 peserta yang mengikuti sertifikasi guru, dan hanya 1 yang tidak lulus dikarenakan adanya manipulasi data dan portofolio. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 10 Tahun 2009 disebutkan bahwa uji kompetensi untuk memperoleh sertifikat pendidik dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio.
Kesulitan guru dalam menyusun portofolio adalah kurangnya pemahaman guru tentang cara penyusunan portofolio, hal ini dipandang perlu diadakannya sosialisasi cara penyusunan portofolio setiap jenjang oleh panitia Sertifikasi Guru Kota Bandar Lampung tahun 2010 dengan nara sumber yang mendalami secara mendalam tentang cara penyusunan portofolio. Dan oleh karena itu Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung disini mempunyai peran penting dalam proses sertifikasi.
(2)
5
Pada Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Sertifikasi masuk dalam bagian Pendidik Tenaga Kependidikan (PTK). Disini dibagi dalam 2 bagian yaitu, Dikdas (Pendidikan Dasar) yang memegang TK, SD, SLB dan SMP. Dan Dikmen (Pendidikam Menengah) yang menangani SMA dan SMK.
Sejak dibentuknya Panitia Pelaksana Sertifikasi Guru Kota Bandar Lampung berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Nomor 421/543/08/2009 tentang Pembentukan Panitia Pelaksana Sertifikasi Pendidik Kota Bandar Lampung, Panitia Kecamatan dan Nara Sumber Pelaksana Sertifikasi Guru Kota Bandar Lampung, mempunyai tugas sebagai pengelola guru, menyiapkan guru, menentukan skala prioritas guru peserta sertifikasi dan menetapkan peserta sertifikasi guru berdasarkan seleksi internal.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian dengan pokok permasalahan: “Peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung Dalam Pelaksanaan Sertifikasi Guru”.
(3)
1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup
1.2.1 Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka permasalahan yang dapat diteliti adalah:
a. Bagaimana peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru?
b. Apa saja faktor-faktor penghambat dalam peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru?
1.2.2 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah tentang peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru.
1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru.
b. Untuk mengetahui faktor-faktor penghambat peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru.
(4)
7
1.3.2 Kegunaan Penelitian
Kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Kegunaan teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan keterkaitan antara konsep sertifikasi guru untuk meningkatkan mutu pendidikan dan ilmu hukum administrasi negara. b. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemecahan dalam meningkatkan mutu pendidikan yang efektif dan efisien serta menjadi informasi bagi pihak-pihak yang terkait dan ingin mengakses hasil peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru.
(5)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan sebagaimana telah dipaparkan pada BAB IV, maka berikut ini akan ditulis suatu kesimpulan sebagai hasil dari penelitian.
a. Peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru dilaksanakan berdasarkan Petunjuk Teknis Pelaksanaan Sertifikasi Guru dalam Jabatan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional 2009. Bahwa Peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam Sertifikasi Guru, yaitu 1) membentuk panitia sertifikasi guru periode 2009, 2) memberikan tugas kepada kepala sekolah untuk memverifikasi keabsahan portofolio, 3) memberikan tugas kepada pengawas untuk melakukan penilaian pelaksanaan pembelajaran dan kompetensi kepribadian dan sosial (penilaian atasan), 4) memfasilitasi pendanaan persiapan PLPG, 5) melakukan tindak lanjut bagi peserta yang tidak lulus dan diskualifikasi. Selama periode tahun 2009, peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan Sertifikasi Guru telah sesuai dengan peraturan yang berlaku dan telah sampai pada sasarannya.
(6)
51
b. Faktor penghambat yang dihadapi Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam peran pelaksanaan sertifikasi guru adalah sosialisasi sertifikasi yang dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung secara intensif kurang dipahami oleh kebanyakan peserta sertifikasi, sehingga berkas-berkas yang seharusnya sudah harus dikumpul sesuai dengan jadwalnya, terjadi keterlambatan. Dan dana yang disalurkan dari pusat tidak tepat waktu, sehingga berakibat pula pada mundurnya jadwal pelaksaaan.
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan saran-saran dengan tujuan agar peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung dalam pelaksanaan sertifikasi guru berjalan dengan lancar dan tepat sasaran.
1. Sosialisasi dan pelatihan-pelatihan tentang sertifikasi guru diharapkan dilakukan secara teratur dan intensif sehingga peserta sertifikasi guru yang kurang paham dapat mengerti segala sesuatu mengenai tata cara pengisian portofolio dan dokumen sertifikasi guru.
2. Agar peran Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung ini berjalan sesuai dengan lancar, diharapkan kepada semua Panitia Pelaksana Sertifikasi Guru melakukan koordinasi dengan baik dan sesuai dengan jadwalnya.