Kendala Pendampingan Keluarga Simpulan

14 dilakukan sebanyak 21 kali selama sebulan. Dimana kunjungan rata-rata 2-7 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 94 jam.

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi peningkatan perekonomian keluarga yang berupa memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman pangan yang disesuaikan dengan luas pekarangan rumah pada saat musim hujan nanti. Nantinya hasil yang didapat dari tanaman pangan tersebut, dapat dijual untuk menambah ekonomi yang kurang. 4.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Kesehatan Dalam bidang kesehatan, Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi dari masalah kesehatan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan baik diri sendiri dan lingkungan. Selain itu, mahasiswa juga telah memberikan solusi dan dorongan agar beliau mengurus jaminan kesehatan lebih cepat sehingga dapat memperoleh pelayanan kesehatan yang baik dan sesuai kemampuan mereka apabila mereka datang ke PoskesdesPuskesmas.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Terdapat kendala yang dialami sebelum melakukan keluarga dampingan, dimana pembagian KK Dampingan tidak dapat dilakukan sejak hari pertama berada di Desa Bhuana Giri. Sedangkan kendala selama melakukan pendampingan, yaitu mengalami kesulitan dalam bertemu dan berkomunikasi kepada Bapak I Kadek Putu Budiasa dikarenakan Bapak I Kadek Putu Budiasa jarang di rumah, beliau lebih sering mendapat kerjaan proyek di Denpasar. Oleh karena itu, pendampingan keluarga lebih sering dilakukan dengan berbincang- bincang bersama istri beliau, Ni Luh Ariasih. Selain itu, akses jalan menuju rumah beliau dapat dibilang kurang bagus sehingga harus sangat berhati-hati dan daerah 15 rumah Bapak I Kadek Putu Budiasa terdapat anjing yang galak sehingga pendampingan keluarga dilakukan dengan bersama beberapa teman KKN-PPM Periode XIII Universitas Udayana Desa Bhuana Giri untuk mengunjungi rumah Bapak I Kadek Putu Budiasa. Namun, semua hal ini tidak terlalu menjadi kendala yang cukup besar. 16 BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari kunjungan yang telah dilakukan selama satu bulan terhadap keluarga Bapak I Kadek Putu Budiasa yang merupakan merupakan kategori RTM, penulis melihat pendapatan rata-rata harian keluarga ini sekitar Rp 800.000,- per bulan. Rumah KK Dampingan tergolong masih kurang layak huni. Untuk memperoleh air bersih, Bapak I Kadek Putu Budiasa harus meminta kepada orang tua dan meminjam kamar mandi untuk MCK beliau dan anak istrinya. Untuk solusi dari permasalahan yang ada, pendamping dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Dari segi kesehatan, keluarga Bapak I Kadek Putu Budiasa harus memiliki jaminan kesehatan sehingga dapat memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis di Puskesmas. Selain itu, keluarga dampingan diberikan sosialiasi mengenai pentingnya kebersihan lingkungan dan pola hidup bersih serta mengenai risiko-risiko kesehatan yang mungkin dapat mengenai dirinya dan keluarga sehinga dapat meningkatkan kesehatan keluarga. 2. Dari segi ekonomi, keluarga Bapak I Kadek Putu Budiasa memiliki pendapatan yang tidak menentu. Solusi yang diberikan adalah memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk menanam tanaman yang disesuaikan dengan luas pekarangan rumah.

5.2 Rekomendasi