Sifat Pembuktian Sertifikat Sebagai Tanda Bukti Hak

2.1.2 Sifat Pembuktian Sertifikat Sebagai Tanda Bukti Hak

Menurut Pasal 32 PP No. 24 Tahun 1997: 1 Sertifikat merupakan surat tanda bukti hak yang berlaku sebagai alat pembuktian yang kuat mengenai data fisik dan data yuridis yang termuat didalamnya, sepanjang data fisik dan data yuridis tersebut sesuai dengan data yang ada dalam surat ukur dan buku tanah hak yang bersangkutan. 2 Dalam hal atas suatu bidang tanah sudah diterbitkan sertifikat secara sah atas nama orang atau badan hukum yang memperoleh tanah tersebut dengan itikad baik dan secara nyata menguasainya, maka pihak lain merasa mempunyai hak atas tanah itu tidak dapat lagi menuntut pelaksanaan hak tersebut apabila dalam waktu 5 lima tahun sejak diterbitkannya sertifikat itu tidak mengajukan keberatan secara tertulis kepada pemegang sertifikat dan Kepala Kantor Pertanahan yang bersangkutan ataupun tidak mengajukan gugatan ke pengadilan mengenai penguasaan tanah atau penerbitan sertifikat tanah tersebut. 4 Berdasarkan ketentuan tersebut, dapat disimpulkan bahwa PP No. 24 Tahun 1997 menganut sistem publikasi negatif. Pada sistem publikasi negatif, negara tidak menjamin kebenaran data yang disajikan. Sistem publikasi negatif berarti sertifikat hanya merupakan surat tanda bukti hak yang bersifat kuat, bukan bersifat mutlak. Sehingga data fisik dan data yuridis yang terdapat di sertifikat mempunyai kekuatan hukum dan harus diterima hakim sebagai keterangan yang benar selama dan sepanjang tidak ada alat bukti lain yang membuktikannya. 5 Sistem publikasi negatif memiliki kelemahan, yaitu pihak yang namanya tercantum sebagai pemegang hak dalam buku tanah dan sertifikat selalu menghadapi kemungkinan untuk digugat oleh pihak lain yang merasa memiliki tanah tersebut. Kelemahan tersebut pada umumnya diatasi dengan menggunakan lembaga acquisitieve verjaring atau adverse possession. Namun hukum adat yang 4 Urip Santoso, 2010, Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas Tanah, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, h. 27. 5 Ibid, h. 30. menjadi dasar dari hukum agraria yang berlaku di Indonesia tidak mengenal lembaga tersebut.

2.1.3 Jenis-Jenis Sertifikat

Dokumen yang terkait

Akibat Hukum Perbuatan Jual Beli Harta PeninggalanTanpa Persetujuan Para ahli Waris Yang Lain

2 230 106

PROSES PENYELESAIAN SENGKETA TERHADAP PEMBAGIAN HAK WARIS ATAS TANAH YANG TELAH DIJUAL OLEH Proses Penyelesaian Sengketa Terhadap Pembagian Hak Waris Atas Tanah Yang Telah Dijual Oleh Salah Satu Ahli Waris (Studi Kasus Pengadilan Negeri Pemalang).

0 2 16

PROSES PENYELESAIAN SENGKETA TERHADAP PEMBAGIAN HAK WARIS ATAS TANAH YANG TELAH DIJUAL OLEH Proses Penyelesaian Sengketa Terhadap Pembagian Hak Waris Atas Tanah Yang Telah Dijual Oleh Salah Satu Ahli Waris (Studi Kasus Pengadilan Negeri Pemalang).

0 2 12

PENDAHULUAN Proses Penyelesaian Sengketa Terhadap Pembagian Hak Waris Atas Tanah Yang Telah Dijual Oleh Salah Satu Ahli Waris (Studi Kasus Pengadilan Negeri Pemalang).

0 4 13

TINJAUAN YURIDIS PENYELESAIAN SENGKETA TANAH WARIS YANG TELAH TERJADI PERALIHAN HAK ATAS DASAR JUAL BELI Tinjauan Yuridis Penyelesaian Sengketa Tanah Waris Yang Telah Terjadi Peralihan Hak Atas Dasar Jual Beli (Studi Putusan No. 129/Pdt.G/2015/Pn Skh

0 5 16

PROSES PENYELESAIAN SENGKETA PENGOSONGAN RUMAH MILIK AHLI WARIS YANG DITEMPATI OLEH ORANG LAIN Proses Penyelesaian Sengketa Pengosongan Rumah Milik Ahli Waris Yang Ditempati Oleh Orang Lain Secara Melawan Hukum (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Surakarta

0 3 19

PROSES PENYELESAIAN SENGKETA PENGOSONGAN RUMAH MILIK AHLI WARIS YANG DITEMPATI OLEH ORANG LAIN SECARA Proses Penyelesaian Sengketa Pengosongan Rumah Milik Ahli Waris Yang Ditempati Oleh Orang Lain Secara Melawan Hukum (Studi Kasus Di Pengadilan Negeri Su

0 3 12

Tinjauan Yuridis Peralihan Harta Waris Kepada Ahli Waris Saat Akan Dilakukan Hubungan Jual-Beli Atas Tanah Waris.

1 2 14

Tanggung Jawab Notaris atas Keterangan Hak Waris yang Tidak Memasukkan Semua Ahli Waris Berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Kaitan Jual Beli Benda Tetap.

7 14 36

AHLI WARIS NASABIYAH DAN AHLI WARIS SABA

0 0 11