Faktor-faktor Yang Mendukung Kepatuhan Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan

rendah garam I. pada pengolahan makanannya boleh menggunakan 1 sendok teh 4 gr garam dapur. 2.3 Konsep Kepatuhan 2.3.1 Pengertian Kepatuhan Kepatuhan merupakan suatu perubahan perilaku dari perilaku yang tidak mentaati peraturan ke perilaku yang dapat mentaati peraturan, kepatuhan juga dapat didefinisikan sebagai suatu perilaku pasien yang sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh professional kesehatan Notoatmojo, 2003.

2.3.2 Faktor-faktor Yang Mendukung Kepatuhan

Menurut Notoatmojo 2003, ada beberapa factor yang dapat mendukung sikap patuh diantaranya: a. Pendidikan Pendidikan merupakan suatu kegiatan dan usaha manusia untuk meningkatkan kepribadian atau prosesperubahan perilaku menuju kedewasaan dan penyempurnaan kehidupan manusia dengan jalan membina dan mengembangkan potensi kepribadiannya yang berupa rohani cipta, rasa dan karsa dan jasmani. Domain peendidikan dapat diukur dari: 1 Pengetahuan terhadap pendidikan yang diberikan knowladge 2 Sikap atau tanggapan terhadap materi pendidikan yang diberikan attitude 3 Praktek atau tindakan sehubungan dengan materi yang diberikan. b. Akomodasi Akomodasi merupakan suatu usaha yang harus dilakukan untuk memahami cirri kepribadian pasien yang dapat mempengaruhi kepatuhan. Pasien yang mandiri harus dilibatkan secara aktif dalam program pengobatan. c. Modifikasi faktor lingkungan dan sosial Membangun dukungan sosial dari keluarga dan teman-teman sangat penting, kelompok pendukung dapat dibentuk untuk membantu memahami kepatuhan terhadap program pengobatan. d. Perubahan model terapi Program pengobatan dapat dibuat sesederhana mungkin dan pasien diharapkan dapat berperan aktif dalam penyusunan program tersebut.

2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan

Menurut Notoatmojo 2003 ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan yaitu: a. Pemahaman tentang intruksi Intruksi akan dipatuhi jika seseorang yang diberikan intruksi tersebut dapatmemahami intruksi yang diberikan. Hal ini disebabkan karena kelsalahan dalam memberikan informasi, penggunaan istilah-istilah medis dan memberikan banyak instruksi yang harus diingat oleh pasien. Kesalahpahaman sering terjadi pada lansia yang mengalami hipertensi. Instruksi tenaga kesehatan untuk melakukan diet rendah garam ini sering disalah artikan oleh lanjut usia penderita hipertensi yaitu sering kali mereka tidak menambahkan garam pada makanannya. b. Tingkat pendidikan Tingkat pendidikan pasien dapat meingkatkan kepatuhan, sepanjang pendidikan tersebut diperoleh secara mandiri lewat tahapan-tahapan tertentu. Semakin tua umur seseorang maka proses perkembangan mentalnya bertambah baik, akan tetapi pada umur-umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti saat berusia belasan tahun, dengan demikian dapat disimpulkan faktor umur dapat mempengaruhi tingkat kepatuhan seseorang yang akan mengalami puncaknya pada umur-umur tertentu dan akan menurunkan kemampuan penerimaan atau mengingat sesuatu seiring dengan usia yang semakin lanjut. Lanjut usia akan mengalami kemunduran daya ingat, sehingga terkadang lansia tidak mematuhi diet hipertensi yang disarankan, namun hanya menuruti keinginannya yaitu makanmakanan sesuai rasa yang diinginkannya. c. Kesakitan dan pengobatan Pada penyakit kronis perilaku kepatuhan lebih rendah, hal ini dikarenakan karena tidak adanya akibat buruk yang segera dirasakan atau resiko yang yang jelas. Saran mengenai gaya hidup, kebiasaan yang lama, pengobatan yang kompleks dan pengobatan dengan efek samping. d. Keyakinan sikap dan kepribadian Orang yang patuh dan tidak patuh memiliki kepribadian yang berbeda. Orang yang tidak patuh adalah orang yang mengalami depresi, ansietas, sangat tidak memperhatikan kesehatannya, memiliki kekuatan ego yang lemah, memiliki kehidupan social yang lebih rendah, dan memusatkan perhatian kepada dirinya sendiri. e. Dukungan keluarga Dukungan keluarga dapat menjadi faktor yang dapat berpengaruh dalam menentukan keyakinan dan nilai kesehatan individu serta menentukan program pengobatan yang akan mereka terima. Keluarga juga memberi dukungan dan membuat keputusan mengenai perawatan kepada anggota keluarga yang sakit. Seseorang yang tidak mendapatkan pendampingan dari orang lain, mengalami isolasi sosial akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepatuhan. f. Tingkat ekonomi Tingkat ekonomi merupakan kemampuan financial untuk memenuhi segala kepatuhan hidup, akan tetapi ada kalanya seseorang yang sudah pensiun dan suadah tidak bekerja biasanya ada sumber keuangan lain yang dapat digunakan untuk membiayai semua program pengobatan dan perawatan sehingga belum tentu tingkat ekonomi menengah ke bawah akan mengalami ketidakpatuhan dan sebaliknya tingkat ekonomi menengah keatas terkadang mengalami ketidakpatuhan. g. Dukungan sosial Keluarga dan teman dapat membantu mengurangi ansietas yang disebabkan oleh penyakit tertentu, mereka dapat menghilangkan ketidakpatuhan dan mereka seringkalidapat menjadi kelompok pendukung untuk mencapai kepatuhan. 2.4 Konsep Dukungan Keluarga 2.4.1 Pengertian Dukungan Keluarga

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN DIET PADA PASIEN GASTRITIS Hubungan Tingkat Pendidikan Dan Dukungan Keluarga Terhadap Kepatuhan Diet Pada Pasien Gastritis Rawat Inap Di Rsud Sukoharjo.

0 1 13

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KEPATUHAN LANSIA DALAM MELAKSANAKAN SENAM LANSIA DI POSYANDU KONDANG WARAS DESA NGARGOREJO BOYOLALI.

2 26 9

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANSIA DENGAN DEMENSIA DI KELURAHAN MAGETAN KABUPATEN MAGETAN.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN HIPERTENSI DI WILAYAH PUSKESMAS GALUR 1 KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI - Hubungan antara Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Diet pada Pasien Hipertensi di Wilayah Puskesmas Galur 1 Kulonpro

0 0 11

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET HIPERTENSI PADA LANSIA (Studi Di Dusun Mojongapit Desa Mojongapit Kecamatan Jombang Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

3 33 120

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DENGAN KEPATUHAN KONTROL PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI DI PUSKESMAS MANISRENGGO KLATEN

0 0 19

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN LANSIA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI PUSKESMAS MINGGIR SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET PADA PASIEN LANSIA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI PU

1 1 12

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIIT HIPERTENSI PADA LANSIA DI DUSUN DEPOK AMBARKETAWANG GAMPING SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN DIET HIPERTENSI PADA LANSIA DI DUSUN DEPOK AMBARKETAWANG GAMPING

0 0 11

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEPATUHAN PENGOBATAN PADA LANSIA PENDERITA HIPERTENSI DI DUSUN PUNDUNG CAMBAHAN NOGOTIRTO SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kepatuhan Pengobatan pada Lansia Penderita Hipertensi Di Dus

0 2 16

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN DUKUNGAN KELUARGA TENTANG HIPERTENSI DENGAN TEKANAN DARAH LANSIA HIPERTENSI

0 2 11