Analisis Perancangan Pergantian Air Rancangan Pemberian Pakan Rancangan Pengukuran Suhu

3. Merancang dan membuat perangkat keras sistem pengontrol peralatan akuarium. 4. Merancang dan membuat perangkat lunak sistem pemeliharaan ikan hias air tawar berbasis mikrokontroler.

3.6. Analisis Perancangan

Analisis perancangan pada Sistem Pengendalian Ruang Budidaya dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

3.6.1. Analisis Perancangan Pemberian Pakan Ikan

Untuk pemberian pakan diperlukan auto feeder untuk menyimpan pakan ikan. Untuk mengeluarkan pakan tersebut dengan cara membuka sebagian penutup katup sesuai dengan keinginan pemilik dan banyaknya ikan dalam akuarium. Perancangan untuk pemberian pakan ikan dilakukan setiap 8 jam sekali. Proses pemberian pakan ini menggunakan auto feeder. Setiap 8 jam sekali tersebut, auto feeder berputar selama 5 detik karena terdapat Motor DC pada auto feeder yang berfungsi agar auto feeder dapat berputar untuk mengeluarkan pakan ikan.

3.6.2. Analisis Perancangan Pergantian Air

Pergantian air dilakukan setiap 72 jam sekali. Proses pergantian air ini menggunakan 2 pompa air, yaitu pompa isi air dan pompa kuras air. Dan juga menggunakan 2 sensor ketinggian, yaitu sensor ketinggian batas atas dan sensor ketinggian batas bawah. Ketika pump time = 72 jam, maka pompa kuras air bekerja untuk membuang air sebatas sensor batas bawah. Setelah air telah mencapai sensor ketinggian batas bawah, maka pompa kuras air akan berhenti untuk membuang air. Kemudian digantikan dengan pompa isi air yang bekerja untuk mengisi air ke dalam akuarium sebatas sensor ketinggian batas atas. Setelah air mencapai sensor ketinggian batas atas, maka pompa isi air akan berhenti untuk mengisi air ke dalam akuarium. Proses tersebut bekerja setiap 72 jam sekali.

3.6.3. Analisis Perancangan Pengukuran Suhu

Suhu air dalam akuarium di-set sebesar 26 C. Untuk mengukur suhu diperlukan sensor suhu LM35 untuk mengetahui suhu air dalam akuarium, IC LM358 sebagai penguat sensor suhu dan heater. Proses ini akan bekerja ketika suhu air dalam akuarium menunjukkan dibawah 26 C, maka heater akan bekerja untuk menormalkan suhu air dalam akuarium menjadi 26 C. Heater dikatakan bekerja dengan adanya tanda lampu pada heater berwarna merah menyala. Ketika lampu pada heater telah padam, maka suhu air dalam akuarium telah normal dan berhenti bekerja. Biasanya suhu air dalam akaurium akan turun dibawah 26 C ketika setelah pergantian air.

3.7. Rancangan dan Analisis Sistem

Berikut ini cara kerja Sistem Pengendalian Ruang Budidaya dan Pemberian Pakan Ikan Secara Otomatis Berbasis Mikrokontroler saat dijalankan.

3.7.1. Rancangan Pemberian Pakan

Proses pemberian pakan, auto feeder akan berputar dengan bantuan motor DC selama 5 detik untuk mengeluarkan pakan ikan. Agar pakan ikan tersebut dapat keluar, maka katup pada auto feeder dibuka sebagian dengan menyesuaikan banyak ikan yang ada dalam akuarium. Proses ini, akan bekerja setiap 8 jam sekali setiap harinya. Gambar 3.3. Pemberian Pakan Rancangan pemberian pakan ini diperlukan auto feeder sebagai tempat menyimpan pakan ikan. Pada auto feeder terdapat katup pembuka dan penutup untuk menyesuaikan banyaknya pakan ikan yang akan dikeluarkan. Selain auto feeder, rancangan diperlukan feeding timer dan valve timer. Feeding timer, berfungsi sebagai waktu pemberian pakan setiap 8 jam sekali. Sedangkan valve timer, berfungsi sebagai perputaran auto feeder selama 5 detik. Sehingga rancangan pemberian pakan ikan akan bekerja setiap 8 jam sekali dan berputar selama 5 detik.

3.7.2. Rancangan Pengukuran Suhu

Dalam perancangan pengukuran suhu, digunakan sensor suhu LM35. Sensor ini memiliki respon yang linier terhadap perubahan suhu, yaitu +10 mV C, dengan output -550 mV pada suhu -55 C dan 1500 mV pada suhu 150 C. Sensor suhu LM35 ini berfungsi untuk mengetahui suhu air. Untuk perancangan pengukuran suhu, telah ditetapkan suhu normal sebesar 26 C. Gambar 3.4. Heater Bekerja Gambar 3.5. Heater Selesai Bekerja Pada Gambar 3.4., suhu dibawah 26 C, maka akan menyalakan pemanas heater, namun apabila suhu telah mencapai 26 C atau lebih, maka pemanas heater akan mati, seperti pada Gambar 3.5..

3.7.3. Rancangan Pergantian Air