PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS IV SD NEGERI 2 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS IV SD NEGERI 2 WONODADI KECAMATAN

GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Oleh HERMAWATI

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SDN 2 Wonodadi pada mata pelajaran PKn dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing.

Methode penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan model siklus yang mengandung empat tahapan yaitu : rencana (planning), tindakan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflektion). Metode pengumpulan data yang digunakan dengan cara mengumpulkan nilai hasil belajar siswa dari test yang diberikan pada akhir pembelajaran. Analisis data dengan merekap hasil test yang diberikan pada setiap akhir siklus yaitu menganalisis hasil test dengan membuat tabulasi dan presentasi yang disajikan dalam bentuk tabel dan membandingkan indikator keberhasilan antara hasil test siklus I dan siklus II.

Peningkatan hasil belajar siswa kelas IV yang berjumlah 24 siswa pada mata pelajaran PKn yang awalnya rata 60,80 / 37,5% yang tuntas, pada siklus I meningkat menjadi nilai rata yang diperoleh siswa 65,41 / 58,3% dan pada siklus II lebih meningkat lagi nilai rata-rata menjadi 77,70 atau 87,5% yang tuntas KKM. Hasil penelitian ini menunjukkan bukti adanya keberhasilan dalam tindakan, hasil belajar meningkat.

Kata Kunci : Peningkatan Hasil Belajar, Model Pembelajaran Role Playing, Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.


(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Definisi pendidikan menurut KBBI adalah proses pengubahan sikap dan tata laku

seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan. Pendidikan juga merupakan salah satu sarana untuk

mengembangkan minat serta kepribadian siswa sehingga siswa diharapkan dapat menjadi

manusia seutuhnya yaitu manusia yang beriman, bertaqwa, berbudi pekerti luhur,

memiliki pengetahuan, ketrampilan, sehat jasmani rohani, berkepribadian, mandiri dan

tanggung jawab didalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.

Pendidikan merupakan salah satu sektor pembangunan di negara Indonesia, untuk bisa

mencerdaskan bangsa, meningkatkan taraf hidupnya dalam rangka mencapai

kesejahteraan bangsa. Berhasil tidaknya tujuan pendidikan dan pembangunan di negara

Indonesia serta perubahan sikap dan prilaku bangsa ini ditentukan oleh banyak faktor.

Setidaknya ada dua faktor yang perlu diperhatikan, pertama faktor internal dan kedua

faktor eksternal.

Faktor internal berkaitan dengan siswa, sekolah, guru, dan sarana sedangkan faktor

eksternal berkaitan dengan lingkungan dan suasana belajar mengajar.

“Pengajaran merupakan suatu proses yang dinamis untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan. Kriteria untuk menetapkan apakah pengajaran itu berhasil atau tidak secara


(3)

sendiri dan kriteria yang ditinjau dari sudut hasil atau produk belajar yang dicapai siswa” (Sudjana, 2002; 69).

Dalam proses belajar mengajar akan terjadi interaksi antara peserta didik dengan

pendidik. Peserta didik adalah seseorang atau sekelompok orang sebagai pencari,

penerima pelajaran yang dibutuhkannya, sedangkan pendidik adalah seseorang atau

sekelompok orang yang berprofesi sebagai pengolah kegiatan belajar mengajar dan

seperangkat peranan lainnya yang memungkinkan berlangsungnya kegiatan belajar

mengajar yang efektif.

Pengajaran dikatakan berhasil “tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran” apabila materi pelajaran yang disajikan benar-benar dapat dipahami dan dikuasai siswa. Sebaliknya “tingkat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran disajikan tidak dipahami” berarti ada sesuatu hal yang salah dalam pembelajaran.

Tujuan pembelajaran yang diinginkan tentu hasil yang optimal, untuk itu ada beberapa

hal yang perlu diperhatikan oleh pendidik, yaitu dalam proses belajar dan pembelajaran

siswa harus aktif dan menjadi pusat kegiatan belajar dan pembelajaran dikelas. Salah satu

diantaranya menurut penulis adalah guru harus menggunakan metode pembelajaran yang

tepat.

PKn Sekolah Dasar merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa,

fakta konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan.

PKn bertujuan untuk (a) mengajarkan konsep dasar kewarganegaraan melalui pendekatan

pedagogis, dan psikologis; (b) mengembangkan kemampuan berfikir kritis, kreatif,

inkuiri, problem solving, dan ketrampilan sosial; (c) membangun komitmen dan


(4)

kompetisi dalam masyarakat yang heterogen, baik secara nasional maupun global.

(Sapriya dkk, 2007; 133).

PKn SD dalam Peraturan Mendiknas Nomor 23 Tahun 2006 ada dua aspek

pengembangan kompetensi yaitu aspek intelektual dan ketrampilan sosial. Aspek

pengembangan intelektual dalam kurikulum 2006 meliputi pengembangan kemampuan

untuk mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan

lingkungannya serta memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin

tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan ketrampilan dalam kehidupan sosial.

Sementara itu pengembangan kompetensi dalam hal ketrampilan sosial meliputi

kemampaun untuk memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan

kemanusiaan serta memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerja sama, dan

berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional dan global.

Untuk menunjang tercapainya tujuan PKn maka harus didukung oleh iklim pembelajaran

yang kondusif. Iklim pembelajaran yang oleh guru mempunyai pengaruh yang sangat

besar terhadap keberhasilan pembelajaran dan kegairahan belajar siswa. Kualitas dan

keberhasilan pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru

dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran.

Hal ini didasari oleh asumsi bahwa ketepatan guru dalam memilih model dan metode

pembelajaran akan berpengaruh terhadap keberhasilan guru dalam mengajar (Darsono,

2007 :11).

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman guru dalam melaksanakan pembelajaran PKn

di kelas IV SDN 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu, siswa


(5)

berakibat nilai atau hasil belajarnya pun rendah. Hal ini disebabkan strategi pembelajaran

yang digunakan belum tepat. Pembelajaran terkesan hanya mentransfer materi dari buku

kepada siswa, metode yang digunakan masih bersifat konvensional yaitu guru sentries

(teacher centered), pembelajarannya berpusat pada guru, sehingga menyebabkan kegiatan

pembelajarannya kurang menarik dan membosankan.

Pada penelitian awal perolehan nilai siswa kelas IV, pada test formatif mata pelajaran PKn materi “Pemerintahan Pusat”, dapat dilihat pada table dibawah ini :

Table 1. Analisis hasil test formatif mata pelajaran PKn Materi Pemerintah Pusat Kelas IV SDN 2 Wonodadi

No. Nilai Jumlah Siswa Prosentase Keterangan

1 45 - 54 9 37,5% Tidak Tuntas

2 55 - 64 6 25% Tidak Tuntas

3 65 - 74 6 25% Tidak

4 75 - 84 3 12,5% Tuntas

Sumber : Daftar nilai kelas IV SDN 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa dari siswa yang berjumlah 24 anak dan

KKM 65 yang tuntas hanya 9 siswa berarti 37,5% sedangkan yang belum tuntas masih

15 siswa yaitu 62,5%. Dilihat dari kondisi nilai yang diperoleh dan hasil pembelajaran

yang penulis laksanakan, teridentifikasi bahwa belum ada kolaborasi antara guru dan

siswa, pembelajaran masih berpusat pada guru. Kemandirian siswa dalam belajar kurang

terlatih sehingga kurang mendukung pengembangan pengetahuan, sikap, moral dan

ketrampilan siswa.

Sehubungan dengan masalah di atas perlu diadakan perbaikan model pembelajaran yang

dapat memotivasi siswa agar lebih aktif, kreatif dan motivatif sehingga dapat

mengembangkan potensi dan kemampuan yang dimiliki, serta dapat menemukan makna


(6)

Salah satu model pembelajaran yang penulis pandang dan percayai dapat memfasilitasi

potensi dan kemampuan siswa agar memiliki pengetahuan, pemahaman dan kemampuan

analisis terhadap materi pelajaran adalah model pembelajaran Role Playing (bermain

peran).

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalahnya sebagai berikut :

1. Siswa kurang memahami materi pelajaran

2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn masih sangat rendah

3. Methode pembelajaran yang digunakan kurang tepat dan bervariasi

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, penulis mencoba mengadakan penelitian

tindakan kelas dengan rumusan masalah sebagai berikut :

“Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing (bermain peran) pada mata pelajaran PKn dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2

Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012?”

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan penelitian

adalah, untuk :

Meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonodadi Kecamatan

Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012 pada mata pelajaran PKn

dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing (bermain peran)


(7)

Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing pada

mata pelajaran PKn di kelas IV SDN 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten

Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012, diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru dan

sekolah.

a. Manfaat bagi siswa

1. Siswa mudah memusatkan perhatian serta mudah mengingat dalam belajar

2. Memahami terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan, sehingga

hasil belajar dapat bertahan lebih lama

3. Dengan cara praktek langsung siswa merasakan manfaat dan makna dalam belajar

4. Siswa lebih bergairan dan bersemangat belajar karena siswa terjun langsung atau

praktek pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran role playing

5. Siswa dapat meraih nilai yang baik setelah berakhirnya pembelajaran

b. Manfaat bagi guru

1. Guru dapat menempatkan siswa sebagai objek belajar dengan pola pembelajaran

dengan berpusat pada siswa dan guru sebagai fasilisator

2. Meringakan kerja guru karena disini guru sebagai fasilisator dan siswa sebagai

subjek yang bekerja menggali konsep-konsep materi yang bersumber dari

lingkungan

3. Memberikan ketrampilan bagi guru dalam menemukan ide-ide dan tehnik-tehnik

mengajar yang mudah untuk pemahaman siswa

4. Memberikan ketrampilan bagi guru dalam merefleksi dan memecahkan masalah

yang timbul dalam kegiatan pembelajaran di kelas


(8)

1. Memberikan kesempatan kepada sekolah sebagai penyelenggara pendidikan

dalam mengatur dan melaksanakan pendidikan secara utuh dan mandiri

2. Memberikan kebebasan yang luas kepada pelaksanaan pendidikan dilapangan

untuk mengembangkan dan melaksanakan program-program pembelajaran sesuai

dengan kebutuhan

3. Meningkatkan mutu hasil belajar siswa khususnya pada mata pelajaran PKn kelas

IV

4. Menciptakan sekolah yang kondusif, aman dan penuh dengan rasa kekeluargaan


(9)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar

Belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan siswa, bukan sesuatu yang dilakukan

terhadap siswa. Menurut pandangan yang konstruktivistik, belajar merupakan proses aktif

dalam diri pembelajaran untuk mengkonstruksi arti (teks, dialog, pengalaman, fisik, dan

lain-lain). Belajar merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman

baru atau bahan baru dari pelajaran yang sedang dibahas dengan pengetahuan yang sudah

dimiliki oleh pembelajar sehingga pengetahuannya dikembangkan (Harsanto, 2007:22).

Menurut Vygotsky belajar adalah sebuah proses yang melibatkan dua elemen penting. Pertama belajar merupakan proses secara biologi sebagai proses dasar. Kedua, proses secara psikososial sebagai proses yang lebih tinggi dan esensinya berkaitan dengan lingkungan sosial. Oleh karena itu, Vygotsky sangat menekankan pentingnya peran interaksi sosial bagi perkembangan belajar seseorang. Teori belajar Vygotsky memiliki empat prinsip umum: 1) anak mengkonstruksi pengetahuan, 2) belajar terjadi pada konteks sosial, 3) belajar mempengaruhi perkembangan mental, 4) bahasa memegang peranan penting dalam perkembangan mental anak (Baharuddin dan Nur, 2008: 124).

Menurut Pieget manusia belajar melalui proses kontruksi satu struktur logika setelah

struktur logika lain tercapai. Maksudnya, manusia dapat mempelajari sesuatu yang baru

setelah sesuatu yang lain dipelajari. Pengetahuan tidak dipelajari secara pasif oleh

seseorang melainkan melalui tindakan (Herpratiwi, 2009: 79).

Dalam kamus lengkap Bahasa Indonesia (1997: 19), secara etimologi belajar memiliki arti “berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu”. Definisi ini memiliki pengertian bahwa belajar adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Disini,


(10)

usaha untuk mencapai kepandaian atau ilmu merupakan usaha manusia untuk memenuhi

kebutuhannya mendapatkan ilmu atau kepandaian yang belum dipunyai sebelumnya.

Sehingga dengan belajar itu manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat

melaksanakan dan memiliki tentang sesuatu.

Sedangkan menurut Hilgrad dan Bower, belajar (to learn) memiliki arti 1) to gain knowledge comprehension or mastery of trough experience or studuy, 2) to fix in the mind or memory; memorize; 3) to acquire trough experience; 4) to become in forme of to find out. Menurut definisi tersebut belajar memiliki pengertian memperoleh pengetahuan atau menguasi pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan. Dengan demikian, belajar memiliki arti dasar adanya aktivitas atau kegiatan dan penguasaan tentang sesuatu (Baharuddin dan Nur, 2008: 13).

Dari beberapa definisi para ahli diatas, ada beberapa ciri belajar, yaitu :

a. Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku

b. Perubahan tingkah laku tidak harus segera dapat diamati pada saat proses belajar

sedang berlangsung, perubahan prilaku tersebut bersifat potensial

c. Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan atau pengalaman

d. Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan

Di dalam tugas melaksanakan proses belajar mengajar, seorang guru perlu

memperhatikan beberapa prinsip belajar berikut :

a. Apapun yang dipelajari siswa, dialah yang harus belajar, bukan orang lain. Untuk itu siswalah yang harus bertindak aktif

b. Setiap siswa belajar sesuai dengan tingkat kemampuannya

c. Siswa akan dapat belajar dengan baik bila mendapat penguatan langsung pada setiap

langkah yang dilakukan selama proses belajar lebih berarti

d. Penguasaan yang sempurna dari setiap langkah yang dilakukan siswa akan membuat

proses belajar lebih berarti

e. Motivasi belajar siswa akan lebih meningkat apabila diberi tanggung jawab dan kepercayaan penuh atas belajarnya (Baharuddin dan Nur, 2008: 16)


(11)

Dari beberapa teori belajar di atas, penulis menyimpulkan bahwa belajar adalah suatu

kegiatan yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan

perubahan tingkah laku.

B. Pembelajaran

Kata pembelajaran merupakan istilah baru yang digunakan untuk menunjukkan kegiatan guru dan siswa. Dahulu kita menggunakan istilah “proses belajar mengajar”. Istilah pembelajaran merupakan padanan dari kata dalam bahasa Inggris instruction yang berarti proses membuat orang belajar. Tujuannya ialah membantu orang belajar, atau

memanipulasi (merekayasa) lingkungan sehingga memberi kemudahan bagi orang yang

belajar.

Menurut Gagne, Briggs dan Wager (1992) pembelajaran adalah serangkaian kegiatan (kejadian, peristiwa, kondisi) yang dirancang untuk memungkinkan terjadinya proses belajar pada siswa.

Konsep dasar pembelajaran juga sudah dirumuskan dalam pasal 1 butir 20 UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, “pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan nara sumber belajar dan lingkungan belajar. Pembelajaran bukan hanya

terbatas pada kejadian yang dilakukan oleh guru saja, melainkan mencakup semua

kejadian maupun kegiatan yang mungkin mempunyai pengaruh langsung pada proses

pembelajaran. Pembelajaran mencakup pula kejadian-kejadian yang dimuat dalam

bahan-bahan cetak, gambar, program radio, televisi, film, slide bahkan saat ini sudah

memanfaatkan perangkat yang berbasis ICT untuk pembelajaran seperti internet, website

dan lain-lain. Pada penelitian PTK ini penulis berikan contoh model-model pembelajaran

sebagai bekal guru untuk berupaya memperbaiki dan menciptakan proses belajar dengan


(12)

Pembelajaran menurut peneliti suatu kegiatan yang melibatkan seseorang dalam upaya

memperoleh pengetahuan dan ketrampilan dengan menggunakan berbagai sumber dan

media untuk belajar.

C. Hasil Belajar

Sebagaimana yang dikemukakan Dimyati dan Moedjiono (1994: 4) bahwa “hasil belajar merupakan hasil dari sutau interaksi tindak mengajar atau tindak belajar”.

Sedangkan Drs. Rusdi Susilana (2007:1) menyatakan bahwa “sesuatu dikatakan hasil belajar kalau memenuhi beberapa ciri berikut :

1) Belajar sifatnya disadari, dalam hal ini siswa merasa bahwa dirinya sedang belajar,

timbul dalam dirinya motivasi-motivasi untuk memiliki pengetahuan yang diharapkan

sehingga tahapan-tahapan dalam belajar sampai pengetahuan itu dimiliki secara

permanen, betul-betul disadari sepenuhnya,

2) Hasil belajar diperoleh dengan adanya proses, dalam hal ini pengetahuan diperoleh

tidak secara spontanitas, instant, namun bertahap,

3) Belajar membutuhkan interaksi, khususnya interaksi yang sifatnya manusiawi,

seorang siswa akan lebih cepat memiliki pengetahuan karena bantuan dari guru,

pelatih ataupun instruktur, dalam hal ini terjadi komunikasi dua arah antara siswa dan

guru.

Pendapat lain mengatakan bahwa “belajar aktif merupakan pembelajaran yang melibatkan siswa, baik secara fisik maupun mental, pikiran dan perasaan, sosial serta sesuai dengan perkembangan anak sekolah dasar” (Depdikbud, 1994: 67).

Hasil belajar bukan suatu penguasaan latihan, melainkan perubahan tingkah laku


(13)

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dalam kontek penelitian ini dapat penulis

simpulkan bahwa hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengalami

interaksi proses pembelajaran, yang berupa pengetahuan, kemampuan, ketrampilan dan

perubahan prilaku siswa.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya. Dalam pembelajaran, hasil belajar ini sangat dibutuhkan sebagai

petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar yang

sudah dilaksanakan.

Menurut Oemar Hamalik (Sularni,1991: 11) faktor-faktor yang mempengaruhi hasil

belajar dibedakan atas dua kategori, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal

adalah faktor-faktor yang berasal dari dalam diri individu dan dapat mempengaruhi hasil

belajar individu. Faktor-faktor internal itu meliputi faktor fisiologis dan psikologis. Selain karakteristik siswa atau faktor-faktor endogen, faktor-faktor eksternal juga dapat

mempengaruhi proses belajar siswa. Dalam hal ini, Syah menjelaskan bahwa

faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi belajar dapat digolongkan menjadi dua golongan,

yaitu faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial.

Menurut peneliti faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah siswa itu sendiri, guru,

cara dan alat yang digunakan untuk belajar.

E. Model Pembelajaran Role Playing

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang menggambarkan prosedur


(14)

(A Rends; 2001). Depdiknas telah mengembangkan beberapa model pembelajaran yang

efektif antara lain : Examples non examples, Picture and picture, Numbered Heads

Together, Cooperative Script, Kepala Bernomor Struktur, Student teams Achievement

Division, Jigsaw, Problem Based Introduction, Artikulasi, Mind Mapping, Make A

Match, Think Pair and Share, Debate, Role Playing, Group Investigation, Talking Stick,

Bertukar Pasangan, Snowball Throwing, Student Facilitator and Explaining, Course

Review Horay, Explisit Intruction, dan lain-lain.Model pembelajaran yang digunakan

dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Role Playing.

Model pembelajaran Role Playing adalah suatu aktivitas pembelajaran terencana yang

dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Role playing

cenderung dibagi menjadi tiga fase yang berbeda. (Hisyam Zaini, Bermawy Munthe, dan

Sekar Ayu Aryani, 2008) :

1. Perencanaan dan persiapan

2. Interaksi

3. Refleksi dan evaluasi

1) Perencanaan dan persiapan

Perencanaan yang hati-hati adalah kunci untuk sukses dalam role-play. Berikut ini adalah daftar beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh guru/ dosen sebelum

masuk kelas dan memulai Role Playing (CDIC-1985).

1. Mengenal peserta didik : jumlah peserta didik, apa yang diketahui peserta didik

tentang materi, pengalaman terdahulu tentang Role Playing, latar belakang

peserta, minat, serta kemampuan peserta didik untuk berkolaborasi

2. Menentukan tujuan pembelajaran


(15)

4. Mengidentifikasi skenario

5. Menempatkan peran

6. Merencanakan waktu yang baik

2) Interaksi

1. Membangun aturan dasar

2. Mengeksplisitkan tujuan pembelajaran

3. Membuat langkah-langkah yang jelas

4. Mengurangi ketakutan tampil didepan publik

5. Menggambarkan skenario dan situasi

6. Mengalokasikan peran

7. Memberi informasi yang cukup

3) Refleksi dan Evaluasi

Dalam Pelaksanaan Tindakan Kelas yang dilakukan oleh penulis untuk menerapkan

model pembelajaran role playing ini adalah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Guru menyusun / menyiapkan naskah skenario yang akan ditampilkan

b. Menunjuk beberapa siswa untuk mempelajari naskah skenario dalam waktu

beberapa hari sebelum KBM

c. Guru membentuk kelompok siswa yang anggotanya 5 orang

d. Memberikan penjelasan tentang kompetensi yang akan dicapai

e. Memanggil para siswa yang sudah ditunjuk untuk melakonkan skenario yang

sudah dipersiapkan

f. Masing-masing siswa berada dikelompoknya sambil mengamati skenario yang


(16)

g. Setelah selesai ditampilkan, masing-masing siswa diberikan lembar kerja untuk

menjawab soal-soal

h. Masing-masing anak mengumpulkan hasil kerjanya

i. Guru memberikan kesimpulan secara umum

j. Refleksi / evaluasi

k. Penutup

(Menurut M. Toha B. Sampurna Jaya (2011))

Kelebihan dan Keterbatasan Model Pembelajaran Role Playing

Setiap teknik pembelajaran mempunyai kelebihan dan keterbatasan, begitu juga dengan

teknik bermain peran.

a. Kelebihan Model Pembelajaran Role Playing

1) Siswa lebih tertarik perhatiannya pada materi pembelajaran

2) Siswa mudah memahami materi pembelajaran

3) Siswa pandai menempatkan diri seperti watak orang lain

4) Menumbuhkan sikap saling perhatian

5) Semua siswa mempunyai kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya dalam

bekerjasama

6) Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh

7) Siswa melatih dirinya untuk memahami dan mengingat materi pembelajaran

8) Siswa terlatih berinisiatif dan kreatif

9) Bakat siswa dapat dipupuk dan dikembangkan

10)Memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggung jawab dengan


(17)

11)Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik dan mudah dipahami

orang lain

b. Keterbatasan Model Pembelajaran Role Playing

1) Bila guru tidak menguasai tujuan pembelajaran, hasilnya sulit tercapai

2) Siswa yang tidak memerankan peran tertentu menjadi kurang kreatif

3) Bila kurang memperhatikan norma-norma sosial, kebiasaan dan keyakinan, maka

akan menyinggung perasaan orang lain

4) Banyak memakan waktu, baik waktu pemahaman isi maupun pelaksanaannya

5) Memerlukan tempat yang cukup luas

6) Kelas lain sering terganggu oleh suara para siswa yang memerankan peran-peran

tertentu

F. Pendidikan Kewarganegaan (PKn)

Pendidikan kewarganegaraan, merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada

pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan

kewajibannya untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil dan

berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. (BSNP: 2006).

Pendidikan Kewarganegaraan adalah sebagai landasan kajiannya untuk meningkatkan

mutu pembelajaran siswa agar mencapai tujuan pembelajaran. PKn sebagai salah satu

bidang study yang memiliki tujuan “How to Develop Better Civics Behaviours”

membekali siswa untuk mengembangkan penalarannya disamping aspek nilai dan moral,

banyak memuat materi sosial. PKn merupakan salah satu dari lima tradisi pendidikan IPS

yakni Citizenship Transmission, saat ini sudah berkembang menjadi tiga aspek akademis, aspek kurikuler dan aspek sosial budaya. PKn merupakan salah satu pelajaran yang


(18)

berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat. Sikap seseorang khususnya anak-anak

banyak dipengaruhi oleh lingkungan, baik itu lingkungan keluarga maupun lingkungan

teman bermainnya belajar secara kelompok dalam model pembelajaran ini, merupakan

miniatur masyarakat yang diterapkan dalam kehidupan dikelas yang akan melatih siswa

untuk mengembangkan dan melatih mereka menjadi anggota masyarakat yang baik.

Dalam pendidikan kewarganegaraan materi disajikan secara objektif dan ilmiah dan tanpa

unsur doktriner. Oleh karena itu materi pendidikan kewarganegaraan pada hakekatnya

tidak bersifat militeristik, objektif dan ilmiah. Dalam UU No. 2 tahun 1998 tentang

system pendidikan nasional, pasal 39 (2) dinyatakan bahwa disetiap jenis, jalur dan

jenjang pendidikan wajib memuat pendidikan pancasila, pendidikan agama dan

pendidikan kewarganegaraan.

Mata pelajaran PKn SD dengan memperhatikan tiga domain dari taksonomi bloom. Tiga

domain dari taksonomi bloom itu adalah (1) pengetahuan (kognitif), (2) sikap (efektif),

dan (3) keterampilan (psikomotor). Disamping tiga taksonomi bloom, penilaian PKn

untuk anak-anak usia sekolah dasar perlu memperhatikan aspek psikologis, sosiokultural,

spiritual. Bahkan, menurut Lickona, 1996 evaluasi pembelajaran nilai moral, hendaknya

mencakup dimensi-dimensi moral knowing moral feeling, dan moral action. (Akbar, dkk, 2002:58)

Menurut Henry (2006:7) Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indoensia, yang diwujudkan dalam bentuk prilaku sehari-hari, baik sebagai individu, anggota masyarakat maupun makhluk Tuhan Yang Mahaesa, yang membekali siswa dengan budi pekerti, pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan warga negara dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara.


(19)

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewarganegaraan (Civic Education) adalah usaha sadar untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan dan menumbuhkan sikap serta wawasan kebangsaan, cinta tanah air yang berdasarkan

nilai-nilai pancasila dan konstitusi negara.

G. Kerangka Pikir

Role Playing adalah suatu media pembelajaran aktif yang ampuh digunakan untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Role Playing bertujuan menggambarkan suatu peristiwa

masa lampau atau dapat pula cerita dimulai dengan berbagai kemungkinan yang terjadi

baik kini maupun mendatang. Kemudian ditunjuk beberapa orang siswa untuk melakukan

peran sesuai dengan tujuan cerita. Pemeran melakukan sendiri perannya sesuai dengan

daya khayal (imajinasi) tentang pokok yang diperankannya. (Metode Pembelajaran, Dra.

Sumiati, Asra, M.Ed. CV. Wacana Prima, hal 100).

Dengan pelaksanaan pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Role Playing

maka siswa akan benar-benar memahami materi pelajaran yang dibahas / diberikan.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang materi pembelajaran oleh siswa maka hasil

belajar siswa akan meningkat.

SKEMA KERANGKA PIKIR

GURU / PENELITI Belum menggunakan model pembelajaran Role Playing / bermain peran

SISWA / YANG DITELITI Pemahaman materi pelajaran dan hasil belajar pada mata pelajaran PKn siswa kelas IV SDN 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu rendah


(20)

Gambar 1. Skema Kerangka Pikir

H. Hipotesis

Berdasarkan kajian pustaka di atas dirumuskan hipotesis Penelitian Tindakan Kelas

sebagai berikut : Apabila dalam pembelajaran PKn menggunakan model pembelajaran

Role Playing dengan memperhatikan langkah-langkah secara tepat, maka dapat

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran PKn siswa kelas IV SD N 2 Wonodadi

Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012. Dalam KBM guru menggunakan

model pembelajaran Role Playing / bermain peran

Siklus I

Belajar dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing, hasil sudah meningkat

TINDAKAN

Belajar menggunakan model pembelajaran Role Playing / bermain peran dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn siswa kelas IV SDN 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012

Siklus II

Belajar kembali menggunakan model pembelajaran Role Playing, hasilnya lebih meningkat lagi


(21)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian Tindakan Kelas

Peneliti akan menggunakkan model penelitian tindakan model siklus. Model ini

dikembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggert tahun 1988 dari Deakin University

Australia, dalam penelitian tindakan kelas oleh Prof. Dr. H. Muhammad Askari, M.Pd

(2008:68) Model penelitian tindakan kelas ini mengandung empat tahapan, yaitu :

a. Rencana (Planning)

b. Tindakan (Action)

c. Pengamatan (Observation)

d. Refleksi (Reflection)

Diawal penelitian proses pembelajaran di kelas menggunakan methode pembelajaran

yang kurang variatif, yaitu methode ceramah sehingga pemahaman siswa terhadap materi

pelajaran kurang dan hasil belajar siswa rendah, untuk itu akan diadakan perbaikan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing.

Penelitian Tindakan Kelas akan dilaksanakan sebanyak 2 siklus, tiap-tiap siklus 1 x

pertemuan (3 x 35 menit).

B. Subjek dan Objek Penelitian

Penelitian dilakukan kepada 24 siswa kelas IV SD Negeri 2 Wonodadi Kecamatan

Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.


(22)

a. Membuat jadwal rencana untuk menentukan sub materi dan materi pokok yang akan

disajikan

b. Mempersiapkan kelengkapan yang akan digunakan dalam proses belajar mengajar

seperti silabus pembelajaran, rencana pembelajaran, rencana perbaikan pembelajaran,

mempersiapkan lembar latihan soal, alat peraga dan sarana pendukung

c. Menetapkan model pembelajaran, yaitu menggunakan model pembelajaran role

playing dalam pembelajaran

d. Menyusun naskah skenario pembelajaran yang ada kaitannya dengan materi

pembelajaran yaitu pemerintah pusat

e. Menentukan sekelompok siswa yang akan memerankan pelaksanaan kegiatan

pembelajaran Role Playing (bermain peran)

f. Menetapkan cara pelaksanaan refleksi, yaitu dilakukan oleh peneliti dan dilakukan

setiap selesai pemberian tindakan dalam setiap siklusnya

Adapun alur siklus PTK dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

SIKLUS I

Permasalahan Perencanaan Tindakan 1 Pelaksanaan Tindakan 1

Observasi 1 Pengumpulan data 1 Refleksi

Permasalahan baru, hasil refleksi

Perencanaan Tindakan II

Pelaksanaan Tindakan II


(23)

SIKLUS II

Gambar 2. Diagram Siklus Pelaksanaan PTK

D. Tindakan Penelitian Siklus I

Secara rinci pelaksanaan pembelajaran penelitian tindakan kelas ini meliputi

langkah-langkah :

a. Tahap perencanaan

1. Merancang kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Role

Playing

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3. Menyiapkan soal pre test dan post test terkait mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan khususnya tentang materi pemerintahan pusat untuk

mengetahui data hasil belajar siswa

4. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dipelajari siswa, lembar

jawaban, dan lembar tes formatif terkait materi pemerintahan pusat

5. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses

pembelajaran

6. Menyusun naskah skenario yang akan ditampilkan

7. Menunjuk kelompok siswa yang akan bermain peran

b. Tahap pelaksanaan

Observasi II Pengumpulan data II Refleksi II

penyimpulan dan Pemaknaan hasil


(24)

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi dan memotivasi siswa

melalui pelemparan isu dan permasalahan yang berhubungan dengan materi yang

akan disajikan. Masalah tersebut harus diidentifikasi dan dijelaskan sehingga

menimbulkan minat untuk memecahkan dan mempelajarinya dikalangan siswa

2. Melaksanakan kegiatan inti, siswa yang sudah ditunjuk melaksanakan tugasnya

memainkan peran sesuai dengan materi pembelajaran

3. Melaksanakan kegiatan sesuai Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah

dipersiapkan dan dibagikan

4. Mengadakan tanya jawab berkaitan dengan materi pelajaran yang baru

ditampilkan

5. Guru menyimpulkan hasil kegiatan belajar

6. Melakukan tes formatif sebagai post test secara individu

7. Memeriksa hasil tes dan penghargaan kelompok yang dilakukan oleh guru

c. Tahap observasi

1. Melakukan observasi terhadap pelaksanaan model pembelajaran Role Playing

(bermain peran)

2. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada peserta didik saat

pembelajaran dengan penerapan model pembelajaran Role Playing (bermain

peran)

d. Tahap refleksi

1. Menganalisis temuan lainnya saat pelaksanaan proses pembelajaran

2. Melakukan diskusi dengan observer untuk membahas tentang

kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang masih terjadi pada saat pembelajaran serta


(25)

3. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa

Siklus II

Berdasarkan hasil temuan kesulitan dan kelemahan yang terjadi pada proses pembelajaran

siklus I, maka dilakukan perbaikan dan pengembangan tindakan pada siklus II. Materi

pembelajaran pada siklus II masih sama pada siklus I. Secara rinci pelaksanaan

pembelajaran penelitian tindakan kelas ini meliputi langkah-langkah :

a. Tahap perencanaan

1. Merancang kegiatan belajar mengajar menggunakan model pembelajaran Role

Playing

2. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3. Menyiapkan soal pre test dan post test terkait mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan khususnya tentang materi pemerintahan pusat untuk

mengetahui data hasil belajar siswa

4. Menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS) yang akan dipelajari siswa, lembar

jawaban, dan lembar tes formatif terkait materi pemerintahan pusat

5. Menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan selama proses

pembelajaran

6. Menyusun naskah skenario yang akan ditampilkan

7. Menunjuk kelompok siswa yang akan bermain peran

b. Tahap pelaksanaan

1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, apersepsi dan memotivasi siswa

melalui pelemparan isu dan permasalahan yang berhubungan dengan materi yang

akan disajikan. Masalah tersebut harus diidentifikasi dan dijelaskan sehingga


(26)

2. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan Lembar Kerja Siswa (LKS) yang telah

dipersiapkan (kelompok yang sudah ditunjuk melaksanakan tugas memerankan

peranannya sesuai materi)

3. Mengadakan tanya jawab berkaitan dengan materi pelajaran yang baru

ditampilkan

4. Guru menyimpulkan hasil kegiatan belajar

5. Melakukan tes formatif sebagai post test secara individu

6. Memeriksa hasil tes dan penghargaan kelompok

c. Tahap observasi

1. Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan model pembelajaran role playing

yang diterapkan dalam materi pembelajaran PKn

2. Mencatat setiap kegiatan dan perubahan yang terjadi pada siswa saat pembelajaran

dengan menerapkan model pembelajaran Role Playing (bermain peran)

d. Tahap refleksi

1. Menganalisis temuan lainnya saat pelaksanaan proses pembelajaran

2. Melakukan diskusi dengan observer untuk membahas tentang

kelemahan-kelemahan atau kekurangan yang masih terjadi pada saat pembelajaran serta

memberikan saran dan masukan yang ada diperbaiki pada siklus berikutnya

3. Menganalisis kelemahan dan keberhasilan saat menerapkan model pembelajaran

Role Playing

4. Melakukan refleksi terhadap hasil belajar siswa

E. Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :


(27)

Table 2. Jenis Data dan Metode Dalam Penelitian

No. Jenis-jenis data-data Metode

1 Hasil belajar siswa Tes awal pembelajaran

Tes akhir pembelajaran

Sedangkan sumber data yang digunakan adalah :

1. Kuisioner yang digunakan untuk menjaring data mengenai pendapat siswa dan guru

mengenai penerapan model pembelajaran Role Playing yang dilakukan setelah

berakhirnya keseluruhan pelaksanaan program tindakan

2. Tes hasil belajar, instrument ini digunakan untuk menjaring data mengenai

peningkatan hasil belajar siswa khususnya mengenai penguasaan terhadap materi

yang dibelajarkan dengan menggunakan model pembelajaran Role Playing

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah suatu kegiatan untuk mencermati tiap langkah yang dibuat, mulai

dari tahap persiapan, proses sampai hasil pekerjaan atau pembelajaran, dalam arti apakah

kegiatan beserta langkah-langkahnya sudah sesuai dengan tujuan atau belum.

Dalam penelitian ini, untuk mengelola data sehingga dapat menghasilkan kesimpulan

yang dapat dipertanggung jawabkan, maka digunakan teknik analisis data kuantitatif.

Analisis data kuantitatif digunakan untuk mengidentifikasi berbagai dinamika kemajuan

kualitas hasil belajar siswa dengan penguasaan materi yang digunakan guru.

Teknik analisis yang digunakan, adalah :


(28)

b. Menganalisis hasil tes dengan membuat tabulasi dan prosentase serta disajikan dalam

bentuk tabel

c. Menguji keberhasilan penelitian dengan cara membandingkan hasil pengolahan data

dengan indikator keberhasilan antara hasil test siklus I dan siklus II.. Selanjutnya

mengambil kesimpulan akhir apakah penelitian tindakan kelas berhasil atau tidak.

G. Indikator Keberhasilan

Sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dilihat dari

adanya peningkatan rata-rata nilai siswa setiap siklusnya dan kriteria ketuntasan minimal

untuk mata pelajaran PKn kelas IV di SD Negeri 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo

Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.

Seorang siswa dianggap tuntas belajar jika siswa tersebut telah mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 65 dan suatu kelas dianggap tuntas belajar apabila 75% dari jumlah siswa telah mencapai ketuntasan belajar / mencapai KKM


(29)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari tujuan penelitian tindakan kelas untuk meningkatkan mutu

pembelajaran yang terjadi di kelas, serta berdasarkan hasil seluruh pembahasan yang

telah dilakukan dapat disimpulkan, bahwa :

Model pembelajaran Role Playing (bermain peran) dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada mata pelajaran PKn di kelas IV SD Negeri 2 Wonodadi Kecamatan

Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012.

Hal ini ditandai dengan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus.

Pada siklus 1 58,3% atau 14 siswa dari 24 siswa yang tuntas dan sebanyak 41,7% atau 10

siswa belum tuntas, siklus II 87,5% atau 21 siswa dari 24 siswa yang tuntas dan

sebanyak 12,5% atau hanya 3 siswa belum tuntas.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dan dari uraian sebelumnya agar proses

belajar mengajar Kewarganegaraan lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang

optimal bagi siswa, maka penulis menyarankan kepada :


(30)

a. Sebaiknya seorang guru dalam setiap pembelajaran senantiasa menggunakan

methode yang tepat agar proses pembelajaran menarik minat siswa dan dapat

menghasilkan prestasi yang baik

b. Sebaiknya seorang guru harus meningkatkan kualitas ketrampilan mengajar dengan

menggunakan alat peraga dan pembelajaran

c. Sebaiknya seorang guru bertindak sebagai fasilisator dalam pembelajaran

2. Siswa

a. Siswa harus lebih efektif dalam pembelajaran PKn sehingga mendapatkan prestasi

belajar yang baik

b. Siswa harus memiliki motivasi dalam belajar PKn

c. Siswa harus terampil dalam menggunakan alat peraga yang telah disediakan

3. Sekolah

 Sebaiknya sekolah harus selalu meningkatkan mutu pendidikan bagi pembelajaran


(31)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA

PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS IV SD NEGERI 2 WONODADI KECAMATAN

GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

(Skripsi)

Oleh HERMAWATI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG


(32)

RIWAYAT HIDUP

Nama Hermawati. Putri pertama dari pasangan Bapak M. Tohir dan Ibu

Sapnah, mempunyai 9 (sembilan) saudara. Lahir di Palembang pada

tanggal 26 September 1960.

Riwayat Pendidikan :

1. SDN 3 Bagelen Kecamatan Gedong Tataan, lulus tahun 1972

2. SMPN 1 Gedong Tataan, lulus tahun 1975

3. SPGN Pringsewu, lulus tahun 1979

4. Sar.Mud STKIP Pringsewu, lulus tahun 1984

5. S1 PGSD dalam jabatan 2010 s/d sekarang

Riwayat Pekerjaan :

1. Guru di SDN 2 Pujorahayu Kecamatan Gedong Tataan Kabupaten Lampung Selatan dari

tahun 1979 s/d 1994

2. Guru di SDN 4 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo dari tahun 1994 s/d 2004

3. Kepala Sekolah di SDN 3 Tambahrejo Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Tanggamus

dari bulan Januari 2005 s/d Maret 2009

4. Kepala Sekolah di SDN 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo, dari bulan April 2009 s/d


(33)

iii

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1. Skema Kerangka Pikir ... 18 Gambar 2. Diagram Siklus Pelaksanaan PTK ... 21


(34)

i

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

ABSTRAK ... vii

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... RIWAYAT HIDUP ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

MOTTO ... vi

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Belajar ... 8

B. Pembelajaran ... 10

C. Hasil Belajar ... 10

D. Faktor-Faktor Yang mempengaruhi hasil belajar ... 12

E. Model Pembelaljaran Role Playing ... 12

F. Pendidikan Kewarganegaraan ... 16

G. Kerangka Pikir ... 17


(35)

ii BAB III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian Tindakan ... 20

B. Subjek dan Objek Penelitian ... 20

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 20

D. Prosedur Penelitian ... 20

E. Tindakan Penelitian ... 22

F. Data dan Sumber Data ... 25

G. Teknik Analisis Data ... 26

H. Indikator Keberhasilan ... 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 28

B. Pembahasan ... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 36

B. Saran ... 36 DAFTAR PUSTAKA


(36)

v

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus ... 42

2. Pemetaan Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) ... 43

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 44

4. LKS Siklus I ... 47

5. Kisi-kisi Soal PKn Siklus I ... 49

6. Soal-soal ... 50

7. Kunci Jawaban ... 51

8. Nilai Hasil Test Pelajaran PKn Kelas IV SDN 2 Wonodadi Siklus I .. 52

9. Analisis Hasil Ulangan Siklus I ... 53

10. APKG Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... 55

11.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 58

12.LKS Siklus II ... 61

13.Kisi-kisi Soal PKn Siklus II ... 63

14.Soal-soal ... 64

15.Kunci Jawaban ... 66

16.Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran ... 72

17.Nilai Hasil Test Pelajaran PKn Kelas IV SDN 2 Wonodadi Siklus II . 76 18.Analisis Hasil Ulangan Siklus II ... 77

19.APKG Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 79

20.Bagan Sistem Pemerintahan Pusat Sesudah Amandemen UUD 1945 . 82 21.Naskah Skenario Siklus I ... 83


(37)

DAFTAR PUSTAKA

- Akbar dkk. 2002. Pembelajaran PKn. Ar-Ruz Media : Jakarta

- Asra, M.Ed, Sumiati. 2007. Metode Pembelajaran. Bandung : CV. Wacana

Prima

- Baharuddin dan Nur. 2008. Teori Belajar dan Pembelajaran. Ar-Ruz Media :

Jakarta

- BSNP. 2006. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

PKn SD/MI. Jakarta : Depdiknas

- Conny R Semiawan. 2002. Belajar dan Pembelajaran Pra Sekolah dan

Sekolah Dasar.Indonesia. PT. Wacana Jaya Cemerlang

- Depdikbud. 1994. Kurikulum Pendidikan Dasar. Jakarta : Balai Pustaka

- Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta, Rieneka Cipta

- Gagne, Briggs dan Wager. 1992. Pengembangan dan Desain pembelajaran.

Jakarta: Gramedia

- Gagne, Briggs dan Wager. 1992. The Conditions of Learning. New York :

Holt, Rine Hart & Winston

- Harsanto. 2007. Pengelolaan Kelas Yang Dinamis. Kanisius (Anggota

IKAPI) : Yogyakarta

- Henry. 2006. Teori Belajar dan Pembelajaran PKn. Ar-Ruz Media : Jakarta

- Herpratiwi. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Universitas Lampung

Bandar Lampung

- Hisyam Zaini, Bernawy Menthe, Sekar Ayu, Aryani. 2008. Strategi

Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Pustaka Insan Madani

- Jaya, B.S Thoha. Model-Model Pembelajaran Yang Efektif dan

Menyenangkan. Hand Out : PLPG Unila. 2011

- Muhammad Asrori. 2007. Penelitian Tindakan Kelas, Seri Pembelajaran

Efektif. CV. Wacana Prima : Bandung


(38)

Baru Algesindo

- Oemar Hamalik (Sukarni, 1991 : 11). Studi Perbedaan Hasil Belajar Bidang

Studi Sejarah Yang Diajar Menggunakan Methode Tanya Jawab dan Methode Diskusi Pada Kelas 1 Semester Genap di SMPN 2 Metro Tahun Ajaran 1990/1991. Universitas Muhammadiyah Metro : Metro

- Rudi Susilana dan Cepi Riyana. 2007. Media Pembelajaran. Bandung : CV.

Wacana Prima

- Sudjana. 2002. Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT Remaja

Rosdakarya, Bandung

- Suwarjo. 2008. Pembelajaran Kooperatif Dalam Apresiasi Prosa Fiksi. Surya

Penang Gemilang : Malang

- Tim Penyusun. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai

Pustaka

- Undang-Undang. 1998. Undang-Undang No. 2 Tahun 1998, Tentang Sistem

Pendidikan Nasional. Jakarta : Depsikbud

- UU No. 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta : Depdiknas

- UU No. 23. 2006. Standar Kompetensi Lulusan. Jakarta : Depdiknas

- Winata Putra dan Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan


(39)

iv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Analisis Hasil Test Formatif Mata Pelajaran PKn

Kelas IV SDN 2 Wonodadi ... 4

Tabel 2. Jenis Data dan Methode Dalam Penelitian ... 25

Tabel 3. Keadaan Guru SDN 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu ... 29

Tabel 4. Jumlah SDN 2 Wonodadi Tahun Pelajaran 2011/2012 ... 30

Tabel 5. Analisis Hasil Test Siklus I ... 31

Tabel 6. Analisis Hasil Test Siklus II ... 33


(40)

M O T T O

Hidup adalah pilihan, perjuangan dan pengorbanan

Saya memang bukan orang yang terbaik tapi saya akan berusaha menjadi yang terbaik

Jadikan kelemahan itu sebagai kekuatan yang besar dan percayalah pada diri kita sendiri,

karena orang lain tidak akan bisa mempercayai kita jika kita sendiri meragukan

kemampuan kita

Tak ada usaha yang sia-sia apabila kita selalu berusaha dengan sungguh-sungguh dan

disertai Do’a

Ketekunan membuat yang mustahil menjadi mungkin yang mungkin menjadi

kemungkinan besar dan yang kemungkinan besar menjadi pasti (Robert Half)


(41)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, hidayah

dan berkah-Nya jualah, penulis dapat menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas

(PTK) yang dilakukan di Kelas IV SDN 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten

Pringsewu.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Role Playing Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Kelas IV

SD Negeri 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran

2011/2012”.

Dalam penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini banyak pihak yang sudah

membantu, untuk itu penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung

2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Unila

3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD

4. Bapak Drs. Syaifudin Latief, M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah PTK

5. Ibu Dra. Hj. Cut Rohani Bitai, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang sudah memberikan

bimbingan saran dan petunjuk dalam penyusunan PTK ini

6. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd selaku Dosen Pembahas yang sudah membantu memberikan

bimbingan saran dan petunjuk dalam penyusunan PTK ini

7. Rekan-rekan guru SDN 2 Wonodadi yang sudah sepenuhnya membantu dalam


(42)

8. Keluarga, orang-orang dekat dan semua pihak yang suda banyak memberikan bantuan

dukungan dan motivasinya kepada penulis, sehingga PTK ini bisa terselesaikan

Semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Amin Ya Robbal

Alamin

Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini banyak

sekali kekurangannya dan sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu bimbingan, saran dan

petunjuk yang sifatnya konstruktif sangat penulis harapkan.

Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfafat khususnya bagi penulis

dan para guru pada umumnya.

Wonodadi, 2012 Penulis,

HERMAWATI NPM. 1013119020


(43)

PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dra. Hj. Cut Rohani Bitai, M.Pd ...

Penguji

Bukan pembimbing : Dr. Riswandi, M.Pd ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003


(44)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : HERMAWATI

NPM : 1013119020

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Role Playing Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Kelas IV SD Negeri 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012

Menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada Universitas atau Institusi lain.

demikian Surat Pernyataan ini dibuat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Gadingrejo, Mei 2012

Yang Membuat Pernyataan

HERMAWATI NPM. 1013119020


(45)

PERSEMBAHAN

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, berkah

hidayah dan inayah-Nya.

PTK ini penulis persembahkan, buat orang-orang yang terkasih dan tersayang :

1. Sudibyo Masduki yang telah memberikan beragam warna dan rasa dalam kehidupanku

sejak tahun 1987

2. Anak-anakku : - Moch. Alfan Nuruddin

- Moch. Ariq Alauddin

3. Semua orang yang sudah memberikan bantuan dan motivasinya hingga PTK ini bisa


(46)

Judul Skripsi : PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS IV SD NEGERI 2 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama : HERMAWATI

NPM : 1013119020

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan

Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Menyetujui

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing I

Drs. Baharudin Risyak, M.Pd Dra. Hj. Cut Rohani Bitai, M.Pd


(1)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat, hidayah dan berkah-Nya jualah, penulis dapat menyelesaikan laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan di Kelas IV SDN 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat terlaksana sesuai dengan waktu yang telah dijadwalkan dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Role Playing Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Kelas IV SD Negeri 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012”.

Dalam penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini banyak pihak yang sudah membantu, untuk itu penulis ucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Dr. H. Bujang Rahman, M.Si selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

2. Bapak Drs. Baharudin Risyak, M.Pd selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP Unila 3. Bapak Dr. Darsono, M.Pd selaku Ketua Program Studi PGSD

4. Bapak Drs. Syaifudin Latief, M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah PTK

5. Ibu Dra. Hj. Cut Rohani Bitai, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang sudah memberikan bimbingan saran dan petunjuk dalam penyusunan PTK ini

6. Bapak Dr. Riswandi, M.Pd selaku Dosen Pembahas yang sudah membantu memberikan bimbingan saran dan petunjuk dalam penyusunan PTK ini

7. Rekan-rekan guru SDN 2 Wonodadi yang sudah sepenuhnya membantu dalam penyusunan PTK ini


(2)

8. Keluarga, orang-orang dekat dan semua pihak yang suda banyak memberikan bantuan dukungan dan motivasinya kepada penulis, sehingga PTK ini bisa terselesaikan

Semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Amin Ya Robbal Alamin

Penulis menyadari bahwa penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini banyak sekali kekurangannya dan sangat jauh dari sempurna. Oleh karena itu bimbingan, saran dan petunjuk yang sifatnya konstruktif sangat penulis harapkan.

Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dapat bermanfafat khususnya bagi penulis dan para guru pada umumnya.

Wonodadi, 2012 Penulis,

HERMAWATI NPM. 1013119020


(3)

PENGESAHAN

1. Tim Penguji

Penguji : Dra. Hj. Cut Rohani Bitai, M.Pd ...

Penguji

Bukan pembimbing : Dr. Riswandi, M.Pd ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. H. Bujang Rahman, M.Si NIP. 19600315 198503 1 003


(4)

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : HERMAWATI NPM : 1013119020

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Judul Skripsi : Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Role Playing Pada Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Di Kelas IV SD Negeri 2 Wonodadi Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu Tahun Pelajaran 2011/2012

Menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil pekerjaan saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya tidak berisi materi yang telah dipublikasikan atau ditulis oleh orang lain atau telah dipergunakan dan diterima sebagai persyaratan penyelesaian studi pada Universitas atau Institusi lain.

demikian Surat Pernyataan ini dibuat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.

Gadingrejo, Mei 2012 Yang Membuat Pernyataan

HERMAWATI NPM. 1013119020


(5)

PERSEMBAHAN

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, berkah hidayah dan inayah-Nya.

PTK ini penulis persembahkan, buat orang-orang yang terkasih dan tersayang :

1. Sudibyo Masduki yang telah memberikan beragam warna dan rasa dalam kehidupanku sejak tahun 1987

2. Anak-anakku : - Moch. Alfan Nuruddin - Moch. Ariq Alauddin

3. Semua orang yang sudah memberikan bantuan dan motivasinya hingga PTK ini bisa terselesaikan


(6)

Judul Skripsi : PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN

MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS IV SD NEGERI 2 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Nama : HERMAWATI NPM : 1013119020

Program Studi : S1 PGSD Dalam Jabatan Jurusan : Ilmu Pendidikan

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Menyetujui

Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Pembimbing I

Drs. Baharudin Risyak, M.Pd Dra. Hj. Cut Rohani Bitai, M.Pd NIP. 19510507 198103 1 002 NIP. 19521015 198103 2 001


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI KELAS IV SD NEGERI 2 WONODADI KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

1 16 46

PAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA DI KELAS IV SD NEGERI 3 MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 3 42

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN ALAT PERAGA DI KELAS IV SD NEGERI 3 MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 31 213

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD N 2 TAMBAHREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 4 39

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS IV SD N 2 TAMBAHREJO KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 23 109

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ROLE PLAYING PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN KELAS VII SMP NEGERI 1 PENENGAHAN KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 9 67

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 2 MARGODADI KECAMATAN AMBARAWA KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 12 47

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 6 WONODADI KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 51

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS IV SD NEGERI 2 PAJARAGUNG KECAMATAN PRINGSEWU KABUPATEN PRINGSEWU DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 5 46

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW SISWA KELAS IV SD NEGERI 6 WONODADI KECAMATAN GADING REJO KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 11 49