Dukungan seperti ini cenderung dibutuhkan mengingat para manajer berhubungan dengan banyak aktifitas dalam satu
momen tertentu. Contoh tahapan ini antara lain kemampuan melihat laporan rugi laba, analisa penjualan produk per
pelanggan, dan lain-lain. 4.
Estimate decision consequences. Dalam tahap ini manajer dimungkinkan untuk melihat dampak
dari setiap keputusan yang mungkin diambil. Misalkan seorang manajer memasukkan unsur harga dalam sebuah model untuk
melihat pengaruhnya pada laba usaha. Model akan memberikan masukan, misalnya jika harga diturunkan menjadi Rp 25.000,00
keuntungan akan meningkat Rp 5.000,00. Model tersebut tidak dapat menentukan apakah harga sebesar Rp 25.000,00 adalah
harga terbaik, sistem hanya memberikan informasi apa yang mungkin jika keputusan harga tersebut diambil.
5. Propose decision consequences. Dukungan di tahap ini sedikit lebih maju lagi. Suatu alternatif
keputusan dapat disodorkan ke hadapan manajer untuk dipertimbangkan. Contoh penerapannya antara lain manajer
pabrik memasukkan data mengenai pabrik dan peralatan yang dimilikinya, maka SPK dapat menentukan rancangan tata letak
lay out yang paling efisien. 6. Make decision.
Ini adalah jenis dukungan yang sangat diharapkan dari SPK. Tahapan ini akan memberikan sebuah keputusan yang tinggal
menunggu legitimasi dari manajer untuk dijalankan.
2.2.4 Komponen - Komponen SPK
Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari tiga komponen utama atau subsistem, yaitu Subakti, 2002 :
1. Subsistem Manajemen Basis Data Subsistem data merupakan bagian yang menyelediakan data-data
yang dibutuhkan oleh Data Base Management Subsystem DBMS. DBMS sendiri merupakan susbsistem data yang
terorganisasi dalam suatu basis data. Data-data yang merupakan dalam suatu Sistem Pendukung Keputusan dapat berasal dari
luar lingkungan. Keputusan pada manajemen level atas seringkali harus memanfaatkan data dan informasi yang
bersumber dari luar perusahaan. Kemampuan subsistem data yang diperlukan dalam suatu Sistem
Pendukung Keputusan, antara lain : - Mampu mengkombinasikan sumber-sumber data yang
relevan melalui proses ekstraksi data. - Mampu menambah dan menghapus secara cepat dan mudah.
- Mampu menangani data personal dan non official, sehingga user dapat bereksperimen dengan berbagai alternatif
keputusan. - Mampu mengolah data yang bervariasi dengan fungsi
manajemen data yang luas. 2. Subsistem Manajemen Model
Subsistem model dalam Sistem Pendukung Keputusan memungkinkan pengambil keputusan menganalisa secara utuh
dengan mengembangkan dan membandingkan alternatif solusi. Intergrasi model-model dalam Sistem Informasi Manajemen
yang berdasarkan integrasi data-data dari lapangan menjadi suatu
Sistem Pendukung Keputusan. Kemampuan Sistem Manajemen Basis Model MBMS antara lain :
- Mampu menciptakan model - model baru dengan cepat dan mudah.
- Mampu mengkatalogkan dan mengelola model untuk mendukung semua tingkat pemakai.
- Mampu menghubungkan model-model dengan basis data melalui hubungan yang sesuai.
- Mampu mengelola basis model dengan fungsi manajemen yang analog dengan database manajemen.
3. Subsistem Dialog Subsistem dialog merupakan bagian dari Sistem Pendukung
Keputusan yang dibangun untuk memenuhi kebutuhan representasi dan mekanisme control selama proses analisa dalam
Sistem Pendukung Keputusan ditentukan dari kemampuan berinteraksi anatara sistem yang terpasang dengan user. Pemakai
terminal dan sistem perangkat lunak merupakan komponen- komponen yang terlibat dalam susbsistem dialog yang
mewujudkan komunikasi anatara user dengan sistem tersebut. Komponen dialog menampilkan keluaran sistem bagi pemakai
dan menerima masukkan dari pemakai ke dalam Sistem Pendukung Keputusan. Adapun subsistem dialog dibagi menjadi
tiga, antara lain : - Bahasa Aksi The Action Language
Merupakan tindakan-tindakan yang dilakukan user dalam usaha untuk membangun komunikasi dengan sistem.
Tindakan yang dilakukan oleh user untuk menjalankan dan mengontrol sistem tersebut tergantung rancangan sistem
yang ada. - Bahasa Tampilan The Display or Presentation Langauage
Merupakan keluaran yang dihasilkan oleh suatu Sistem Pendukung Keputusan dalam bentuk tampilan-tampilan akan
memudahkan user untuk mengetahui keluaran sistem terhadap masukan-masukan yang telah dilakukan.
- Bahasa Pengetahuan Knowledge Base Language Meliputi pengetahuan yang harus dimiliki user tentang
keputusan dan tentang prosedur pemakaian Sistem Pendukung Keputusan agar sistem dapat digunakan secara
efektif. Pemahaman user terhadap permasalahan yang dihadapi
dilakukan di
luar sistem,
sebelum user
menggunakan sistem untuk mengambil keputusan. 4. Subsistem manajemen berbasis pengetahuan.
Subsistem ini dapat mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu komponen independen. Selain itu,
subsistem ini juga dapat memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan kepada si pengambil keputusan.
Sistem pendukung keputusan harus mencakup tiga komponen utama dari DBMS, MBMS, dan antarmuka pengguna.
Sedangkan subsistem manajemen berbasis pengetahuan adalah opsional. Namun subsistem berbasis pengetahuan dapat memberikan
banyak manfaat karena memberikan inteligensi bagi 3 tiga
komponen utama tersebut. Di luar keempat komponen di atas, seperti layaknya semua sistem informasi manajemen, pengguna
dapat dianggap sebagai salah satu komponen DSS Kadarsah, 2002. Dari komponen-komponen ini jika digambarkan dalam
bentuk bagan, maka akan menjadi seperti bagan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Model Konseptual SPK Kadarsah, 2002
2.3 Logika Fuzzy