terhadap data-data yang tidak sepenuhnya benar atau tidak sepenuhnya salah sehingga sangat sesuai untuk digunakan apabila
data yang tersedia hanya dalam bentuk data kualitatif. Pada penelitian ini, sistem akan dibangun menggunakan metode fuzzy
database model Tahani, untuk memperoleh hasil yang akurat dalam menentukan kelayakan harga mobil dengan spesifikasi yang didapat,
sebelum memutuskan untuk membeli mobil. Berbeda dengan ketiga penelitian terdahulu tersebut di atas, yang menggunakan metode
SMART dan Fuzzy MADM dalam pemilihan mobil dan motor. Mengacu
pada penelitian-penelitian
terdahulu dapat
disimpulkan bahwa faktor efektifitas dan efisiensi sangat penting dalam proses pengambilan keputusan, maka penulis akan merancang
sebuah aplikasi SPK untuk menentukan kelayakan mobil menurut harga dan spesifikasinya menggunakan metode fuzzy agar faktor
efektifitas dan efisiensi dalam proses pengambilan keputusan dapat tercapai, dan juga dapat memberikan gambaran kepada calon
pembeli mengenai mobil yang dipilih.
2.2 Sistem Pendukung Keputusan SPK atau
Decision Support System DSS
2.2.1 Definisi SPK
Konsep Sistem Pendukung Keputusan SPK atau Decision Support Sistem DSS pertama kali diungkapkan pada awal tahun
1970 oleh Michael S. Scott Morton dengan istilah Management Decision System. Sistem tersebut adalah suatu sistem yang berbasis
komputer yang ditujukan untuk membantu pengambil keputusan dengan memanfaatkan data dan model tertentu untuk memecahkan
berbagai persoalan yang tidak terstruktur Turban, 2001.
Pengertian dari SPK itu sendiri menurut para ahli adalah sebagai berikut Bonczek, 1980 dalam Turban, 2001:
1. Menurut Keen dan Scoot Morton Sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan
sumber-sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan. Sistem
Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang
menangani masalah-masalah semi struktur. 2. SPK didefinisikan sebagai sistem berbasis komputer yang terdiri
dari komponen-komponen yang saling berinteraksi, yaitu : sistem bahasa, sistem pengetahuan, dan sistem pemrosesan
masalah. SPK biasanya dibangun untuk mendukung solusi atas suatu
masalah atau untuk mengevaluasi suatu peluang. Sehingga, dapat dijelaskan bahwa SPK bukan merupakan alat pengambilan
keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil keputusan dengan melengkapi mereka dengan informasi dari data
yang telah diolah dengan relevan dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat.
Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses pembuatan keputusan
Kusrini, 2007.
Dari pengertian SPK di atas dapat ditentukan karateristik SPK, yaitu Haniif, 2007 :
1. Mendukung proses pengambilan keputusan, menitik beratkan
pada management by perception. 2.
Adanya interface manusia mesin dimana manusia user tetap memegang kontrol proses pengambilan keputusan.
3. Mendukung pengambilan keputusan untuk membahas masalah
terstruktur, semi terstruktur dan tak struktur. 4.
Memiliki kapasitas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
5. Memiliki subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian
rupa sehingga dapat berfungsi sebagai kesatuan item. 6.
Membutuhkan struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh tingkatan manajemen.
2.2.2 Tujuan SPK