3
2. Tinjuan Pustaka
Penelitian ini
berkaitan dengan
kemampuan anak
dalam mengembangkan kompetensi TIK secara mandiri di sekolah menengah
pertama, ada beberapa penelitian terkait yang telah dilakukan yaitu penelitian Mimin Nur Aisyah pada tahun 2013 dan Isniatun Munawaroh pada tahun 2012.
Peneltian terdahulu yang dilakukan oleh Mimin Nur Aisyah 2013 dengan judul “Tingkat Penguasaan dan Penggunaan ICT Information And
Communication Technology Pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
”, penggunaan ICT yang cukup tinggi dilihat dari kepemilikan alat- alat berbasis IT, pengenalan komputer dan internet yang cukup lama sehingga
mahasiswa menggunakan setiap hari mencari informasi mengenai tugas perkuliahan. Pengguasaan terhadap program aplikasi komputer seperti
Microsoft Word, Excel, dan Power Point cukup baik, namun pada program lain khususnya software akuntansi dan statistik penguasaannya masih kurang [6].
Penelitian oleh Mimin Nur Aisyah untuk mahasiswa UNY hanya tentang penguasaan dan penggunaan TIK seperti peralatan TIK, ketrampilan
tekonologi atau software, namun hal yang akan diteliti pada penelitian ini untuk tingkat sekolah menengah pertama dan akan lebih kompleks pada peralatan
TIK dan berkembang karena akan dilihat juga tingkat kemampuan menggunakan TIK berdasarkan persepsi diri sendiri dan bagaimana anak dapat
mempelajari TIK.
Isniatun Munawaroh 2012 dalam penelitiannya “Pemanfaatan
Teknologi Informasi dan Komunikasi Untuk Menumbuhkan Kreativitas dan Kemandirian Belajar” pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
peserta belajar bukanlah sebagai peserta yang pasif, pemanfaatan ICT mendorong terciptanya kreativitas dan kemandirian dalam belajar, kreatif
dalam memunculkan dan menciptakan informasi atau pengetahuan baru serta mandiri dalam mencari beragam sumber belajar untuk mendukung proses
pembelajaran.[7]
Penelitian Isniatun telah membuktikan bahwa TIK mempengaruhi kemandirian dan kreativitas anak dalam pembelajaran, namun
tidak dijelaskan jenis penggunaan perlengkapan TIK yang digunakan, sehingga dalam penelitian ini akan dijelaskan penggunaan TIK secara lebih rinci pada
setiap peralatan TIK. Konsep TIK
TIK Information and Communication Technology atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai Teknologi Informasi dan
Komunikasi TIK merupakan bagian dari ilmu pengetahuan dan teknologi IPTEK. Secara umum TIK merupakan bentuk teknologi yang
berhubungan dengan pengambilan, pengumpulan akuisisi, pengolahan, penyimpanan, penyebaran, dan penyajian informasi . Tercakup dalam
definisi tersebut adalah semua perangkat keras, perangkat lunak, kandunganisi, dan
infrastruktur computer maupun telekomunikasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi[1]. Sedangkan istilah TIK atau TIK
Information and Communication Tehnology menurut Sutopo dalam jurnal Diah TIK adalah teknologi yang mencakup seluruh peralatan teknis untuk
memproses dan menyampaikan informasi [2]. Morsund dalam UNESCO
4
2003 mengemukakan cakupan TIK secara rinci yang meliputi sebagai berikut: piranti keras dan piranti lunak komputer serta fasilitas telekomunikasi,
mesin hitung dari kalkulator sampai super komputer, perangkat proyektor LCD, LAN local area network dan WAN wide area networks, kamera
digital, games komputer, CD, DVD, telepon selular, satelit telekomunikasi dan serat optik, mesin komputer dan robot. [8]
Belajar Mandiri Kemandirian dalam belajar diartikan sebagai aktivitas belajar yang
berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri, dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran menurut Umar dan La Sulo [5].
Menurut Muhammad Nur Syam, ada dua faktor yang mempengaruhi, kemandirian belajar yaitu sebagai berikut: Pertama, faktor internal dengan
indikator tumbuhnya kemandirian belajar yang terpancar dalam fenomena antara lain: 1 Sikap bertanggung jawab untuk melaksanakan apa yang
dipercayakan dan ditugaskan, 2 Kesadaran hak dan kewajiban siswa disiplin moral yaitu budi pekerti yang menjadi tingkah laku, 3 Kedewasaan diri mulai
konsep diri, motivasi sampai berkembangnya pikiran, karsa, cipta dan karya secara berangsur, 4 Kesadaran mengembangkan kesehatan dan kekuatan
jasmani, rohani dengan makanan yang sehat, kebersihan dan olahraga, 5 Disiplin diri dengan mematuhi tata tertib yang berlaku, sadar hak dan
kewajiban, keselamatan lalu lintas, menghormati orang lain, dan melaksanakan kewajiban. Kedua, faktor eksternal sebagai pendorong kedewasaan dan
kemandirian belajar meliputi: potensi jasmani rohani yaitu tubuh yang sehat dan kuat, lingkungan hidup, dan sumber daya alam, sosial ekonomi, keamanan
dan ketertiban yang mandiri, kondisi dan suasana keharmonisan dalam dinamika positif atau negatif sebagai peluang dan tantangan meliputi tatanan
budaya dan sebagainya secara komulatif. [9] Penggunaan TIK
Penggunaan TIK TIK ini memiliki banyak keunggulan, seperti : tersedianya informasi secara global, cepat, akurat, tidak terdapat batasan
tempat serta waktu sehingga dapat memudahkan proses belajar mengajar dengan teknologi yang mendukung. Kita sekarang bisa merasakan beberapa
keunggulan tersebut dan itu merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan basis teknologi dengan rumusan kebijakan
peningkatan akses, efisiensi, efektivitas, dan kualitas pendidikan serta manajemen pendidikan dengan implementasi TIK. [10]
Mimin Nur Aisyah 2013 dalam tingkat penguasaan dan penggunanan TIK mengemukan bahwa, penelitiannya menunjukkan tingkat penggunaan
TIK cukup tinggi, dibuktikan melalui kepemilikan alat-alat berbasis IT yang cukup tinggi, pengenalan komputer dan internet lebih dari 7 tahun, mayoritas
mahasiswa mengakses internet setiap hari, dan penggunaan internet untuk mencari informasi mengenai tugas perkuliahan, untuk tingkat penguasaan
terhadap program aplikasi komputer seperti Microsoft Word, Excel, dan Power Point cukup baik, namun pada program lain khususnya software akuntansi dan
statistik penguasaannya masih kurang.[6]
5
3. Metode Penelitian