30
BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
1. Pajak Secara Umum
Untuk mengetahui lebih jauh tentang pengertian pajak daerah, maka terlebih dahulu membicarakan mengenai pengertian dari pajak itu sendiri.
Banyak ahli memberikan batasan tentang pajak diantaranya Menurut Dr. Rahmat Soemitro, SH pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara
berdasarkan undang-undang yang dapat dipaksakan dan tiada mendapat jaa timbal balik kontrapretasi yang langsung dapat ditunjukkan dan
digunakan untuk membayar pengeluaran umum Mardiasmo, 2003; 1. Pajak menurut Prof. Dr. P. J. A Adriani adalah iuran kepada negara
yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapatkan prestasi kembali,
yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan Waluyo Wirawan, 2002: 2. a.
Fungsi Pajak 1
Fungsi
Budgetair
, pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluarannya.
30
31
2 Fungsi
Regulerend,
pajak sebagai alat untuk mengatur melaksanakan kebijaksanaan pemerintah dalam bidang sosial dan
ekonomi. b.
Syarat Pemungutan Pajak Agar pemungutan pajak tidak menimbulkan hambatan, maka
pemungutan pajak harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1
Pemungutan pajak harus adil syarat keadilan, bahwa dalam mengenakan pajak secara umum dan merata, serta disesuaikan
dengan kemampuan masing-masing wajib pajak. 2
Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang syarat yuridis, hal ini memberikan jaminan hukum untuk menyatakan
keadilan, baik bagi negara maupun warganya. 3
Tidak mengganggu perekonomian syarat ekonomis, pemungutan pajak tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan produksi
maupun perdagangan, sehingga tidak menimbulkan kelesuan perekonomian masyarakat.
4 Pemungutan pajak harus efisien syarat finansiil, sesuai dengan
fungsi
Budgetair
, biaya pemungutan pajak harus dapat ditekan sehingga lebih rendah dari hasil pemungutan.
5 Sistem pemungutan pajak harus sederhana, dengan adanya
penyederhanaan prosedur-prosedur akan memudahkan dan mendorong
masyarakat dalam
memenuhi kewajiban
perpajakannya.
32
2. Pajak Daerah