Microsoft Word TUGAS AKHIR

(1)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

SISTEM PENGENDALIAN INTERN PIUTANG PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR

Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Ahli Madya Program Studi Diploma III Akuntansi

Oleh:

AGNES KRISTINA F3309004

PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA


(2)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

INTERNAL CREDIT CONTROLLING SYSTEM IN

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA YOGYAKARTA

ABSTRACT

AGNES KRISTINA F3309004

PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta held administrative credit billing procedure based on prevailing procedure, Standard Operating Procedure. By internal controlling system, the company will have effective and efficient credit billing and booking activity.

In this study, the objective to be reached is to know the implementation of internal credit controlling system in PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta.

Based on evaluation results, system implementation and internal credit controlling system application in PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta has been implemented in accordance with technical guidance in Standard Operating Procedure. It can be observed from function separation, authority distribution, well-ordered printed documents, and document-supported bookings.

The conclusion of this study is that credit internal controlling system in PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta has been well-implemented and in accordance with Standard Operating Procedure. From discussion, there are some recommendations expected to be considered by PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta. The recommendations are the need of departments handling on receipt printing so that when invoice is printed and paid, it can be processed by other department. It is aimed for better credit billing control activity.


(3)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

Tugas Akhir dengan judul “SISTEM PENGENDALIAN INTERN PIUTANG PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA YOGYAKARTA”

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk diujikan guna mencapai derajat Ahli Madya Program Diploma III Akuntansi FE UNS

Surakarta, 2012 Disetujui dan diterima oleh

Pembimbing

Adi Firman Ramadhan, SE., M.Ak., Ak NRP. 330700001


(4)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

HALAMAN PENGESAHAN

Telah disetujui dan diterima baik oleh tim penguji

Tugas Akhir Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melangkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi

NAMA : AGNES KRISTINA

NIM : F3309004

JUDUL TUGAS AKHIR : SISTEM PENGENDALIAN INTERN PIUTANG

PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA

YOGYAKARTA

Surakarta, 2012 Tim Penguji Tugas Akhir

1. M. Syafiqurrahman, SE.,MM.,Ak ( )

Penguji

2. Adi Firman Ramadhan, SE., M.Ak., Ak ( )


(5)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v MOTTO

Ia tidak jauh dari kita masing-masing, sebab di dalam Dia kita hidup, kita

bergerak, kita ada (Kisah Para Rasul 17:27-28)

Di tengah kesulitan ada kesempatan. (Albert Einstein)

Imajinasi lebih berharga daripada ilmu pengetahuan. Logika akan membawa anda dari A ke B. Imajinasi akan membawa anda kemana-mana. (Albert Einstein)

Barangsiapa yang tidak pernah melakukan kesalahan, maka dia tidak pernah

mencoba sesuatu yang baru. (Albert Einstein)

Kepastian hanya milik Tuhan, yakin dan berusaha adalah yang harus kita kerjaka ` (penulis)


(6)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Penulis persembahkan kepada:

©

Mamaku...

©

Mamaku...

©

Mamaku...

©

Alm. Yohanes Adhika K

©

Kakakku Fransisca Dwi S, Ssi

©

Teman seperjuangan, Retno

©

Agung, Pipin, Ninda, Diana,

©

Erianto Hendros


(7)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan YME yang telah

melimpahkan anugerah-Nya kepada Penulis sehingga Penulis dapat

menyelesaikan penyusunan Tugas Akhir dengan judul: “SISTEM

PENGENDALIAN INTERN PIUTANG PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA YOGYAKARTA”.

Tugas akhir ini disusun guna melengkapi tugas-tugas dan memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya Akuntansi Keuangan. Penulis sadar, kemampuan penulis terbatas dan jauh dari sempurna.

Selama proses penyusunan Tugas Akhir ini penulis banyak memperoleh dukungan, bimbingan, semangat, nasehat dan bantuan lainnya baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyusunan Tugas Akhir ini :

1. Jesus Christ of My Lord atas anugerahnya sehingga dapat terselesaikannya Tugas Kegiatan Magang ini.

2. Bapak Drs. Agus Budiatmanto, M.Si., Ak., selaku Ketua Program Studi Akuntansi Keuangan Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

3. Bapak Adi Firman Ramadhan, SE., M.Ak., Ak., selaku Pembimbing Tugas Akhir yang telah memberikan pengarahan selama penyusunan Tugas Akhir ini.


(8)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

4. Bapak Agus Widodo, SE., M.Si., Ak., selaku Pembimbing Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret. Dan seluruh Bapak maupun Ibu Dosen yang telah memberikan ilmu praktik dan teori selama masa perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.

5. Bapak Sugeng Suwoto, selaku JOM HR Representative yang telah

memberikan kesempatan pada penulis untuk melaksanakan magang kerja pada PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta.

6. Bapak Sigit Dinianto, selaku Asisten Manager Billing & Collection PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta, Bapak Warjito serta Ibu Budi Astuti yang telah memberikan pengarahan, ilmu dan pengawasan selama melaksanakan magang kerja pada PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta. 7. Seluruh jajaran direksi, staf, dan karyawan PT Telekomunikasi Indonesia

yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan magang kerja pada PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta.

8. Maria E. Syane, mama yang telah memberikan kasih sayang, kepercayaan, nasihat dan semangat. Kedua kakak saya atas dukungannya hingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir.

9. Erianto Hendros yang memberikan dukungan dan bantuan dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini.

10.Retno Wahyu Handayani sebagai sahabat sekaligus teman seperjuangan dalam melaksanakan progam magang di PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta.


(9)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

11.Sahabatku dari awal kuliah Agung Wahyu Nugroho dan Aisha Fiana yang sangat aku cintai dan sayangi.

12.Om didik, Diana, Winda, Nanda, Verlita, Ambar, Nana, Ninda, Asha, Mbahe, Woto yang banyak memberikan bantuan dan semangat dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

13.Zwastika Dhika Herlambang atas dukungan dalam penyusunan Tugas Akhir ini.

14.Kepada teman-teman Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta, terima kasih atas kerjasamanya, serta atas persahabatan dan kebersamaannya yang indah.

15.Semua pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu dalam magang kerja dan penyusunan Tugas Akhir.

Meskipun Tugas Akhir ini jauh dari kesempurnaan, penulis berharap semoga Tugas Akhir ini bermanfaat dan berguna bagi kita semua.

Surakarta, 2012


(10)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL... i

ABSTRACT ... .ii

HALAMAN PERSETUJUAN ...iii

HALAMAN PENGESAHAN...iv

MOTTO...v

HALAMAN PERSEMBAHAN...vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... .x

DAFTAR TABEL...xiii

DAFTAR GAMBAR...xiv

DAFTAR LAMPIRAN...xv

BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 1

1. Sejarah dan Perkembangan PT Telekomunikasi Indonesia .... 1

2. Tugas dan Usaha PT Telekomunikasi Indonesia... .3

3. Visi dan Misi Perusahaan ... 3

4. Logo PT Telekomunikasi Indonesia ... 4

5. Struktur Organisasi Finance Billing and Collection Center (FBCC) Yogyakarta ... 6


(11)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

7. Standart operasional perusahaan ...15

B. LATAR BELAKANG MASALAH... 17

C. PERUMUSAN MASALAH ... 18

D. TUJUAN PENELITIAN ... 20

E. MANFAAT PENELITIAN ... 20

BAB II ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. TINJAUAN PUSTAKA ... 21

1. Sistem dan prosedur ...22

2. Piutang...22

3. Sistem Pengendalian Intern ... 23

B. SISTEM PENAGIHAN PIUTANG PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA ... 28

1. Fungsi yang Terkait... 28

2. Dokumen yang digunakan ... 29

3. Prosedur Penagihan dan Pembayaran Piutang ... 30

C. EVALUASI DAN PEMBAHASAN ...32

BAB III TEMUAN...34


(12)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

1.1 Logo PT Telekomunikasi Indonesia. ... 4 1.2 Struktur Organisasi FBCC Yogyakarta... 7 2.1 DFD Prosedur Pembayaran Piutang Jasa Telepon...31


(13)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

1) Bukti Pembayaran Jasa Telekomunikasi (kuitansi pembayaran) 2) Standard Operating Procedure Sistem Pengendalian Intern Piutang PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta


(14)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Berdirinya PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta PT Telekomunikasi Indonesia merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (51,19%) dan oleh publik sebesar (48,81%). Sebagian besar kepemilikan saham publik (45,58%) dimiliki oleh investor asing, dan sisanya (3,23%) oleh investor dalam negeri. PT Telekomunikasi Indonesia juga menjadi pemegang saham mayoritas di 9 anak perusahaan, termasuk PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). PT Telekomunikasi Indonesia merupakan perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Hal itu ditandai dengan penyediaan jasa dan jaringan telekomunikasi secara besar dan lengkap di seluruh pelosok Indonesia.

PT Telekomunikasi Indonesia yang pada mulanya bernama “ Post en Telegraafdienst” ini didirikan pada tahun 1884. Dinas ini pada tahun 1906 diubah namanya menjadi Post Telegraaf en Telefoondiest

(PTT). Dengan demikian sejak tahun 1906 dinas telepon telah masuk dan disatukan dalam jawatan PTT. Di dalam perkembangan selanjutnya dengan ordonansi tahun 1931 jawatan PTT ditetapkan sebagai perusahaan negara berdasarkan Indische Bedrijvenwet.


(15)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

Sesuai dengan PP No. 240 tahun 1961 jawatan PTT diubah menjadi PN Postel. Perkembangan jasa pos dan telekomunikasi mengalami kemajuan pesat sehingga pada tahun 1965 berdasarkan pada PP No. 29 tahun 1965 dan berdasarkan PP No. 30 tahun 1965 PN Postel diubah menjadi PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi dengan hak dan kewajiban bidang usaha yang berbeda.

Berdasarkan PP No. 44 tahun 1969 dan PP No. 45 tahun 1969 tentang Undang-Undang maka pemerintah memutuskan mengubah status PN Telekomunikasi menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi atau Perumtel yang disahkan berdasarkan SK Menteri Perhubungan No. 139/U/10 pada tanggal 28 April 1970 dan dikukuhkan dengan PP No. 36 tahun 1974 untuk lebih meningkatkan jasa telekomunikasi untuk umum dalam negri dan internasional.

Melalui PP No. 51 tahun 1980 PERUMTEL ditetapkan sebagai penyelenggara telekomunikasi untuk umum di dalam negeri, sedangkan hubungan internasional dengan PP No. 53 tahun 1980 diserahkan pada PT INDOSAT. Peraturan terbaru tentang PERUMTEL adalah PP No. 21 tahun 1984. Dengan peraturan tersebut maka PP No. 59 tahun 1991 Perusahaan Umum Telekomunikasi berubah status PT (PERSERO) Telekomunikasi Indonesia, yang selanjutnya disebut PT Telekomunikasi Indonesia untuk berbuat banyak lagi dalam memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen jasa telekomunikasi.


(16)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

2. Tugas dan Usaha PT Telekomunikasi Indonesia

PT Telekomunikasi Indonesia merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diatur oleh Peraturan Pemerintah No. 21 tahun

1984, mempunyai tugas membangun, mengembangkan dan

mengusahakan telekomunikasi untuk umum dalam negeri guna mempertinggi kelancaran hubungan masyarakat.

3. Visi dan Misi PT Telekomunikasi Indonesia a. Visi

PT Telekomunikasi Indonesia bukan lagi perusahaan yang memonopoli pasar telekomunikasi Indonesia. Sejak karpet globalisasi digelar, kompetisi menjadi ajang yang harus dijalani oleh perusahaan manapun. Masing-masing akan memperebutkan perhatian customer. Yang paling kompetitif tentu saja yang akan

menang. Menjadi “ InfoCom player” bermakna bahwa PT

Telekomunikasi Indonesia bergerak dalam bisnis informasi dan komunikasi yang secara konkret diwujudkan dalam bentuk keragaman produk jasa meliputi ragam layanan PMM (Phone Multimedia dan Mobile).

b. Misi

PT Telekomunikasi Indonesia mempunyai misi memberikan layanan "One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed


(17)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

Indonesian Corporation". Dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

PT Telekomunikasi Indonesia akan mengelola bisnis melalui praktik-praktik terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang

kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling

menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis. 4. Logo PT Telekomunikasi Indonesia

Sumber: www.telkom.co.id

Gambar 1.1

Logo PT Telekomunikasi Indonesia

a. Arti dari simbol 1)Expertise

Lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan layanan dalam portofolio bisnis baru PT Telekomunikasi


(18)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Indonesia yaitu TIME (Telecommunication, Information, Media and Edutainment).

2) Empowering

Tangan yang meraih ke luar. Simbol ini mencerminkan pertumbuhan dan ekspansi ke luar.

3)Assured

Jemari tangan. Simbol ini memaknai sebuah kecermatan, perhatian, serta kepercayaan dan hubungan yang erat. 4)Progressive

Kombinasi tangan dan lingkaran. Simbol dari matahari terbit yang maknanya adalah perubahan dan awal yang baru.

5)Heart

Telapak tangan yang mencerminkan kehidupan untuk menggapai masa depan.

b. Arti dari warna-warna yang digunakan adalah:

1) Expert Blue pada teks Telkom melambangkan keahlian dan pengalaman yang tinggi

2) Vital Yellow pada telapak tangan mencerminkan suatu yang atraktif, hangat, dan dinamis


(19)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

3) Infinite Sky Blue pada teks Indonesia dan lingkaran bawah mencerminkan inovasi dan peluang yang tak berhingga untuk masa depan.

5. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu urutan manusia atau orang yang disusun menurut tugas dan kewajibannya dengan rasa tanggung jawab dalam bidangnya masing-masing di suatu organisasi peraturan tertentu guna mencapai tujuan tertentu pula. Adapun struktur organisasi PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta dapat dilihat pada gambar berikut:


(20)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Sumber: hasil wawancara dengan PT TELKOM

Gambar 1.2

Struktur Organisasi PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta

DIREKTUR DIREKTUR KEUANGAN DIREKTUR DIREKTUR

Senior General Manager Finance Billing & Collection Center

DEPUTI FINANCE DEPUTI BILCO

Operational Service Manager Billing & Payment Collection Timur

Surabaya

Operational Service Manager Billing & Payment Collection Barat

Jakarta

Manager Billing (Area Semarang)

Manager Payment & Collection (Area Semarang) Sub Area Solo Sub Area Purwokerto Sub Area Pekalongan Sub Area Semarang Officer 2 Payment & Colecction

(Warjito)

Officer 2 Payment & Collection

(Budi Astuti)

DIREKTUR UTAMA

Assistent Manager Payment & Colection

Yogyakarta (Sigit Dinianto)


(21)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

Pembagian tugas dan wewenang di Unit Payment and

Collection PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta adalah sebagai berikut:

1. Asisten Manager Payment and Collection

a. Pengelolaan Financial

1) Mengelola Revenue TELKOM Unconsolidated

(Revenue and Net Income).

2) Mengelola peningkatan produktifitas (EBITDA

TELKOM Unconsolidated dan Cost Optimization). b. Pengelolaan Customer

1) Pencapaian SLA (Service Level Agreement) Payment and Collection.

2) Internal Customer Satisfaction Survey (ICSS) Billing and Collection.

c. Mengelola Internal Business Proses

1) Mengelola pencapaian C3MR (Customer Cash

Collection Month Ratio) untuk Wireline, Speedy, Wireless.

2) Mengelola pencapaian Cash Collection 90 hari untuk

Wireline, Speedy, Wireless.

3) Mengelola beban Collection Sub Area

4) Mengelola Pencapaian SLA (Service Level Agreement)


(22)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

2. Officer-2

a. Mengelola pencapaian C3MR

1) Pengelolaan Reminder Call

2) Mengevaluasi trend kinerja Reminder Call

3) Melakukan Reminder Call instansi DCS (Divisi

Consumer Service)

4) Pengelolaan tagihan Direct Transfer LS KPPN 5) Pengelolaan tagihan Instansi PEMDA

b. Mengelola pencapaian Cash Collection 90 hari 1) Reminding Letter N+1 speedy

2) Reminding Letter N+2 Pots

c. Mengelola pencapaian SLA (Service Level Agreement) buka-tutup isolir (bukis) < 6jam

6. Bidang Usaha PT Telekomunikasi Indonesia

Aktivitas utama yang dilaksanakan PT Telekomunikasi Indonesia adalah menyediakan jasa telekomunikasi yang meliputi kegiatan penjualan dan purna jual (operasi dan pemeliharaan). Untuk memenuhi kebutuhan konsumen, PT Telekomunikasi Indonesia menawarkan banyak produk dan jasa yang tingkat penjualannya terus meningkat karena selalu dipercaya oleh masyarakat umum terutama para customer. Produk dan jasa tersebut antara lain adalah:


(23)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

1. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Kabel

a. TELKOM Lokal

TELKOM Lokal adalah layanan untuk panggilan antar pelanggan tetap, dalam jarak kurang dari 30 km atau di dalam satu wilayah (boundary) lokal. Tarif yang dikenakan adalah tarif telepon lokal, yaitu Rp250,- per pulsa.

b. TELKOM SLJJ

Panggilan SLJJ (Sambungan Langsung Jarak Jauh) adalah layanan telepon jarak jauh dalam wilayah Indonesia. Nomor pemanggil dan nomor yang dipanggil berbeda wilayah kode area. Biaya penggunaannya berbeda-beda dan tidak stagnan

karena tergantung pada jarak, waktu, dan tanggal panggilan itu dilakukan.

c. TELKOM SLI-007

Sebelumnya layanan ini dijuluki dengan TELKOM

International Call (TIC) 007, sesuai dengan saat diluncurkan pada bulan Juni 2004. Pada bulan Mei 2006, namanya diubah menjadi TELKOM SLI-007. TELKOM SLI-007 adalah layanan jasa komunikasi antar negara dengan menggunakan kode akses 007. Layanan ini juga dilengkapi dengan panggilan melalui bantuan operator dengan memutar nomor akses 107.


(24)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

Speedy Broadband Access merupakan layanan internet pita lebar yang memanfaatkan teknologi Asymmetric Digital Subscriber Line (ADSL) dengan kecepatan tinggi hingga 3 Mbps (downstream). Speedy menyediakan layanan data, multimedia dan telepon dan fax secara bersamaan dengan hanya menggunakan saluran telepon kabel yang sudah ada. 2. Sambungan Telepon Tidak Bergerak Nirkabel (Fixed Wireless-

Flexi)

Telkom Flexi adalah layanan telekomunikasi suara dan data yang berbasis nirkabel dengan teknologi CDMA (Code Division Multiple Access). Layanan ini terbatas pada satu area tertentu, yang berarti pelanggan hanya dapat menggunakannya dalam sebuah kode area tertentu. Biaya pemakaiannya mengacu pada tarif telepon rumah. Telkom Flexi menawarkan tiga layanan dasar, yaitu suara, SMS dan data dengan kecepatan rendah, serta ditambah dengan layanan seperti Ring Back Tone (RBT).

Salah satu keunggulan Flexi adalah kualitas suara yang jernih dan radiasi yang rendah serta jenis terminal yang bisa digunakan pelanggan beragam, mulai dari terminal mobile maupun terminal fixed. Pelanggan yang menggunakan perangkat mobile dapat memilih layanan pascabayar (Flexi Classy) dan prabayar (Flexi Trendy). Sementara untuk pelanggan yang menggunakan perangkat fixed dapat menggunakan Fixed Wireless


(25)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Terminal (FWT) untuk mengakses Flexi Home yang berbasis sistem ESN (Non Sim Card).

3. Data dan internet

a. Telkom Global-01017

Ini merupakan layanan premium panggilan internasional yang memanfaatkan jaringan internet dengan kode akses 01017 untuk panggilan ke lebih dari 253 kode negara tujuan. Tarif layanan ini pun lebih hemat, karena hanya 76,9% dari tarif SLI untuk semua Negara dan tidak mengenal timeband (tarif flat

untuk setiap waktu).

b. Telkom Save

Layanan ini adalah layanan panggilan jarak jauh dan panggilan internasional. Tarif layanan yang dikenakan untuk layanan ini adalah 69% dari tarif SLI. Telkom Save dapat dimanfaatkan oleh pelanggan prabayar maupun pascabayar.

c. Telkom Net Instan

Telkom Net-Instant merupakan layanan akses internet dial-up

tanpa perlu berlangganan dan khusus dirancang dengan konsep yang mudah dan sederhana untuk memenuhi kebutuhan aksesibilitas. Biaya pemakaian dibebankan berdasarkan lama waktu pemakaian dan biaya pemakaian tersebut disatukan sengan tagihan penggunaan telepon.


(26)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

d. Plasa.com (www.plasa.com)

Layanan portal web yang menyajikan layanan informasi serta komunitas internet berbahasa Indonesia dengan focus layanan pada komunitas pendidikan nasional. Layanan ini menyajikan berbagai informasi dan pengetahuan bagi umum dan dapat diakses bebas oleh berbagai kalangan.

e. Kartu i-VAS

Kartu Internet Value Added Servise merupakan alat

pembayaran (micropayment) prabayar untuk mengakses

berbagai konten atau layanan internet. Kartu i-VAS ini ditujukan untuk menjadi alat pembayaran online terpercaya yang dapat memfasilitasi proses pembayaran dengan nilai nominal yang tidak terlalu besar dan tidak bisa menggunakan kartu kredit.

f. Ventus

Ventus merupakan layanan bernilai tambah dan konvergensi

antara email dan sistem seluler (mobile) atau lebih dikenal

dengan istilah mobile push email yang memungkinkan

pengguna seluler melakukan relay email yang umumnya dihubungkan via desktop dan laptop di alihkan ke smartphone

(telepon seluler) seperti blackberry, android, i-phone atau telepon PDA.


(27)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

4. Jaringan dan interkoneksi

a. TELKOM Intercarrier

Layanan ini adalah layanan interkoneksi untuk

penyelenggara jasa dan jaringan lainnya (other licensed operator/OLO). TELKOM Intercarrier menyediakan layanan interkoneksi domestik dan internasional, layanan satelit, penyewaan jaringan (leased line), penggunaan bersama akan infrastruktur dan fasilitas, layanan data dan layanan akses jaringan.

b. TELKOM Vision

Produk TELKOM Vision merupakan brand name dari PT Indonusa Telemedia, yang merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia. TELKOM Vision mempunyai layanan di bidang TV berbayar, yang terdiri dari TV kabel, akses internet cepat dan TV satelit. Layanan TV berbayar tersebut dapat dinikmati dengan harga yang terjangkau dan dapat diakses di berbagai lokasi.

5. Seluler

a. Telkomsel

Telkomsel merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan teknologi GSM dan 3G. Para pelanggan dan pengguna Telkomsel mendapatkan beragam fitur, aplikasi


(28)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

dan layanan bernilai tambah (value added service), termasuk SMS, WAP, GPRS, MMS , Wi-Fi , roaming internasional, mobile banking, CSD dan EDGE. Seluruh fitur layanan tersebut didukung oleh jangkauan sinyal yang luas dan tarif yang kompetitif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Telkomsel juga memberikan layanan untuk

smartphone (telepon seluler)

b. Kartu HALO

Kartu HALO adalah salah satu produk Telkomsel berupa kartu pascabayar, yang memiliki tiga pilihan layanan. Layanan-layanan tersebut, yaitu HALO Keluarga untuk paket layanan keluarga, HALO Bebas memiliki beberapa paket layanan, dan HALO Hybrid yang merupakan layanan pascabayar yang dapat diubah menjadi layanan prabayar. c. Simpati dan Kartu AS

Produk-produk ini merupakan produk dari Telkomsel. Simpati merupakan kartu prabayar pertama dan terpopuler di Asia.

B. LATAR BELAKANG

Dewasa ini, terjadi perkembangan pesat di segala bidang, hal ini pula yang mendorong semakin ketatnya persaingan di dunia usaha dan bisnis. Namun seiring dengan perkembangan tersebut, banyak kasus dugaan penyelewengan harta perusahaan yang mulai terungkap. Adanya


(29)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

penyelewengan harta perusahaan ini diduga karena lemahnya pengawasan dan perlindungan terhadap aset perusahaan. Lemahnya pengawasan terhadap aset perusahaan ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab dengan menggunakan aset perusahaan untuk kepentingan pribadi. Hal ini mengakibatkan kerugian yang harus ditanggung oleh perusahaan.

Untuk mengatasi segala masalah yang timbul dalam perusahaan, sistem pengendalian intern harus diterapkan. Menurut Mulyadi, (2001: 163) sistem pengendalian intern merupakan sistem yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Agar perusahaan dapat melaksanakan seluruh aktivitasnya dengan lancar dan baik, maka perlu dilakukan pemisahan fungsi yang tegas supaya setiap tugas dan kegiatan perusahaan dapat terlaksana secara jelas. Dimana setiap divisi mempunyai batasan tugas masing-masing yang jelas dan terarah. Pimpinan perusahaan juga perlu melakukan pembagian tugas yang jelas dan pendelegasian tanggung jawab kepada seluruh karyawan. Namun pendelegasian tanggung jawab tersebut dapat menimbulkan dampak negatif apabila tanggung jawab tersebut disalahgunakan oleh oknum tertentu untuk kepentingan di luar perusahaan.


(30)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Perusahaan harus mempunyai sistem pengendalian intern yang baik untuk menjamin manajemen perusahaan agar tujuan perusahaan yang ditetapkan akan dapat tercapai dan mengatur kegiatan perusahaan agar sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku. Selain itu pengendalian intern juga dapat mencegah kerugian dalam perusahaan.

Definisi piutang tersebut memperlihatkan bahwa piutang pada umumnya merupakan bagian terbesar dari aktiva lancar serta bagian terbesar dari total aktiva perusahaan, sehingga dapat dijadikan sasaran kecurangan bagi oknum tertentu. Kecurangan yang mungkin terjadi pada bagian piutang adalah tidak mencatat pembayaran dan mengantongi uangnya, menunda pencatatan piutang dengan melakukan cash lapping, melakukan pembukuan palsu atas mutasi piutang, dan lain sebagainya. Mengingat rentannya transaksi penagihan piutang maka dibutuhkan sistem pengendalian intern terhadap piutang guna mengamankan aset perusahaan.

PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta adalah perusahaan informasi dan komunikasi serta penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi secara lengkap di Indonesia. Jasa telekomunikasi yang ditawarkan PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta antara lain meliputi kegiatan penjualan dan purna jual (operasi dan pemeliharaan). Penawaran produk dan jasa telekomunikasi yang dilakukan dengan cara penjualan secara tunai maupun penjualan secara kredit. Kebijakan penjualan kredit ini menimbulkan penagihan piutang.


(31)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Piutang dalam PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta dikelola oleh bagian Collection Management. Adapun dengan manajemen yang handal dan sistem pengendalian intern yang diterapkan diharapkan mampu menjaga aset perusahaan dengan baik. Semua kegiatan sudah dilaksanakan dengan sistem komputerisasi guna menunjang kegiatan perusahaan, termasuk dalam sistem pengendalian intern-nya, guna memperlancar kinerja perusahaan dan mengurangi segala resiko yang mungkin terjadi. Adanya Standart Operasional Perusahaan juga menunjang kinerja perusahaan agar berjalan dengan baik.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik

untuk melakukan pengamatan dengan judul “SISTEM

PENGENDALIAN INTERN PIUTANG PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA YOGYAKARTA”.

C. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah bagaimana sistem pengendalian intern piutang yang diterapkan PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta.


(32)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

D. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian dalam penyusunan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui sistem pengendalian intern piutang yang diterpakan PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta.

E. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian dari penulis diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan sebagai pertimbangan dalam evaluasi sistem pengendalian penagihan piutang.

2. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca serta menambah referensi tambahan untuk penelitian berikutnya. F. Metodologi Penelitian

1. Obyek Penelitian

Obyek penelitian adalah PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta yang beralamat di Jalan Yos Sudarso 9 Yogyakarta.

2. Sumber Data

Data primer adalah sumber data yang diperoleh dengan melakukan observasi dan wawancara langsung kepada pimpinan atau karyawan perusahaan yang bersangkutan.

3. Teknik Pengumpulan Data


(33)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian guna mendapat gambaran nyata tentang perusahaan.

b. Teknik Wawancara

Adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan wawancara langsung kepada staf atau karyawan perusahaan yang bersangkutan.


(34)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21 BAB II

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. TINJAUAN PUSTAKA

1. Sistem dan Prosedur a. Sistem

Menurut Churchman dalam Krismiaji (2005: 1) dalam buku yang berjudul Sistem Informasi Akuntansi, sistem dapat didefinisikan sebagai serangkaian komponen yang dikoordinasikan untuk mencapai serangkaian tujuan.

b. Prosedur

Menurut Neuschel dalam Jogiyanto (2005: 1), prosedur (procedure) adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis) biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi bisnis terjadi.

2. Piutang

Menurut Manulang dan Sinaga (2005: 36), piutang adalah semua tuntutan terhadap pelanggan, baik berbentuk perkiraan uang barang maupun jasa serta segala hal yang berbentuk transaksi. Selanjutnya piutang merupakan kewajiban pelanggan yang disepakati


(35)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

dan mereka mengharapkan pembayaran itu diselesaikan dengan tanda terima yang sah.

3. Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern didefinisikan pertama kali oleh

American Institute of Certified Public Accountant (AICPA). Pengendalian intern meliputi struktur organisasi di dalam suatu organisasi dan semua metode-metode yang terkoordinir serta ukuran-ukuran yang diterapkan di dalam suatu perusahaan untuk tujuan menjaga keamanan harta kekayaan milik perusahaan, memeriksa ketepatan dan kebenaran data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasi kegiatan dan mendorong ditaatinya kebijakan-kebijakan manajemen yang telah diterapkan.

Menurut Sanyoto (2007: 250), pengendalian intern dapat dibedakan dalam berbagai sudut pandang, antara lain:

a. Preventif controls, yaitu pengendalian intern yang dirancang dengan maksud untuk mengurangi kemungkinan terjadi kesalahan dan penyalahgunaan. Contoh jenis pengendalian ini ialah desain formulir yang baik, item-nya yang lengkap, mudah diisi, serta user trainning atau pelatihan kepada orang-ororang yang berkaitan dengan input sistem, sehingga mereka tidak melakukan kesalahan. b. Detection controls, adalah pengendalian yang didesain dengan

tujuan agar apabila data direkam/dikonversi dari media sumber untuk ditransfer ke sistem komputer dapat dideteksi bila terjadi


(36)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

kesalahan (maksudnya tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan).

c. Corrective controls, ialah pengendalian yang sifatnya jika terdapat data yang sebenarnya error tetapi tidak terdeteksi oleh detection control, atau data yang error yang terdeteksi oleh program validasi, harus ada prosedur yang jelas tentang bagaimana melakukan pembetulan terhadap data yang salah dengan maksud

untuk mengurangi kemungkinan kerugian kalau

kesalahan/penyalahgunaan tersebut sudah benar-benar terjadi. Menurut Sanyoto (2007: 256), ada beberapa asumsi dasar yang perlu dipahami mengenai pengendalian intern bagi suatu entitas organisasi atau perusahaan, antara lain:

1) Sistem pengendalian intern merupakan management

responbility, bahwa sesungguhnya yang paling berkepentingan terhadap sistem pengendalian intern suatu entitas organisasi/perusahaan adalah manajemen (lebih tegasnya lagi ialah top management/direksi), karena dengan

sistem pengendalian intern yang baik itulah top

management dapat mengharapkan kebijakannya dipatuhi,

aktiva atau harta perusahaan dilindungi, dan

penyelenggaraan pencatatan berjalan baik.

2) Top Management bertanggung jawab menyusun sistem pengendalian intern, tentu saja dilaksanakan oleh para


(37)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

stafnya. Dalam penyusunan team yang akan ditugaskan untuk merancang sistem pengendalian intern, harus dipilih anggotanya dari para ahli, termasuk yang berkaitan dengan teknologi informasi (mengingat pada saat ini sistem lazimnya didesain dengan berbasis teknologi informasi). 3) Sistem pengendalian intern seharusnya bersifat generic,

mendasar, dan dapat diterapkan pada tiap perusahaan pada umumnya (tidak boleh jika hanya berlaku untuk suatu perusahaan tertentu saja, melainkan harus ada hal-hal yang bersifat dasar yang berlaku umum).

4) Sifat sistem pengendalian intern adalah reasonable

assurance, artinya tingkat rancangan yang kita desain adalah yang paling optimal. Sistem pengendalian yang paling baik ialah bukan yang paling maksimal, apalagi yang harus dipertimbangkan cost benefit-nya.

Mulyadi (2001:163) mengartikan sistem pengendalian intern meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi, serta mendorong dipatuhinya kebijkan manajemen.

Mulyadi (2001: 163) tujuan sistem pengendalian intern adalah a. Menjaga kekayaan organisasi


(38)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

c. Mendorong efisiensi

d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen

Unsur-unsur dalam Sistem Pengendalian Intern menurut Mulyadi (2001: 164)

1) Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab

fungsional secara tegas

Menurut Mulyadi (2001: 165), struktur organisasi merupakan rerangka (frame work) pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.

Pembagian tanggung jawab fungsional dalam organisasi ini didasarkan pada prinsip-prinsip berikut ini :

a) Harus dipisahkan antara fungsi-fungsi operasi dan penyimpanan serta fungsi akuntansi. Fungsi operasi memiliki wewenang untuk melaksanakan kegiatan. Setiap kegiatan dalam perusahaan memerlukan otorisasi dari

manajer fungsi yang memiliki wewenang untuk

melaksanakan proses kegiatan tersebut.

b) Suatu fungsi tidak boleh diberi tanggung jawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi.

2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan

perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang,


(39)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Oleh karena itu, dalam organisasi harus dibuat sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.

3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.

Adapun cara-cara yang umumnya ditempuh oleh perusahaan dalam menciptakan praktik yang sehat adalah sebagai berikut :

a) Penggunaan formulir bernomor urut tercetak yang

pemakaiannya harus dipertanggungjawabkan oleh yang berwenang.

b) Pemeriksaan mendadak (Surprised Audit)

c) Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa campur tangan dari orang atau unit organisasi lain.

d) Perputaran jabatan

e) Keharusan pengambilan cuti bagi karyawan yang berhak. f) Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan

dengan catatannya.

g) Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur sistem pengendalian intern yang lain.


(40)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya dapat melaksanakan pekerjaannya dengan efektivitas dan efisien.

B. PEMBAHASAN

1. SISTEM PENAGIHAN PIUTANG PT TELEKOMUNIKASI

INDONESIA YOGYAKARTA a. Fungsi yang terkait

1) Fungsi Billing Management

Bertanggung jawab mengolah data-data pemakaian jasa telepon

customer menjadi rekening tagihan telepon yang selanjutnya akan ditindak lanjuti oleh Collection management.

2) Fungsi Collection Management

Bertanggung jawab penuh dalam proses penagihan tagihan telepon (piutang) baik yang sudah jatuh tempo maupun yang belum jatuh tempo pada pelanggan corporate customer swasta, maupun instansi pemerintah. Tahapan dalam proses penagihan adalah reminding call, reminding letter dan door to door.

3) Fungsi Pembukuan

Bertanggung jawab dalam proses pencatatan segala aktivitas kas masuk dan keluar. Termasuk piutang di dalamnya. Pencatatan pembukuan berdasarkan laporan dan catatan dari


(41)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

b. Dokumen yang digunakan

1) Invoice

Invoice merupakan dokumen yang berisi tagihan untuk pelanggan. Baik untuk corporate customer swasta maupun instansi pemerintah. Setiap bulannya invoice dikirimkan untuk

corporate customer swasta dan instansi pemerintah yang kemudian untuk ditindaklanjuti dilakukan pembayaran melalui transfer ke rekening PT Telekomunikasi Indonesia.

2) Kuitansi

Berdasarkan pencocokan rekening koran dengan master data, kemudian collection management mencetak kuitansi untuk

corporate customer swasta dan instansi pemerintah sebagai tanda bukti pembayaran rekening.

c. Prosedur penagihan dan pembayaran piutang

1) Berdasarkan permintaan pelanggan, PT Telekomunikasi

Indonesia Yogyakarta melaksanakan proses pemasangan instalasi telepon. Dan tagihan atas pemakaian jasa telepon dihitung sejak diadakannya “kring” yang menandakan telepon telah dapat digunakan hingga satu bulan masa pemakaian. 2) Setiap tanggal 20 diadakan proses pengolahan data (proses

billing) tagihan jasa telepon berdasarkan data percakapan tanggal 20/n-1 sampai tanggal 19/n (oleh kantor pusat di Bandung).


(42)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

3) Berdasarkan data dari kantor pusat, divisi Payment and Collection melakukan penagihan kepada pelanggan melalui tahapan Reminding Call, reminding letter, dan door to door. 4) Setelah daftar tagihan diolah, kemudian dicetak invoice dan

dikirimkan kepada pelanggan, yaitu corporate customer

swasta dan instansi pemerintah.

5) Pelanggan corporate customer swasta maupun instansi

pemerintah melakukan pembayaran tagihan berdasarkan

invoice yang diterima. Pembayaran dapat melalui tunai di loket-loket yang tersedia, Giralisasi (Autodebet), Kartu Kredit,

internet banking, Phone Banking, ATM.

6) Setelah dilakukan pembayaran, Collection management

kemudian mencocokan rekening koran dengan master data berisi tagihan invoice, dan apabila cocok, kemudian dicetak kuitansi sebagai tanda bukti pembayaran.

7) Setelah kuitansi diotorisasi oleh Kepala Collection

Management, kuitansi diserahkan kepada bagian akuntansi untuk dicek dan diarsipkan sesuai tanggal pembuatan invoice

dan tanggal pembayaran.

8) Berdasarkan laporan dari Collection management, maka bagian akuntansi akan membuat pembukuan dan membuat laporan keuangan PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta.


(43)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

Berikut merupakan diagram prosedur pembayaran piutang jasa:

Sumber : diolah dari hasil wawancara dengan karyawan PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta

Gambar 2.1

Diagram Prosedur Pembayaran Piutang Jasa Telepon

2. STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

a. Tujuan

Prosedur ini menjelaskan tentang prosedur penagihan putang jasa telepon pelanggan dan pencatatan

b. Ruang Lingkup

Prosedur ini mencakup semua kegiatan yang berkenaan dengan pengolahan data rekening tagihan, penagihan piutang, pencatatan. c. Definisi

1) Invoice yang dicetak adalah data tagihan rekening pelanggan.

Billing Mgt Proses Billing Collection Mgt Data customer Daftar tagihan pengiri man Input data Invoice Instansi Swasta Invoice Rekening koran Bayar Bank Data transfer Rekening koran Tagihan yg cocok Bagian keuangan Laporan Kuitansi Anggaran


(44)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

2) Kuitansi dicetak setelah invoice dilunasi

d. Prosedur Pengolahan, Penagihan dan Pencatatan Piutang 1) Pengolahan Data

a) Divisi Billing Collection menerima data percakapan telepon berdasarkan data percakapan tanggal 20/n-1 sampai tanggal 19/n dari pusat (Bandung) dan mencocokan dengan database pelanggan yang dimiliki PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta.

b) Setelah dicocokan, data diolah untuk menjadi rekening tagihan kepada pelanggan.

c) Collection Management mencetak rekening tagihan menjadi

invoice rangkap dua untuk diotorisasi Asisten Manajer. 2) Penagihan Piutang

a) Payment and Collection melakukan penagihan sebelum jatuh tempo kepada pelanggan berdasarkan data tagihan melalui tiga tahap, yaitu Reminding Call, Reminding Letter dan Door to door.

b) Collection Management mengirimkan invoice yang telah diotorisasi Asisten Manajer kepada pelanggan.

3) Pencatatan Piutang

a) Collection Management menerima seluruh pembayaran piutang melalui rekening PT Telekomunikasi Indonesia.


(45)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

b) Collection Management mencocokan invoice dengan rekening koran. Apabila sesuai, maka dicetak kuitansi pembayaran rangkap dua untuk pelanggan dan staf akuntansi.

c) Staf Akuntansi mengarsipkan kuitansi dan diurutkan berdasarkan tanggal.

4) Dokumen Pendukung

a) Invoice

b) Kuitansi

3. SISTEM PENGENDALIAN INTERN PIUTANG

a. Sistem Pengendalian Intern terhadap bagian yang terkait.

Pelaksanaan tugas setiap divisi PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta dalam prosedur penagihan piutang sudah sesuai dengan Standard Operational Procedure piutang. Terlihat dari pemisahan fungsi yang tegas pada bidang pengolahan data, penagihan piutang dan pencatatan piutang. Bidang-bidang yang memerlukan otorisasi menyerahkan berkas-berkas bukti kepada Asisten Manajer yang bertanggung jawab melakukan pengecekan dan memberikan otorisasi.

b. Sistem Pengendalian Intern terhadap dokumen

Dokumen yang digunakan dalam prosedur penagihan piutang pada PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta sudah sesuai dengan Standard Operational Procedure piutang yaitu


(46)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

dengan adanya otorisasi atau persetujuan yang telah dilakukan pada masing-masing dokumen. Invoice yang dicetak telah mendapat otorisasi dari Asiten Manajer sebelum diberikan kepada pelanggan dan dicetak menjadi kuitansi.

Pengarsipan kuitansi sudah tepat dan sesuai karena berdasarkan tanggal dibuat invoice dan tanggal pembayaran serta tanggal pembuatan kuitansi, serta telah mendapat otorisasi dari Kepala Collection Management.

c. Sistem Pengendalian Intern terhadap catatan akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur penagihan piutang pada PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta sudah sesuai dengan Standard Operational Procedure piutang, yaitu dengan dilakukannya pencatatan pada buku arsip keuangan tepat waktu dan lengkap,

d. Sistem Pengendalian Intern terhadap kegiatan klerikal yang membentuk prosedur.

Kegiatan klerikal dalam prosedur penagihan piutang pada PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta sudah sesuai dengan

Standard Operational Procedure piutang, yaitu dengan melibatkan beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, sehingga menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan secara berulang-ulang.


(47)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34 BAB III TEMUAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan terhadap sistem pengendalian intern piutang pada PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta, penulis memaparkan beberapa temuan. Temuan tersebut antara lain

1. Asisten Manajer melakukan pengecekan kesesuaian data tagihan sebelum memberikan otorisasi pada invoice.

2. Adanya penagihan melalui 3 tahap sebelum jatuh tempo oleh divisi

Payment and Collection guna meminimalkan terjadinya penunggakan pembayaran piutang.

3. Setiap pembayaran dilakukan dari satu rekening pusat, sehingga meminimalkan terjadinya kecurangan.

4. Staf akuntansi melakukan pengecekan kesesuaian tanggal dibuat invoice

dan tanggal dibayar kuitansi sebelum mengarsipkannya.

5. Staf akuntansi mencatat sesuai nomor kuitansi dalam buku rekap yang sudah tersedia.


(48)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35 BAB IV PENUTUP

Berdasarkan pada uraian bab sebelumnya mengenai sistem pengendalian intern terhadap piutang PT Telekomunikasi Indonesia

Yogyakarta, penulis menyimpulkan bahwa pelaksanaan sistem

pengendalian intern pada perusahaan secara keseluruhan sudah cukup baik, dimana perusahaan sudah menerapkan konsep dasar dan prinsip-prinsip pengendalian intern.

Informasi dan komunikasi mengenai piutang usaha yang diterapkan cukup efektif. Baik informasi yang disampaikan manajemen kepada bawahan maupun informasi yang berasal dari bawahan kepada manajemen.

Lingkungan pengendalian terhadap piutang usaha PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan Standart Operating Procedure. Dalam prosedur pengolahan data yang dikelola oleh divisi Billing and Colection, selalu diterapkan pengecekan data tagihan yang diterima dari pusat dengan data perusahaan. Pada prosedur penagihan piutang, selalu dilakukan pengecekan oleh asisten manajer saat memberikan otorisasi pada invoice.

Staf akuntansi yang bertugas mengarsipkan, merekap dan mencatat kuitansi, selalu melakukan pengecekan dan mengurutkan sesuai nomor atau tanggal, sesuai Standard Operating Procedure dalam perusahaan.


(49)

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan prosedur pengolahan, penagihan dan pencatatan piutang PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta sudah berjalan baik dan kinerja yang sudah sesuai dengan Standard Operating Procedure perusahaan.


(1)

commit to user

2) Kuitansi dicetak setelah invoice dilunasi

d. Prosedur Pengolahan, Penagihan dan Pencatatan Piutang

1) Pengolahan Data

a) Divisi Billing Collection menerima data percakapan telepon berdasarkan data percakapan tanggal 20/n-1 sampai tanggal 19/n dari pusat (Bandung) dan mencocokan dengan database pelanggan yang dimiliki PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta.

b) Setelah dicocokan, data diolah untuk menjadi rekening tagihan kepada pelanggan.

c) Collection Management mencetak rekening tagihan menjadi

invoice rangkap dua untuk diotorisasi Asisten Manajer.

2) Penagihan Piutang

a) Payment and Collection melakukan penagihan sebelum

jatuh tempo kepada pelanggan berdasarkan data tagihan melalui tiga tahap, yaitu Reminding Call, Reminding Letter dan Door to door.

b) Collection Management mengirimkan invoice yang telah

diotorisasi Asisten Manajer kepada pelanggan. 3) Pencatatan Piutang

a) Collection Management menerima seluruh pembayaran


(2)

commit to user

b) Collection Management mencocokan invoice dengan

rekening koran. Apabila sesuai, maka dicetak kuitansi pembayaran rangkap dua untuk pelanggan dan staf akuntansi.

c) Staf Akuntansi mengarsipkan kuitansi dan diurutkan

berdasarkan tanggal.

4) Dokumen Pendukung

a) Invoice

b) Kuitansi

3. SISTEM PENGENDALIAN INTERN PIUTANG

a. Sistem Pengendalian Intern terhadap bagian yang terkait.

Pelaksanaan tugas setiap divisi PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta dalam prosedur penagihan piutang sudah sesuai dengan Standard Operational Procedure piutang. Terlihat dari pemisahan fungsi yang tegas pada bidang pengolahan data, penagihan piutang dan pencatatan piutang. Bidang-bidang yang memerlukan otorisasi menyerahkan berkas-berkas bukti kepada Asisten Manajer yang bertanggung jawab melakukan pengecekan dan memberikan otorisasi.

b. Sistem Pengendalian Intern terhadap dokumen

Dokumen yang digunakan dalam prosedur penagihan piutang pada PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta sudah sesuai dengan Standard Operational Procedure piutang yaitu


(3)

commit to user

dengan adanya otorisasi atau persetujuan yang telah dilakukan pada masing-masing dokumen. Invoice yang dicetak telah mendapat otorisasi dari Asiten Manajer sebelum diberikan kepada pelanggan dan dicetak menjadi kuitansi.

Pengarsipan kuitansi sudah tepat dan sesuai karena berdasarkan tanggal dibuat invoice dan tanggal pembayaran serta tanggal pembuatan kuitansi, serta telah mendapat otorisasi dari Kepala Collection Management.

c. Sistem Pengendalian Intern terhadap catatan akuntansi

Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur penagihan piutang pada PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta sudah sesuai dengan Standard Operational Procedure piutang, yaitu dengan dilakukannya pencatatan pada buku arsip keuangan tepat waktu dan lengkap,

d. Sistem Pengendalian Intern terhadap kegiatan klerikal yang membentuk prosedur.

Kegiatan klerikal dalam prosedur penagihan piutang pada PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta sudah sesuai dengan

Standard Operational Procedure piutang, yaitu dengan melibatkan

beberapa orang dalam suatu bagian atau lebih, sehingga menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan secara berulang-ulang.


(4)

commit to user

34

BAB III TEMUAN

Berdasarkan analisis dan pembahasan terhadap sistem pengendalian intern piutang pada PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta, penulis memaparkan beberapa temuan. Temuan tersebut antara lain

1. Asisten Manajer melakukan pengecekan kesesuaian data tagihan sebelum memberikan otorisasi pada invoice.

2. Adanya penagihan melalui 3 tahap sebelum jatuh tempo oleh divisi

Payment and Collection guna meminimalkan terjadinya penunggakan

pembayaran piutang.

3. Setiap pembayaran dilakukan dari satu rekening pusat, sehingga

meminimalkan terjadinya kecurangan.

4. Staf akuntansi melakukan pengecekan kesesuaian tanggal dibuat invoice

dan tanggal dibayar kuitansi sebelum mengarsipkannya.

5. Staf akuntansi mencatat sesuai nomor kuitansi dalam buku rekap yang sudah tersedia.


(5)

commit to user

35

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan pada uraian bab sebelumnya mengenai sistem pengendalian intern terhadap piutang PT Telekomunikasi Indonesia

Yogyakarta, penulis menyimpulkan bahwa pelaksanaan sistem

pengendalian intern pada perusahaan secara keseluruhan sudah cukup baik, dimana perusahaan sudah menerapkan konsep dasar dan prinsip-prinsip pengendalian intern.

Informasi dan komunikasi mengenai piutang usaha yang diterapkan cukup efektif. Baik informasi yang disampaikan manajemen kepada bawahan maupun informasi yang berasal dari bawahan kepada manajemen.

Lingkungan pengendalian terhadap piutang usaha PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan

Standart Operating Procedure. Dalam prosedur pengolahan data yang

dikelola oleh divisi Billing and Colection, selalu diterapkan pengecekan data tagihan yang diterima dari pusat dengan data perusahaan. Pada prosedur penagihan piutang, selalu dilakukan pengecekan oleh asisten manajer saat memberikan otorisasi pada invoice.

Staf akuntansi yang bertugas mengarsipkan, merekap dan mencatat kuitansi, selalu melakukan pengecekan dan mengurutkan sesuai nomor atau tanggal, sesuai Standard Operating Procedure dalam perusahaan.


(6)

commit to user

Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan prosedur pengolahan, penagihan dan pencatatan piutang PT Telekomunikasi Indonesia Yogyakarta sudah berjalan baik dan kinerja yang sudah sesuai dengan Standard Operating Procedure perusahaan.