Hubungan Antara Ketersediaan Vaksin Dengan Cakupan Imunisasi Campak di Kabupaten Tegal

55 imunisasi di Puskesmas pada kelompok kasus di mana dalam kategori ada sebesar 30 , lebih kecil daripada kelompok kontrol yang mencapai 70 . Dari hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-Square dari hubungan antara keberadaan tenaga pelaksana imunisasi dengan cakupan imunisasi di Kabupaten Tegal diperoleh p value = 0,005 0,05 maka Ha diterima, artinya menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara keberadaan tenaga pelaksana imunisasi dengan cakupan imunisasi di Kabupaten Tegal. Nilai Odds Ratio OR = 5,444 95 CI = 1,804 – 16,427, menunjukkan bahwa Puskesmas yang tidak ada tenaga pelaksana imunisasi mempunyai resiko memiliki cakupan imunisasi campak dalam kategori rendah sebesar 5,444 kali lebih besar daripada Puskesmas yang ada tenaga pelaksana imunisasi.

4.3.2 Hubungan Antara Ketersediaan Vaksin Dengan Cakupan Imunisasi Campak di Kabupaten Tegal

Dari hasil analisis bivariat dengan menggunakan alat analisis statistik Chi-Square dan penentuan Odds Ratio OR dengan taraf kepercayaan CI 95 dan tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh hasil sebagai berikut : 56 Tabel 4.14 Hubungan Antara Ketersediaan Vaksin Dengan Cakupan Imunisasi di Kabupaten Tegal Cakupan Imunisasi Kasus Kontrol p value OR 95 CI Ketersediaan Vaksin N N Tidak memadai Memadai 9 21 30 70 30 100 Jumlah 30 30 0,004 2,429 1,749 – 3,371 Sumber : Hasil Olah Data Penelitian, 2008 Berdasarkan data pada tabel 4.14, maka dapat diketahui bahwa prosentase ketersediaan vaksin di Puskesmas pada kelompok kasus di mana dalam kategori memadai adalah sebesar 70 dan yang tidak memadai sebesar 30 , yang berarti lebih buruk dari kelompok kontrol di mana 100 adalah memadai. Dari hasil uji statistik dengan menggunakan Chi-Square dari hubungan antara ketersediaan vaksin di Puskesmas dengan cakupan imunisasi diperoleh p value = 0,004 0,05 maka Ha diterima, artinya menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara ketersediaan vaksin dengan cakupan imunisasi di Kabupaten Tegal. Nilai Odds Ratio OR = 2,429 95 CI = 1,749 – 3,371, menunjukkan bahwa Puskesmas yang tidak memadai dalam hal ketersediaan vaksin mempunyai resiko memiliki cakupan imunisasi campak dalam kategori rendah sebesar 2,429 kali lebih besar daripada Puskesmas yang memadai dalam hal ketersediaan vaksin. 57 4.3.3 Hubungan Antara Motivasi Kerja Pelaksana Imunisasi Dengan Cakupan Imunisasi Campak di Kabupaten Tegal Berdasarkan hasil analisis bivariat dengan menggunakan alat analisis statistik Chi-Square dan penentuan Odds Ratio OR dengan taraf kepercayaan CI 95 dan tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.15 Hubungan Antara Motivasi Kerja Pelaksana Imunisasi Dengan Cakupan Imunisasi di Kabupaten Tegal Cakupan Imunisasi Kasus Kontrol p value OR 95 CI Motivasi Kerja Pelaksana Imunisasi N N Rendah Tinggi 8 22 26,7 73,3 30 100 Jumlah 30 30 0,008 2,364 1,721 – 3,247 Sumber : Hasil Olah Data Penelitian, 2008 Dari data pada tabel 4.15, maka dapat diketahui bahwa prosentase petugas pelaksana imunisasi yang memiliki motivasi kerja yang rendah di Puskesmas pada kelompok kasus adalah sebesar 26,67 dan yang memiliki motivasi kerja yang tinggi adalah 73,3 , yang berarti lebih buruk dari kelompok kontrol di mana 100 adalah memiliki motivasi kerja tinggi. Dari hasil uji statistik tersebut diperoleh p value = 0,008 0,05 maka Ha diterima, artinya menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara motivasi kerja pelaksana imunisasi dengan cakupan imunisasi di Kabupaten Tegal. Nilai Odds Ratio OR = 2,364 95 CI = 1,721 – 3,247, menunjukkan bahwa Puskesmas yang memiliki 58 petugas pelaksana imunisasi dengan tingkat motivasi rendah mempunyai resiko memiliki cakupan imunisasi campak dalam kategori rendah sebesar 2,364 kali lebih besar daripada Puskesmas yang memiliki petugas pelaksana imunisasi dengan tingkat motivasi tinggi. 4.3.4 Hubungan Antara Ketersediaan Jadwal Imunisasi Dengan Cakupan Imunisasi Campak di Kabupaten Tegal Hasil analisis bivariat dengan menggunakan alat analisis statistik Chi-Square dan penentuan Odds Ratio OR dengan taraf kepercayaan CI 95 dan tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh menunjukkan : Tabel 4.16 Hubungan Antara Ketersediaan Jadwal Imunisasi Dengan Cakupan Imunisasi di Kabupaten Tegal Cakupan Imunisasi Kasus Kontrol p value OR 95 CI Ketersediaan Jadwal Imunisasi N N Tidak ada Ada 11 19 36,7 63,3 4 26 13,3 86,7 Jumlah 30 30 0,074 3,763 1,038 – 13,646 Sumber : Hasil Olah Data Penelitian, 2008 Berdasarkan data pada tabel 4.16, maka dapat diketahui bahwa prosentase ketersediaan jadwal imunisasi pada kelompok kasus di mana dalam kategori tidak ada adalah sebesar 36,7 , lebih besar dari kelompok kontrol yang hanya sebesar 13,3 . Sedangkan prosentase ketersediaan jadwal imunisasi pada kelompok kasus di mana dalam kategori ada adalah sebesar 63,3 , lebih kecil dari kelompok kontrol yang mencapai 86,7 . 59 Dari hasil uji statistik tersebut diperoleh p value = 0,074 0,05 maka Ho diterima, artinya menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara ketersediaan jadwal imunisasi dengan cakupan imunisasi di Kabupaten Tegal. Nilai Odds Ratio OR = 3,763 95 CI = 1,038 – 13,646, menunjukkan bahwa tidak adanya jadwal imunisasi tidak mempunyai resiko terhadap rendahnya cakupan imunisasi campak di suatu wilayah. 4.3.5 Hubungan Antara Sistem Pencatatan dan Pelaporan di Puskesmas Dengan Cakupan Imunisasi Campak di Kabupaten Tegal Hasil analisis bivariat dengan menggunakan alat analisis statistik Chi-Square dan penentuan Odds Ratio OR dengan taraf kepercayaan CI 95 dan tingkat kemaknaan 0,05 ditunjukkan pada tabel 4.17 sebagai berikut : Tabel 4.17 Hubungan Antara Sistem Pencatatan dan Pelaporan di Puskesmas Dengan Cakupan Imunisasi di Kabupaten Tegal Cakupan Imunisasi Kasus Kontrol p value OR 95 CI Sistem Pencatatan dan Pelaporan N N Tidak ada Ada 6 24 20,0 80,0 30 100 Jumlah 30 30 0,031 2,250 1,670 – 3,032 Sumber : Hasil Olah Data Penelitian, 2008 Berdasarkan data yang tersaji pada tabel 4.17 tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa prosentase tidak adanya sistem pencatatan dan pelaporan di Puskesmas kelompok kasus adalah sebesar 20 dan yang ada mencapai 80 , yang berarti lebih buruk 60 dari kelompok kontrol di mana 100 menyatakan ada sistem pencatatan dan pelaporan. Sementara itu berdasarkan hasil uji statistik mengenai hubungan antara sistem pencatatan dan pelaporan di Puskesmas dengan cakupan imunisasi menggunakan Chi-Square diperoleh p value = 0,031 0,05 maka Ha diterima, artinya menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara sistem pencatatan dan pelaporan di Puskesmas dengan cakupan imunisasi di Kabupaten Tegal. Perolehan nilai Odds Ratio OR = 2,250 95 CI = 1,670 – 3,032, menunjukkan bahwa Puskesmas yang tidak ada sistem pencatatan dan pelaporan mempunyai resiko memiliki cakupan imunisasi campak dalam kategori rendah sebesar 2,250 kali lebih besar daripada Puskesmas yang ada sistem pencatatan dan pelaporannya.

4.3.6 Hubungan Antara Evaluasi Pelaksanaan Imunisasi Campak di

Dokumen yang terkait

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pencapaian Target Cakupan Imunisasi Dasar di Puskesmas Helvetia Medan 2014

2 52 99

Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Pemberian Imunisasi Campak Pada Batita di Wilayah Kerja Puskesmas Lareh Sago Halaban Kabupaten 50 Kota Tahun 2012

19 124 84

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR BALITA DI DESA BALEGONDO Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kelengkapan Imunisasi Dasar Balita Di Desa Balegondo Kecamatan Ngariboyo Kabupaten Magetan.

2 4 16

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 1 18

FAKTOR – FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN PENYAKIT CAMPAK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KECAMATAN Faktor – Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Penyakit Campak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali.

0 0 14

Analisis Faktor Faktor Organisasi Yang Berhubungan Dengan Cakupan Imunisasi Puskesmas di Kabupaten Batang. - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

1 2 20

TAP.COM - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN ... 19 39 1 SM

0 1 10

TAP.COM - FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU ... 9801 22014 1 SM

0 1 13

18376 ID analisis faktor faktor yang berhubungan dengan pelaksanaan senam hamil di wilaya

0 0 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Imunisasi 1. Pengertian Imunisasi - Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Pencapaian Target Cakupan Imunisasi Dasar di Puskesmas Helvetia Medan 2014

0 0 12