Untuk Widyaiswara Dalam penggunaan modul, guru pembelajar disarankan untuk :

5 6 Kegiatan Pembelajaran 1. Teori Belajar Dan Prinsip- Prinsip Pembelajaran

A. Tujuan

Kegiatan pembelajaran 1 ini secara umum bertujuan agar guru pembelajar memahami tentang: teori pembelajaran khususnya teori belajar Behaviorisme, teori belajar Kognitifisme, teori belajar Konstruktifisme, dan teori belajar Humanisme; serta prinsip-prinsip belajar yang mendidik menurut Rothwal.

B. Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi yang harus dicapai oleh guru pembelajar melalui modul ini, adalah dengan indikator sebagai berikut:

a. Berbagai teori belajar behaviorisme, kognitifisme, konstruktifisme, dan

Humanisme dijelaskan dengan benar

b. Berbagai teori belajar behaviorisme, kognitifisme, konstruktifisme, dan

Humanisme dipilih sesuai dengan tujuan belajar.

c. Prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik menurut Rothwal dijelaskan

dengan tepat.

d. Pendekatan pembelajaran teacher center dan student center dijelaskan

dengan tepat .

e. Pendekatan pembelajaran saintifik diterapkan sesuai dengan karakteristik

materi yang akan diajarkan

f. Berbagai strategimodel pembalajaran Problem based learning, Project

based learning, Discovery learning dan inquiry learning dibedakan dengan tepat.

g. Berbagai strategimodel pembalajaran Problem based learning, Project

based learning, Discovery learning dan inquiry learning diterapkan sesuai dengan karakteristik materi pelajaran. h. Berbagai metoda dan teknik pembalajaran dijelaskan dengan benar i. Berbagai metoda dan teknik pembelajaran diterapkan sesuai dengan tujuan pembelajaran. 7

C. Uraian materi 1.

Teori Belajar Belajar adalah kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya Suprijono, 2011. Kemudian Dimyati dan Mudjiono 2009, 7, mendefinisikan belajar sebagai tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Dan masih ada banyak lagi tentang pengertian belajar, namun secara umum memiliki kesamaan. Ada beberapa perspektif dalam teori belajar, empat diantaranya adalah Behaviorisme, Kognitivisme, Konstruktivisme dan Humanistik. a. Teori Belajar Behavioristik Teori Belajar Classical Conditioning dari Pavlov, Connectionisin dari Thorndike, dan Behaviorism dari Watson merupakan teori-teori dasar dari aliran perilaku yang menjadi tonggak sejarah aliran perilaku dalam teori belajar. Teori-teori ini kemudian dikembangkan dan atau dimodifikasi oleh berbagai ahli menjadi beragam teori-teori baru dalam aliran perilaku, yang kemudian disebut aliran perilaku baru neo-Behaviorism. Tercatat ahli-ahli yang tergabung dalam aliran perilaku baru antara lain, Clark Hull dengan teori Sistem Perilaku, Edwin Guthrie dergan teori Contiguity, dan B.F. Skinner dengan teori Operant Conditioning, dan lain-lain. Pada dasarnya, sebagaimana teori-teori belajar dalam aliran perilaku, teori-teori dari Hull, Guthrie, dan Skinner memiliki premis dasar yang sama dengan teori-teori pendahulunya, yaitu sama-sama berlandaskan pada interaksi antara stimulus dan respons.

b. Teori Belajar Kognitif

Istilah “Cognitive” berasal dari kata cognition artinya adalah pengertian. Pengertian yang lebih luas, cognition kognisi adalah perolehan, penataan, dan penggunaan pengetahuan. Selanjutnya, istilah kognitif menjadi populer sebagai salah satu wilayah psikologi manusia satu konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan yang meliputi setiap perilaku mental yang berhubungan dengan masalah pemahaman, memperhatikan, memberikan, menyangka, pertimbangan, pengolahan informasi, pemecahan masalah, pertimbangan, membayangkan, memperkirakan, berpikir dan