65
Bola Putra PORVIT Kudus Tahun 2009 sebesar 38,10. Sedangkan sisanya sebesar 62,90 dipengaruhi oleh variabel lainnya.
4.1.3.3 Sumbangan Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Smash
normal
Berdasarkan analisis diperoleh koefisien korelasi Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Smash normal pada anggota Klub Bola Putra PORVIT
Kudus Tahun 2009 diperoleh hasil seperti para tabel 9 berikut ini.
Tabel 9. Koefisiensi Korelasi korelasi Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Smash normal
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .650
a
.423 .391
7.80608 Mencermati tabel 9 di atas diperoleh hasil bahwa koefisiensi korelasi antara
Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Smash normal sebesar 0,650. Uji keberartian korelasi tersebut dilakukan dengan cara mengkonsultasikan harga
r
hitung
dengan r tabel product moment. Pada = 5 dengan n = 20 diperopleh harga r
tabel
sebesar 0,444. Karena harga r
hitung
0,650 lebih besar dari r
tabel
0,444 maka dapat diputuskan bahwa hipotesis nihil Ho yang berbunyi “Tidak ada sumbangan Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Smash normal pada
anggota Klub Bola Putra PORVIT Kudus Tahun 2009”, ditolak dan hipotesis
kerja Ha yang berbunyi “Ada sumbangan Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Smash normal pada anggota Klub Bola Putra PORVIT Kudus Tahun
2009”, diterima.
66
Bentuk hubungan antara Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Smash normal pada anggota Klub Bola Putra PORVIT Kudus Tahun 2009 dapat
digambarkan dengan persamaan regresi yang tersaji pada tabel 10 berikut ini.
Tabel 10. Koefiensi Regresi antara Kekuatan Otot Tungkai dengan Kemampuan Smash normal
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
17.496 9.122
1.918 .071
Kekuatan Otot Lengan
.650 .179
.650 3.630
.002
Mencermati tabel 10 di atas diperoleh hasil persamaaan regresi antara Kekuatan Otot Tungkai dengan Kemampuan Smash normal adalah
Y ˆ
= 17,496 + 0,650X
3
. Dari persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan Kekuatan Otot Lengan sebesar 1 unit skor, maka akan diikuti dengan
Kemampuan Smash normal sebesar 0,650 unit skor pada konstanta 17,496 dan sebaliknya setiap terjadi penurunan Kekuatan Otot Lengan sebesar 1 unit skor,
maka akan diikuti dengan menurunnya Kemampuan Smash normal sebesar 0,650 unit skor pada konstanta 17,496. Atau dengan kata lain bahwa untuk
menghasilkan Kemampuan Smash normal maka dibutuhkan Kekuatan Otot Lengan yang kuat, begitu juga sebaliknya.
Besarnya hubungan atau kontribusi yang diberikan oleh Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Smash normal pada anggota Klub Bola Putra
PORVIT Kudus Tahun 2009 dari dilihat dari hasil R
2
. Beradasarkan hasil analisis diperoleh hasil r
2
sebesar 0,423 maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sumbangan Kekuatan Otot Lengan terhadap Kemampuan Smash normal pada
67
anggota Klub Bola Putra PORVIT Kudus Tahun 2009 sebesar 42,30. Sedangkan sisanya sebesar 47,70 dipengaruhi oleh variable lainnya.
4.1.3.4 Sumbangan Kekuatan Otot Tungkai, Kekuatan Otot Perut dan