63
anggota Klub Bola Putra PORVIT Kudus Tahun 2009 sebesar 47,60. Sedangkan sisanya sebesar 52,40 dipengaruhi oleh variable lainnya.
4.1.3.2 Sumbangan Kekuatan lengan dengan Kemampuan Smash normal
Berdasarkan analisis diperoleh koefisien korelasi Kekuatan Otot Perut dengan Kemampuan Smash normal pada anggota Klub Bola Putra PORVIT
Kudus Tahun 2009 diperoleh hasil seperti para tabel 7 berikut ini.
Tabel 7. Koefisiensi Korelasi korelasi Kekuatan Otot Perut dengan Kemampuan Smash normal
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .617
a
.381 .347
8.08300
Mencermati tabel 7 di atas diperoleh hasil bahwa koefisiensi korelasi antara Kekuatan Otot Perut dengan Kemampuan Smash normal sebesar 0,617. Uji
keberartian korelasi tersebut dilakukan dengan cara mengkonsultasikan harga r
hitung
dengan r tabel product moment. Pada = 5 dengan n = 20 diperopleh harga r
tabel
sebesar 0,444. Karena harga r
hitung
0,617 lebih besar dari r
tabel
0,444 maka dapat diputuskan bahwa hipotesis nihil Ho yang berbunyi “Tidak ada sumbangan Kekuatan Otot Perut dengan Kemampuan Smash normal pada
anggota Klub Bola Putra PORVIT Kudus Tahun 2009”, ditolak dan hipotesis
kerja Ha yang berbunyi “Ada sumbangan Kekuatan Otot Perut dengan Kemampuan Smash normal pada anggota Klub Bola Putra PORVIT Kudus Tahun
2009”, diterima.
64
Bentuk sumbangan Kekuatan Otot Perut dengan Kemampuan Smash normal pada anggota Klub Bola Putra PORVIT Kudus Tahun 2009 dapat digambarkan
dengan persamaan regresi yang tersaji pada tabel 8 berikut ini.
Tabel 8. Koefiensi Regresi antara Kekuatan Otot Perut dengan Kemampuan Smash normal
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant 19.136
9.447 2.026
.058 Kekuatan Otot
Perut .617
.185 .617
3.329 .004
Mencermati tabel 8 di atas diperoleh hasil persamaaan regresi antara Kekuatan Otot Perut dengan Kemampuan Smash normal adalah
Y ˆ
= 19,136 + 0,617X
2
. Dari persamaan regresi tersebut menunjukkan bahwa setiap terjadi kenaikan Kekuatan Otot Perut sebesar 1 unit skor, maka akan diikuti dengan
Kemampuan Smash normal sebesar 0,617 unit skor pada konstanta 19,136 dan sebaliknya setiap terjadi penurunan Kekuatan Otot Tungkai sebesar 1 unit skor,
maka akan diikuti dengan menurunnya Kemampuan Smash normal sebesar 0,617 unit skor pada konstanta 19,136. Atau dengan kata lain bahwa untuk
menghasilkan Kemampuan Smash normal maka dibutuhkan Kekuatan Otot Perut yang kuat, begitu juga sebaliknya.
Besarnya sumbangan atau kontribusi yang diberikan oleh Kekuatan Otot Perut dengan Kemampuan Smash normal pada anggota Klub Bola Putra PORVIT
Kudus Tahun 2009 dari dilihat dari hasil r
2
. Beradasarkan hasil analisis diperoleh hasil r
2
sebesar 0,381 maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa sumbangan Kekuatan Otot Perut terhadap Kemampuan Smash normal pada anggota Klub
65
Bola Putra PORVIT Kudus Tahun 2009 sebesar 38,10. Sedangkan sisanya sebesar 62,90 dipengaruhi oleh variabel lainnya.
4.1.3.3 Sumbangan Kekuatan Otot Lengan dengan Kemampuan Smash