29
2.3.3 Pengertian Efisiensi Modal Kerja
Modal adalah suatu hak yang tersisa atas suatu lembaga entity setelah dikurangi kewajibannya Sofyan Syafri, 2007:211. Pengertian dari
efisiensi itu sendiri adalah ketepatan cara usaha,kerja dalam menjalankan sesuatu dengan tidak membuang waktu, tenaga, biaya, kedayagunaan,
ketepatgunaan, kesangkilan, kemampuan menjalankan tugas dengan baik dan tepat dengan tidak membuang waktu dan biaya Tim KBBI, 2003:284.
Efisiensi modal kerja diukur dengan melihat perputarannya, sebab modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar selama perusahaan
yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja working capital period dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam
komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana kembali menjadi kas. Riyanto, 2001:62
Menurut peneliti, modal kerja diukur berdasarkan perputarannya yang dihitung menggunakan pendapatan uang berasal dari penjualan dan
dibagi dengan modal kerja rata-rata. Pengukuran efisiensi modal kerja pada penelitian ini menggunakan Standar dari Dinas Koperasi sebesar 6 kali sekali
putarannya.
2.3.4 Efisiensi Modal Kerja dan Pengaruhnya terhadap Profitabilitas
Menurut Muslich 2003:62 faktor yang mempengaruhi profitabilitas yaitu penggunaan aktiva turnover of operating assets yaitu:
kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu. Hal ini
30 berhubungan seberapa efisien perusahaan menggunakan modal kerjanya.
Manajemen atau pengelolaan modal kerja merupakan hal yang sangat penting agar kelangsungan usaha sebuah perusahaan dapat dipertahankan
Mamduh, 2005:125. Pendapat yang lain dari Husnan adalah 1997:98 kesalahan dalam
mengelola modal kerja mangakibatkan kegiatan usaha dapat terhambat atau terhenti sama sekali. Indikasi pengelolaan modal kerja yang baik adalah
adanya efisiensi modal kerja yang dilihat dari perputaran modal kerja, yang dimulai dari asset kas diinvestasikan dalam komponen modal kerja sampai
saat kembali menjadi kas. Semakin tinggi perputaran modal kerja berarti semakin cepat
modal kerja kembali berarti laba yang diperoleh akan menjadi semakin besar, laba yang tinggi akan mempengaruhi tingkat profitabilitas Gitosudarmo,
1980:42. Pernyataan tersebut senada yang diungkapkan oleh Riyanto 2001:37 bahwa tinggi rendahnya profitabilitas dipengaruhi oleh dua faktor
yaitu turnover operating assets atau tingkat perputaran aktiva usaha, yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam periode tertentu dan juga
dipengaruhi oleh profit margin. Pernyataan yang lain tentang pengelolaan modal kerja
diungkapkan juga oleh Weston dan Copeland 1999 yang menyatakan bahwa pengelolaan modal kerja berkaitan dengan kebijakan penentuan
berapa besarnya jumlah aktiva lancar yang dibutuhkan dan bagaimana cara penanganannya. Keputusan mengenai jumlah aktiva lancar ini tidak terlepas
31 dari sisi likuiditas yang harus dijaga, batas kemampuan lancar dalam
melayani kegiatan perusahaan sehari-hari yang ditunjukkan oleh tingkat perputaran modal kerja. Sedangkan mengenai keputusan cara pendanaanya
menyangkut falsafah pengelolaan yaitu kebutuhan mana kebijakan pendanaan modal kerja dapat dijalankan.
Penelitian-penelitian yang telah dilakukan sehubungan dengan pengaruh efisiensi modal kerja terhadap profitabilitas memberikan hasil yang
berbeda yaitu pada penelitian yang dilakukan oleh Afza dan Nazir 2007, Muthofiah 2004, Eva 2006 yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang
negatif antara modal kerja terhadap profitabilitas. Nazir dan Afza 2008, Purbo 2007, Ajeng 2007 menyatakan bahwa ada pengaruh yang
signifikan antara modal kerja terhadap profitabilitas.
2.4 Penelitian Terdahulu