BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diera globalisasi ini, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih kebutuhan kertas semakin bertambah. Indonesia kaya dengan
hutan yang ditumbuhi berbagai jenis kayu, memiliki prospek yang sangat cerah untuk mendirikan industri pulp dan kertas. Pulp bubur kertas merupakan bahan
baku untuk pembuatan kertas yang dapat dibuat dari semua jenis kayu, baik kayu yang berserat pendek hardwood maupun kayu yang berserat panjang softwood.
Pulp dan kertas merupakan salah satu komiditi andalan yang diharapkan mampu untuk menunjang perekonomian di Indonesia. Apalagi bahan bakunya banyak
tersedia di bumi Indonesia dan didukung dengan jumlah yang terus bertambah. Hal inilah yang melatarbelakangi didirikannya PT. Toba Pulp Lestari
Tbk, untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan kertas dan rayon dalam negeri dan di import dari berbagai negara. PT. Toba Pulp Lestari berlokasi di desa
Sosorladang Porsea, yang berproduksi secara komersial dimulai pada tahun 1989. Dimana produksi 70 di eksport ke mancanegara, sisanya untuk kebutuhan pasar
domestik. Kapasitas produksi terpasang di pabrik adalah 240.000 ton pulptahun. Bahan baku pabrik ini dihasilkan sendiri oleh Hutan Tanaman Industri HTI PT.
TPL. PT. Toba Pulp Lestari saat ini menggunakan jenis kayu Eucalyptus sebagai
Universitas Sumatera Utara
bahan baku dalam pembuatan Pulp dan pohon tersebut akan dewasa kira -kira 7-8 tahun kemudian.
Didalam Industri Pulp, chemical plant atau pabrik kimia adalah pabrik pendukung yang memproduksi bahan kimia untuk pemutihan pulp dan untuk
cairan pemasak. Chemical plant mempunyai pabrik-pabrik yang memproduksi berbagai jenis bahan kimia yang salah satunya adalah pabrik sulfur dioksida SO
2
- treatment.
Pengolahan gas sulfur dioksida SO
2
Treatment adalah merupakan salah satu bagian proses produksi di pabrik kimia yang khusus menghasilkan larutan
sulfurn dioksida SO
2
water. Proses penyiapan gas sulfur dioksida dilakukan dalam enam tahap utama, yaitu :
1. Pencairan sulfur
2. Pembakaran sulfur
3. Pendinginan pertama gas hasil pembakaran
4. Pendinginan kedua gas hasil pembakaran
5. Penyerapan gas hasil pembakaran
6. Penyiapan larutan sulfur dioksida
Pada unit pengolahan gas sulfur dioksida, tahap yang sangat menentukan keberhasilan produksi baik dari segi kualitasnya maupun dari segi kuantitasnya
adalah tahap penyerapan sulfur dioksida. Pada tahap ini penyerapan terjadi pada menara penyerapan absorber tower. Gas sulfur dioksida yang akan diserap
terlebih dahulu didinginkan pada cooler pendinginan.
Universitas Sumatera Utara
Gas SO
2
diabsorbsi dengan air dingin yang disebut chilled water sehingga mendapat penyerapan yang lebih tinggi dan dapat disimpan lebih lama
dalam tangki yang berisolasi sehingga tidak terlalu banyak terpengaruh temperatur udara sekitarnya.
Tetapi kerja dari penyerapan ini tidak selamanya berjalan sempurna, melainkan ada juga gas SO
2
yang tidak terserap yang dipengaruhi oleh temperatur media penyerapan yaitu chilled water sehingga akan mempengaruhi produk akhir
dari penyerapan. Sehubungan dengan ditemuinya proses penyerapan yang tidak sempurna
diatas maka penulis tertarik untuk membahasnya dengan judul : “PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP PENYERAPAN SO
2
OLEH CHILLED WATER DI SO
2
ABSORBER PADA UNIT CHEMICAL PLANT PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk
– PORSEA”
1.2 Permasalahan