Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN 42

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Diera globalisasi ini, dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih kebutuhan kertas semakin bertambah. Indonesia kaya dengan hutan yang ditumbuhi berbagai jenis kayu, memiliki prospek yang sangat cerah untuk mendirikan industri pulp dan kertas. Pulp bubur kertas merupakan bahan baku untuk pembuatan kertas yang dapat dibuat dari semua jenis kayu, baik kayu yang berserat pendek hardwood maupun kayu yang berserat panjang softwood. Pulp dan kertas merupakan salah satu komiditi andalan yang diharapkan mampu untuk menunjang perekonomian di Indonesia. Apalagi bahan bakunya banyak tersedia di bumi Indonesia dan didukung dengan jumlah yang terus bertambah. Hal inilah yang melatarbelakangi didirikannya PT. Toba Pulp Lestari Tbk, untuk memenuhi peningkatan kebutuhan akan kertas dan rayon dalam negeri dan di import dari berbagai negara. PT. Toba Pulp Lestari berlokasi di desa Sosorladang Porsea, yang berproduksi secara komersial dimulai pada tahun 1989. Dimana produksi 70 di eksport ke mancanegara, sisanya untuk kebutuhan pasar domestik. Kapasitas produksi terpasang di pabrik adalah 240.000 ton pulptahun. Bahan baku pabrik ini dihasilkan sendiri oleh Hutan Tanaman Industri HTI PT. TPL. PT. Toba Pulp Lestari saat ini menggunakan jenis kayu Eucalyptus sebagai Universitas Sumatera Utara bahan baku dalam pembuatan Pulp dan pohon tersebut akan dewasa kira -kira 7-8 tahun kemudian. Didalam Industri Pulp, chemical plant atau pabrik kimia adalah pabrik pendukung yang memproduksi bahan kimia untuk pemutihan pulp dan untuk cairan pemasak. Chemical plant mempunyai pabrik-pabrik yang memproduksi berbagai jenis bahan kimia yang salah satunya adalah pabrik sulfur dioksida SO 2 - treatment. Pengolahan gas sulfur dioksida SO 2 Treatment adalah merupakan salah satu bagian proses produksi di pabrik kimia yang khusus menghasilkan larutan sulfurn dioksida SO 2 water. Proses penyiapan gas sulfur dioksida dilakukan dalam enam tahap utama, yaitu : 1. Pencairan sulfur 2. Pembakaran sulfur 3. Pendinginan pertama gas hasil pembakaran 4. Pendinginan kedua gas hasil pembakaran 5. Penyerapan gas hasil pembakaran 6. Penyiapan larutan sulfur dioksida Pada unit pengolahan gas sulfur dioksida, tahap yang sangat menentukan keberhasilan produksi baik dari segi kualitasnya maupun dari segi kuantitasnya adalah tahap penyerapan sulfur dioksida. Pada tahap ini penyerapan terjadi pada menara penyerapan absorber tower. Gas sulfur dioksida yang akan diserap terlebih dahulu didinginkan pada cooler pendinginan. Universitas Sumatera Utara Gas SO 2 diabsorbsi dengan air dingin yang disebut chilled water sehingga mendapat penyerapan yang lebih tinggi dan dapat disimpan lebih lama dalam tangki yang berisolasi sehingga tidak terlalu banyak terpengaruh temperatur udara sekitarnya. Tetapi kerja dari penyerapan ini tidak selamanya berjalan sempurna, melainkan ada juga gas SO 2 yang tidak terserap yang dipengaruhi oleh temperatur media penyerapan yaitu chilled water sehingga akan mempengaruhi produk akhir dari penyerapan. Sehubungan dengan ditemuinya proses penyerapan yang tidak sempurna diatas maka penulis tertarik untuk membahasnya dengan judul : “PENGARUH TEMPERATUR TERHADAP PENYERAPAN SO 2 OLEH CHILLED WATER DI SO 2 ABSORBER PADA UNIT CHEMICAL PLANT PT. TOBA PULP LESTARI, Tbk – PORSEA”

1.2 Permasalahan