sedangkan  SOP  penerbitan  polis
non-medical
tidak  melampirkan  surat keterangan kesehatan.
B. Analisis Pembahasan
1. Sistem dan Prosedur Penjualan Polis pada AJB Bumiputera 1912
a. Fungsi terkait
1 Agen
Agen  merupakan  tenaga  kerja  terbanyak.  Agen  berperan penting dalam menjual produk-produk asuransi atau mencari calon
pemegang  polis.  Agen  juga  melayani  pemegang  polis,  seperti melayani  pembayaran  premi  dengan  cara  mendatangi  pemegang
polis sesuai dengan janji yang telah disepakati, melayani keberatan pemegang polis, dan melakukan pemantauan terhadap pembayaran
premi pemegang polis. 2
Supervisor Supervisor  bertugas  melakukan  pengawasan,  pemantauan,
dan  membantu  agen  dalam  melayani  pemegang  polis.  Tugas utamanya adalah menilai kelayakan dokumen-dokumen SPAJ yang
diajukan calon pemegang polis. 3
Bagian Produksi Bagian  produksi  bertugas  melakukan  pengawasan  dan
pemantauan  terhadap  kebenaran  dokumen-dokemen  pengajuan polis, serta menangani SPAJ sampai terbitnya polis.
4 KUAK
KUAK bertugas
mengecek kelengkapan
dokumen- dokumen SPAJ dan mengotorisasi dokumen-dokumen SPAJ.
5 Kepala Cabang
Kepala  Cabang  bertugas  mengecek  kembali  dokunen- dokumen  yang  digunakan  dalam  SPAJ  dan  mengesahkan
dokumen-dokumen tersebut. b.
Dokumen yang digunakan 1
Suspek Suspek  adalah  lembar  catatan  yang  digunakan  untuk
menulis  nama-nama  calon  pemegang  polis  yang  akan  diajak bergabung  dalam  program  asuransi  oleh  agen.  Biasanya  agen
mengajak  orang  yang  tekah  dikenal,  misalnya  keluarga,  kerabat, teman, tetangga, atau sahabat.
2 Laporan Harian Kunjungan Wawancara LHKW
LHKW  merupakan  laporan  yang  berisi  tentang  data-data calon  pemegang  polis,  berdasarkan  hasil  wawancara  yang
dilakukan oleh agen. 3
Lembar Kunjungan Wawancara LKW Lembar  Kunjungan  wawancara  merupakan  catatan  yang
berisi tentang data prospek potensial calon pemegang polis, tentang minat, keinginan, dan keputusannya dalam berasuransi.
4 Surat Keterangan Kesehatan SKK
SKK  merupakan  surat  yang  menerangkan  kondisi  calon calon pemegang  polis,  apakah  sehat atau  tidak, apakah diperlukan
pemeriksaan lebih lanjut ataukah tidak. 5
Laporan Pemeriksaan Kesehatan LPK LPK  merupakan  pemeriksaan  fisik  dan  pemeriksaan
laboratorium  calon  tertanggung  oleh  dokter,  yang  meliputi pemeriksaan darah, pemeriksaan air seni, pemeriksaan thorax, dan
pemeriksaan  elektrokardiogram.  LPK  digunakan  jika  dianggap perlu  saja,  atau  biasanya  digunakan  untuk  pemeriksaan  calon
tertanggung yang usianya di atas 53 tahun. 6
KTP Kartu Tanda Penduduk KTP  digunakan  sebagai  tanda  pengenal  calon  pemegang
polis,  yang  merupakan  syarat  dalam  mengisi  SPAJ  namun,  yang digunakan hanya
fotocopy
nya saja. 7
Surat Permintaan Asuransi Jiwa SPAJ SPAJ  merupakan  dasar  atau  sumber  perjanjian  asuransi
yang akan dibuat, yang nantinya dapat dijadikan barang bukti yang memiliki kekuatan hukum.
8 Kuitansi Pembayaran Premi Awal KPPA
Kuitansi  pembayaran  premi  awal  merupakan  bukti  bahwa calon  pemegang  polis  telah  membayar  premi  awal  sesuai  dengan
perjanjian polis yang telah disetujui.
c. Catatan akuntansi yang digunakan
Buku daftar pemegang polis adalah buku yang berisi para
pemegang  polis.  Buku  tersebut  berisi,  nama  pemegang  polis, nomor polis, dan alamat pemegang polis.
d. Jaringan prosedur yang membentuk sistem penjualan polis
1 Prosedur Penjualan Polis
Penjualan  polis  asuransi  di  AJB  Bumiputera  1912  sebagian besar menggunakan jasa agen. Prosedur penjualan yang dilakukan
agen  dalam  menawarkan  produk-produk  asuransi,  adalah  sebagai berikut ini.
a Agen
i. Agen menulis nama-nama yang dianggap mau dan sanggup
diajak  berasuransi  dalam  buku  suspek.  Biasanya,  nama- nama  tersebut  berasal  dari  anggota  keluarga,  kerabat,
sahabat, teman, tetangga, atau siapapun yang dianggap agen mau mengikuti kegiatan asuransi.
ii. Agen  membuat  rencana  kunjungan  wawancara  janji
prospek  KWJP  dengan  nama-nama  yang  ditulis  dalam buku  suspek  tersebut.  Agen  dapat  membuat  janji  dengan
cara datang secara langsung, melalui surat, ataupun melalui
handphone
. iii.
Agen  menemui  calon  pemegang  polis  sesuai  dengan  janji yang disepakati untuk melakukan
prospecting
.
Prospecting
yaitu,  wawancara  dengan  calon  pemegang  polis  mengenai nama  lengkap,  tempat  dan  tanggal  lahir,  pekerjaan,
penghasilan, jumlah anggota keluarga, kesehatan, dan data- data  lainnya  yang  diperlukan.  Data-data  prospek  potensial
tersebut  diisikan  dalam  laporan  harian  kunjungan wawancara  LHKW  dan  lembar  kunjungan  wawancara
LKW. LKW dibuat rangkap 1 untuk arsip agen dan yang asli  diserahkan  kepada  supervisor,  sedangkan  suspek  dan
LHKW tidak dibuat rangkap karena hanya digunakan untuk arsip agen.
iv. Dokumen  suspek,  LHKW,  dan  dokumen  rangkap  LKW
diarsipkan  menurut  tanggal,  sedangkan  LKW  yang  asli digunakan  agen  untuk  acuan  dalam  menawarkan  produk
asuransi yang dibutuhkan oleh calon pemegang polis. Agen memberi  gambaran  tentang  produk  yang  ditawarkan,
manfaat,  besar  biaya,  cara  pembayaran,  pelayanan  yang diberikan, dan cara pengajuan klaim.
v. Apabila  calon  pemegang  polis  berminat,  maka  calon
pemegang  polis  harus  mengisi  formulir  Surat  Permintaan Asuransi  Jiwa  SPAJ,  yang  disertai
fotocopy
KTP,  dan Surat Keterangan Kesehatan SKK. SPAJ, KTP, dan SKK
dibuat  rangkap  dua,  satu  rangkap  untuk  arsip  agen. Sedangkan,  dokumen  LKW,  SPAJ,  KTP,  dan  SKK  yang
asli  beserta  rangkapnya  yang  lain  diserahkan  kepada supervisor  untuk  dinilai  kelayakannya.  Jika  calon
pemegang  polis  tidak  berminat  untuk  mengikuti  asuransi maka LKW diarsipkan oleh agen.
2 Prosedur Penanganan SPAJ
Prosedur  penanganan  polis  merupakan  tindak  lanjutan  dari prosedur  penjualan  polis.  Prosedur  penanganan  SPAJ  antara  lain
sebagai berikut ini. a
supervisor i.
Supervisor menerima LKW, SPAJ, KTP, dan SKK beserta rangkapnya  dari  agen.  Kemudian  supervisor  melakukan
seleksi  awal  terhadap  kelayakan  dokumen-dokumen tersebut.  Supervisor  melakukan  seleksi  awal
field underwriting.
ii. Supervisor
menyampaikan ketidaklayakan
dokumen- dokumen tersebut kepada agen.
b Agen
i. Agen  menerima  dokumen-dokumen  yang  tidak  layak  dari
supervisor, kemudian
menyampaikan ketidaklayakan
kepada  calon  pemegang  polis.  Bila  calon  pemegang  polis tidak  setuju,  maka  dokumen-dokumen  tersebut  diarsipkan
oleh agen. Namun, bila calon pemegang polis setuju, maka
calon pemegang polis harus mengajukan kembali dokumen- dokumen yang sudah layak, serta membayar premi awal.
ii. Agen  membuat  kuitansi  pembayaran  premi  awal  rangkap
tiga. Kuitansi asli diserahkan kepada calon pemegang polis, rangkap  pertama  diserahkan  kasir,  dan  rangkap  kedua
diserahkan  kepada  bagian  produksi  beserta  dokumen  asli SPAJ,  KTP,  dan  SKK.  Sedangkan,  dokumen  rangkap
LKW, SPAJ, KTP, dan SKK diserahkan kepada supervisor untuk arsip supervisor.
c Bagian Produksi
i. Bagian  produksi  menerima  KPPA,  SPAJ,  KTP,  dan  SKK
dari agen. ii.
Bagian  produksi  meneliti  dokumen-dokumen  tersebut, kemudian menyerahkan kepada bagian KUAK
d KUAK
i. Bagian KUAK menerima dokumen KPPA, SPAJ, KTP, dan
SKK dari bagian produksi. ii.
KUAK meneliti
kembali kemudian
mengotorisasi dokumen-dokumen tersebut.
iii. KUAK  menyerahkan  dokumen-dokumen  tersebut  kepada
Kepala cabang.
e Kepala Cabang
i. Kepala cabang menerima dokumen KPPA, SPAJ, KTP, dan
SKK dari KUAK. ii.
Kepala  cabang  meneliti  kembali  dokumen-dokumen tersebut,
kemudian mengesahkan
dokumen-dokumen tersebut.
iii. Kepala  cabang  menyerahkan  dokumen-dokumen  tersebut
kepada bagian produksi untuk diproses lebih lanjut. 3
Prosedur Penerbitan Polis Prosedur selanjutnya adalah prosedur penerbitan polis.
a Bagian produksi
i. Bagian  produksi  menerima  dokumen-dokumen  tersebut
dari  kepala  cabang,  kemudian  bagian  produksi  mengirim data  SPAJ  melalui  Bumiputera
In-Line
BIL  ke  kantor wilayah dan kantor pusat.
ii. Melalui  prosedur  di  kantor  wilayah  dan  kantor  pusat,
dokumen  tersebut  diteliti  dan  diotorisasi,  kemudian  polis dikirim ke kantor cabang melalui kantor pos.
iii. Polis diterima oleh bagian produksi, kemudian diserahkan
kepada agen. b
Agen Agen  menerima  polis  dari  bagian  prodeksi,  kemudian
menyerahkan polis asli kepada pemegang polis.
e. Bagan  alir  yang  membentuk  sistem  penjualan  polis  pada  AJB
Bumiputera 1912 cabang Solo Gladak. Berikut  ini  gambar  bagan  alir  yang  membentuk  sistem  penjualan
polis pada AJB Bumiputera 1912 cabang Solo Gladak.
Agen
Gambar II. 1 Bagan Alir Penjualan Polis pada AJB Bumiputera 1912 cabang Solo Gladak
Agen
3
LKW SPAJ
1 2
KTP 1
2 SKK
1 2
Menyampaikan ketidaklayakan
Setuju
LKW SPAJ
1 2
KTP 1
2 SKK
1 2
Tidak
Mengajukan kembali dokumen
yang layak Ya
Membayar premi awal
SPAJ 1
2 KTP
1 2
SKK 1
2
LKW
KPPA 1
2 3
4 5
Diserahkan kepada calon pemegang polis
Diserahkan kepada kasir
T
Keterangan: KPPA
: Kuitansi Pembayaran Premi Awal
Polis
Menyerahkan polis kepada
pemegang polis
Polis
Selesai 9
Gambar II. 2 Bagan Alir Penjualan Polis pada AJB Bumiputera 1912 cabang Solo Gladak
lanjutan
Supervisor
Gambar II. 3 Bagan alir penjualan polis pada AJB Bumiputera 1912 cabang Solo Gladak
lanjutan
Bagian Produksi
Gambar II. 4 Bagan Alir Penjualan Polis pada AJB Bumiputera 1912 cabang Solo Gladak
lanjutan
KUAK Kepala Cabang
Gambar II. 5 Bagan Alir Penjualan Polis pada AJB Bumiputera 1912 cabang Solo Gladak
lanjutan
2. Evaluasi Sistem Penjualan Polis pada AJB Bumiputera 1912
Evaluasi  terhadap  sistem  penjualan  polis  meliputi,  evaluasi  fungsi yang terkait, dokumen yang digunakan, catatan akuntansi yang digunakan,
dan jaringan prosedur yang membentuk sistem tersebut. Dari analisis yang telah  dilakukan  penulis,  maka  dapat  dilakukan  evaluasi  terhadap  sistem
penjualan  polis  pada  AJB  Bumiputera  1912  cabang  Gladak,  sebagai berikut ini.
a. Fungsi Terkait
Fungsi  yang  terkait  dalam  sistem  penjualan  polis  pada  AJB Bumiputera  1912 cabang Gladak, antara  lain  agen,  supervisor,  bagian
produksi, KUAK, dan Kepala Cabang. Agen bertanggung jawab dalam mencari  calon  pemegang  polis  dan  pelayanan  terhadap  pemegang
polis.  Supervisor  bertanggung  jawab  untuk  melakukan  pengawasan terhadap  agen  dalam  melayani  pemegang  polis  dan  membantu  agen
dalam  menghadapi  masalah-masalah  calon  pemegang  polis,  dan menilai  kelayakan  SPAJ  yang diajukan  calon pemegang  polis. Fungsi
produksi bertaggung jawab terhadap SPAJ yang diajukan agen, sampai terbitnya polis. KUAK bertugas memberi otorisasi terhadap SPAJ dan
dokumen-dokumen pendukungnya. Kepala Cabang bertanggung jawab terhadap  sah  atau  tidaknya  SPAJ  dan  dokumen-dokumen  pendukung
yang diajukan oleh calon pemegang polis.
b. Dokumen yang digunakan
Dokumen  yang  digunakan  dalam  penjualan  polis  pada  AJB Bumiputera  1912  cabang  Gladak,  antara  lain  suspek,  Laporan  Harian
Kunjungan  Wawancara  LHKW,  Lembar  Kunjungan  Wawancara LKW,  Surat  Permintaan  Asuransi  Jiwa  SPAJ,
fotocopy
Kartu Tanda  Penduduk  KTP,  Surat  Keterangan  Kesehatan  SKK,  dan
Kuitansi  Pembayaran  Premi  Awal  KPPA.  Penggunaan  dokumen- dokumen  tersebut  jika  dilihat  dalam  sistem  penjualan  polis  pada  AJB
Bumiputera 1912, sudah memadai ketepatan penggunaanya. c.
Catatan Akuntansi yang digunakan Catatan  akuntansi  yang  digunakan  dalam  sistem  penjualan
polis  pada  AJB  Bumiputera  1912  cabang  Gladak  yaitu,  buku  daftar pemegang  polis.  Buku  daftar  pemegang  polis  merupakan  buku  yang
berisi  nama-nama  pemegang  polis,  alamat  pemegang  polis,  nomor polis,  macam  asuransi  yang  dipilih,  cara  bayarnya,  dan  tanggal
pembayaran premi. d.
Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penjualan Polis Jaringan  prosedur  yang  membentuk  sistem  penjualan  polis
pada  AJB  Bumiputera  1912  Cabang  Gladak,  adalah  prosedur penjualan, prosedur penanganan SPAJ, dan prosedur penerbitan polis.
Prosedur  penjualan  merupakan  kegiatan  menjual  produk-produk asuransi yang dilaksanakan oleh agen. Tugas agen dalam prosedur ini
adalah mencari calon pemegang polis untuk membeli produk asuransi.
Prosedur  penanganan  SPAJ  merupakan  kelanjutan  dari  prosedur penjualan,  jika  calon  berminat  maka  harus  mengisi  SPAJ  dan
membayar  premi  awal.  Prosedur  penanganan  SPAJ  melibatkan supervisor,  bagian  produksi,  KUAK,  dan  kepala  cabang.  Supervisor
bertugas  mengecek  kelayakan  SPAJ  yang  diajukan  calon  pemegang polis,  bagian  produksi  bertugas  mengirim  data-data  dan  dokumen
SPAJ  ke  kantor  wilayah  dan  kantor  pusat  melalui  BIL,  KUAK bertugas  mengecek  dan  mengotorisasi  dokumen-dokumen  SPAJ,
sedangkan  kepala  cabang  bertugas  mengecek  ulang  dokumen  SPAJ dan  mengesahkannya.  Selanjutnya  adalah  prosedur  penerbitan  polis.
Melalui prosedur  kantor  wilayah  dan  kantor pusat maka polis dikirim kekantor  cabang  melalui  kantor  pos.  Polis  diterima  oleh  bagian
produksi kemudian diserahkan ke agen. Agen menyerahkan polis.
BAB III TEMUAN
Berdasarkan  evaluasi  yang  dikemukakan  di  bab  sebelumnya,  maka ditemukan beberapa kelebihan dan kelemahan dalam sistem penjualan polis pada
AJB  Bumiputera  1912  cabang  Solo  Gladak.  Berikut  ini  berbagai  kelebihan  dan kelemahan sistem penjualan polis pada AJB Bumiputera 1912 cabang Gladak.
A. Kelebihan Sistem Penjualan Polis pada AJB Bumiputera 1912