Tinjauan Pustaka Evaluasi sistem penjualan polis pada Ajb Bumiputera 1912 kantor cabang Solo Gladak 5884

BAB II ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Sistem Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing-masing melakukan fungsi khusus, yang penting untuk mendukung sistem yang lebih besar, tempat mereka berada Romney dan Paul, 2004: 2. Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu Mulyadi, 2001: 17. Menurut Mulyadi 2001: 17-18 dari definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem, yaitu sebagai berikut. a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur suatu sistem terdiri dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut. b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lainnya dan sifat serta kerja sama antarunsur tersebut mempunyai bentuk tertentu. 51 c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. 2. Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan Mulyadi, 2001: 17. Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, dan buku pembantu serta laporan keuangan. Berikut ini pengertian masing-masing unsur sistem akuntansi. a. Formulir Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir peristiwa yang terjadi dalam suatu organisasi dapat didokumentasikan. Contoh formulir antara lain, faktur penjualan, bukti kas keluar, dan cek. b. Jurnal Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasi, dan meringkas data keuangan. Contoh jurnal antara lain, jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal memorial. c. Buku Besar Buku besar merupakan buku yang terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. d. Buku Pembantu Buku pembantu merupakan data keuangan yang digolongkan dalam Buku Besar diperlukan rincian lebih lanjut, yang dapat dibentuk buku besar pembantu. e. Laporan Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan dapat berupa neraca, laporan laba-rugi, laporan laba perusahaan yang dapat ditahan, laporan harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, dan laporan harga pokok penjualan. Menurut Romney dan Paul 2004: 2-4, sistem akuntansi terdiri dari 5 komponen, sebagai berikut ini. a. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi. b. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas organisasi. c. Data tentang proses-proses bisnis organisasi. d. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi. e. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan. 3. Pengertian Asuransi Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu KUHP Ps. 246 dalam Ali, 1993: 3. Definisi asuransi bisa dipandang dari berbagai sudut pandang, yaitu dari sudut pandang ekonomi, hukum, bisnis, sosial, dan matematika Darmawi, 2001: 2. Dilihat dari sudut pandang ekonomi, asuransi adalah suatu metode untuk mengurangi risiko dengan jalan memindahkan dan mengkombinasikan ketidakpastian akan adanya kerugian keuangan. Menurut sudut pandang hukum, asuransi adalah suatu kontrak perjanjian pertanggungan risiko antara tertanggung dengan penanggung. Menurut sudut pandang bisnis, asuransi adalah sebuah perusahaan yangkegiatan utamanya menerima atau menjual jasa, pemindahan risiko diantara sejumlah besar nasabahnya. Berdasarkan sudut pandang sosial, asuransi adalah organisasi sosial yang menerima pemindahan risiko dan mengumpulkan dana dari anggota-anggotanya guna membayar kerugian yang mungkin terjadi pada anggotanya. Menurut sudut pandang matematika, asuransi adalah aplikasi matematika dalam memperhitungkan biaya dan manfaat pertanggungan risiko. Pengertian asuransi menurut undang-undang tentang usaha asuransi, asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih yang pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan pergantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul akibat suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan UU Republik Indonesia No. 2, Tahun 1992, dalam Darmawi. Asuransi mempunyai banyak manfaat, antara lain sebagai berikut ini. a. Asuransi melindungi risiko investasi Asuransi dapat menanggung atau mengambil alih kemungkinan risiko yang akan terjadi, sehingga akan meminimalkan kerugian yang ditanggung. b. Asuransi sebagai sumber dana investasi Perusahaan-perusahaan asuransi dapat menghimpun dana dalam bentuk premi dalam jumlah yang tidak kecil, yang merupakan investasi. c. Asuransi untuk melengkapi persyaratan kredit Kreditor akan lebih percaya pada perusahaan risiko kegiatan usahanya diasuransikan, untuk melindungi aset dan uang perusahaan. d. Asuransi dapat mengurangi kekhawatiran Asuransi dapat mengurangi ketidakpastian beban ekonomi dari kerugian yang tidak pasti. e. Asuransi mengurangi biaya modal Asuransi meminimalkan tingkat kerugian sehingga menarik kreditor untuk menanamkan modalnya. f. Asuransi menjamin kestabilan perusahaan Asuransi digunakan untuk menjaga kestabilan perusahaan agar tidak mengalami kerugian yang besar. g. Asuransi dapat meratakan keuntungan Asuransi dapat mempertimbangkan atau menghitung biaya-biaya kemungkinan risiko, sehingga asuransi dapat meratakan jumlah keuntungan yang diperoleh dari tahun ke tahun. h. Asuransi dapat menyediakan layanan profesional Jasa para ahli yang telah bekerja dalam perusahaan asuransi akan dinikmati oleh tertanggung tanpa adanya bayaran tambahan selain dari premi yang harus mereka bayar. i. Asuransi mendorong usaha pencegahan kerugian Asuransi melindungi dari bahaya risiko yang mungkin terjadi yang dapat menumbulkan kerugian. j. Asuransi membantu pemeliharaan kesehatan Perusahaan asuransi melakukan pengecekan kesehatan secara berkala kepada pemegang polis dengan harapan dapat mengecek secara dini dan mengadakan pengobatan bila perlu. 4. Pengertian Polis Asuransi Polis asuransi adalah dokumen yang memuat kontrak antara pihak yang ditanggung dengan perusahaan asuransi. Polis asuransi dapat berupa secarik kertas kecil, suatu perjanjian yang singkat dan sederhana, ataupun dapat berupa dokumen panjang yang rumit dan tebal. Baik singkat dan sederhana maupun panjang dan tebal, polis asuransi menyatakan hak-hak dan kewajiban-kewajiban dari pihak-pihak yang membuat polis tersebut Ali, 1993: 110. Polis asuransi merupakan janji-janji yang dicantumkan dalam suatu kontrak Darmawi, 2001: 11. Sedangkan menurut Anwar 2007: 65, polis adalah dokumen tertulis yang diterbitkan perusahaan asuransi karena terjadinya penutupan asuransi. a. Denah Polis Asuransi Polis asuransi seperti halnya manusia tidak serupa bentuknya, tetapi mempunyai anatomi yang sama. Bagian-bagian polis yang mudah dipahami antara lain adalah sebagai berikut ini Anwar, 2007: 66. 1 Deklarasi Deklarasi merupakan pernyataan penerimaan dari perusahaan terhadap penerimaan pertanggungan pemegang polis berdasar formulir permintaan asuransi yang diterima dengan segala lampirannya, yang berisi, nama, alamat, usia, program asuransi yang diambil, masa perjanjian, premi dasar dan jadwal pembayaran, uraian manfaat, orang yang ditanggung, dan setiap jaminan atau janji yang dibuat oleh pihak yang ditanggung mengenai sifat dan kontrol terhadap bahaya. 2 Persetujuan Pertanggungan Persetujuan pertanggungan berisi tentang uraian penutupan asuransi, dan juga dalam persetujuan pertangungan ini dirumuskan arti istilah-istilah penting yang dipakai dalam kontrak ini. 3 Pengecualian Dalam polis terdapat pula pasal-pasal yang mengatur tentang pengecualian terhadap kondisi tertentu sehingga perusahaan tidak memiliki kewajiban kepada pemegang polis untuk melakukan pembayaran klaim, misalnya pemegang polis dihukum mati oleh pengadilan. 4 Syarat-syarat Syarat-syarat berisi tentang aturan-aturan dasar mengenai transaksi asuransi. Syarat-syarat yang biasa dijumpai dalam polis asuransi adalah yang menyangkut tugas-tugas dan kewajiban- kewajiban pihak yang ditanggung sesudah terjadinya suatu kerugian, batas waktu untuk membayar klaim, batas waktu pengajuan tuntutan terhadap perusahaan, asuransi lain, subrogration, perusahaan polis, dan penugasan. b. Endorsemen Polis Polis dapat berubah pada kondisi tertentu sesuai dengan permintaan pemegang polis, perubahan tersebut dapat berupa nama, ahli waris, premi, dan cara bayar. Terhadap perubahan polis ini, maka perusahaan menerbitkan endorsemen polis, yaitu lampiran polis yang berisi perubahan-perubahan tersebut. 5. Standart Opeting Prosedur SOP SOP merupakan suatu standar yang mengatur sistem dan prosedur yang dijalankan dalam suatu perusahaan. AJB Bumiputera 1912 juga menerapkan SOP dalam menangani surat permintaan asuransi jiwa dan SOP dalam menerbitkan polis asuransi. a. SOP Penanganan Surat Permintaan Asuransi Jiwa SPAJ SOP penanganan SPAJ ada 2 macam, yaitu penanganan SPAJ medical dan penanganan SPAJ non-medical . Penanganan SPAJ dilakukan setelah agen menjual polis atau setelah agen mendapatkan calon pemegang polis. Berikut adalah SOP penanganan SPAJ pada AJB Bumiputera 1912. 1 Menjelaskan produk asuransi jiwa kepada calon pemegang polis. 2 Memilih produk asuransi jiwa oleh calon pemegang polis. 3 Melakukan wawancara untuk mengumpulkan data calon pemegang polis dan calon peserta sebagai dasar seleksi awal yang meliputi: 1 aspek financial, 2 aspek insurable interest, 3 aspek kesehatan, 4 aspek nilai ekonomi peserta, dan 5 aspek non-medis. 4 Menyampaikan data calon pemegang polis dan peserta kepada supervisor. 5 Melakukan seleksi awal field underwriting untuk menentukan kelayakan SPAJ. 6 Menginformasikan ketidaklayakan kepada calon pemegang polis. 7 Menyampaikan lagi SPAJ yang layak atau membatalkan pengajuan. 8 Memasukkan data calon pemegang polis untuk field underwriting ke sistem aplikasi Bumiputera In-Line BIL berdasar identitas calon dari prosedur data bank prospek. 9 Meminta surat pengantar pemeriksaan membuat kesehatan calon pemegang polis. 10 Membuat surat pengantar pemeriksaan kesehatan yang dilampiri blangko Laporan Pemeriksaan Kesehatan LPK. 11 Menandatangani surat pengantar pemeriksaan calon pemegang polis. 12 Menyampaikan surat pengantar pemeriksaan dan LPK dan menampingi calon pemegang polis untuk memeriksakan kesehatan dirumah sakit atau laboratorium yang ditunjuk, atau yang dikehendaki peserta. 13 Calon peserta dan dokter mengisi dan menandatangani LPK dan melakukan pemeriksaan lanjutan sesuai dengan ketentuan underwriting. 14 Mempersiapkan, memandu pengisian, dan menandatangani SPAJ. 15 Mengisi dan menandatangani formulir SPAJ, kemudian melengkapi dengan dokumen pendukung SPAJ. 16 Memeriksa dan menandatangi SPAJ yang telah diisi dan dokumen pendukungnya dilengkapi dengan surat pernyataan agen penutup dan disampaikan ke supervisor. 17 Memeriksa dokumen SPAJ yang sudah diisi dan ditandatangani beserta dokumen pendukungnya. 18 Menyampaikan dokumen SPAJ yang sudah lengkap ke layanan. 19 Memeriksa kelengkapan pengisian SPAJ dan dokumen pendukungnya. 20 Menerima dan menyampaikan kembali SPAJ kepada agen untuk dilengkapi. 21 Melengkapi dokumen SPAJ dan menyampaikan kembali ke supervisor. 22 Melengkapi dokumen SPAJ dan menyampaikan lagi ke agen. 23 Memasukkan data SPAJ yang sudah lengkap ke sistem aplikasi BIL berdasar data fild underwriting yang telah ada. 24 Pembayaran titipan premi pertama. SOP penanganan SPAJ medical dan SOP penanganan SPAJ non- medical pada dasarnya sama, hanya pada penanganan SPAJ non- medical tidak melakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan tidak melaksanakan prosedur nomor 10 sampai dengan 13, sehingga tidak memerlukan LPK Laporan Pemeriksaan Kesehatan. LPK biasanya diperlukan untuk calon tertanggung yang usianya diatas 53 tahun, atau yang dianggap perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut. b. SOP Penerbitan Polis SOP penerbitan polis medical dan non-medical pada AJB Bumiputera 1912, adalah sebagai berikut ini. 1 Analisis medis dan akseptesi medical . 2 Penyimpanan otorisasi data polis melalui sistem aplikasi BIL untuk permintaan asuransi jiwa yang diakseptesi. 3 Prosedur voucher pengakuan premi. 4 Penerbitan polis dan surat pengantar polis melalui sistem aplikasi BIL. 5 Mengecek daftar polis yang diterbitkan register polis. 6 Menerima dan mendistribusikan polis beserta surat pengantar ke kantor cabang. 7 Menerima surat polis, menandatangani tindasan surat pengantar, dan mendistribusikan ke agen. 8 Menerima polis, menandatangani tanda bukti terima polis, dan menyerahkan ke pemegang polis. 9 Menerima dan menandatangani polis asli dan bukti tanda trima polis. 10 Menerima tanda terima polis yang sudah ditandatangani pemegang polis. 11 Menerima tanda terima polis yang sudah ditandatangani pemegang polis dan menyerahkan ke kantor wilayah. 12 Menerima tanda terima polis yang sudah ditandatangani pemegang polis dan mengarsipkan. 13 Mengirimkan tindasan polis ke departemen pertanggungan berdasar tanda bukti polis asli. 14 Menggabungkan tindasan polis, tanda terima polis dari kantor wilayah dengan SPAJ. 15 Mengirim SPAJ dan tindasan polis serta berkas pendukung SPAJ. SOP penerbitan polis medical dan non-medical pada dasarnya sama yang berbeda hanya dokumen yang dicamtumkan. SOP penerbitan polis medical melampirkan Laporan Pemeriksaan Kesehatan LPK, sedangkan SOP penerbitan polis non-medical tidak melampirkan surat keterangan kesehatan.

B. Analisis Pembahasan