BAB II ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Sistem
Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem selalu terdiri dari beberapa subsistem kecil, yang masing-masing melakukan fungsi khusus, yang penting untuk mendukung sistem yang
lebih besar, tempat mereka berada Romney dan Paul, 2004: 2. Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu
dengan yang lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu Mulyadi, 2001: 17.
Menurut Mulyadi 2001: 17-18 dari definisi tersebut dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem, yaitu sebagai berikut.
a. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. Unsur-unsur suatu sistem terdiri
dari subsistem yang lebih kecil, yang terdiri pula dari kelompok unsur yang membentuk subsistem tersebut.
b. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang
bersangkutan. Unsur-unsur sistem berhubungan erat satu dengan yang lainnya dan sifat serta kerja sama antarunsur tersebut mempunyai
bentuk tertentu.
51
c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem
setiap sistem mempunyai tujuan tertentu. d.
Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. 2.
Pengertian Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan
yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan Mulyadi, 2001: 17. Dari definisi sistem akuntansi tersebut, unsur suatu sistem
akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar, dan buku pembantu serta laporan keuangan.
Berikut ini pengertian masing-masing unsur sistem akuntansi. a.
Formulir Formulir merupakan dokumen yang digunakan untuk merekam
terjadinya transaksi. Formulir sering disebut dengan istilah dokumen, karena dengan formulir peristiwa yang terjadi dalam suatu organisasi
dapat didokumentasikan. Contoh formulir antara lain, faktur penjualan, bukti kas keluar, dan cek.
b. Jurnal
Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasi, dan meringkas data keuangan. Contoh
jurnal antara lain, jurnal penerimaan kas, jurnal pembelian, jurnal penjualan, dan jurnal memorial.
c. Buku Besar
Buku besar merupakan buku yang terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang telah dicatat
sebelumnya dalam jurnal. d.
Buku Pembantu Buku pembantu merupakan data keuangan yang digolongkan
dalam Buku Besar diperlukan rincian lebih lanjut, yang dapat dibentuk buku besar pembantu.
e. Laporan
Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses
akuntansi. Laporan keuangan dapat berupa neraca, laporan laba-rugi, laporan laba perusahaan yang dapat ditahan, laporan harga pokok
produksi, laporan biaya pemasaran, dan laporan harga pokok penjualan.
Menurut Romney dan Paul 2004: 2-4, sistem akuntansi terdiri dari 5 komponen, sebagai berikut ini.
a. Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan
berbagai fungsi. b.
Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi, yang dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data
tentang aktivitas-aktivitas organisasi. c.
Data tentang proses-proses bisnis organisasi.
d. Software yang dipakai untuk memproses data organisasi.
e. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan
pendukung, dan peralatan untuk komunikasi jaringan. 3.
Pengertian Asuransi Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, dengan mana
seorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya
karena suatu kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang
tak tentu KUHP Ps. 246 dalam Ali, 1993: 3. Definisi asuransi bisa dipandang dari berbagai sudut pandang,
yaitu dari sudut pandang ekonomi, hukum, bisnis, sosial, dan matematika Darmawi, 2001: 2. Dilihat dari sudut pandang ekonomi, asuransi adalah
suatu metode untuk mengurangi risiko dengan jalan memindahkan dan mengkombinasikan ketidakpastian akan adanya kerugian keuangan.
Menurut sudut pandang hukum, asuransi adalah suatu kontrak perjanjian pertanggungan risiko antara tertanggung dengan penanggung. Menurut
sudut pandang bisnis, asuransi adalah sebuah perusahaan yangkegiatan utamanya menerima atau menjual jasa, pemindahan risiko diantara
sejumlah besar nasabahnya. Berdasarkan sudut pandang sosial, asuransi adalah organisasi sosial yang menerima pemindahan risiko dan
mengumpulkan dana dari anggota-anggotanya guna membayar kerugian yang mungkin terjadi pada anggotanya. Menurut sudut pandang
matematika, asuransi adalah aplikasi matematika dalam memperhitungkan biaya dan manfaat pertanggungan risiko.
Pengertian asuransi menurut undang-undang tentang usaha asuransi, asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak
atau lebih yang pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan menerima premi asuransi untuk memberikan pergantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul akibat suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang
didasarkan atas
meninggal atau
hidupnya seseorang
yang dipertanggungkan UU Republik Indonesia No. 2, Tahun 1992, dalam
Darmawi. Asuransi mempunyai banyak manfaat, antara lain sebagai berikut
ini. a.
Asuransi melindungi risiko investasi Asuransi dapat menanggung atau mengambil alih kemungkinan risiko
yang akan terjadi, sehingga akan meminimalkan kerugian yang ditanggung.
b. Asuransi sebagai sumber dana investasi
Perusahaan-perusahaan asuransi dapat menghimpun dana dalam bentuk premi dalam jumlah yang tidak kecil, yang merupakan
investasi.
c. Asuransi untuk melengkapi persyaratan kredit
Kreditor akan lebih percaya pada perusahaan risiko kegiatan usahanya diasuransikan, untuk melindungi aset dan uang perusahaan.
d. Asuransi dapat mengurangi kekhawatiran
Asuransi dapat mengurangi ketidakpastian beban ekonomi dari kerugian yang tidak pasti.
e. Asuransi mengurangi biaya modal
Asuransi meminimalkan tingkat kerugian sehingga menarik kreditor untuk menanamkan modalnya.
f. Asuransi menjamin kestabilan perusahaan
Asuransi digunakan untuk menjaga kestabilan perusahaan agar tidak mengalami kerugian yang besar.
g. Asuransi dapat meratakan keuntungan
Asuransi dapat mempertimbangkan atau menghitung biaya-biaya kemungkinan risiko, sehingga asuransi dapat meratakan jumlah
keuntungan yang diperoleh dari tahun ke tahun. h.
Asuransi dapat menyediakan layanan profesional Jasa para ahli yang telah bekerja dalam perusahaan asuransi akan
dinikmati oleh tertanggung tanpa adanya bayaran tambahan selain dari premi yang harus mereka bayar.
i. Asuransi mendorong usaha pencegahan kerugian
Asuransi melindungi dari bahaya risiko yang mungkin terjadi yang dapat menumbulkan kerugian.
j. Asuransi membantu pemeliharaan kesehatan
Perusahaan asuransi melakukan pengecekan kesehatan secara berkala kepada pemegang polis dengan harapan dapat mengecek secara dini
dan mengadakan pengobatan bila perlu. 4.
Pengertian Polis Asuransi Polis asuransi adalah dokumen yang memuat kontrak antara pihak
yang ditanggung dengan perusahaan asuransi. Polis asuransi dapat berupa secarik kertas kecil, suatu perjanjian yang singkat dan sederhana, ataupun
dapat berupa dokumen panjang yang rumit dan tebal. Baik singkat dan sederhana maupun panjang dan tebal, polis asuransi menyatakan hak-hak
dan kewajiban-kewajiban dari pihak-pihak yang membuat polis tersebut Ali, 1993: 110.
Polis asuransi merupakan janji-janji yang dicantumkan dalam suatu kontrak Darmawi, 2001: 11. Sedangkan menurut Anwar 2007: 65, polis
adalah dokumen tertulis yang diterbitkan perusahaan asuransi karena terjadinya penutupan asuransi.
a. Denah Polis Asuransi
Polis asuransi seperti halnya manusia tidak serupa bentuknya, tetapi mempunyai anatomi yang sama. Bagian-bagian polis yang
mudah dipahami antara lain adalah sebagai berikut ini Anwar, 2007: 66.
1 Deklarasi
Deklarasi merupakan
pernyataan penerimaan
dari perusahaan terhadap penerimaan pertanggungan pemegang polis
berdasar formulir permintaan asuransi yang diterima dengan segala lampirannya, yang berisi, nama, alamat, usia, program asuransi
yang diambil, masa perjanjian, premi dasar dan jadwal pembayaran, uraian manfaat, orang yang ditanggung, dan setiap
jaminan atau janji yang dibuat oleh pihak yang ditanggung mengenai sifat dan kontrol terhadap bahaya.
2 Persetujuan Pertanggungan
Persetujuan pertanggungan berisi tentang uraian penutupan asuransi, dan juga dalam persetujuan pertangungan ini dirumuskan
arti istilah-istilah penting yang dipakai dalam kontrak ini. 3
Pengecualian Dalam polis terdapat pula pasal-pasal yang mengatur
tentang pengecualian
terhadap kondisi
tertentu sehingga
perusahaan tidak memiliki kewajiban kepada pemegang polis untuk melakukan pembayaran klaim, misalnya pemegang polis
dihukum mati oleh pengadilan. 4
Syarat-syarat Syarat-syarat berisi tentang aturan-aturan dasar mengenai
transaksi asuransi. Syarat-syarat yang biasa dijumpai dalam polis asuransi adalah yang menyangkut tugas-tugas dan kewajiban-
kewajiban pihak yang ditanggung sesudah terjadinya suatu kerugian, batas waktu untuk membayar klaim, batas waktu
pengajuan tuntutan
terhadap perusahaan,
asuransi lain,
subrogration, perusahaan polis, dan penugasan. b.
Endorsemen Polis Polis dapat berubah pada kondisi tertentu sesuai dengan
permintaan pemegang polis, perubahan tersebut dapat berupa nama, ahli waris, premi, dan cara bayar. Terhadap perubahan polis ini, maka
perusahaan menerbitkan endorsemen polis, yaitu lampiran polis yang berisi perubahan-perubahan tersebut.
5.
Standart Opeting Prosedur
SOP SOP merupakan suatu standar yang mengatur sistem dan prosedur
yang dijalankan dalam suatu perusahaan. AJB Bumiputera 1912 juga menerapkan SOP dalam menangani surat permintaan asuransi jiwa dan
SOP dalam menerbitkan polis asuransi. a.
SOP Penanganan Surat Permintaan Asuransi Jiwa SPAJ SOP penanganan SPAJ ada 2 macam, yaitu penanganan SPAJ
medical
dan penanganan SPAJ
non-medical
. Penanganan SPAJ dilakukan setelah agen menjual polis atau setelah agen mendapatkan
calon pemegang polis. Berikut adalah SOP penanganan SPAJ pada AJB Bumiputera
1912. 1
Menjelaskan produk asuransi jiwa kepada calon pemegang polis.
2 Memilih produk asuransi jiwa oleh calon pemegang polis.
3 Melakukan wawancara untuk mengumpulkan data calon pemegang
polis dan calon peserta sebagai dasar seleksi awal yang meliputi: 1
aspek
financial,
2 aspek
insurable interest,
3 aspek kesehatan,
4 aspek nilai ekonomi peserta, dan
5 aspek
non-medis.
4 Menyampaikan data calon pemegang polis dan peserta kepada
supervisor. 5
Melakukan seleksi awal
field underwriting
untuk menentukan kelayakan SPAJ.
6 Menginformasikan ketidaklayakan kepada calon pemegang polis.
7 Menyampaikan lagi SPAJ yang layak atau membatalkan
pengajuan. 8
Memasukkan data calon pemegang polis untuk
field underwriting
ke sistem aplikasi Bumiputera
In-Line
BIL berdasar identitas calon dari prosedur data bank prospek.
9 Meminta surat pengantar pemeriksaan membuat kesehatan calon
pemegang polis. 10
Membuat surat pengantar pemeriksaan kesehatan yang dilampiri blangko Laporan Pemeriksaan Kesehatan LPK.
11 Menandatangani surat pengantar pemeriksaan calon pemegang
polis. 12
Menyampaikan surat pengantar pemeriksaan dan LPK dan menampingi calon pemegang polis untuk memeriksakan kesehatan
dirumah sakit atau laboratorium yang ditunjuk, atau yang dikehendaki peserta.
13 Calon peserta dan dokter mengisi dan menandatangani LPK dan
melakukan pemeriksaan lanjutan sesuai dengan ketentuan
underwriting.
14 Mempersiapkan, memandu pengisian, dan menandatangani SPAJ.
15 Mengisi
dan menandatangani
formulir SPAJ,
kemudian melengkapi dengan dokumen pendukung SPAJ.
16 Memeriksa dan menandatangi SPAJ yang telah diisi dan dokumen
pendukungnya dilengkapi dengan surat pernyataan agen penutup dan disampaikan ke supervisor.
17 Memeriksa dokumen SPAJ yang sudah diisi dan ditandatangani
beserta dokumen pendukungnya. 18
Menyampaikan dokumen SPAJ yang sudah lengkap ke layanan. 19
Memeriksa kelengkapan
pengisian SPAJ
dan dokumen
pendukungnya. 20
Menerima dan menyampaikan kembali SPAJ kepada agen untuk dilengkapi.
21 Melengkapi dokumen SPAJ dan menyampaikan kembali ke
supervisor. 22
Melengkapi dokumen SPAJ dan menyampaikan lagi ke agen. 23
Memasukkan data SPAJ yang sudah lengkap ke sistem aplikasi BIL berdasar data
fild underwriting
yang telah ada. 24
Pembayaran titipan premi pertama. SOP penanganan SPAJ
medical
dan SOP penanganan SPAJ
non- medical
pada dasarnya sama, hanya pada penanganan SPAJ
non- medical
tidak melakukan pemeriksaan kesehatan lanjutan tidak melaksanakan prosedur nomor 10 sampai dengan 13, sehingga tidak
memerlukan LPK Laporan Pemeriksaan Kesehatan. LPK biasanya diperlukan untuk calon tertanggung yang usianya diatas 53 tahun, atau
yang dianggap perlu melakukan pemeriksaan lebih lanjut. b.
SOP Penerbitan Polis SOP penerbitan polis
medical
dan
non-medical
pada AJB Bumiputera 1912, adalah sebagai berikut ini.
1 Analisis medis dan
akseptesi medical
.
2
Penyimpanan otorisasi data polis melalui sistem aplikasi BIL untuk permintaan asuransi jiwa yang
diakseptesi.
3 Prosedur voucher pengakuan premi.
4 Penerbitan polis dan surat pengantar polis melalui sistem aplikasi
BIL. 5
Mengecek daftar polis yang diterbitkan
register polis.
6 Menerima dan mendistribusikan polis beserta surat pengantar ke
kantor cabang. 7
Menerima surat polis, menandatangani tindasan surat pengantar, dan mendistribusikan ke agen.
8 Menerima polis, menandatangani tanda bukti terima polis, dan
menyerahkan ke pemegang polis. 9
Menerima dan menandatangani polis asli dan bukti tanda trima polis.
10 Menerima tanda terima polis yang sudah ditandatangani pemegang
polis. 11
Menerima tanda terima polis yang sudah ditandatangani pemegang polis dan menyerahkan ke kantor wilayah.
12 Menerima tanda terima polis yang sudah ditandatangani pemegang
polis dan mengarsipkan. 13
Mengirimkan tindasan polis ke departemen pertanggungan berdasar tanda bukti polis asli.
14 Menggabungkan tindasan polis, tanda terima polis dari kantor
wilayah dengan SPAJ. 15
Mengirim SPAJ dan tindasan polis serta berkas pendukung SPAJ. SOP penerbitan polis
medical
dan
non-medical
pada dasarnya sama yang berbeda hanya dokumen yang dicamtumkan. SOP penerbitan polis
medical
melampirkan Laporan Pemeriksaan Kesehatan LPK,
sedangkan SOP penerbitan polis
non-medical
tidak melampirkan surat keterangan kesehatan.
B. Analisis Pembahasan