Guru atau Instruktur Proses Belajar Mengajar PBM

c. Guru atau Instruktur

Definisi yang kita kenal dalam kehidupan sehari hari adalah bahwa guru merupakan orang yang harus digugu dan ditiru, dalam arti orang yang memiliki kharisma atau wibawa hingga perlu untuk ditiru dan diteladani. Menurut Pasal 1 ayat 1 UURI No.14 Thn.2005 tentang Guru dan Dosen, “Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.” Menurut Hazkew dan Mc.Lendon dalam bukunya This is Teaching Hamzah, 2010: 15 “Teacher is professional person who conducts classes.” Guru adalah seseorang yang mempunyai kemampuan dalam menata dan mengelola kelas. Sebutan guru telah cukup lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Konon, sejak Hindu dan Buddha sebutan guru sudah terbiasa di telinga masyarakat. Arti sebutan guru saat itu tidak banyak berbeda dengan arti sekarang, yaitu orang yang profesinya pekerjaannya atau mata pencahariannya mengajar KBBI: 1988. Menurut Tilaar 2002, dalam artian terbatas guru diartikan sebagai satu sosok individu yang berada di depan kelas untuk mengajar siswa, secara lebih luas guru mempunyai makna sebagai seseorang yang mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mendidik peserta didik dalam mengembangkan kepribadiannya, baik berlangsung di sekolah maupun di luar sekolah. Guru adalah tenaga kependidikan dan tenaga pembimbing di dunia usaha atau industri yang dinilai telah memiliki kompetensi yang dipersyaratkan, serta memiliki kelayakan professional untuk membimbing kegiatan belajar peserta diklat baik di sekolah maupun di dunia kerja atau industri Depdikbud, 1999. Guru adalah orang yang sudah dewasa dan bertugas memberi pelajaran, bimbingan dan arahan kepada peserta diklat untuk memperoleh hasil yang optimal yang secara umum adalah sebagai motivator, evaluator, dinamisator, fasilitator, koordinator dan moderator Gordon, 1997. Katono 1996, mengungkapkan guru merupakan faktor penentu dalam mencapai tujuan pendidikan. Hal ini disebabkan karena guru merupakan penghubung aktif antara peserta diklat dan masyarakat dalam segi kehidupan dan lingkungan hidupnya. Guru menghubungkan peserta diklat dengan masyarakat melalui proses belajar mengajar yang memiliki peranan penting bagi terlaksananya program- program pengajaran. Pengelolaan PBM menjadi tugas dan tanggung jawab guru Dikmenjur, 1999. Guru dituntut untuk memiliki ketrampilan mengelola PBM. Keterampilan tersebut meliputi ketrampilan membuat program pengajaran, mengorganisasikan siswa dan kelas, memilih metode, menggunakan sarana prasarana serta dapat memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar. Guru merupakan faktor yang sangat dominan dan paling penting dalam dunia pendidikan formal pada umumnya, karena bagi peserta diklat sering dijadikan tokoh teladan, bahkan tokoh identifikasi diri. Peserta diklat pada umumnya sangat mengidamkan gurunya memiliki sifat-sifat yang ideal sebagai sumber keteladanan, bersikap ramah dan penuh kasih sayang, penyabar, menguasai materi ajar, mampu mengajar dengan suasana menyenangkan, dan sebagainya Tilaar, 2002. Guru sebaiknya memiliki perilaku dan kemampuan yang memadai untuk mengembangkan peserta diklatnya secara utuh. Guru perlu menguasai berbagai hal sebagai kompetensi yang dimiliki untuk melaksanakan tugasnya secara baik sesuai dengan profesi yang dimilikinya. Sugiyono 1990, menyatakan bahwa posisi guru sangat strategis membentuk generasi muda dan menentukan nasib baik buruknya suatu bangsa dimasa yang akan datang.

d. Fasilitas Praktik