I.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini akan dibahas tentang berbagai landasan teori yang mempengaruhi dan mendasari pembuatan Sistem Informasi
Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY.
BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
Bab ini, penulis akan menjelaskan proses-proses analisis dan perancangan dari sistem yang akan dibuat. Analisa
sistem meliputi : investigasi awal dan analisa masalah, sementara perancangan sistem terdiri dari : pembuatan
desain logikal dan desain fisikal dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY.
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM
Bab ini berisi penjelasan tentang cara kerja dari
perancangan sistem yang telah dibuat, yang meliputi implementasi basis data, implementasi penggambaran peta
provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan implementasi tampilan antar muka user interface dari sistem.
BAB V ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI
Bab ini berisi analisa atas hasil implementasi dari sistem yang dibuat dan telah diuji pada pengguna sistem, berupa
analisa kekurangan maupun kelebihan sistem, dan pengujian dengan menggunakan metode blackbox.
BAB VI PENUTUP
Merupakan bab yang berisi kesimpulan dari hasil implementasi sistem dan hasil penyebaran kuesioner, dan
juga beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat untuk pengembangan
Sistem Informasi
Geografis Lokasi
Perguruan Tinggi di DIY ini lebih lanjut.
8
BAB II LANDASAN TEORI
II.1. Sistem, Informasi, Sistem Informasi II.1.1. Definisi Sistem
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema, Menurut Mudyharjo mendefinisikan sistem sebagai suatu kesatuan
dari berbagai elemen atas bagian - bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk
mencapai hasil yang diharapkan. Dari definisi tersebut,
dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling
berhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai tujuan bersama sama. Berikut ini adalah karakter atau sifat-sifat tertentu
yang dimiliki oleh sistem: 1. Mempunyai komponen component.
Suatu sistem mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk membentuk
suatu kesatuan.Setiap komponen mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2. Batas sistem boundary.
Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sitem dengan sistem lainya.
3. Penghubung sistem interface. Penghubung merupakan media antara subsistem
dengan subsistem lainnya. Penghubung memungkinkan sumber-sumber daya mengalit dari satu subsistem ke
subsistem lainya, dan juga subsistem - subsistem tersebut dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan.
4. Masukan sistem input.
Sesuatu yang dimasukan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan
5. Keluaran sistem output. Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang
dikeluarkan ke lingkungan 6. Pengolahan sistem proces.
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian
pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran
7. Lingkungan luar sistem environments Segala sesuatu di luar batas suatu sistem yang
mempengaruhi kerja sistem. 8. Sasaran suatu tujuan goal
Setiap sistem mempunyai tujun. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan
goal.
II.1.2. Definisi Informasi
Menurut Gordon B. Davis, 1974, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si
penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-
keputusan yang akan datang. Jadi, secara umum informasi adalah data yang sudah diolah
menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan
keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang. Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang
pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut informasi yang
didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai
tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang
diperlukan.
II.1.3. Sistem Informasi
Istilah sistem informasi menyiratkan suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunanya yang
mencakup lebih jauh daripada sekedar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan
memilih dan
mengatur data
serta menyusun
tatacara penggunaannya. Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur
berdasarkan maksud pembuatannya tentu bergantung pata tiga faktor utama, yaitu keserasian dan mutu data, pengorganisasian
data, dan tatacara penggunaanya Cook, 1977. Suatu sistem informasi dibuat untuk keperluan tertentu atau
suatu untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur murah cara kerja sistem informasi berbeda- beda
bergantung pada macam keperluan atau bekas permintaan yang harus dipenuhi. Oleh karena kepentingan yang harus dilayani
sangat beraneka, maka macam sistem informasi pun sangat beraneka. Namun demikian, sistem informasi mempunyai banyak
tampakan fitur umum murah menghadapi persoalan banyak yang mirip. Jadi, disamping perbedaan yang jelas terdapat banyak
persamaan antar berbagai sistem informasi. Suatu yang menonjol ialah persamman sistem informasi semua menggabungkan berbagai
ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber Coppock Anderson, 1987. untuk dapat menggabungkan data yang berasal
dari yang berbagai sumber diperlukan suatu sistem alih rupa Transformasi data sehingga menjadi tergabungkan kompatibel.
Berapa pun ukurannya apa pun murah ruang lingkupnya, suatu
sistem informasi memiliki ketergabungan kompatibilitas data yang disimpannya.
II.2. Sistem Informasi Geografis II.2.1. Definisi Geografi
Geografi adalah hubungan kausal gejala - gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang fisikal maupun
yang menyangkut mahkluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal dan regional untuk kepentingan
program, proses dan keberhasilan pembangunan Bintarto, 1984.
II.2.2. Definisi Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information Sistem GIS merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer,
dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial bereferensi keruangan. Sistem ini mengcapture,
mengecek, mengintegrasikan,
memanipulasi, menganalisa,
dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi
bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan
analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya
menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi Prahasta,
2005.
II.2.3. Subsistem dalam Sistem Informasi Geografis
Dari defenisi-definisi sistem informasi geografis tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG terdiri atas beberapa subsistem
yaitu: data input, data output, data management , data manipulasi dan analysis Prahasta, 2005.
1. Data Input Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan
data spasial atau data atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula
yang bertanggungjawab
dalam mengkonversi
atau mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam
format yang dapat digunakan oleh SIG 2. Data Output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data, baik dalam bentuk softcopy maupun
bentuk hardcopy, seperti tabel, peta, grafik, dan lain-lain. 3. Data management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikan rupa sehingga mudah
dipanggil, diupdate, dan diedit. 4. Data manipulasi dan analisis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan
manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
Gambar 2.1. Subsistem SIG
II.2.4. Model Data dalam Sistem Informasi Geografis
Data digital geografis diorganisir menjadi dua bagian sebagai berikut.
1. Data Spasial Data spasial adalah data yang menyimpan kenampakan-
kenampakan permukaan bumi, seperti jalan, sungai, da lain- lain. Model data spasial dibedakan menjadi dua, yaitu:
1 Model Data Vektor Model data vektor diwakili oleh simbol-simbol atau
selanjutnya didalam SIG dikenal dengan nama feature, seperti feature titik point, feature garis line, dan feature area
surface.
2 Model Data Raster Model data raster merupakan data yang sangat sederhana,
dimana setiap informasi disimpan dalam grid, yang berbentuk sebuah bidang. Grid tersebut disebut pixel. Data yang
disimpan dalam format in data hasil scanning, seperti citra satelit digital.
3 Data Non Spasial Data Atribut Data non spasial atau data atribut adalah data yang
menyimpan atribut dari kenampakan-kenampakan permukaan bumi.
II.3. Internet
Internet pada dasarnya merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan yang ada di seluruh dunia. Internet juga dapat diartikan sebagai kumpulan
web server yang tersebar di seluruh dunia dan dapat digunakan bersama,
yang dikelola oleh perorangan, perusahaan maupun pelayanan internet. Internet bermanfaat sebagai tempat untuk mendapatkan dan member
informasi yang tersedia untuk publik, maupun untuk e-mail.
II.4. World Wide Web WWW
World Wide Web WWW adalah jaringan beribu-ribu komputer yang dikategorikan menjadi dua yaitu client dan server dengan
menggunakan software khusus membentuk sebuah jaringan yang disebut jaringan client-server Sutarman, 2003.
II.5. Web Server
Web server adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen web Sutarman, 2003. Komputer ini akan melayani
permintaan dokumen web dari pengguna client.
II.6. Browser
Browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari web server Sutarman, 2003. Suatu browser mengambil
sebuah web page dari web server dengan sebuah request, sebuah request adalah HTTP standart yang berisi sebuah alamat web URL. Seluruh
halaman web berisi instruksi-instruksi untuk ditampilkan, dengan
membaca instruksi-instruksi tersebut. Instruksi yang paling umum untuk menampilkan disebut dengan tag HTML.
II.7. Hyper Teks Transfer Protocol HTTP
HTTP adalah suatu protocol yang menentukan aturan yang perlu diikuti oleh web browser dalam meminta atau mengambil satu dokumen
dan oleh web server dalam menyediakan dokumen yang diminta web browser. Protocol ini merupakan protocol standar yang digunakan untuk
mengakses dokumen HTML Sutarman, 2003.
II.8. XAMPP
XAMPP merupakan paket PHP berbasis open source. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri localhost, yang terdiri atas
program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP
merupakan singkatan dari X empat sistem operasi apapun, Apache, MySQL, PHP dan Perl.
II.9. HTML Hypertext Markup Language
HTML Hypertext Markup Language merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang
berjalan di web. Oleh karena itu agar dapat membuat program aplikasi diatas halaman web, anda terlebih dahulu harus menguasai HTML.
Walaupun sekarang telah banyak paket aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat halaman web secara WTSIWYG What You See Is What
You Get seperti Frontpage, Dreamweaver, Netscape Composer, dan masih banyak lagi, namun anda tetap harus menguasai tag-tag HTML terutama
yang dipergunakan untuk membuat aplikasi di internet karena mau tidak mau anda akan bekerja dalam mode text editor bilamana hendak
menyisipkan setiap script program dalam script HTML.
II.10. PHP Hypertext Preprocessors
PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-
side scripting adalah sintak dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML.
Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web.
Ketika seorang pengguna internet akan membuka suatu situs yang menggunakan fasilitas server-side scripting PHP, maka terlebih dahulu
server yang bersangkutan akan memproses semua perintah PHP di server
lalu mengirimkan hasilnya dalam format HTML ke web browser pengguna internet tadi. Dengan demikian seorang pengguna internet tidak
dapat melihat kode program yang ditulis dalam PHP sehingga keamanan dari halaman web akan terjamin.
Selain itu PHP merupakan software yang open source gratis dan mampu lintas platform, yaitu dapat digunakan dengan sistem operasi dan
web server apapun. PHP mampu berjalan di Windows dan beberapa versi Linux. PHP juga dapat dibangun sebagai modul pada web server Apache
dan binary yang dapat berjalan CGI. Ada beberapa cara untuk memulai menuliskan script PHP, yaitu:
1. ?php Script PHP anda
? 2. ?
Script PHP anda ?
3. Script PHP anda
Cara pertama merupakan format yang dianjurkan tetapi mungkin cara kedua lebih banyak digunakan karena lebih ringkas. Yang ketiga
digunakan untuk mengantisipasi editor dan web server yang tidak dapat menerima kedua cara diatas.
Berikut ini contoh sederhana pemakaian bahasa PHP yang disisipkan dalam halaman HTML:
html head
titleContohtitle head
body
?php Echo
“ini script
PHP pertamaku”;
? body
html
II.11. JavaScript II.11.1. Pengertian JavaScript
JavaScript sebagai bahasa pemrograman web yang berjalan hanya di web browser di sisi klien yang dibuat agar halaman web tersebut
menjadi lebih hidup. JavaScript terdiri dari dua kata, yaitu java dan script, java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek, sedangkan
script adalah serangkaian instruksi program. JavaScript adalah bahasa script bahasa pemrograman yang dapat memegang kontrol aplikasi yang
berbasis pada bahasa pemrograman Java, namun JavaScript bukanlah bagian dari teknologi Java dari Sun.
II.11.2. Struktur Penulisan JavaScript
JavaScript merupakan bahasa yang case sensitive, yaitu membedakan penulisan dengan huruf kecil dan huruf besar memiliki arti
yang berbeda. Dalam bahasa pemrograman JavaScript, sebagai contoh fungsi perintah penulisan variable tidak boleh ditulis dengan “Var” atau
juga “VAR”, penulisan yang benar adalah “var” menggunakan huruf kecil semua. JavaScript dapat ditulis secara inline atau satu file dengan
dokumen HTML atau juga dapat ditulis pada file terpisah dengan ekstensi .js. JavaScript yang ditulis satu file dengan dokumen HTML dapat ditulis
sebagai berikut:
html headhead
script type=”textjavascript”
language=”JavaScript” .
kode JavaScript dapat ditulis disini .
script bodybody
html
Sedangkan jika JavaScript ditulis pada file terpisah dengan dokumen HTML maka dapat ditulis sebagai berikut :
html headhead
script type=”textjavascript” language=”JavaScript”
src=”file_JavaScript.js” script bodybody
html
II.12. MySQL
MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa Structured Query Language SQL. MySQL dalam operasi client-server
melibatkan server daemon MySQL di sisi server dan berbagai macam program serta library yang berjalan di sisi client. MySQL mampu
menangani data yang cukup besar. Dalam konteks bahasa SQL, pada umumnya informasi tersimpan
dalam tabel-tabel yang secara logika merupakan struktur dua dimensi yang terdiri ata baris-baris data yang berada dalam satu atau lebih kolom. Baris
pada tabel sering disebut instance dari data, sedangkan kolom sering disebut sebagai attribute atau field. Keseluruhan tabel dihimpun dalam
satu kesatuan yang disebut database.
II.13. Adobe Dreamweaver CS3
Adobe Dreamweaver adalah software yang dikenal sebagai software web authoring tool, yaitu software untuk desain dan layout
halaman web. Adobe Dreamweaver memiliki tiga bentuk layar, yaitu bentuk halaman design, halaman code, dan halaman split yaitu untuk
menampilkan code dan desain dimana ketiga bentuk layer tersebut akan mempermudah dalam menambahkan script yang berbasis PHP maupun
javaScript. Adobe Dreamweaver ini memiliki kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja tetapi juga untuk editing kode
serta pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman web, antara lain JSP, PHP, ASP, dan Cold Fusion.
II.14. Peta II.14.1. Pengertian Peta
Peta merupakan penyajian grafis dari permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar melalui sistem proyeksi peta
dengan menggunakan simbol-simbol tertentu sebagai perwakilan dari objek-objek spasial di permukaan bumi Riyanto, 2009.
II.14.2. Klasifikasi Peta
Macam peta dapat ditinjau dari empat segi, yaitu : 1. Macam peta ditinjau dari segi jenis
a. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mosaik foto udaraortofoto yang dilengkapi garis kontur, nama,
dan legenda. b. Peta garis, yaitu peta yang menyajikan detil alam dan
buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.
2. Macam peta ditinjau dari skala a. Peta skala besar, yaitu peta dengan skala 1:50.000
atau lebih besar 1:25.000.
b. Peta skala kecil, yaitu peta dengan skala 1:500.000 atau lebih kecil.
3. Macam peta ditinjau dari fungsinya a. Peta umum general map, merupakan peta yang
berisi penampakan-penampakan umum, seperti : jalan, bangunan, batas wilayah, garis pantai, elevasi,
dan sebagainya. b. Peta tematik, merupakan peta yang menunjukan
hubungan ruang dalam bentuk atribut tunggal atau hubungan atribut.
c. Kart, merupakan peta yang didesain untuk keperluan navigasi, nautical dan aeronautical.
4. ada banyak sekali macamnya, misalnya : peta kadaster, peta geologi, peta tanah, peta ekonomi, peta tata guna
tanah, peta kependudukan, dan lain sebagainya.
II.15. Google Maps II.15.1. Pengenalan Google Maps
Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online yang disediakan oleh Google dan dapat ditemukan di
http:maps.google.com. Gambar-gambar yang muncul pada peta merupakan hasil komunikasi dengan database pada web server Google
untuk menampilkan gabungan dari potongan-potongan gambar yang diminta. Keseluruhan citra yang ada diintegrasikan ke dalam database
pada Google Server, yang nantinya akan dapat dipanggil sesuai kebutuhan permintaan. Melalui fitur Google Maps, pengguna internet dapat browsing
informasi grafis berikut: 1. Satellite Map
Pengguna dapat menikmati gambar satelit planet bumi. Pengguna juga dapat menikmati foto satelit lebih detail lengkap
dengan cara zooming pada bagian peta yang diinginkan.
Gambar 2.2. Satellite Map
2. Hasil Pencarian Integrasi Mencari lokasi, bisnis, peta buatan pengguna dan real estate.
3. Draggable Maps Peta digital mapping yg dragable bisa digeser dengan bantuan
mouse. 4. Terrain Maps Peta Topografi
Terrain Maps menyediakan informasi fitur peta fisik atau peta topografi yang biasa disediakan buku peta Atlas.
Gambar 2.3. Terrain Maps 5. Earth Map
Earth Map menyediakan informasi peta bumi dimana akan tampak bumi secara utuh dan bila di-zoom akan terlihat awan yang
menyelimuti bumi beserta pulau dan lautan yang tampak nyata dari ketinggian.
Gambar 2.4. Earth Map
6. My Location Dengan fitur ini pengguna dapat mengetahui letak dimana
lokasi dari pengguna tersebut.
II.16. Google Maps API
Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript. Cara membuat Google Maps untuk ditampilkan pada suatu web atau blog
menjadi mudah, hanya dengan membutuhkan pengetahuan mengenai HTML serta JavaScript, serta koneksi internet yang sangat stabil. Dengan
menggunakan GoogleMaps API, kita dapat menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital yang handal, sehingga kita dapat
fokus hanya pada data-data yang akan ditampilkan. Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang
disediakan oleh Google, diantaranyaa dalah: 1. ROADMAP, untuk menampilkan peta 2 dimensi.
2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit. 3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan
menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan sungai.
4. HYBRID, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil pada ROADMAP jalan dan nama kota.
II.17. Entity Relationship Diagram ERD
Entity Relationship
Diagram ERD
digunakan untuk
menggambarkan struktur logikal basis data dalam bentuk diagram. ERD menyediakan cara yang sederhana dan mudah untuk memahami berbagai
komponen dalam desain basis data Connolly et.al, 2005. ERD mempunyai tiga komponen, yaitu :
1. Entity Entity merupakan benda yang memiliki identifikasi berbeda. Entity
dapat digambarkan sebagai persegi yang berisi nama entity tersebut.
2. Relationship Relationship merupakan asosiasi antar entity. Entity merupakan
pengikut dari relationship. Relationship dapat berupa relasi one-to-one, one-to-many, dan many-to-many. Relationship dapat digambarkan
dalam bentuk belah ketupat yang berisi nama dari relationship tersebut. 3. Property
Baik entity maupun relationship memiliki property. Setiap nilai dari property diambil dari nilai diambil dari nilai kelompok property
tersebut. Property dapat digambarkan dalam bentuk elips yang berisi nama dari property tersebut.
II.18. XML Extensible Markup Language
XML, singkatan dari Extensible Markup Language, adalah bahasa markup yang dirancang untuk penyampaian informasi melalui website dan
juga dapat digunakan untuk pertukaran informasi antar system database. Keuntungan menggunakan XML dapat menyederhanaan aplikasi, dimana
database yang ditulis dalam XML dapat diakses di mana saja dan memudahkan aplikasi dalam mengolah data karena dapat menghemat
memori. Kemampuan dalam mendefinisikan tag-tag di dalam dokumen XML dapat secara leluasa menerangkan isi data. Berbeda dengan HTML
yang digunakan untuk menampilkan data, XML tidak didesain untuk menampilkan data, XML didesain untuk menyimpan dan pertukaran data
antar format dari sistem yang tidak kompatibel.
II.19. DOM Document Object Model
DOM yang merupakan singkatan dari Document Object Model adalah standar W3C yang digunakan untuk mengumpulkan dokumen
dinamis dan memanipulasi struktur dan konten. Untuk bekerja dengan DOM, digunakan XML parser untuk memuat dokumen XML ke dalam
memori. Setelah dokumen tersebut dimuat, maka akan dapat dengan
mudah memanipulasi informasi dalam dokumen melalui Document Object Model DOM.
Struktur DOM dapat divisualisasikan sebagai tree. Node dari tree adalah sebuah dokumen node, yang memiliki satu child node atau lebih
yang bercabang dari batang.
II.20. DFD Data Flow Diagram
DFD Data Flow Diagram adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang
dilakukan oleh sistem tersebut. Persamaan dari DFD adalah bubble chart, transformation graph, dan process model Whitten, 2001. DFD terdiri dari
simbol-simbol sebagai berikut : 1. Proses
Proses adalah kerja yang dilakukan oleh sistem sebagai respon terhadap aliran data masuk atau kondisi. Proses menggambarkan bagian
dari sistem yang mengolah masukan menjadi keluaran. Proses
digambarkan dengan sebuah persegi panjang bersudut tumpul.
Gambar 2.5 Simbol Proses pada DFD
1. Aliran Data Aliran data menggambarkan sebuah masukan data ke suatu proses
atau keluaran data atau informasi dari sebuah proses. Aliran
digambarkan dengan sebuah tanda panah. Awal tanda panah
menggambarkan asal data, sedangkan arah panah menggambarkan tujuan.
Gambar 2.6 Simbol Aliran Data pada DFD
2. Data Store Penyimpanan Data Data Store adalah penyimpanan data yang ditujukan untuk
penggunaan selanjutnya. Nama lainnya adalah file dan database. Data Store digambarkan dengan sebuah kotak dengan ujung terbuka.
Gambar 2.7 Simbol Data Store pada DFD
3. Agen Eksternal Agen eksternal adalah orang, unit organisasi, atau organisasi luar
yang berinteraksi dengan system. Disebut juga entitas eksternal. Agen eksternal digambarkan dengan sebuah segi empat.
Gambar 2.8 Simbol Agen Eksternal pada DFD
II.21. Sekilas Yogyakarta
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi dari wilayah Republik Indonesia yang berbatasan dengan Provinsi Jawa
Tengah. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang. Timur dengan Kabupaten Klaten, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten
Purworejo, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia. Luas Provinsi DIY kurang lebih 3.185,80 km
2
dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sekitar 3.457.757 jiwa BPS, 2010.
Wilayah Provinsi DIY dibagi menjadi 5 daerah otonom, yaitu: 1. Kota Yogyakarta, sekaligus sebagai ibu kota Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta, 2. Kabupaten Sleman, dengan ibu kota di Beran, berada di sebelah utara
Kota Yogyakarta, 3. Kabupaten Bantul, dengan ibu kota Bantul, berada di sebelah selatan
Kota Yogyakarta, 4. Kabupaten Kulonprogo, dengan ibu kota di Wates, terletak di sebelah
barat Kota Yogyakarta, 5. Kabupaten Gunungkidul, dengan ibu kota di Wonosari, terletak di
sebelah tenggara Kota Yogyakarta.
II.21.1. Keunggulan Yogyakarta di Bidang Pendidikan
Yogyakarta merupakan sebuah provinsi istimewa yang terletak di bagian selatan tengah pulau jawa. Iklim di Yogyakarta
tidak jauh berbeda dengan kota lain di pulau jawa. Suhu harian 26- 28
o
C dan kelembaban rata-rata 24,7. Dengan curah hujan 1700 mmth yang sebagian besar jatuh di musim hujan. Kondisi
topografi Yogyakarta sebagian besar berupa daratan rata, dan sebagian lain pegunungan. Iklim Yogyakarta cukup nyaman untuk
belajar dan bekerja. Beberapa kelebihan Yogyakarta yang lain diantaranya
adalah: 1. Perilaku masyarakat yang ramah, dan bersahaja,
membuat orang Yogyakarta dikenal cepat akrab dengan pendatang dari berbagai suku, ras, dan
etnis yang beragam.
2. Kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono X yang merupakan tokoh nasional yang
disegani, Gubernur DIY dan raja yang dihormati oleh rakyatnya.
3. Reputasi sebagai kota pelajar dan pusat pendidikan utama di Indonesia didukung dengan
berbagai fasilitas pendidikan yang memadai. 4. Banyaknya sarana pendukung pengembangan
pelajar mahasiswa, misalnya pusat kursus bahasa asing, komputer, dab internet, toko-toko
buku yang relatif murah.
29
BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM
III.1. Analisa Sistem Sekarang
Analisa sistem yang ada sekarang merupakan proses berjalannya informasi yang ada pada saat ini, kasus yang diambil adalah
informasi perguruan tinggi dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta kepada masyarakat. Pada saat ini sistem penyampaian
informasi perguruan tinggi yang dilakukan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam tahap pengembangan. Sistem penyampaian informasi
berawal dari pihak universitas yang mendatangi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk mempromosikan Perguruan tinggi mereka. Lalu pihak
seksi dikti akan menerima informasi perguruan tinggi tersebut dari jumlah, jenjang, akreditasi fakultas dan program studi. Kemudian seksi dikti akan
menyerahkan berkas kepada pihak seksi data dan teknologi informasi untuk penyebaran informasi dari website. Dalam pengembangan sistem
informasi perguruan tinggi di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga juga belum terdapat Sistem Informasi Geografis yang dapat menunjukkan
lokasi perguruan tinggi.
Gambar 3.1. Informasi Data Perguruan Tinggi Dinas Pendidikan, Pemuda
dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta
III.1.1. Analisa Ruang Lingkup
Dalam analisa ruang lingkup ini sistem informasi yang
lama akan
dianalisa menggunakan
PIECES Performance, Information, Economic, Control, Efficiency,
Service problem statement :
Masyarakat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan luar provinsi mengalami kendala dalam mencari dan
mengetahui letak lokasi setiap perguruan tinggi yang ada di DIY sesuai dengan kriteria perguruan tinggi yang mereka
inginkan.
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga belum menerapkan Sistem informasi perguruan tinggi untuk
mencari lokasi perguruan tinggi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dinas Perguruan Tinggi Pemuda dan
olahraga masih menyebarkan informasi perguruan tinggi berupa daftar - daftar yang diunggah ke situs Dinas
Pendidikan Pemuda dan Olahraga.
III.1.2. Analisa Sebab Akibat
Pada tahap analisa sebab akibat ini menjelaskan tentang menganalisa masalah, peluang, dan instruksi dari
sistem yang ada sekarang.
Analisa Sebab Akibat Masalah,
Peluang, atau Instruksi
Sebab dan Akibat Usulan dan Solusi
I. Masalah problems
1. Masyarakat Dinas
Pendidikan Membuat
Sistem
khususnya siswa yang ingin melanjutkan ke
perguruan tinggi di DIY
kesulitan menemukan
lokasi perguruan tinggi yang
ada di DIY Pemuda dan Olahraga
belum mempunyai
Sistem Informasi
Geografis yang
dapat menunjukkan
lokasi berbagai perguruan tinggi
yang ada di DIY Informasi
Geografis Lokasi Perguruan Tinggi
di Daerah
Istimewa Yogyakarta
2. Sistem informasi yang digunakan
Dinas Pendidikan
Pemuda dan Olahraga masih
berupa daftar - daftar nama
perguruan tinggi yang di unggah
di website Pengunjung
harus mencari
satu persatu
informasi perguruan
tinggi yang ada di DIY dan tidak tahu letak
lokasi perguruan tinggi tersebut
Membuat Sistem
Informasi Geografis
Lokasi Perguruan Tinggi di
Daerah Istimewa
Yogyakarta
II. Peluang change
Pembuatan Sistem
Informasi Geografis
Lokasi Perguruan Tinggi di
Daerah Istimewa
Yogyakarta yang
memberi kemudahan
pada masyarakat terutama untuk lulusan sekolah
menengah atas yang ingin mencari lokasi perguruan
tinggi yang di inginkan di DIY.
Belum adanya
sistem informasi
untuk mengetahui
lokasi perguruan tinggi di DIY
Membuat Sistem
Informasi Geografis
Lokasi Perguruan Tinggi di
Daerah Istimewa
Yogyakarta
III. Instruksi
instruction
Meningkatkan Sistem yang ada sekarang
Membuat Sistem
pengetahuan masyakat
terlebih siswa
lulusan sekolah menengah atas
dan sederajat
tentang lokasi-lokasi
perguruan tinggi yang ada di Daerah
Istimewa Yogyakarta. hanya memberi informasi
daftar setiap perguruan tinggi se-DIY dan belum
ada sistem
untuk menunjukkan lokasi dari
setiap perguruan tinggi di DIY.
Informasi Geografis
Lokasi Perguruan Tinggi di
Daerah Istimewa
Yogyakarta
III.2. Analisa Kebutuhan III.2.1. Diagram Use-Case
Diagram Use-Case digunakan untuk melihat bagaimana para pelaku sistem dapat menggunakan fasilitas
yang ada pada Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi Di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berikut adalah deskripsi dari pengguna sistem 1. Pengguna Umum
Pengguna umum dideskripsikan sebagai masyarat yang ingin mencari informasi lokasi perguruan tinggi di
Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya siswa sekolah menengah atas dan sederajat yang ingin melanjutkan ke
jenjang pendidikan tinggi. 2. Admin
Admin dideskripsikan sebagai orang yang mendapat hak akses untuk melihat, mengedit, menghapus, dan
menambahkan informasi perguruan tinggi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Menu Pencarian Lokasi Perguruan Tinggi
Cari Lokasi Perguruan Tinggi
Lihat Detail Lokasi Perguruan Tinggi
Menu Pencarian Lokasi Berdasarkan kriteria
Cari Berdasarkan Kriteria
Lihat Daftar Berdasarkan Kriteria
Menu Buku Tamu Lihat Buku Tamu
Isi Buku Tamu
Lihat Tentang Sistem
Pengguna Umum
Tampil Peta
Tampil Peta
Gambar 3.3. Diagram Use-Case Sistem Informasi Geografis Lokasi
Perguruan Tinggi Untuk Pengguna Umum
Gambar 3.4. Diagram Use-Case Sistem Informasi Geografis Lokasi
Perguruan Tinggi Untuk Admin
III.2.2. Diagram Konteks
Diagram konteks menjelaskan bagaimana pelaku sistem disini adalah pengguna umum dan admin
berinteraksi dengan sistem. Para pelaku sistem memberi masukkan ke sistem dan sebaliknya sistem akan memberi
hasil atau keluaran kepada para pelaku sistem.
Gambar 3.2. Diagram Konteks Sistem Informasi Geografis Lokasi
Perguruan Tinggi
III.3.
ER-diagram
ER-diagram digunakan sebagai tahap awal perancangan basis data sistem. Gambar 3.5 berikut adalah ER-diagram sistem yang
digunakan sebagai tahap awal perancangan basis data Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi.
Gambar 3.5. ER-Diagram Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi
III.4. Logical Design
Tahap logical design merupakan tahap selanjutnya dari perancangan basis data sistem. Tahap logical design digunakan
untuk merekonstruksi tabel pada tahap perancangan ER-diagram, dengan maksud untuk menghilangkan redundansi data, memecah
atau menyatukan entitas-entitas dan relasi-relasi pada ER-diagram, dan untuk menetapkan primary key dan foreign key. Gambar 3.6
berikut adalah logical design dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi:
Perguruan Tinggi
idPerguruan Tinggi PK idKategoriPerguruanTinggi FK
Nama Telepon
Website Alamat
Longitude Latitude
Buku Tamu
idTamu PK Nama
Pesan Email
Jam Tanggal
Administrator Username
Password
Program Studi
idProgramStudi PK idFakultas FK
NamaProgramStudi Jenjang Studi
Akreditasi Fakultas
idFakultas PK idPerguruan Tinggi FK
NamaFakultas
Kategori
idKategoriPerguruanTinggi PK NamaKategoriPerguruanTinggi
IconKategoriPerguruanTinggi
Gambar 3.6. Logical Design Sistem Informasi Geografis Lokasi
Perguruan Tinggi
III.5. Normalisasi
Normalisasi berfungsi sebagai tahap evaluasi terhadap tabel-tabel hasil perancangan pada tahap desain logikal.
Normalisasi dilakukan pada setiap tabel untuk dapat mengetahui apakah setiap tabel telah memenuhi tiga tahap normalisasi
sehingga dapat disebut sebagai tabel yang normal. Tahap normalisasi ini kemudian menghasilkan tabel desain logikal hasil
normalisasi yang nantinya tabel-tabel tersebut yang akan
digunakan pada tahap desain fisikal. Masing-masing tabel yang terdapat pada tahap desain logikal di atas setelah dilakukan proses
normalisasi, ternyata merupakan tabel-tabel yang sudah normal, hal tersebut dapat dilihat melalui tahapan-tahapan normalisasi yang
dilakukan pada masing-masing tabel pada tahap desain logikal tersebut, dan menghasilkan kesimpulan bahwa masing-masing
tabel tersebut merupakan tabel yang sudah normal. Tahapan- tahapan normalisasi untuk mengecek masing-masing tabel pada
tahap desain logical tersebut adalah sebagai berikut : a Normalisasi I : Setiap perpotongan baris dan kolom pada setiap
tabel hanya terdapat satu harga data, sehingga setiap tabel telah memenuhi bentuk normalisasi I.
b Normalisasi II : Setiap tabel yang telah memenuhi bentuk normal I, masing-masing atribut bergantung penuh pada primary
key, sehingga masing-masing tabel tersebut telahmemenuhi bentuk normalisasi II.
c Normalisasi III : Setiap tabel yang telah memenuhi bentuk normal II, pada masing-masing atribut yang bukan primary key
tidak tergantung transitif terhadap atribut lain yang juga bukan merupakan primary key, sehingga masing-masing tabel tersebut
telah memenuhi bentuk normalisasi III. d Kesimpulan : semua tabel yang ada pada desain logikal sudah
normal sehingga tidak perlu diubah.
Perguruan Tinggi
idPerguruan Tinggi PK idKategoriPerguruanTinggi FK
Nama Telepon
Website Alamat
Longitude Latitude
Buku Tamu
idTamu PK Nama
Pesan Email
Jam Tanggal
Administrator Username
Password
Program Studi
idProgramStudi PK idFakultas FK
NamaProgramStudi Jenjang Studi
Akreditasi Fakultas
idFakultas PK idPerguruan Tinggi FK
NamaFakultas
Kategori
idKategoriPerguruanTinggi PK NamaKategoriPerguruanTinggi
IconKategoriPerguruanTinggi
Gambar 3.7. Logical Design Sistem Informasi Geografis Lokasi
Perguruan Tinggi Normalisasi
III.6. Desain Fisikal
Basis data yang akan dibangun terdiri dari beberapa tabel, yang akan menyimpan data dari sebuah entitas, sedangkan record
pada tabel akan menyimpan nilai atribut dari suatu entitas. Desain fisikal dari tabel tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :
Name Field Type
Size Description
username varchar
50 username administrator
password varchar
50 password administrator
Tabel 3.1 Rancangan Tabel administrator
Name Field Type
Size Description
idTamu Int
11 id dari buku tamu
namaTamu Varchar
50 Nama pengisi buku tamu
pesan text
pesan pengisi buku tamu email
varchar 50
Email pengisi buku tamu jam
time Jam pengisian buku tamu
tanggal date
Tanggal pengisian buku tamu
Tabel 3.2 Rancangan Tabel buku_tamu
Name Field Type
Size Description
idFakultas Int
11 Id dari fakultas
idPerguruanTinggi Int
11 Id dari perguruan tinggi
namaFakultas Varchar
255 Nama dari fakultas
Tabel 3.3 Rancangan Tabel fakultas
Name Field Type
Size Description
idKategoriPerguruanTinggi Int
11 Id dari kategori perguruan
tinggi namaKategoriPerguruanTinggi
varchar 50
Nama dari
kategori perguruan tinggi
iconKategoriPerguruanTinggi Text
Icon dari
kategori perguruan tinggi
Tabel 3.4 Rancangan Tabel kategori
Name Field Type
Size Description
idPerguruanTinggi Int
11 Id dari perguruan tinggi
idKategoriPerguruanTinggi Int
11 Id dari kategori perguruan
tinggi
namaPerguruanTinggi Varchar
255 Nama dari perguruan tinggi
Alamat Text
Alamat perguruan tinggi Telepon
Varchar 20
Telepon perguruan tinggi Website
Varchar 50
Website dari perguruan tinggi Email
Varchar 50
Email dari perguruan tinggi Longitude
Float 10,6
Koordinat longitude
yang membentuk suatu lokasi
Latitude Float
10,6 Koordinat
latitude yang
membentuk suatu lokasi Tabel 3.5 Rancangan Tabel perguran_tinggi
Name Field Type
Size Description
idProgramStudi Int
11 Id dari program studi
idFakultas Int
11 Id dari fakultas
idPerguruanTinggi Int
11 Id dari perguruan tinggi
namaProgramStudi Varchar
50 Nama dari program studi
jenjangStudi Varchar
5 Jenjang studi dari program
studi akreditasi
Varchar 5
Akreditasi dari program studi
Tabel 3.6 Rancangan Tabel program_studi
III.7. Diagram Dekomposisi
Dekomposisi adalah kegiatan menguraikan sistem kedalam subsistem, proses, dan subproses menjadi beberapa tingkatan.
Gambar 3.6, 3.7, 3.8, dan 3.9 merupakan diagram dekomposisi dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi.
Sistem Informasi Geografis Lokasi
Perguruan Tinggi Subsistem
Pengguna Umum 1
Subsistem Administrator
2 Tampil Peta
1.1
Isi Buku Tamu 1.3p
Tampil Tentang Sistem
1.4p
Login Administrator 2.1p
Cari Berdasarkan Nama Perguruan
Tinggi 1.1.1p
Cari Berdasarkan kriteria
1.1.2p Top Level
Tampil Data Buku Tamu
1.2p Tampil informasi
Perguruan Tinggi 1.1.3p
Level 0 Level 1
Level 2
Gambar 3.8. Diagram Dekomposisi Berjenjang Sistem Informasi Geografis
Lokasi Perguruan Tinggi
Gambar 3.9. Lanjutan Diagram Dekomposisi Berjenjang Sistem Informasi
Geografis Lokasi Perguruan Tinggi
Gambar 3.10. Lanjutan Diagram Dekomposisi Berjenjang Sistem Informasi
Geografis Lokasi Perguruan Tinggi
Subsistem Administrator
2 Top Level
Level 0 Level 1
Level 2
Kelola Data Buku Tamu
2.7 Lihat Buku Tamu
2.7.1p
Hapus Buku Tamu 2.7.2p
Logout Administrator
2.8p
Gambar 311. Lanjutan Diagram Dekomposisi Berjenjang Sistem
Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi
III.8. Diagram Arus Data DAD
Diagram Arus Data DAD merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses data yang mengalir dalam
Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY. Diagram Arus Data DAD dibuat berdasarkan level-level yang
telah digambarkan pada diagram dekomposisi berjenjang di atas. a. Diagram Arus Data DAD Level 0
Diagram Arus Data DAD level 0 merupakan rangkaian proses yang terjadi pada subsistem pengguna umum dan subsistem
Administrator Gambar 3.12.
b. Diagram Arus Data DAD Level 1 Proses 1 Diagram Arus Data DAD
level 1 Proses 1 merupakan penggambaran proses yang terjadi pada subsistem pengguna umum Gambar 3.13.
c. Diagram Arus Data DAD Level 1 Proses 2 Diagram Arus Data DAD level 1 Proses 2 merupakan
penggambaran proses
yang terjadi
pada subsistem
administrator Gambar 3.14. d. Diagram Arus Data DAD Level 2 Proses 1.1
Diagram Arus Data DAD level 2 Proses 1.1 merupakan penggambaran proses yang terjadi pada pengguna umum.
Proses ini merupakan subsistem dari proses tampil data tampil peta Gambar 3.15.
e. Diagram Arus Data DAD Level 2 Proses 2.2 Diagram Arus Data DAD level 2 Proses 2.2 merupakan
penggambaran proses yang terjadi pada Administrator. Proses ini merupakan subsistem dari proses kelola perguruan tinggi
Gambar 3.16. f.
Diagram Arus Data DAD Level 2 Proses 2.3 Diagram Arus Data DAD level 2 Proses 2.3 merupakan
penggambaran proses yang terjadi pada administrator. Proses ini merupakan subsistem dari proses tampil data kelola fakultas
Gambar 3.17. g. Diagram Arus Data DAD Level 2 Proses 2.4
Diagram Arus Data DAD level 2 Proses 2.4 merupakan penggambaran proses yang terjadi pada administrator. Proses
ini merupakan subsistem dari proses kelola program studi Gambar 3.18.
h. Diagram Arus Data DAD Level 2 Proses 2.6 Diagram Arus Data DAD level 2 Proses 2.6 merupakan
penggambaran proses yang terjadi pada administrator. Proses
ini merupakan subsistem dari proses kelola administrator Gambar 3.19.
i. Diagram Arus Data DAD Level 2 Proses 2.7
Diagram Arus Data DAD level 2 Proses 2.7 merupakan penggambaran proses yang terjadi pada administrator. Proses
ini merupakan subsistem dari proses kelola buku tamu Gambar 3.20.
Gambar 3.12 Diagram Arus Data DAD Level 0 Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY
Gambar 3.13 Diagram Arus Data DAD Level 1 proses 1 Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY
Login Administrator 2.1p
Kelola Data Perguruan Tinggi
2.2
Kelola Data Fakultas
2.3
Kelola Data Program Studi
2.4
Tampil kategori Perguruan Tinggi
2.5p Kelola Data
Administrator 2.6
Kelola Data Buku Tamu
2.7
Logout Administrator
2.8p
F1
F4 F3
F5 F2
F6
Perguruan_Tinggi
fakultas
buku_tamu kategori
program_studi administrator
Administrator
username, password
username, password username
idPerguruanTinggi, NamaPerguruanTinggi, Alamat, Telepon,
Website, Email, Longitude, Latitude NamaPerguruanTinggi, Alamat, Telepon,
Website, Email, Longitude, Latitude
idFakultas, NamaFakultas NamaFakultas
idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi,
akreditasi NamaProgramStudi, jenjangStudi,
akreditasi
idKategoriPerguruanTinggi, namaKategoriPerguruanTinggi,
iconKategoriPerguruanTinggi
idTamu, namaTamu, pesan, email, jam, tanggal
namaTamu, pesan, email, jam, tanggal
idFakultas, NamaFakultas idProgramStudi,
NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi
idKategoriPerguruanTinggi, namaKategoriPerguruanTinggi, iconKategoriPerguruanTinggi
NamaPerguruanTinggi, Alamat, Telepon, Website, Email, Longitude,
Latitude, namaKategoriPerguruanTinggi,
NamaFakultas, NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi
idPerguruanTinggi, NamaPerguruanTinggi, Alamat, Telepon, Website, Email,
Longitude, Latitude, idKategoriPerguruanTinggi,
namaKategoriPerguruanTinggi, idFakultas, NamaFakultas, idProgramStudi,
NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi
username, password Konfirmasi login
Pilihan menu Logout Konfirmasi Logout
idFakultas, NamaFakultas
Pilihan Menu Data Fakultas idProgramStudi,
NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi
Pilihan Menu Data Program Studi
Pilihan Menu kategori Perguruan Tinggi
idKategoriPerguruanTinggi, namaKategoriPerguruanTinggi,
iconKategoriPerguruanTinggi
Pilihan Menu Data Buku Tamu idTamu, namaTamu, pesan, email, jam,
tanggal Pilihan Menu Data Administrator
username, password
Gambar 3.14 Diagram Arus Data DAD Level 1 proses 2 Sistem Informasi
Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY
Gambar 3.15 Diagram Arus Data DAD Level 2 proses 1.1 Sistem Informasi
Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY
Gambar 3.16 Diagram Arus Data DAD Level 2 proses 2.2 Sistem Informasi
Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY
Tambah Fakultas 2.3.1p
Edit Fakultas 2.3.2p
Hapus Fakultas 2.3.3p
Lihat Data Fakultas 2.3.4p
F2 fakultas
Administrator
idFakultas, NamaFakultas
NamaFakultas
NamaFakultas idFakultas,
NamaFakultas
idFakultas
idFakultas, NamaFakultas idFakultas,
NamaFakultas idFakultas,
NamaFakultas
idFakultas
idFakultas NamaFakultas
idFakultas, NamaFakultas
idFakultas, NamaFakultas
Gambar 3.17 Diagram Arus Data DAD Level 2 proses 2.3 Sistem
Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY
Administrator
F3 program_studi
Tambah Program Studi
2.4.1p
Edit Program Studi 2.4.2p
Hapus Program Studi
2.4.3p
Lihat Data Program Studi
2.4.4p
idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi
idProgramStudi
idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi
idProgramStudi, NamaProgramStudi,
jenjangStudi, akreditasi
idProgramStudi
idProgramStudi idProgramStudi, NamaProgramStudi,
jenjangStudi, akreditasi NamaProgramStudi,
jenjangStudi, akreditasi idProgramStudi,
NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi
NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi
idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi
idProgramStudi
idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi
Gambar 3.18 Diagram Arus Data DAD Level 2 proses 2.4 Sistem
Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY
Gambar 3.19 Diagram Arus Data DAD Level 2 proses 2.6 Sistem
Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY
Gambar 3.20 Diagram Arus Data DAD Level 2 proses 2.7 Sistem
Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY
III.9. Rancangan Antar Muka
Rancangan antar muka digunakan untuk mengetahui rancangan tampilan sistem yang akan dibuat. Dengan adanya
rancangan antar muka diharapkan pengguna umum dan administrator dapat mengerti serta mendapatkan gambaran informasi dari sistem
ini.
III.9.1. Rancangan Antar Muka Pengguna Umum
Menu halaman utama pengguna umum merupakan menu awal halaman sistem informasi geografis lokasi perguruan tinggi
untuk pengguna umum. Disini terdapat sekilas tentang sistem disertai gambar menggunakan javascript yang bisa bergeser.
Menu Halaman Utama Pengguna Umum
Halaman utama pengguna umum adalah halaman awal sistem untuk pengguna umum.
Sekilas Sistem Home Pencarian Lokasi Pencarian Kriteria
Buku Tamu Tentang Sistem
Header
Footer Gambar
Menu Pencarian Lokasi Perguruan Tinggi
Menu pencarian lokasi perguruan tinggi merupakan menu untuk melihat lokasi perguruan tinggi yang akan dicari oleh pihak
pengguna umum.
Pencarian Lokasi Perguruan Tinggi Home Pencarian Lokasi Pencarian Kriteria
Buku Tamu Tentang Sistem
Header
Footer
Lihat
Menu Pencarian Lokasi Perguruan Tinggi Berdasarkan Kriteria
Menu pencarian lokasi perguruan tinggi berdasarkan kriteria merupakan menu untuk melihat informasi perguruan tinggi
yang akan dicari oleh pihak pengguna umum berdasarkan dengan kriteria yang diantaranya
kategori perguruan tinggi yang
diantaranya perguruan tinggi negeri, universitas terbuka,
perguruan tinggi
kedinasan, perguruan
tinggi swasta
universitas, perguruan tinggi swasta institut, perguruan tinggi swasta sekolah tinggi, perguruan tinggi swasta politeknik, dan
perguruan tinggi swasta akademi. .
Pencarian Lokasi Berdasarkan Kriteria Home Pencarian Lokasi Pencarian Kriteria
Buku Tamu Tentang Sistem
Header
Footer
Cari o
Menu Lihat Detail Informasi Perguruan Tinggi
Menu lihat lokasi perguruan tinggi merupakan menu untuk melihat lebih lanjut detail informasi perguruan tinggi yang akan
dicari oleh pihak pengguna umum dengan cara masuk tombol lihat yang ada di menu pencarian lokasi perguruan tinggi.
Menu Lihat Detail Informasi Perguruan Tinggi
Informasi Perguruan Tinggi Nama
: Alamat
: Telepon
: Website
: E-Mail
: Jumlah Fakultas
Perguruan Tinggi :
Fakultas Program Studi
JS Akreditasi
Home Pencarian Lokasi Pencarian Kriteria Buku Tamu
Tentang Sistem
Header
Footer
Menu Buku Tamu
Menu buku tamu merupakan menu untuk mengisi daftar dan mengirim pesan pada sistem. Disini pengguna umum terlebih
dahulu mendaftar isi buku tamu jika ingin pesan ditampilkan.
Menu Buku Tamu
Buku Tamu Nama Alamat jam dan tanggal
Test...
Isi Buku Tamu: Nama
: ________________________ Alamat Email : ________________________
Pesan:
Kode: Home Pencarian Lokasi Pencarian Kriteria
Buku Tamu Tentang Sistem
Header
Footer
Isi Buku Tamu
Menu Tentang Sistem
Menu tentang sistem merupakan menu pelengkap yang dimaksudkan untuk menjelaskan bagaimana sistem ini berfungsi
dengan melihat dari kasus yang sudah ada sebelumnya kepada pengguna umum.
Tentang Sistem Home Pencarian Lokasi Pencarian Kriteria
Buku Tamu Tentang Sistem
Header
Footer
III.7.2. Rancangan Antar Muka Administrator Menu Login Admin
Menu login admin merupakan menu yang diperuntukkan untuk admin yang akan masuk ke menu halaman utama
administrator.
Login Administrator Header
Footer Username:
Password : Login
Menu Halaman Utama Administrator
Menu halaman utama administrator merupakan menu untuk mengelola semua yang ada di halaman sistem informasi geografis
lokasi perguruan tinggi. Di halaman ini terdapat menu beranda, kelola perguruan tinggi, kelola fakultas, kelola program studi,
kategori, keloala admin, kelola buku tamu dan juga logout.
Footer Header
Beranda Kelola Perguruan Tinggi
Kelola Fakultas Kelola Program Studi
Kategori Kelola Admin
Kelola Buku tamu Logout
BERANDA Selamat Datang di Halaman Administrator
Sistem Informasi geografis DIY
Menu Halaman Kelola Perguruan Tinggi
Menu ini berfungsi untuk mengelola data tabel perguruan tinggi. Pada menu kelola perguruan tinggi ini admin dapat
menambah serta menghapus tabel perguruan_tinggi.
Footer Header
Beranda Kelola Perguruan Tinggi
Kelola Fakultas Kelola Program Studi
Kategori Kelola Admin
Kelola Buku tamu Logout
KELOLA PERGURUAN TINGGI
Data Perguruan Tinggi
KELOLA PERGURUAN TINGGI
Data Perguruan Tinggi
Menu Halaman Kelola Fakultas
Pada menu halaman fakultas admin ini mengelola data tabel fakultas. Admin dapat menambah data, mengedit, serta menghapus
dari tabel fakultas. Data dari tabel fakultas diantaranya ada id fakultas, nama fakultas.
Footer Header
Beranda Kelola Perguruan Tinggi
Kelola Fakultas Kelola Program Studi
Kategori Kelola Admin
Kelola Buku tamu Logout
KELOLA FAKULTAS
Data Fakultas
Menu Halaman Kelola Program Studi
Pada menu halaman kelola program studi, admin dapat menambah mengubah, serta menghapus data dari tabel
program_studi. Data tersebut di antaranya id program studi, nama program studi, jenjang studi, akreditasi.
Footer Header
Beranda Kelola Perguruan Tinggi
Kelola Fakultas Kelola Program Studi
Kategori Kelola Admin
Kelola Buku tamu Logout
KELOLA PROGRAM STUDI
Data Program Studi
Menu Halaman Kategori
Pada menu halaman kategori, Admin dapat melihat isi data dari tabel kategori yang berisi id kategori perguruan tinggi, nama
kategori perguruan tinggi, dan icon kategori perguruan tinggi.
Footer Header
Beranda Kelola Perguruan Tinggi
Kelola Fakultas Kelola Program Studi
Kategori Kelola Admin
Kelola Buku tamu Logout
KATEGORI PERGURUAN TINGGI
Data Kategori
Menu Halaman Kelola Admin
Pada menu halaman kelola Admin, admin dapat mengubah password dari data tabel administrator dengan aksi edit.
Footer Header
Beranda Kelola Perguruan Tinggi
Kelola Fakultas Kelola Program Studi
Kategori Kelola Admin
Kelola Buku tamu Logout
KELOLA ADMINISTRATOR
Data Administrator
Menu Halaman Kelola Buku Tamu
Pada menu halaman kelola buku tamu, admin dapat menghapus pada aksi hapus yang terdapat pada tabel. Data yang
akan dihapus adalah data dari tabel database buku_tamu.
Footer Header
Beranda Kelola Perguruan Tinggi
Kelola Fakultas Kelola Program Studi
Kategori Kelola Admin
Kelola Buku tamu Logout
KELOLA BUKU TAMU
Data Buku Tamu
Menu Logout
Pada menu logout, halaman administrator akan keluar dari sistem secara otomatis.
Footer Header
Beranda Kelola Perguruan Tinggi
Kelola Fakultas Kelola Program Studi
Kategori Kelola Admin
Kelola Buku tamu Logout
72
BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM