Sistem informasi geografis lokasi Perguruan Tinggi : studi kasus Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.

(1)

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

LOKASI PERGURUAN TINGGI

( Studi Kasus : Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta )

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komputer

Program Studi Teknik Informatika

Disusun Oleh :

Robertus Angga Setya Ardhana NIM : 065314099

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA


(2)

ii

GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM

OF COLLEGE LOCATION

( Case Study: Special Province of Yogyakarta )

FINAL PROJECT

Presented As Partial FulFillment Of The Requirements To Obtain The Bachelor Computer Degree

In Informatics Engineering

Compiled by:

Robertus Angga Setya Ardhana NIM : 065314099

INFORMATICS ENGINEERING STUDY PROGRAM

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY

SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan skripsi ini untuk:

Tuhan Yesus kristus yang telah membantu memberkati aku

dalam menyelesaikan skripsi ini setiap saat

Kedua Orang Tuaku Bp Agustinus Agus Supriyanto dan Ibu

Agustina Titik Indaryati yang tidak henti hentinya

menyemangati, mendoakan dan memberikan kasih sayang aku

dari jauh

Saudara – saudaraku Ceacilia Sendy Setya Ardhari, Stefani

Yubelika Ardhanti dan yang lainnya dengan memberiku

semangat terus menerus

Bawelku Andrea Beni Kosworowati yang setia memberiku

perhatian, menemani dan selalu menyemangatiku ketika aku

mulai patah arang dalam mengerjakan skripsiku

Teman – temanku seperjuangan yang telah membantu dan

menyemangati dalam proses skripsi ini


(6)

vi

MOTTO

“Ia Membuat Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya,Bahkan Ia

Memberi Kekekalan Didalam Hati Mereka”(Pengkhotbah 3:11)

“Sesuatu yang berawal dari hati yang suci dan niat yang tekun dalam

diri pasti selalu membuahkan hasil yang positif dan memuaskan”

“Kalau tanganku patah, akan ku kerjakan dengan kakiku ini. Kalau

kakiku patah, akan ku kerjakan dengan gigiku ini. aku pasti bisa

menyelesaikan skripsiku ini”

“Kau gagal tetapi masih bisa mampu bangkit kembali, karena itu

menurutku arti dari kuat yang sebenarnya” (Hinata Hyuuga)


(7)

vii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, Juli 2013 Penulis


(8)

viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Robertus Angga Setya Ardhana

Nomor Mahasiswa : 065314099

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS LOKASI PERGURUAN TINGGI

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan, dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media

lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat Di Yogyakarta Pada Tanggal Juli 2013

Yang menyatakan,


(9)

ix

ABSTRAK

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

LOKASI PERGURUAN TINGGI

Daerah Istimewa Yogyakarta atau biasa disingkat dengan DIY adalah salah satu daerah otonom setingkat provinsi yang ada di Indonesia. Yogyakarta mempunyai predikat sebagai kota pelajar berkaitan dengan sejarah dan peran kota ini dalam dunia pendidikan di Indonesia. Di samping itu dengan adanya berbagai jenis pendidikan tinggi atau perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta terdapat pula banyak mahasiswa dan pelajar dari seluruh daerah di Indonesia yang menuntut ilmu di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan hasil tanya jawab dengan salah satu pegawai Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga di Daerah istimewa Yogyakarta Pelajar yang baru saja menyelesaikan jenjang SMA dan kesetaraannya kesulitan mencari letak lokasi perguruan tinggi karena belum mengenal banyak tempat di propinsi DIY. Dengan demikian adanya Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi ini dapat membantu memberikan informasi bagi pelajar dan masyarakat.

Metode yang dilakukan untuk mengembangkan sistem informasi geografis lokasi perguruan tinggi ini menggunakan metode FAST (Frame work Application of Systems Technique ). Pembuatan Peta menggunakan Google Maps API yang diintegrasikan dengan PHP (Pear Hypertext Preprocessor) dan MySQL.

Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan tinggi ini dilengkapi dengan pencarian berdasarkan lokasi perguruan tinggi, kategori perguruan tinggi yang antara lain perguruan tinggi (negeri), universitas terbuka, perguruan tinggi (kedinasan), perguruan tinggi swasta (universitas), perguruan tinggi swasta (institut), perguruan tinggi swasta (sekolah tinggi), perguruan tinggi swasta (politeknik), dan perguruan tinggi swasta (akademi).

Dalam Pengujian Black Box dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.


(10)

x

ABSTRACT

GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM

OF COLLEGE LOCATION

Yogyakarta special region or commonly abbreviated with DIY is one of the provincial-level autonomous region in Indonesia. Yogyakarta has the predicate as the city deals with the history and the city's role in the world of education in Indonesia. In addition to the existence of various types of higher education or universities in Yogyakarta there are also many students and scholars from all over the region in Indonesia who study in Yogyakarta. Based on the results of questioning by one of the employees of the Department of education, youth and sports in the special region of Yogyakarta students who just finished High School and their equivalents of difficulty level, locate the location of the College because not to know many places in the province of DIY. Thus the existence of geographic information systems this College Location can help provide information for students and the community.

Methods undertaken to develop geographic information systems this College location method using FAST (Frame work Application of Systems Technique). Creating a map using the Google Maps API is integrated with PHP (Hypertext Preprocessor Pear) and MySQL.

Geographic information systems the location of the College is equipped with a search based on the location of the College, the College category among other colleges (the country), the Open University, College (official), a private college (University), a private University (Institute), a private college (high school), a private University (Polytechnic), and private (the Academy).

In the Black Box Testing can be inferred that the geographic information systems College Location in this DIY can run well and as expected.


(11)

xi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Informatika di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis telah menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tanpa melibatkan bantuan dan dukungan banyak pihak skripsi ini sulit untuk selesai, namun berkat dukungan dan bantuan dari banyak pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan. Oleh sebab itu atas bantuan dan dukungannya, penulis menghaturkan ucapan terimakasih kepada:

1. Ibu Sri Hartati Wijono, S.Si., M.Si., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikiran di dalam memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

2. Ibu Ridowati Gunawan, S.Kom., M.T. dan Ibu P.H. Prima Rosa, S.Si., M.Sc. selaku Dosen penguji yang telah member saran, kritik yang membangun serta motivasi kepada penulis saat pengujian.

3. Seluruh dosen dan staff pengajar Program Studi Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan bimbingan serta berbagai ilmu kepada penulis selama perkuliahan.

4. Kedua Orang Tua Bp Agustinus Agus Supriyanto dan Ibu Agustina Titik Indaryati yang tidak henti hentinya menyemangati, mendoakan dan memberikan kasih sayang.

5. Saudara – saudara Ceacilia Sendy Setya Ardhari, Stefani Yubelika Ardhanti dan yang lainnya dengan memberi penulis semangat terus menerus.

6. Andrea Beni Kosworowati yang setia memberi perhatian, menemani dan selalu menyemangati dalam mengerjakan skripsi ini.


(12)

xii

7. Bpk Drs. R. Kadarmanto Baskara Aji Selaku Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga serta seluruh pegawai yang membantu dalam proses penyelesaian skripsi penulis.

8. Teman – teman Teknik Informatika, teman - teman kos panjang, dan teman bermain yang telah membantu dan menyemangati dalam proses skripsi penulis.

9. Kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membarikan doa dan membantu penulis.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini masih terdapat kekurangan-kekurangan dan masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan saran-saran maupun kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak demi kesempurnaan penulisan ini.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap agar kiranya penulisan skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terutama bagi penulis sendiri dan para pembaca yang tertarik dengan topik bahasan pada penulisan ini.

Yogyakarta, Juli 2013


(13)

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

MOTTO ... vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... viii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT... x

KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR TABEL... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

I.1. Latar Belakang Masalah... 1

I.2. Rumusan Masalah ... 3

I.3. Tujuan ... 3

I.4. Batasan Masalah... 3

I.5. Metodologi Penelitian ... 4

I.6. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II LANDASAN TEORI ... 8

II.1. Sistem, Informasi, Sistem Informasi... 8

II.1.1. Definisi Sistem ... 8

II.1.2. Definisi Informasi ... 9

II.1.3. Sistem Informasi ... 10

II.2. Sistem Informasi Georgafis... 11

II.2.1. Definisi Geografi... 11

II.2.2. Definisi Sistem Informasi Geografis... 11


(14)

xiv

II.2.4. Model Data dalam Sistem Informasi Geografis... 13

II.3. Internet ... 13

II.4. World Wide Web (WWW) ... 14

II.5. Web Server... 14

II.6. Browser ... 14

II.7. Hyper Teks Transfer Protocol (HTTP) ... 14

II.8. XAMPP ... 15

II.9. HTML ... 15

II.10. PHP (Hypertext Preprocessors)... 15

II.11. JavaScript ... 17

II.11.1. Pengertian JavaScript ... 17

II.11.2. Struktur Penulisan JavaScript ... 17

II.12. MySQL... 18

II.13. Adobe Dreamweaver CS3... 19

II.14. Peta... 19

II.14.1. Pengertian Peta... 19

II.14.2. Klasifikasi Peta... 19

II.15. Google Maps ... 20

II.15.1 Pengenalan Google Maps... 20

II.16. Google Maps API... 23

II.17. Entity Relationship Diagram (ERD) ... 23

II.18. XML (Extensible Markup Language) ... 24

II.19. DOM (Document Object Model) ... 24

II.20. DFD (Data Flow Diagram) ... 25

II.21. Sekilas Yogyakarta... 26

II.21.1. Keunggulan Yogyakarta di Bidang Pendidikan ... 27

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM ... 29

III.1. Analisa Sistem Sekarang... 29

III.1.1. Analisa Ruang Lingkup... 30


(15)

xv

III.2. Analisa Kebutuhan ... 32

III.2.1. Diagram Use Case... 32

III.2.2. Diagram Konteks ... 35

III.3. ER-diagram ... 36

III.4. Logical Design ... 36

III.5. Normalisasi ... 37

III.6. Desain Fisikal... 39

III.7. Diagram Dekomposisi... 41

III.8. Diagram Arus Data (DFD)... 45

III.9. Rancangan Antar Muka... 57

III.9.1.1Rancangan Antar Muka Pengguna Sistem ... 57

III.9.1.2Rancangan Antar Muka Administrator ... 63

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM... 72

IV.1. Implementasi Basis Data... 72

IV.2. Implementasi Pembuatan Peta dengan Mengintegrasikan PHP/MySQL ... 75

IV.3. Implementasi Tampilan Antarmuka Sistem... 78

IV.3.1. Implementasi Tampilan Antarmuka Pengguna Umum... 78

IV.3.2. Implementasi Tampilan Antarmuka Administrator ... 89

BAB V ANALISA HASIL IMPLEMENTASI... 100

V.1. Pengujian... 100

V.2. Metode Pengujian... 100

V.3. Kasus Pengujian ... 101

V.4. Kesimpulan Hasil Pengujian ... 104

BAB VI PENUTUP... 105

VI.1. Kesimpulan ... 105

VI.2. Saran... 105

DAFTAR PUSTAKA ... 106


(16)

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Subsistem SIG ... 12

Gambar 2.2. Satelite Map ... 21

Gambar 2.3. Terrain Maps... 22

Gambar 2.4. Earth Maps... 22

Gambar 2.5. Simbol proses DFD ... 25

Gambar 2.6. Simbol Aliran Data pada DFD ... 26

Gambar 2.7. Simbol Data Store pada DFD... 26

Gambar 2.8. Simbol Agen Eksternal pada DFD ... 26

Gambar 3.1. Informasi Data Perguruan Tinggi DIKPORA DIY... 29

Gambar 3.2. Diagram Konteks SIG Lokasi Perguruan Tinggi DIY ... 35

Gambar 3.3. Diagram Use-Case Untuk Pengguna Umum... 33

Gambar 3.4. Diagram Use-Case Untuk Admin ... 34

Gambar 3.5. ER-Diagram SIG Lokasi Perguruan Tinggi ... 36

Gambar 3.6. Logical Desaign SIG Lokasi Perguruan Tinggi ... 37

Gambar 3.7. Logical Desaign SIG Lokasi perguruan Tinggi Normalisasi ... 39

Gambar 3.8. Diagram Dekomposisi SIG Lokasi Perguruan Tinggi ... 42

Gambar 3.9. Lanjutan Diagram Dekomposisi SIG Lokasi Perguruan Tinggi ... 43

Gambar 3.10. Lanjutan Diagram Dekomposisi SIG Lokasi Perguruan Tinggi ... 44

Gambar 3.11. Lanjutan Diagram Dekomposisi SIG Lokasi Perguruan Tinggi ... 45

Gambar 3.12. DAD Level 0 ... 48

Gambar 3.13. DAD Level 1 Proses 1... 49

Gambar 3.14. DAD Level 1 Proses 2... 50

Gambar 3.15. DAD Level 2 Proses 1.1... 51

Gambar 3.16. DAD Level 2 Proses 2.2... 52

Gambar 3.17. DAD Level 2 Proses 2.3... 53

Gambar 3.18. DAD Level 2 Proses 2.4... 54

Gambar 3.19. DAD Level 2 Proses 2.6... 55

Gambar 3.20. DAD Level 2 Proses 2.7... 56


(17)

xvii

Gambar 4.2. Implementasi tabel Administrator... 73

Gambar 4.3. Implementasi tabel buku_tamu ... 73

Gambar 4.4. Implementasi tabel Fakultas... 73

Gambar 4.5. Implementasi tabel kategori ... 73

Gambar 4.7. Implementasi tabel perguruan_tinggi... 74

Gambar 4.8. Implementasi tabel program_studi... 74

Gambar 4.9. Implementasi Relasi Antar tabel ... 74

Gambar 4.10. Implementasi Penggunaan tipe data float ... 75

Gambar 4.11. Implementasi File PHP untuk keluaran XML... 77

Gambar 4.12. Implementasi Keluaran XML ... 77

Gambar 4.13. Tampilan HalamanHomePengguna Umum ... 78

Gambar 4.14. Tampilan Peta Pengguna Umum... 79

Gambar 4.15. Implementasi Halaman Pencarian Lokasi Pengguna Umum ... 81

Gambar 4.16. Implementasi Halaman Pencarian Kriteria Pengguna Umum ... 84

Gambar 4.17. Implementasi Halaman Buku Tamu Pengguna Umum... 87

Gambar 4.18. Implementasi Halaman Tentang Sistem Pengguna Umum... 88

Gambar 4.19. Implementasi Halaman Login Administrator... 89

Gambar 4.20. Implementasi HalamanHomeAdministrator... 90

Gambar 4.21. Implementasi Halaman Kelola Perguruan Tinggi Administrator ... 91

Gambar 4.22. Implementasi Halaman Tambah Perguruan Tinggi ... 92

Gambar 4.23. Implementasi Halaman Kelola Fakultas Administrator ... 95

Gambar 4.24. Implementasi Halaman Kelola Program Studi Administrator ... 96

Gambar 4.25. Implementasi Halaman Kategori Administrator ... 97

Gambar 4.26. Implementasi Halaman Kelola Administrator ... 98


(18)

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Rancangan Tabel administrator... 39

Tabel 3.2. Rancangan Tabel buku_tamu... 40

Tabel 3.3. Rancangan Tabel Fakultas ... 40

Tabel 3.4. Rancangan Tabel kategori... 40

Tabel 3.5. Rancangan Tabel perguruan_tinggi ... 41

Tabel 3.6. Rancangan Tabel program_studi... 41

Tabel 5.1. Pengujian Login ... 101

Tabel 5.2. Pengujian Pengisian Data... 102

Tabel 5.3. Pengujian Pengubahan Data... 102

Tabel 5.4. Pengujian Penghapusan Data ... 103

Tabel 5.5. Pengujian Pencarian ... 103


(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah

Pendidikan pada saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, tercantum pengertian pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya sehingga memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan di indonesia menurut jenjangnya dimulai dari sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas atau kejuruan, dan yang paling tinggi yaitu perguruan tinggi.

Pendidikan tinggi atau yang sering disebut perguruan tinggi merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh pendidikan tinggi. Pendidikan tinggi diselenggarakan dengan sistem terbuka. Yang dapat berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut, atau universitas, yang dimana diwajibkan menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selain itu perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi, dan atau vokasi.

Daerah Istimewa Yogyakarta atau biasa disingkat dengan DIY adalah salah satu daerah otonom setingkat provinsi yang ada di Indonesia. Propinsi ini beribukota di Yogyakarta. Dari nama daerah ini yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus statusnya sebagai Daerah Istimewa. Daerah Istimewa yang memiliki luas 3.185,80 km2ini terdiri atas satu kota dan empat kabupaten, yang terbagi lagi menjadi 78 kecamatan dan 438


(20)

desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki jumlah penduduk 3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki dan 1.746.986 perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2. Yogyakarta mempunyai predikat sebagai kota pelajar berkaitan dengan sejarah dan peran kota ini dalam dunia pendidikan di Indonesia. Di samping itu dengan adanya berbagai jenis pendidikan tinggi atau perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta terdapat pula banyak mahasiswa dan pelajar dari seluruh daerah di Indonesia yang menuntut ilmu di Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak berlebihan bila Yogyakarta disebut sebagai miniatur Indonesia.

Dengan banyaknya pelajar dari seluruh daerah di Indonesia yang ingin meneruskan pendidikan tinggi di Yogyakarta karena predikatnya sebagai kota pelajar, mereka kesulitan mencari letak lokasi perguruan tinggi karena belum mengenal banyak tempat di propinsi DIY. Oleh karena itu maka dibuatlah Sistem Informasi Geografis lokasi perguruan tinggi di DIY berbasis web yang berguna untuk membantu pelajar agar mendapatkan informasi lokasi perguruan tinggi mana yang mereka pilih. Kriteria yang dapat membantu mencari lokasi perguruan tinggi diantaranya: berdasarkan lokasi perguruan tinggi, kategori perguruan tinggi yang antara lain perguruan tinggi (negeri), universitas terbuka, perguruan tinggi (kedinasan), perguruan tinggi swasta (universitas), perguruan tinggi swasta (institut), perguruan tinggi swasta (sekolah tinggi), perguruan tinggi swasta (politeknik), dan perguruan tinggi swasta (akademi). Dengan adanya Sistem Informasi Geografis lokasi perguruan tinggi di DIY diharapkan mampu membantu masyarakat khususnya pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi untuk mencari lokasi perguruan tinggi yang ada di DIY sesuai dengan kriteria dengan memanfaatkan internet komputer.


(21)

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana membuat Sistem Informasi Geografis lokasi perguruan tinggi di DIY dengan berbasis web

2. Bagaimana membuat Sistem Informasi Geografis lokasi perguruan tinggi di DIY berdasarkan kriteria antara lain berdasarkan kategori perguruan tinggi yang meliputi perguruan tinggi (negeri), universitas terbuka, perguruan tinggi (kedinasan), perguruan tinggi swasta (universitas), perguruan tinggi swasta (institut), perguruan tinggi swasta (sekolah tinggi), perguruan tinggi swasta (politeknik), dan perguruan tinggi swasta (akademi).

I.3. Tujuan

Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah membangun Sistem Informasi Geografis lokasi perguruan tinggi di DIY berbasis web

I.4. Batasan Masalah

Tugas akhir ini mempunyai batasan-batasan masalah antara lain: 1. Sistem informasi geografis ini hanya dapat membantu mencari lokasi

perguruan tinggi di tingkat provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang letaknya terdiri dari satu kota dan empat kabupaten yaitu kota Yogyakarta, kabupaten Sleman, kabupaten Bantul, kabupaten Kulon Progo, dan kabupaten Gunung Kidul.

2. Kriteria yang dapat membantu mencari lokasi perguruan tinggi diantaranya berdasarkan: nama perguruan tinggi, dan kategori perguruan tinggi

3. Data pendidikan tinggi yang diambil dari Dinas pendidikan, Pemuda, dan Olahraga merupakan data tahun 2011


(22)

I.5. Metodologi Penelitian

Teknik pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data-data pada Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi adalah :

1. Metode yang dilakukan untuk mengembangkan sistem informasi geografis lokasi perguruan tinggi ini menggunakan metode FAST (Frame work Application of Systems Technique ) (Whitten, 2001) yang terdiri dari beberapa tahapan, antara lain:

1. Investigasi awal

Tahap ini mencakup berbagai kegiatan untuk merumuskan masalah dan ruang lingkup, mengidentifikasikan kemungkinan pemecahan masalah dan menilai kelayakan sistem tersebut. Masalah yang ada dianalisa dengan melakukan wawancara kepada narasumber yakni Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga untuk mengetahui informasi perguruan tinggi yang berada di DIY lalu menganalisa permasalahan yang ada.

2. Analisis masalah

Analisis masalah dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya, dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan, kesempatan, dan hambatan-hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan.

3. Analisa Kebutuhan

Pada tahap analisis kebutuhan dilakukan pengumpulan dan analisis data, terutama menyangkut kebutuhan para pengguna sistem, dan menilai kekuatan maupun kelemahan metode kerja yang telah diterapkan selama ini. Menganalisa sistem yang ada sebelumnya dengan menggunakan PIECES Frame work agar mendapat solusi pemecahan masalah yang ada pada sistem sebelumnya.


(23)

4. Perancangan sistem

Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain sistem yang baik isinya adalah langkah-langkah operasi dalam pengolahan data dan prosedur untuk mendukung operasi sistem. Dalam perancangan model atau sistem perlu dipertimbangkan dimensi-dimensi logik dan fisik :

i. Perancangan logik

Membuat desain logik dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi yang akan dibuat, diantaranya: desain basis data, diagram konteks, diagram dekomposisi, dan diagram arus data.

ii. Perancangan Fisik

Membuat arsitektur aplikasi kebutuhan sistem, dan kemudian merancang user interface atau tampilan antarmuka dari

websiteSistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY.

5. Implementasi sistem dan pengujian sistem

Tahap ini adalah tahap untuk mengimplementasikan Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY dengan rancangan yang telah dibuat sebelumnya, kemudian menguji hasil implementasi Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY tersebut untuk dapat menemukan kekurangan yang mungkin terjadi.

2. Wawancara

Wawancara dilakukan dengan pihak Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (DIKPORA), selaku pihak yang menangani berbagai informasi Pendidikan di Daerah Istimewa Yogyakarta.

3. Studi Pustaka

Studi pustaka dari literatur dan referensi lain, seperti browsing internet, yang berkaitan dengan sistem yang akan dibuat.


(24)

I.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini terdiri atas beberapa bagian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini akan dibahas tentang berbagai landasan teori yang mempengaruhi dan mendasari pembuatan Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini, penulis akan menjelaskan proses-proses analisis dan perancangan dari sistem yang akan dibuat. Analisa sistem meliputi : investigasi awal dan analisa masalah, sementara perancangan sistem terdiri dari : pembuatan desain logikal dan desain fisikal dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini berisi penjelasan tentang cara kerja dari perancangan sistem yang telah dibuat, yang meliputi implementasi basis data, implementasi penggambaran peta provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan implementasi tampilan antar muka (user interface) dari sistem.


(25)

Bab ini berisi analisa atas hasil implementasi dari sistem yang dibuat dan telah diuji pada pengguna sistem, berupa analisa kekurangan maupun kelebihan sistem, dan pengujian dengan menggunakan metodeblackbox.

BAB VI PENUTUP

Merupakan bab yang berisi kesimpulan dari hasil implementasi sistem dan hasil penyebaran kuesioner, dan juga beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat untuk pengembangan Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY ini lebih lanjut.


(26)

8

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1. Sistem, Informasi, Sistem Informasi II.1.1. Definisi Sistem

Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema, Menurut Mudyharjo mendefinisikan sistem sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atas bagian - bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Dari definisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan erat satu dengan lainya untuk mencapai tujuan bersama sama. Berikut ini adalah karakter atau sifat-sifat tertentu yang dimiliki oleh sistem:

1. Mempunyai komponen(component).

Suatu sistem mempunyai sejumlah komponen yang saling berinteraksi dan bekerjasama untuk membentuk suatu kesatuan.Setiap komponen mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

2. Batas sistem(boundary).

Batas sistem merupakan daerah yang membatasi antara suatu sitem dengan sistem lainya.

3. Penghubung sistem(interface).

Penghubung merupakan media antara subsistem dengan subsistem lainnya. Penghubung memungkinkan sumber-sumber daya mengalit dari satu subsistem ke subsistem lainya, dan juga subsistem - subsistem tersebut dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan. 4. Masukan sistem(input).


(27)

Sesuatu yang dimasukan ke dalam sistem yang berasal dari lingkungan

5. Keluaran sistem(output).

Suatu hasil dari proses pengolahan sistem yang dikeluarkan ke lingkungan

6. Pengolahan sistem(proces).

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolahan yang akan mengubah masukan menjadi keluaran

7. Lingkungan luar sistem(environments)

Segala sesuatu di luar batas suatu sistem yang mempengaruhi kerja sistem.

8. Sasaran suatu tujuan(goal)

Setiap sistem mempunyai tujun. Suatu sistem dikatakan berhasil jika mengenai sasaran atau tujuan (goal).

II.1.2. Definisi Informasi

Menurut (Gordon B. Davis, 1974), informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.

Jadi, secara umum informasi adalah data yang sudah diolah menjadi suatu bentuk lain yang lebih berguna yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penerima dalam pengambilan keputusan, baik masa sekarang atau yang akan datang.

Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-data tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui berbagai


(28)

tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan.

II.1.3. Sistem Informasi

Istilah sistem informasi menyiratkan suatu pengumpulan data yang terorganisasi beserta tatacara penggunanya yang mencakup lebih jauh daripada sekedar penyajian. Istilah tersebut menyiratkan suatu maksud yang ingin dicapai dengan jalan memilih dan mengatur data serta menyusun tatacara penggunaannya. Keberhasilan suatu sistem informasi yang diukur berdasarkan maksud pembuatannya tentu bergantung pata tiga faktor utama, yaitu keserasian dan mutu data, pengorganisasian data, dan tatacara penggunaanya (Cook, 1977).

Suatu sistem informasi dibuat untuk keperluan tertentu atau suatu untuk memenuhi permintaan penggunaan tertentu, maka struktur murah cara kerja sistem informasi berbeda- beda bergantung pada macam keperluan atau bekas permintaan yang harus dipenuhi. Oleh karena kepentingan yang harus dilayani sangat beraneka, maka macam sistem informasi pun sangat beraneka. Namun demikian, sistem informasi mempunyai banyak tampakan (fitur)umum murah menghadapi persoalan banyak yang mirip. Jadi, disamping perbedaan yang jelas terdapat banyak persamaan antar berbagai sistem informasi. Suatu yang menonjol ialah persamman sistem informasi semua menggabungkan berbagai ragam data yang dikumpulkan dari berbagai sumber (Coppock & Anderson, 1987). untuk dapat menggabungkan data yang berasal dari yang berbagai sumber diperlukan suatu sistem alih rupa

(Transformasi) data sehingga menjadi tergabungkan (kompatibel). Berapa pun ukurannya apa pun murah ruang lingkupnya, suatu


(29)

sistem informasi memiliki ketergabungan (kompatibilitas) data yang disimpannya.

II.2. Sistem Informasi Geografis II.2.1. Definisi Geografi

Geografi adalah hubungan kausal gejala - gejala di muka bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang fisikal maupun yang menyangkut mahkluk hidup beserta permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal dan regional untuk kepentingan program, proses dan keberhasilan pembangunan (Bintarto, 1984).

II.2.2. Definisi Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis atau Geographic Information Sistem (GIS) merupakan suatu sistem informasi yang berbasis komputer, dirancang untuk bekerja dengan menggunakan data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Sistem ini mengcapture, mengecek, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisa, dan menampilkan data yang secara spasial mereferensikan kepada kondisi bumi. Teknologi SIG mengintegrasikan operasi-operasi umum database, seperti query dan analisa statistik, dengan kemampuan visualisasi dan analisa yang unik yang dimiliki oleh pemetaan. Kemampuan inilah yang membedakan SIG dengan Sistem Informasi lainya yang membuatnya menjadi berguna berbagai kalangan untuk menjelaskan kejadian, merencanakan strategi, dan memprediksi apa yang terjadi (Prahasta, 2005).

II.2.3. Subsistem dalam Sistem Informasi Geografis

Dari defenisi-definisi sistem informasi geografis tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa SIG terdiri atas beberapa subsistem yaitu: data input, data output, data management , data manipulasi dan analysis (Prahasta, 2005).


(30)

1. Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial atau data atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggungjawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-format data-data aslinya ke dalam format yang dapat digunakan oleh SIG

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data, baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy, seperti tabel, peta, grafik, dan lain-lain.

3. Data management

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikan rupa sehingga mudah dipanggil, diupdate, dan diedit.

4. Data manipulasi dan analisis

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.


(31)

II.2.4. Model Data dalam Sistem Informasi Geografis

Data digital geografis diorganisir menjadi dua bagian sebagai berikut.

1. Data Spasial

Data spasial adalah data yang menyimpan kenampakan-kenampakan permukaan bumi, seperti jalan, sungai, da lain-lain. Model data spasial dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Model Data Vektor

Model data vektor diwakili oleh simbol-simbol atau selanjutnya didalam SIG dikenal dengan nama feature, seperti

feature titik (point), feature garis (line), dan feature area (surface).

2) Model Data Raster

Model data raster merupakan data yang sangat sederhana, dimana setiap informasi disimpan dalam grid, yang berbentuk sebuah bidang. Grid tersebut disebut pixel. Data yang disimpan dalam format in data hasil scanning, seperti citra satelit digital.

3) DataNonSpasial/ Data Atribut

Data non spasial atau data atribut adalah data yang menyimpan atribut dari kenampakan-kenampakan permukaan bumi.

II.3. Internet

Internet pada dasarnya merupakan kumpulan dari jaringan-jaringan yang ada di seluruh dunia. Internet juga dapat diartikan sebagai kumpulan web server yang tersebar di seluruh dunia dan dapat digunakan bersama,


(32)

yang dikelola oleh perorangan, perusahaan maupun pelayanan internet. Internet bermanfaat sebagai tempat untuk mendapatkan dan member informasi yang tersedia untuk publik, maupun untuk e-mail.

II.4. World Wide Web (WWW)

World Wide Web (WWW) adalah jaringan beribu-ribu komputer yang dikategorikan menjadi dua yaitu client dan server dengan menggunakan software khusus membentuk sebuah jaringan yang disebut jaringan client-server (Sutarman, 2003).

II.5. Web Server

Web server adalah komputer yang digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen web (Sutarman, 2003). Komputer ini akan melayani permintaan dokumen web dari pengguna (client).

II.6. Browser

Browser adalah software yang digunakan untuk menampilkan informasi dari web server (Sutarman, 2003). Suatu browser mengambil sebuah web page dari web server dengan sebuah request, sebuah request adalah HTTP standart yang berisi sebuah alamat web (URL). Seluruh halaman web berisi instruksi-instruksi untuk ditampilkan, dengan membaca instruksi-instruksi tersebut. Instruksi yang paling umum untuk menampilkan disebut dengan tag HTML.

II.7. Hyper Teks Transfer Protocol (HTTP)

HTTP adalah suatu protocol yang menentukan aturan yang perlu diikuti oleh web browser dalam meminta atau mengambil satu dokumen dan oleh web server dalam menyediakan dokumen yang diminta web browser. Protocol ini merupakan protocol standar yang digunakan untuk mengakses dokumen HTML (Sutarman, 2003).


(33)

II.8. XAMPP

XAMPP merupakan paket PHP berbasis open source. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl.

II.9. HTML (Hypertext Markup Language)

HTML (Hypertext Markup Language) merupakan salah satu format yang digunakan dalam pembuatan dokumen dan aplikasi yang berjalan di web. Oleh karena itu agar dapat membuat program aplikasi diatas halaman web, anda terlebih dahulu harus menguasai HTML. Walaupun sekarang telah banyak paket aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat halaman web secara WTSIWYG (What You See Is What You Get) seperti Frontpage, Dreamweaver, Netscape Composer, dan masih banyak lagi, namun anda tetap harus menguasai tag-tag HTML terutama yang dipergunakan untuk membuat aplikasi di internet karena mau tidak mau anda akan bekerja dalam mode text editor bilamana hendak menyisipkan setiap script program dalam script HTML.

II.10. PHP (Hypertext Preprocessors)

PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Maksud dari server-side scripting adalah sintak dan perintah-perintah yang diberikan akan sepenuhnya dijalankan di server tetapi disertakan pada dokumen HTML. Pembuatan web ini merupakan kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai pembangun halaman web. Ketika seorang pengguna internet akan membuka suatu situs yang menggunakan fasilitas server-side scripting PHP, maka terlebih dahulu server yang bersangkutan akan memproses semua perintah PHP di server


(34)

lalu mengirimkan hasilnya dalam format HTML ke web browser pengguna internet tadi. Dengan demikian seorang pengguna internet tidak dapat melihat kode program yang ditulis dalam PHP sehingga keamanan dari halaman web akan terjamin.

Selain itu PHP merupakan software yang open source (gratis) dan mampu lintas platform, yaitu dapat digunakan dengan sistem operasi dan web server apapun. PHP mampu berjalan di Windows dan beberapa versi Linux. PHP juga dapat dibangun sebagai modul pada web server Apache danbinaryyang dapat berjalan CGI.

Ada beberapa cara untuk memulai menuliskan script PHP, yaitu:

1. <?php

Script PHP anda ?>

2. <?

Script PHP anda ?>

3. <%

Script PHP anda %>

Cara pertama merupakan format yang dianjurkan tetapi mungkin cara kedua lebih banyak digunakan karena lebih ringkas. Yang ketiga digunakan untuk mengantisipasi editor dan web server yang tidak dapat menerima kedua cara diatas.

Berikut ini contoh sederhana pemakaian bahasa PHP yang disisipkan dalam halaman HTML:

<html> <head>

<title>Contoh<title> </head>


(35)

<?php

Echo “ini script PHP pertamaku”;

?> <body> <html> II.11. JavaScript

II.11.1. Pengertian JavaScript

JavaScript sebagai bahasa pemrograman web yang berjalan hanya di web browser di sisi klien yang dibuat agar halaman web tersebut menjadi lebih hidup. JavaScript terdiri dari dua kata, yaitu java dan script, java adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek, sedangkan script adalah serangkaian instruksi program. JavaScript adalah bahasa script (bahasa pemrograman yang dapat memegang kontrol aplikasi) yang berbasis pada bahasa pemrograman Java, namun JavaScript bukanlah bagian dari teknologi Java dari Sun.

II.11.2. Struktur Penulisan JavaScript

JavaScript merupakan bahasa yang case sensitive, yaitu membedakan penulisan dengan huruf kecil dan huruf besar memiliki arti yang berbeda. Dalam bahasa pemrograman JavaScript, sebagai contoh fungsi perintah penulisan variable tidak boleh ditulis dengan “Var” atau juga “VAR”, penulisan yang benar adalah “var” (menggunakan huruf kecil semua). JavaScript dapat ditulis secara inline atau satu file dengan dokumen HTML atau juga dapat ditulis pada file terpisah dengan ekstensi .js. JavaScript yang ditulis satu file dengan dokumen HTML dapat ditulis sebagai berikut:

<html>

<head></head>


(36)

language=”JavaScript”> .

/* kode JavaScript dapat ditulis disini */ .

</script> <body></body> </html>

Sedangkan jika JavaScript ditulis pada file terpisah dengan dokumen HTML maka dapat ditulis sebagai berikut :

<html>

<head></head>

<script type=”text/javascript” language=”JavaScript”

src=”file_JavaScript.js”> </script> <body></body>

</html>

II.12. MySQL

MySQL adalah multiuser database yang menggunakan bahasa

Structured Query Language (SQL). MySQL dalam operasi client-server

melibatkan server daemon MySQL di sisi server dan berbagai macam program serta library yang berjalan di sisi client. MySQL mampu menangani data yang cukup besar.

Dalam konteks bahasa SQL, pada umumnya informasi tersimpan dalam tabel-tabel yang secara logika merupakan struktur dua dimensi yang terdiri ata baris-baris data yang berada dalam satu atau lebih kolom. Baris pada tabel sering disebut instance dari data, sedangkan kolom sering disebut sebagai attribute atau field. Keseluruhan tabel dihimpun dalam satu kesatuan yang disebutdatabase.


(37)

II.13. Adobe Dreamweaver CS3

Adobe Dreamweaver adalah software yang dikenal sebagai software web authoring tool, yaitu software untuk desain dan layout halaman web. Adobe Dreamweaver memiliki tiga bentuk layar, yaitu bentuk halaman design, halaman code, dan halaman split yaitu untuk menampilkan code dan desain dimana ketiga bentuk layer tersebut akan mempermudah dalam menambahkan script yang berbasis PHP maupun javaScript. Adobe Dreamweaver ini memiliki kemampuan bukan hanya sebagai software untuk desain web saja tetapi juga untuk editing kode serta pembuatan aplikasi web dengan menggunakan berbagai bahasa pemrograman web, antara lain JSP, PHP, ASP, dan Cold Fusion.

II.14. Peta

II.14.1. Pengertian Peta

Peta merupakan penyajian grafis dari permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar melalui sistem proyeksi peta dengan menggunakan simbol-simbol tertentu sebagai perwakilan dari objek-objek spasial di permukaan bumi (Riyanto, 2009).

II.14.2. Klasifikasi Peta

Macam peta dapat ditinjau dari empat segi, yaitu : 1. Macam peta ditinjau dari segi jenis

a. Peta foto, yaitu peta yang dihasilkan dari mosaik foto udara/ortofoto yang dilengkapi garis kontur, nama, dan legenda.

b. Peta garis, yaitu peta yang menyajikan detil alam dan buatan

manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan. 2. Macam peta ditinjau dari skala

a. Peta skala besar, yaitu peta dengan skala 1:50.000 atau lebih besar (1:25.000).


(38)

b. Peta skala kecil, yaitu peta dengan skala 1:500.000 atau lebih kecil.

3. Macam peta ditinjau dari fungsinya

a. Peta umum (general map), merupakan peta yang berisi penampakan-penampakan umum, seperti : jalan, bangunan, batas wilayah, garis pantai, elevasi, dan sebagainya.

b. Peta tematik, merupakan peta yang menunjukan hubungan ruang dalam bentuk atribut tunggal atau hubungan atribut.

c. Kart, merupakan peta yang didesain untuk keperluan navigasi,nauticaldanaeronautical.

4. ada banyak sekali macamnya, misalnya : peta kadaster, peta geologi, peta tanah, peta ekonomi, peta tata guna tanah, peta kependudukan, dan lain sebagainya.

II.15. Google Maps

II.15.1. Pengenalan Google Maps

Google Maps adalah sebuah jasa peta globe virtual gratis dan online yang disediakan oleh Google dan dapat ditemukan di http://maps.google.com. Gambar-gambar yang muncul pada peta merupakan hasil komunikasi dengan database pada web server Google untuk menampilkan gabungan dari potongan-potongan gambar yang diminta. Keseluruhan citra yang ada diintegrasikan ke dalam database pada Google Server, yang nantinya akan dapat dipanggil sesuai kebutuhan permintaan. Melalui fitur Google Maps, pengguna internet dapat browsing informasi grafis berikut:

1. Satellite Map

Pengguna dapat menikmati gambar satelit planet bumi. Pengguna juga dapat menikmati foto satelit lebih detail lengkap dengan cara zooming pada bagian peta yang diinginkan.


(39)

Gambar 2.2.Satellite Map

2. Hasil Pencarian Integrasi

Mencari lokasi, bisnis, peta buatan pengguna dan real estate. 3. Draggable Maps

Peta digital mapping yg dragable (bisa digeser) dengan bantuan mouse.

4. Terrain Maps(Peta Topografi)

Terrain Maps menyediakan informasi fitur peta fisik atau peta topografi yang biasa disediakan buku peta Atlas.


(40)

Gambar 2.3.Terrain Maps 5. Earth Map

Earth Map menyediakan informasi peta bumi dimana akan tampak bumi secara utuh dan bila di-zoom akan terlihat awan yang menyelimuti bumi beserta pulau dan lautan yang tampak nyata dari ketinggian.


(41)

6. My Location

Dengan fitur ini pengguna dapat mengetahui letak dimana lokasi dari pengguna tersebut.

II.16. Google Maps API

Google Maps API adalah suatu library yang berbentuk JavaScript. Cara membuat Google Maps untuk ditampilkan pada suatu web atau blog menjadi mudah, hanya dengan membutuhkan pengetahuan mengenai HTML serta JavaScript, serta koneksi internet yang sangat stabil. Dengan menggunakan GoogleMaps API, kita dapat menghemat waktu dan biaya untuk membangun aplikasi peta digital yang handal, sehingga kita dapat fokus hanya pada data-data yang akan ditampilkan.

Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranyaa dalah:

1. ROADMAP, untuk menampilkan peta 2 dimensi. 2. SATELLITE, untuk menampilkan foto satelit.

3. TERRAIN, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan sungai.

4. HYBRID, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil pada ROADMAP (jalan dan nama kota).

II.17. Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) digunakan untuk menggambarkan struktur logikal basis data dalam bentuk diagram. ERD menyediakan cara yang sederhana dan mudah untuk memahami berbagai komponen dalam desain basis data (Connolly et.al, 2005). ERD mempunyai tiga komponen, yaitu :

1. Entity

Entity merupakan benda yang memiliki identifikasi berbeda. Entity dapat digambarkan sebagai persegi yang berisi nama entity tersebut.


(42)

2. Relationship

Relationship merupakan asosiasi antar entity. Entity merupakan pengikut dari relationship. Relationship dapat berupa relasi one-to-one, one-to-many, dan many-to-many. Relationship dapat digambarkan dalam bentuk belah ketupat yang berisi nama dari relationship tersebut. 3. Property

Baik entity maupun relationship memiliki property. Setiap nilai dari property diambil dari nilai diambil dari nilai kelompok property tersebut. Property dapat digambarkan dalam bentuk elips yang berisi nama dari property tersebut.

II.18. XML (Extensible Markup Language)

XML, singkatan dari Extensible Markup Language, adalah bahasa markup yang dirancang untuk penyampaian informasi melalui website dan juga dapat digunakan untuk pertukaran informasi antar system database. Keuntungan menggunakan XML dapat menyederhanaan aplikasi, dimana database yang ditulis dalam XML dapat diakses di mana saja dan memudahkan aplikasi dalam mengolah data karena dapat menghemat memori. Kemampuan dalam mendefinisikan tag-tag di dalam dokumen XML dapat secara leluasa menerangkan isi data. Berbeda dengan HTML yang digunakan untuk menampilkan data, XML tidak didesain untuk menampilkan data, XML didesain untuk menyimpan dan pertukaran data antar format dari sistem yang tidak kompatibel.

II.19. DOM (Document Object Model)

DOM yang merupakan singkatan dari Document Object Model adalah standar W3C yang digunakan untuk mengumpulkan dokumen dinamis dan memanipulasi struktur dan konten. Untuk bekerja dengan DOM, digunakan XML parser untuk memuat dokumen XML ke dalam memori. Setelah dokumen tersebut dimuat, maka akan dapat dengan


(43)

mudah memanipulasi informasi dalam dokumen melalui Document Object Model (DOM).

Struktur DOM dapat divisualisasikan sebagai tree. Node dari tree adalah sebuah dokumen node, yang memiliki satu child node atau lebih yang bercabang dari batang.

II.20. DFD (Data Flow Diagram)

DFD (Data Flow Diagram) adalah alat yang digunakan untuk menggambarkan aliran data melalui sistem dan kerja atau pengolahan yang dilakukan oleh sistem tersebut. Persamaan dari DFD adalah bubble chart, transformation graph, dan process model (Whitten, 2001). DFD terdiri dari simbol-simbol sebagai berikut :

1. Proses

Proses adalah kerja yang dilakukan oleh sistem sebagai respon terhadap aliran data masuk atau kondisi. Proses menggambarkan bagian dari sistem yang mengolah masukan menjadi keluaran. Proses digambarkan dengan sebuah persegi panjang bersudut tumpul.

Gambar 2.5 Simbol Proses pada DFD

1. Aliran Data

Aliran data menggambarkan sebuah masukan data ke suatu proses atau keluaran data (atau informasi) dari sebuah proses. Aliran digambarkan dengan sebuah tanda panah. Awal tanda panah menggambarkan asal data, sedangkan arah panah menggambarkan tujuan.


(44)

Gambar 2.6 Simbol Aliran Data pada DFD

2. Data Store (Penyimpanan Data)

Data Store adalah penyimpanan data yang ditujukan untuk penggunaan selanjutnya. Nama lainnya adalah file dan database. Data Store digambarkan dengan sebuah kotak dengan ujung terbuka.

Gambar 2.7 Simbol Data Store pada DFD

3. Agen Eksternal

Agen eksternal adalah orang, unit organisasi, atau organisasi luar yang berinteraksi dengan system. Disebut juga entitas eksternal. Agen eksternal digambarkan dengan sebuah segi empat.

Gambar 2.8 Simbol Agen Eksternal pada DFD

II.21. Sekilas Yogyakarta

Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu provinsi dari wilayah Republik Indonesia yang berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Magelang. Timur dengan Kabupaten Klaten, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten


(45)

Purworejo, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia. Luas Provinsi DIY kurang lebih 3.185,80 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2010 sekitar 3.457.757 jiwa (BPS, 2010).

Wilayah Provinsi DIY dibagi menjadi 5 daerah otonom, yaitu:

1. Kota Yogyakarta, sekaligus sebagai ibu kota Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta,

2. Kabupaten Sleman, dengan ibu kota di Beran, berada di sebelah utara Kota Yogyakarta,

3. Kabupaten Bantul, dengan ibu kota Bantul, berada di sebelah selatan Kota Yogyakarta,

4. Kabupaten Kulonprogo, dengan ibu kota di Wates, terletak di sebelah barat Kota Yogyakarta,

5. Kabupaten Gunungkidul, dengan ibu kota di Wonosari, terletak di sebelah tenggara Kota Yogyakarta.

II.21.1. Keunggulan Yogyakarta di Bidang Pendidikan

Yogyakarta merupakan sebuah provinsi istimewa yang terletak di bagian selatan tengah pulau jawa. Iklim di Yogyakarta tidak jauh berbeda dengan kota lain di pulau jawa. Suhu harian 26-28oC dan kelembaban rata-rata 24,7%. Dengan curah hujan 1700 mm/th yang sebagian besar jatuh di musim hujan. Kondisi topografi Yogyakarta sebagian besar berupa daratan rata, dan sebagian lain pegunungan. Iklim Yogyakarta cukup nyaman untuk belajar dan bekerja.

Beberapa kelebihan Yogyakarta yang lain diantaranya adalah:

1. Perilaku masyarakat yang ramah, dan bersahaja, membuat orang Yogyakarta dikenal cepat akrab dengan pendatang dari berbagai suku, ras, dan etnis yang beragam.


(46)

2. Kepemimpinan Sri Sultan Hamengku Buwono X yang merupakan tokoh nasional yang disegani, Gubernur DIY dan raja yang dihormati oleh rakyatnya.

3. Reputasi sebagai kota pelajar dan pusat pendidikan utama di Indonesia didukung dengan berbagai fasilitas pendidikan yang memadai. 4. Banyaknya sarana pendukung pengembangan

pelajar/ mahasiswa, misalnya pusat/ kursus bahasa asing, komputer, dab internet, toko-toko buku yang relatif murah.


(47)

29

BAB III

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

III.1. Analisa Sistem Sekarang

Analisa sistem yang ada sekarang merupakan proses berjalannya informasi yang ada pada saat ini, kasus yang diambil adalah informasi perguruan tinggi dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Yogyakarta kepada masyarakat. Pada saat ini sistem penyampaian informasi perguruan tinggi yang dilakukan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga dalam tahap pengembangan. Sistem penyampaian informasi berawal dari pihak universitas yang mendatangi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk mempromosikan Perguruan tinggi mereka. Lalu pihak seksi dikti akan menerima informasi perguruan tinggi tersebut dari jumlah, jenjang, akreditasi fakultas dan program studi. Kemudian seksi dikti akan menyerahkan berkas kepada pihak seksi data dan teknologi informasi untuk penyebaran informasi dari website. Dalam pengembangan sistem informasi perguruan tinggi di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga juga belum terdapat Sistem Informasi Geografis yang dapat menunjukkan lokasi perguruan tinggi.


(48)

Gambar 3.1.Informasi Data Perguruan Tinggi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta

III.1.1. Analisa Ruang Lingkup

Dalam analisa ruang lingkup ini sistem informasi yang lama akan dianalisa menggunakan PIECES (Performance, Information, Economic, Control, Efficiency,

Service)problem statement :

Masyarakat Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan luar provinsi mengalami kendala dalam mencari dan mengetahui letak lokasi setiap perguruan tinggi yang ada di DIY sesuai dengan kriteria perguruan tinggi yang mereka inginkan.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga belum menerapkan Sistem informasi perguruan tinggi untuk mencari lokasi perguruan tinggi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta. Dinas Perguruan Tinggi Pemuda dan olahraga masih menyebarkan informasi perguruan tinggi berupa daftar - daftar yang diunggah ke situs Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga.

III.1.2. Analisa Sebab Akibat

Pada tahap analisa sebab akibat ini menjelaskan tentang menganalisa masalah, peluang, dan instruksi dari sistem yang ada sekarang.

Analisa Sebab Akibat Masalah, Peluang,

atau Instruksi

Sebab dan Akibat Usulan dan Solusi

I. Masalah (problems)


(49)

khususnya siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi di DIY kesulitan menemukan lokasi perguruan tinggi yang ada di DIY

Pemuda dan Olahraga belum mempunyai Sistem Informasi Geografis yang dapat menunjukkan lokasi berbagai perguruan tinggi yang ada di DIY

Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta

2. Sistem informasi yang digunakan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga masih berupa daftar - daftar nama perguruan tinggi yang di unggah di website

Pengunjung harus mencari satu persatu informasi perguruan tinggi yang ada di DIY dan tidak tahu letak lokasi perguruan tinggi tersebut

Membuat Sistem

Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta

II. Peluang (change)

Pembuatan Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta yang memberi kemudahan pada masyarakat terutama untuk lulusan sekolah menengah atas yang ingin mencari lokasi perguruan tinggi yang di inginkan di DIY.

Belum adanya sistem informasi untuk mengetahui lokasi perguruan tinggi di DIY

Membuat Sistem

Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta

III. Instruksi (instruction)


(50)

pengetahuan masyakat terlebih siswa lulusan sekolah menengah atas dan sederajat tentang lokasi-lokasi perguruan tinggi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

hanya memberi informasi daftar setiap perguruan tinggi se-DIY dan belum ada sistem untuk menunjukkan lokasi dari setiap perguruan tinggi di DIY.

Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta

III.2. Analisa Kebutuhan

III.2.1. Diagram Use-Case

Diagram Use-Case digunakan untuk melihat bagaimana para pelaku sistem dapat menggunakan fasilitas yang ada pada Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi Di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Berikut adalah deskripsi dari pengguna sistem 1. Pengguna Umum

Pengguna umum dideskripsikan sebagai masyarat yang ingin mencari informasi lokasi perguruan tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya siswa sekolah menengah atas dan sederajat yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.

2. Admin

Admin dideskripsikan sebagai orang yang mendapat hak akses untuk melihat, mengedit, menghapus, dan menambahkan informasi perguruan tinggi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.


(51)

Menu Pencarian Lokasi Perguruan Tinggi

Cari Lokasi Perguruan Tinggi

Lihat Detail Lokasi Perguruan Tinggi

Menu Pencarian Lokasi Berdasarkan kriteria

Cari Berdasarkan Kriteria

Lihat Daftar Berdasarkan Kriteria

Menu Buku Tamu

Lihat Buku Tamu

Isi Buku Tamu

Lihat Tentang Sistem

Pengguna Umum

Tampil Peta

Tampil Peta

Gambar 3.3.Diagram Use-Case Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi Untuk Pengguna Umum


(52)

Gambar 3.4.Diagram Use-Case Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi Untuk Admin


(53)

III.2.2. Diagram Konteks

Diagram konteks menjelaskan bagaimana pelaku sistem disini adalah pengguna umum dan admin berinteraksi dengan sistem. Para pelaku sistem memberi masukkan ke sistem dan sebaliknya sistem akan memberi hasil atau keluaran kepada para pelaku sistem.

Gambar 3.2.Diagram Konteks Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi


(54)

III.3.ER-diagram

ER-diagram digunakan sebagai tahap awal perancangan basis data sistem. Gambar 3.5 berikut adalah ER-diagram sistem yang digunakan sebagai tahap awal perancangan basis data Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi.

Gambar 3.5.ER-Diagram Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi

III.4. Logical Design

Tahap logical design merupakan tahap selanjutnya dari perancangan basis data sistem. Tahap logical design digunakan untuk merekonstruksi tabel pada tahap perancangan ER-diagram, dengan maksud untuk menghilangkan redundansi data, memecah atau menyatukan entitas-entitas dan relasi-relasi pada ER-diagram, dan untuk menetapkan primary key dan foreign key. Gambar 3.6 berikut adalah logical design dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi:


(55)

Perguruan Tinggi *idPerguruan Tinggi (PK)

**idKategoriPerguruanTinggi (FK) Nama Telepon Website Alamat Longitude Latitude Buku Tamu *idTamu (PK) Nama Pesan Email Jam Tanggal Administrator Username Password Program Studi *idProgramStudi (PK) **idFakultas (FK) NamaProgramStudi Jenjang Studi Akreditasi Fakultas *idFakultas (PK)

**idPerguruan Tinggi (FK) NamaFakultas

Kategori

*idKategoriPerguruanTinggi (PK) NamaKategoriPerguruanTinggi IconKategoriPerguruanTinggi

Gambar 3.6.Logical Design Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi

III.5. Normalisasi

Normalisasi berfungsi sebagai tahap evaluasi terhadap tabel-tabel hasil perancangan pada tahap desain logikal. Normalisasi dilakukan pada setiap tabel untuk dapat mengetahui apakah setiap tabel telah memenuhi tiga tahap normalisasi sehingga dapat disebut sebagai tabel yang normal. Tahap normalisasi ini kemudian menghasilkan tabel desain logikal hasil normalisasi yang nantinya tabel-tabel tersebut yang akan


(56)

digunakan pada tahap desain fisikal. Masing-masing tabel yang terdapat pada tahap desain logikal di atas setelah dilakukan proses normalisasi, ternyata merupakan tabel-tabel yang sudah normal, hal tersebut dapat dilihat melalui tahapan-tahapan normalisasi yang dilakukan pada masing-masing tabel pada tahap desain logikal tersebut, dan menghasilkan kesimpulan bahwa masing-masing tabel tersebut merupakan tabel yang sudah normal. Tahapan-tahapan normalisasi untuk mengecek masing-masing tabel pada tahap desain logical tersebut adalah sebagai berikut :

(a) Normalisasi I : Setiap perpotongan baris dan kolom pada setiap tabel hanya terdapat satu harga data, sehingga setiap tabel telah memenuhi bentuk normalisasi I.

(b) Normalisasi II : Setiap tabel yang telah memenuhi bentuk normal I, masing-masing atribut bergantung penuh pada primary key, sehingga masing-masing tabel tersebut telahmemenuhi bentuk normalisasi II.

(c) Normalisasi III : Setiap tabel yang telah memenuhi bentuk normal II, pada masing-masing atribut yang bukan primary key tidak tergantung transitif terhadap atribut lain yang juga bukan merupakan primary key, sehingga masing-masing tabel tersebut telah memenuhi bentuk normalisasi III.

(d) Kesimpulan : semua tabel yang ada pada desain logikal sudah normal sehingga tidak perlu diubah.


(57)

Perguruan Tinggi

*idPerguruan Tinggi (PK)

**idKategoriPerguruanTinggi (FK) Nama Telepon Website Alamat Longitude Latitude Buku Tamu *idTamu (PK) Nama Pesan Email Jam Tanggal Administrator Username Password Program Studi *idProgramStudi (PK) **idFakultas (FK) NamaProgramStudi Jenjang Studi Akreditasi Fakultas *idFakultas (PK)

**idPerguruan Tinggi (FK)

NamaFakultas

Kategori

*idKategoriPerguruanTinggi (PK)

NamaKategoriPerguruanTinggi IconKategoriPerguruanTinggi

Gambar 3.7.Logical Design Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi Normalisasi

III.6. Desain Fisikal

Basis data yang akan dibangun terdiri dari beberapa tabel, yang akan menyimpan data dari sebuah entitas, sedangkan record pada tabel akan menyimpan nilai atribut dari suatu entitas. Desain fisikal dari tabel tersebut dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini :

Name Field Type Size Description

username varchar 50 username administrator

password varchar 50 password administrator


(58)

Name Field Type Size Description

idTamu Int 11 id dari buku tamu

namaTamu Varchar 50 Nama pengisi buku tamu

pesan text pesan pengisi buku tamu

email varchar 50 Email pengisi buku tamu

jam time Jam pengisian buku tamu

tanggal date Tanggal pengisian buku

tamu Tabel 3.2 Rancangan Tabel buku_tamu

Name Field Type Size Description

idFakultas Int 11 Id dari fakultas

idPerguruanTinggi Int 11 Id dari perguruan tinggi

namaFakultas Varchar 255 Nama dari fakultas

Tabel 3.3 Rancangan Tabel fakultas

Name Field Type Size Description

idKategoriPerguruanTinggi Int 11 Id dari kategori perguruan tinggi

namaKategoriPerguruanTinggi varchar 50 Nama dari kategori perguruan tinggi

iconKategoriPerguruanTinggi Text Icon dari kategori perguruan tinggi

Tabel 3.4 Rancangan Tabel kategori

Name Field Type Size Description

idPerguruanTinggi Int 11 Id dari perguruan tinggi idKategoriPerguruanTinggi Int 11 Id dari kategori perguruan


(59)

namaPerguruanTinggi Varchar 255 Nama dari perguruan tinggi

Alamat Text Alamat perguruan tinggi

Telepon Varchar 20 Telepon perguruan tinggi

Website Varchar 50 Website dari perguruan tinggi

Email Varchar 50 Email dari perguruan tinggi

Longitude Float 10,6 Koordinat longitude yang

membentuk suatu lokasi

Latitude Float 10,6 Koordinat latitude yang

membentuk suatu lokasi Tabel 3.5 Rancangan Tabel perguran_tinggi

Name Field Type Size Description

idProgramStudi Int 11 Id dari program studi

idFakultas Int 11 Id dari fakultas

idPerguruanTinggi Int 11 Id dari perguruan tinggi

namaProgramStudi Varchar 50 Nama dari program studi jenjangStudi Varchar 5 Jenjang studi dari program

studi

akreditasi Varchar 5 Akreditasi dari program

studi Tabel 3.6 Rancangan Tabel program_studi

III.7. Diagram Dekomposisi

Dekomposisi adalah kegiatan menguraikan sistem kedalam subsistem, proses, dan subproses menjadi beberapa tingkatan. Gambar 3.6, 3.7, 3.8, dan 3.9 merupakan diagram dekomposisi dari Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi.


(60)

Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi 0 Subsistem Pengguna Umum 1 Subsistem Administrator 2 Tampil Peta 1.1

Isi Buku Tamu 1.3p Tampil Tentang Sistem 1.4p Login Administrator 2.1p Cari Berdasarkan Nama Perguruan Tinggi 1.1.1p Cari Berdasarkan kriteria 1.1.2p Top Level

Tampil Data Buku Tamu

1.2p

Tampil informasi Perguruan Tinggi

1.1.3p

Level 0 Level 1 Level 2

Gambar 3.8.Diagram Dekomposisi (Berjenjang) Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi


(61)

Gambar 3.9.Lanjutan Diagram Dekomposisi (Berjenjang) Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi


(62)

Gambar 3.10.Lanjutan Diagram Dekomposisi (Berjenjang) Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi


(63)

Subsistem Administrator

2

Top Level Level 0 Level 1 Level 2

Kelola Data Buku Tamu

2.7

Lihat Buku Tamu 2.7.1p

Hapus Buku Tamu 2.7.2p

Logout Administrator

2.8p

Gambar 311.Lanjutan Diagram Dekomposisi (Berjenjang) Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi

III.8. Diagram Arus Data (DAD)

Diagram Arus Data (DAD) merupakan diagram yang digunakan untuk menggambarkan proses data yang mengalir dalam Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY. Diagram Arus Data (DAD) dibuat berdasarkan level-level yang telah digambarkan pada diagram dekomposisi (berjenjang) di atas. a. Diagram Arus Data (DAD) Level 0

Diagram Arus Data (DAD) level 0 merupakan rangkaian proses yang terjadi pada subsistem pengguna umum dan subsistem Administrator (Gambar 3.12).


(64)

b. Diagram Arus Data (DAD) Level 1 Proses 1 Diagram Arus Data (DAD)

level 1 Proses 1 merupakan penggambaran proses yang terjadi pada subsistem pengguna umum (Gambar 3.13).

c. Diagram Arus Data (DAD) Level 1 Proses 2

Diagram Arus Data (DAD) level 1 Proses 2 merupakan penggambaran proses yang terjadi pada subsistem administrator (Gambar 3.14).

d. Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 1.1

Diagram Arus Data (DAD) level 2 Proses 1.1 merupakan penggambaran proses yang terjadi pada pengguna umum. Proses ini merupakan subsistem dari proses tampil data tampil peta (Gambar 3.15).

e. Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.2

Diagram Arus Data (DAD) level 2 Proses 2.2 merupakan penggambaran proses yang terjadi pada Administrator. Proses ini merupakan subsistem dari proses kelola perguruan tinggi (Gambar 3.16).

f. Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.3

Diagram Arus Data (DAD) level 2 Proses 2.3 merupakan penggambaran proses yang terjadi pada administrator. Proses ini merupakan subsistem dari proses tampil data kelola fakultas (Gambar 3.17).

g. Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.4

Diagram Arus Data (DAD) level 2 Proses 2.4 merupakan penggambaran proses yang terjadi pada administrator. Proses ini merupakan subsistem dari proses kelola program studi (Gambar 3.18).

h. Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.6

Diagram Arus Data (DAD) level 2 Proses 2.6 merupakan penggambaran proses yang terjadi pada administrator. Proses


(65)

ini merupakan subsistem dari proses kelola administrator (Gambar 3.19).

i. Diagram Arus Data (DAD) Level 2 Proses 2.7

Diagram Arus Data (DAD) level 2 Proses 2.7 merupakan penggambaran proses yang terjadi pada administrator. Proses ini merupakan subsistem dari proses kelola buku tamu (Gambar 3.20).


(66)

(67)

(68)

Login Administrator 2.1p Kelola Data Perguruan Tinggi 2.2 Kelola Data Fakultas 2.3 Kelola Data Program Studi 2.4 Tampil kategori Perguruan Tinggi 2.5p Kelola Data Administrator 2.6

Kelola Data Buku Tamu 2.7 Logout Administrator 2.8p F1 F4 F3 F5 F2 F6 Perguruan_Tinggi fakultas buku_tamu kategori program_studi administrator Administrator username, password username, password username idPerguruanTinggi, NamaPerguruanTinggi, Alamat, Telepon,

Website, Email, Longitude, Latitude NamaPerguruanTinggi, Alamat, Telepon,

Website, Email, Longitude, Latitude

idFakultas, NamaFakultas NamaFakultas idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi idKategoriPerguruanTinggi, namaKategoriPerguruanTinggi, iconKategoriPerguruanTinggi

idTamu, namaTamu, pesan, email, jam, tanggal namaTamu, pesan, email, jam,

tanggal idFakultas, NamaFakultas idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi idKategoriPerguruanTinggi, namaKategoriPerguruanTinggi, iconKategoriPerguruanTinggi NamaPerguruanTinggi, Alamat,

Telepon, Website, Email, Longitude, Latitude,

namaKategoriPerguruanTinggi, NamaFakultas, NamaProgramStudi,

jenjangStudi, akreditasi idPerguruanTinggi, NamaPerguruanTinggi,

Alamat, Telepon, Website, Email, Longitude, Latitude, idKategoriPerguruanTinggi, namaKategoriPerguruanTinggi, idFakultas, NamaFakultas, idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi username, password Konfirmasi login

Pilihan menu Logout

Konfirmasi Logout idFakultas, NamaFakultas Pilihan Menu Data Fakultas

idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi,

akreditasi

Pilihan Menu Data Program Studi

Pilihan Menu kategori Perguruan Tinggi idKategoriPerguruanTinggi, namaKategoriPerguruanTinggi,

iconKategoriPerguruanTinggi

Pilihan Menu Data Buku Tamu idTamu, namaTamu, pesan, email, jam,

tanggal Pilihan Menu Data Administrator

username, password

Gambar 3.14Diagram Arus Data (DAD) Level 1 proses 2 Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY


(69)

Gambar 3.15Diagram Arus Data (DAD) Level 2 proses 1.1 Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY


(70)

Gambar 3.16Diagram Arus Data (DAD) Level 2 proses 2.2 Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY


(71)

Tambah Fakultas 2.3.1p

Edit Fakultas 2.3.2p

Hapus Fakultas 2.3.3p

Lihat Data Fakultas 2.3.4p

F2 fakultas

Administrator

idFakultas, NamaFakultas NamaFakultas

NamaFakultas

idFakultas, NamaFakultas

idFakultas

idFakultas, NamaFakultas idFakultas,

NamaFakultas idFakultas, NamaFakultas

idFakultas

idFakultas NamaFakultas

idFakultas, NamaFakultas

idFakultas, NamaFakultas

Gambar 3.17Diagram Arus Data (DAD) Level 2 proses 2.3 Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY


(72)

Administrator F3 program_studi

Tambah Program Studi 2.4.1p

Edit Program Studi 2.4.2p

Hapus Program Studi 2.4.3p

Lihat Data Program Studi 2.4.4p idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi idProgramStudi idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi idProgramStudi idProgramStudi idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi idProgramStudi idProgramStudi, NamaProgramStudi, jenjangStudi, akreditasi

Gambar 3.18Diagram Arus Data (DAD) Level 2 proses 2.4 Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY


(73)

Gambar 3.19Diagram Arus Data (DAD) Level 2 proses 2.6 Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY


(74)

Gambar 3.20Diagram Arus Data (DAD) Level 2 proses 2.7 Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY


(75)

III.9. Rancangan Antar Muka

Rancangan antar muka digunakan untuk mengetahui rancangan tampilan sistem yang akan dibuat. Dengan adanya rancangan antar muka diharapkan pengguna umum dan administrator dapat mengerti serta mendapatkan gambaran informasi dari sistem ini.

III.9.1. Rancangan Antar Muka Pengguna Umum

Menu halaman utama pengguna umum merupakan menu awal halaman sistem informasi geografis lokasi perguruan tinggi untuk pengguna umum. Disini terdapat sekilas tentang sistem disertai gambar menggunakanjavascriptyang bisa bergeser.

Menu Halaman Utama Pengguna Umum

Halaman utama pengguna umum adalah halaman awal sistem untuk pengguna umum.

Sekilas Sistem

Home Pencarian Lokasi Pencarian Kriteria Buku Tamu Tentang Sistem

Header

Footer Gambar


(76)

Menu Pencarian Lokasi Perguruan Tinggi

Menu pencarian lokasi perguruan tinggi merupakan menu untuk melihat lokasi perguruan tinggi yang akan dicari oleh pihak pengguna umum.

Pencarian Lokasi Perguruan Tinggi

Home Pencarian Lokasi Pencarian Kriteria Buku Tamu Tentang Sistem

Header

Footer


(77)

Menu Pencarian Lokasi Perguruan Tinggi Berdasarkan Kriteria

Menu pencarian lokasi perguruan tinggi berdasarkan kriteria merupakan menu untuk melihat informasi perguruan tinggi yang akan dicari oleh pihak pengguna umum berdasarkan dengan kriteria yang diantaranya kategori perguruan tinggi yang diantaranya perguruan tinggi (negeri), universitas terbuka, perguruan tinggi (kedinasan), perguruan tinggi swasta (universitas), perguruan tinggi swasta (institut), perguruan tinggi swasta (sekolah tinggi), perguruan tinggi swasta (politeknik), dan perguruan tinggi swasta (akademi).

.

Pencarian Lokasi Berdasarkan Kriteria

Home Pencarian Lokasi Pencarian Kriteria Buku Tamu Tentang Sistem

Header

Footer

Cari o


(78)

Menu Lihat Detail Informasi Perguruan Tinggi

Menu lihat lokasi perguruan tinggi merupakan menu untuk melihat lebih lanjut detail informasi perguruan tinggi yang akan dicari oleh pihak pengguna umum dengan cara masuk tombol lihat yang ada di menu pencarian lokasi perguruan tinggi.

Menu Lihat Detail Informasi Perguruan Tinggi

Informasi Perguruan Tinggi

Nama :

Alamat :

Telepon :

Website :

E-Mail :

Jumlah Fakultas & Perguruan Tinggi :

Fakultas Program Studi JS Akreditasi

Home Pencarian Lokasi Pencarian Kriteria Buku Tamu Tentang Sistem

Header


(79)

Menu Buku Tamu

Menu buku tamu merupakan menu untuk mengisi daftar dan mengirim pesan pada sistem. Disini pengguna umum terlebih dahulu mendaftar isi buku tamu jika ingin pesan ditampilkan.

Menu Buku Tamu

Buku Tamu (Nama) (Alamat) (jam dan tanggal)

Test...

Isi Buku Tamu:

Nama : ________________________

Alamat Email : ________________________

Pesan:

Kode:

Home Pencarian Lokasi Pencarian Kriteria Buku Tamu Tentang Sistem

Header

Footer


(1)

Tabel 19Narasi use-case hapus program studi

Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY Nama use-case: Hapus program studi

Pelaku: administrator

Deskripsi: Mendeskripsikan administrator menghapus data program studi

Langkah Kejadian: Aksi Pelaku Respon sistem

Administrator menekan hapus pada menu kelola program studi

Menghilangkan salah satu data program studi yang dipilih administrator Poskondisi Administrator menghapus data program studi

Tabel 20Narasi use-case lihat program studi

Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY Nama use-case: Lihat program studi

Pelaku: Administrator

Deskripsi: Mendeskripsikan administrator melihat data program studi

Langkah Kejadian: Aksi Pelaku Respon sistem

Administrator masuk ke dalam menu kelola program studi lalu dapat melihat

Menampilkan data program studi yang terdapat dalam database

ke sistem menu kelola perguruan tinggi

Poskondisi Administrator dapat melihat data program studi

Tabel 21Narasi use-case lihat kategori perguruan tinggi Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY


(2)

Nama use-case: Lihat kategori perguruan tinggi

Pelaku: Administrator

Deskripsi: Mendeskripsikan administrator melihat kategori perguruan tinggi

Langkah Kejadian: Aksi Pelaku Respon sistem

Administrator dapat melihat kategori perguruan tinggi dengan masuk ke menu kategori

Sistem menampilkan data kategori yang telah dibuat dalam database ke menu kategori

Poskondisi Administrator dapat melihat kategori perguruan tinggi

Tabel 22Narasi use-case lihat username

Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY Nama use-case: Lihat username

Pelaku: Administrator

Deskripsi: Mendeskripsikan administrator dapat melihat username

Langkah Kejadian: Aksi Pelaku Respon sistem

Administrator masuk ke dalam menu kelola admin

Menampilkan data username dari database

ke sistem Poskondisi Administrator dapat melihat username

Tabel 23Narasi use-case edit password

Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY Nama use-case: Edit password

Pelaku: Administrator

Deskripsi: Mendeskripsikan administrator mengedit password

Langkah Kejadian: Aksi Pelaku Respon sistem


(3)

mengedit dengan masuk ke menu kelola admin lalu menekan tombol edit, setelah itu ganti password yang lama dengan yang baru dan simpan

yang lama dengan yang baru di dalam sistem dan juga dalamdatabase

Poskondisi Administrator dapat mengedit password

Tabel 24Narasi use-case lihat buku tamu

Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY Nama use-case: Lihat buku tamu

Pelaku: Administrator

Deskripsi: Mendeskripsikan administrator melihat buku tamu

Langkah Kejadian: Aksi Pelaku Respon sistem

Administrator masuk ke dalam menu kelola buku tamu

Di dalam menu kelola buku tamu, data buku tamu di database akan dimunculkan

Poskondisi Administrator dapat melihat buku tamu

Tabel 25Narasi use-case hapus buku tamu

Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY Nama use-case: Hapus buku tamu

Pelaku: Administrator

Deskripsi: Mendeskripsikan administrator menghapus buku tamu

Langkah Kejadian: Aksi Pelaku Respon sistem

Administrator masuk ke dalam menu kelola buku tamu, lalu menekan hapus

Menghilangkan data pada sistem dan jugadatabase


(4)

dlm tabel data buku tamu

Poskondisi Administrator dapat menghapus data buku tamu

Tabel 26Narasi use-case logout administrator

Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY Nama use-case: Logout administrator

Pelaku: administrator

Deskripsi: Mendeskripsikan administrator logout dari sistem

Langkah Kejadian: Aksi Pelaku Respon sistem

Administrator menekan menu logout

Mengkonfirmasi bahwa administrator telah keluar dari sistem


(5)

ix

ABSTRAK

SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

LOKASI PERGURUAN TINGGI

Daerah Istimewa Yogyakarta atau biasa disingkat dengan DIY adalah salah satu daerah otonom setingkat provinsi yang ada di Indonesia. Yogyakarta mempunyai predikat sebagai kota pelajar berkaitan dengan sejarah dan peran kota ini dalam dunia pendidikan di Indonesia. Di samping itu dengan adanya berbagai jenis pendidikan tinggi atau perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta terdapat pula banyak mahasiswa dan pelajar dari seluruh daerah di Indonesia yang menuntut ilmu di Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan hasil tanya jawab dengan salah satu pegawai Dinas Pendidikan, pemuda dan Olahraga di Daerah istimewa Yogyakarta Pelajar yang baru saja menyelesaikan jenjang SMA dan kesetaraannya kesulitan mencari letak lokasi perguruan tinggi karena belum mengenal banyak tempat di propinsi DIY. Dengan demikian adanya Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi ini dapat membantu memberikan informasi bagi pelajar dan masyarakat.

Metode yang dilakukan untuk mengembangkan sistem informasi geografis lokasi perguruan tinggi ini menggunakan metode FAST (Frame work Application of Systems Technique ). Pembuatan Peta menggunakan Google Maps API yang diintegrasikan dengan PHP (Pear Hypertext Preprocessor) dan MySQL.

Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan tinggi ini dilengkapi dengan pencarian berdasarkan lokasi perguruan tinggi, kategori perguruan tinggi yang antara lain perguruan tinggi (negeri), universitas terbuka, perguruan tinggi (kedinasan), perguruan tinggi swasta (universitas), perguruan tinggi swasta (institut), perguruan tinggi swasta (sekolah tinggi), perguruan tinggi swasta (politeknik), dan perguruan tinggi swasta (akademi).

Dalam Pengujian Black Box dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Geografis Lokasi Perguruan Tinggi di DIY ini dapat berjalan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.


(6)

x

ABSTRACT

GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM

OF COLLEGE LOCATION

Yogyakarta special region or commonly abbreviated with DIY is one of the provincial-level autonomous region in Indonesia. Yogyakarta has the predicate as the city deals with the history and the city's role in the world of education in Indonesia. In addition to the existence of various types of higher education or universities in Yogyakarta there are also many students and scholars from all over the region in Indonesia who study in Yogyakarta. Based on the results of questioning by one of the employees of the Department of education, youth and sports in the special region of Yogyakarta students who just finished High School and their equivalents of difficulty level, locate the location of the College because not to know many places in the province of DIY. Thus the existence of geographic information systems this College Location can help provide information for students and the community.

Methods undertaken to develop geographic information systems this College location method using FAST (Frame work Application of Systems Technique). Creating a map using the Google Maps API is integrated with PHP (Hypertext Preprocessor Pear) and MySQL.

Geographic information systems the location of the College is equipped with a search based on the location of the College, the College category among other colleges (the country), the Open University, College (official), a private college (University), a private University (Institute), a private college (high school), a private University (Polytechnic), and private (the Academy).

In the Black Box Testing can be inferred that the geographic information systems College Location in this DIY can run well and as expected.