Skor Plak Pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat Di Praktek Dokter Gigi Dengan Menggunakan Ortho-Plaque Index

(1)

Lampiran 1

DEPARTEMEN ILMU KEDOKTERAN GIGI

PENCEGAHAN / KESEHATAN GIGI MASYARAKAT FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

SKOR PLAK PADA PASIEN PENGGUNA PIRANTI ORTODONTI CEKAT DI PRAKTEK DOKTER GIGI DENGAN MENGGUNAKAN

ORTHO PLAQUE INDEX (OPI)

Nomor kartu Pemeriksa :

1. Nama :

2. Jenis kelamin : a. Laki-laki 2

b. Perempuan

3. Lama pemakaian : a. < 1 bulan 3

b. 1-3 bulan c. > 3 bulan

4. Sikat gigi yang digunakan : a. Sikat gigi konvensional 4

b. Sikat gigi khusus ortodonti c. Sikat gigi interdental d. Kombinasi

5. Waktu penyikatan gigi :

a. Sebelum sarapan/mandi pagi 5

b. Sesudah sarapan dan sebelum tidur malam c. Setelah makan siang

d. Saat mandi sore

e. Sebelum makan malam

6. Alat pembersih lainnya : a. Obat kumur 6

b. Benang gigi


(2)

7. Pemeriksaan Skor Plak (langsung diisi jumlah skor)

OPI (%) = x 100 7

OPI =

Keterangan : 1 = area oklusal 2 = area servikal 3 = area sentral x = tidak ada gigi

8. Kategori OPI

a. 0 – 30 % : Baik 8

b. 30 – 50 % : Cukup c. > 50 % : Buruk

Servikal 2 Total

Sentral 3 Total

Oklusal 1 Total

5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5

Oklusal 1 Total

Sentral 3 Total


(3)

Lampiran 2

LEMBAR PENJELASAN KEPADA CALON SUBJEK PENELITIAN

Perkenalkan nama saya Edo Nugraha. Saat ini saya sedang menjalani pendidikan dokter gigi di Universitas Sumatera Utara. Bersama ini saya memberitahukan kepada bapak/ibu bahwa saya sedang melakukan penelitian dengan judul “Skor Plak Pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat Dengan Menggunakan Ortho-Plaque Index (OPI) Di Praktek Dokter Gigi”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rata-rata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat. Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan edukasi bagi bapak/ibu untuk lebih menjaga kebersihan gigi dan mulut terutama pada pasien pengguna piranti ortodonti cekat, sebagai bahan informasi untuk perkembangan Ilmu Kedokteran Gigi yaitu bidang Ilmu kesehatan gigi masyarakat (IKGM) dan bidang ortodonti

Penelitian ini dilakukan oleh saya sendiri. Prosedur penelitian ini dilakukan dengan pembagian kuesioner, lembar penjelasan dan lembar persetujuan kemudian peneliti akan memberi penjelasan cara mengisi kuesioner. Jika pasien bersedia menjadi subjek penelitian, lembar persetujuan terlampir harap ditandatangani dan dikembalikan dikembalikan ke peneliti. Setelah itu peneliti akan melakukan pemeriksaan klinis kepada pasien. Pemeriksaan kebersihan mulut dilakukan dengan menggunakan larutan pewarnauntuk mendeteksi adanya plak. Cairan tersebut diaplikasikan pada permukaan gigi dengan breket ortodonti dan adanya plak yang berwarna dievaluasi dengan jawaban Ya atau Tidak pada 3 daerah permukaan gigi. Indeks kebersihan mulut yang digunakan adalah indeks khusus pengguna piranti ortodonti, yaitu Ortho-Plaque Index (OPI).

Pemeriksaan yang akan dilakukan tidak menimbulkan efek samping dan seluruh biaya penelitian menjadi beban peneliti. Untuk melakukan penelitian ini, saya membutuhkan bantuan dari bapak/ibu untuk mengisi kuesioner ini dan bersedia untuk


(4)

diperiksa keadaan giginya. Saya berharap kesediaan bapak/ibu sekalian untuk ikut berpartisipasi dalam penelitian yang saya lakukan ini.

Perlu diketahui bahwa lembar persetujuan tersebut tidak mengikat dan pasien dapat mengundurkan diri dari penelitian ini kapan saja selama penelitian ini berlangsung. Demikian, mudah-mudahan keterangan saya diatas dapat dimengerti dan atas kesediaan bapak/ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian ini saya ucapkan terima kasih. Untuk informasi yang lebih lanjut dapat menghubungi peneliti di nomor : 081360073165.

Medan, 20 Maret 2014


(5)

Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI SUBJEK PENELITIAN SETELAH PENJELASAN (INFORMED CONSENT)

Saya yang namanya tersebut dibawah ini: Nama Pasien :

Umur : Kelas :

Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan No.Telepon/HP :

Setelah mendapat keterangan dan penjelasan secara lengkap mengenai penelitian, maka dengan penuh kesadaran dan tanpa paksaan, saya menandatangani dan menyatakan bersedia berpartisipasi pada penelitian ini.

Medan, Maret 2014 Diketahui oleh Peserta Penelitian

...


(6)

DAFTAR PUSTAKA

1. Stany CM, Vonny NS, Anindita PS. Status kebersihan mulut dan status karies gigi mahasiswa pengguna alat ortodonti cekat.J E-Gigi 2013; 1(1): 1-7.

2. Hoshang RS. Oral hygiene evaluation in orthodontic practice. Pakistan Oral & Dent Jr 2002; 22: 21-7.

3. Sukmawaty W. Efektifitas sikat gigi konvensional dan sikat gigi khusus ortodonti terhadap penurunan indeks plak pemakai fixed orthodontic pada mahasiswa FKG USU. Skripsi. Medan: Kedokteran Gigi USU 2002: 27. 4. Al-Anezi SA, Harradine NWT. Quantifying plaque during orthodontic

treatment. Angle Ortho J 2012; 82: 748-53.

5. Anas, Saad AK, Heidrun K, Dowen B. Caries risk profiles in orthodontic patients at follow-up using cariogram. Ortho J 2009; 79: 323-30.

6. Alnamo J, Bay I. Problems and proposals for recording gingivitis and plaque. Int Dent J 2004; 25(4): 35-7.

7. Marya CM. Dental Indices. In: Marya CM, ed. A Textbook of Public Health Dentistry. New Delhi: Jaypee Publishers 2011; 192-3: 204-5.

8. World Health Organization. DMFT Levels at 12 years. United States: Univertsity of Michigan, 2008: 11-5.

9. Herijulianti E, Tati SI, Sri A. Pendidikan Kesehatan Gigi. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC 2001: 35.

10.Abdullah BTAN. Perilaku menjaga kebersihan rongga mulut pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga Surabaya. Skripsi. Surabaya: UNAIR 2011: 14.

11.Wulandari NNS. Pengaruh berbagai metode motivasi pada skor oral higiene pasien ortodonti cekat di RSGM-P FKG UI. Tesis. Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia 2012: 42.


(7)

12.Tanvir S, Bhavana B, Gunita S, Narayana. Comparative study of the plaque removal efficacy of three types of tooth brushes in patients with fixed orthodontic appliances 2011; 45(2): 61-7.

13.Heintze SD, Jost-Brinkmann PG, Finke CH, Miethke RR. Oral health for the orthodontic patient. Illinois: Quintessenz Publishing Co,Inc 1999: 32-7. 14.Beberhold K, Sachse-Kulp A, Schwestka-Polly R, Hornecker E, Ziebolz. The

Orthodontic Plaque Index: an oral hygiene index for patients with multibracket appliances. J Orthodontics 2012; 13(1): 4-94.

15.Saimbi CS, Jha T, Mehrotra A, Kaushal S. Clinical evaluation of a newly designed orthodontic brush: A clinical study, JICDRO 2009: 1-6.

16.Imai PH, Yu X, Mac Donald D. Comparison of interdental brush to dental floss for reduction of clinical parameters of periodontal disease: A systematic review. Can J Hyg,2012; 46(1): 63-78.

17.Gwinnett JA, Ceen. F. Plaque distribution on bonded brackets. Am J Orthodontist, 2002; 75: 57-67.

18.Pintauli S, Hamada T. Menuju gigi dan mulut sehat pencegahan dan pemeliharaan. Medan: USU Press 2008: 4-16.

19.Tichá R, Bóhmová H. Influence offixed orthodontic appliance on the level of

patienťs oral hygiene. J Dent 2005; 14(4): 29-34.

20.Atassi F, Awartani F. Oral hygiene status among orthodontic patient. Dental Practice J 2010; 1(4): 5-7.

21.Jensen SB, Loe H. Experimental gingivitis in man. Int Dent J 2004; 25(4): 35-8.


(8)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian dilakukan secara survei deskriptif, untuk mengetahui rerata skor plak pada pasien pengguna piranti ortodonti cekat dengan menggunakan

Ortho-Plaque Index (OPI).

3.2 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di salah satu praktek dokter gigi spesialis ortodonti yang berlokasi di jalan Prof.T. Zulkarnain SH no.14 pada tanggal 20 Maret 2014. Alasan pemilihan tempat adalah jumlah populasi yang cukup untuk dilakukan penelitian, dan adanya akses ke klinik dokter gigi yang dapat dijangkau peneliti. Penelitan dilakukan selama ± 1 tahun (20 Maret 2014 – 10 Agustus 2015)

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi penelitian adalah pasien yang sedang menjalani perawatan ortodonti. Pengambilan sampel dilakukan pada 100 orang pasien pengguna piranti ortodonti cekat.

3.4 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

1. Jenis kelamin

Pemakai piranti ortodonti cekat yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan.

2. Lama pemakaian

Lama pemakaian dibedakan atas kurang dari 1 bulan, 1 sampai 3 bulan dan lebih dari 3 bulan. Lama pemakaian ditentukan berdasarkan waktu pasien beradaptasi dengan piranti ortodonti cekat.


(9)

3. Sikat gigi yang digunakan

Sikat gigi yang digunakan dibagi menjadi sikat gigi konvensional, sikat gigi khusus ortodonti, sikat gigi interdental dan kombinasi.

4. Waktu penyikatan gigi

Waktu penyikatan gigi dibagi menjadi sebelum sarapan/mandi pagi, sesudah sarapan dan sebelum tidur malam, setelah makan siang, saat mandi sore dan sebelum makan malam.

5. Skor plak

Adalah skor kebersihan gigi dan mulut pemakai piranti cekat ortodonti yang diukur menggunakan Ortho-Plaque Index.

6. Kategori kebersihan gigi Baik 0-30% Sedang 30-50% Buruk > 50%

3.5 Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan di praktek dokter gigi pada tanggal 20 Maret 2014 – 25 Agustus 2015. Pemeriksaan dilakukan pada pasien yang sedang menjalani perawatan orthodonti. Skor plak diperoleh dengan memeriksa rongga mulut semua sampel.

Pemeriksaan oral higiene dilakukan dengan menggunakan disclosing solution untuk mendeteksi adanya plak. Cairan tersebut diaplikasikan pada permukaan gigi dengan breket ortodonti dan adanya plak yang berwarna dievaluasi dengan jawaban Ya atau Tidak pada 3 daerah permukaan gigi. Indeks oral higiene yang digunakan adalah indeks khusus pengguna piranti ortodonti, yaitu Ortho-Plaque Index (OPI). Gigi yang diperiksa:

5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5


(10)

Setiap area memiliki level kesulitan masing-masing tergantung pada jangkauan pembersihan.

Area oklusal = 1 (mudah dijangkau) Area servikal = 2 (sedikit sulit dijangkau) Area sentral = 3 (sulit dijangkau)

Jumlah dari skor plak Jumlah gigi x 6

Kondisi kebersihan mulut dievaluasi menurut ketentuan berikut : Baik 0-30%

Sedang 30-50% Buruk > 50%

Pemeriksaan dilakukan oleh tim yang terdiri atas pemeriksa dan pencatat. Hasil pemeriksaan dicatat pada formulir yang tersedia.

3.6 Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan secara komputerisasi dan analisis data dilakukan dengan menghitung persentase skor plak pada pemakai piranti ortodonti cekat dengan menggunakan Ortho-Plaque Index (OPI).

x 100 OPI (%) =


(11)

BAB 4

HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Responden

Hasil penelitian menunjukkan responden perempuan lebih banyak daripada laki-laki, yaitu perempuan 53% dan laki-laki 47%. Umumnya responden sudah memakai alat ortodonti cekat selama lebih dari 3 bulan, yaitu 71% diikuti dengan lama pemakaian 1-3 bulan, yaitu 24% dan lama pemakaian kurang dari 1 bulan dengan persentase 5% (Tabel 3).

Tabel 3. Karakteristik responden pengguna piranti ortodonti cekat (n=100) Karakteristik responden N % Usia (tahun) 15-19 20-24 25-29 30-34 Jenis kelamin Laki-laki Perempuan Lama pemakaian

< 1 bulan 1-3 bulan > 3 bulan

28 42 21 9 47 53 5 24 71 28 42 21 9 47 53 5 24 71

4.2 Distribusi Pemakaian Alat Pembersih Gigi

Hasil penelitian menunjukkan responden yang memakai sikat gigi khusus ortodonti lebih banyak daripada yang memakai sikat gigi konvensional dan kombinasi dengan persentase sikat gigi khusus ortodonti 65%, konvensional 27% dan


(12)

kombinasi 8%. Responden yang menggunakan alat pembersih lain yaitu obat kumur sebanyak 20% (Tabel 4).

Tabel 4. Persentase distribusi pemakaian alat pembersih gigi. (n=100)

Alat pembersih gigi n % Sikat gigi

Konvensional Khusus ortodonti

Kombinasi (sikat gigi ortodonti + interdental) Pembersih lain Obat kumur 27 65 8 20 27 65 8 20

4.3 Rerata Skor Plak pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat Menggunakan Indeks OPI Berdasarkan Jenis Kelamin

Hasil penelitian menunjukkan rerata skor plak pada laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan, yaitu 32,49 ± 8,82 sedangkan pada perempuan 26,51 ± 8,08 dengan rerata keseluruhan 29,32 ± 8,91 (Tabel 5).

Tabel 5. Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat berdasarkan jenis kelamin

Jenis kelamin Rerata skor plak (x ± SD) Laki-laki

Perempuan

32,49 ± 8,82 26,51 ± 8,08

Rerata 29,32 ± 8,91

4.4 Rerata Skor Plak pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat Menggunakan Indeks OPI Berdasarkan Lama Pemakaian Piranti

Hasil penelitian menunjukkan rerata skor plak dengan lama pemakaian lebih dari 3 bulan adalah 30,93± 9,33 diikuti dengan lama pemakaian 1-3 bulan dan <1 bulan dengan rerata skor plak 25,35 ± 5,80 dan 25,48 ± 9,51 (Tabel 6).


(13)

Tabel 6. Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat berdasarkan lama pemakaian piranti.

Lama pemakaian Rerata skor plak (x ± SD) < 1 bulan

1-3 bulan > 3 bulan

25,48 ± 9,51 25,35 ± 5,80 30,93 ± 9,33

4.5 Rerata Skor Plak pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat Menggunakan Indeks OPI Berdasarkan Jenis Sikat Gigi Yang Digunakan

Hasil penelitian menunjukkan rerata skor plak paling tinggi pada responden yang memakai sikat gigi konvensional dengan skor rerata 35,63±8,18 diikuti dengan responden yang memakai sikat gigi khusus ortodonti dan kombinasi dengan rerata skor plak 26,99 ± 8,11 dan 24,95 ± 7,90 (Tabel 7).

Tabel 7. Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat berdasarkan jenis sikat gigi yang digunakan

Jenis sikat gigi Rerata skor plak (x ± SD) Sikat gigi konvensional

Sikat gigi khusus ortodonti

Kombinasi (sikat gigi ortodonti + interdental)

35,63 ± 8,18 26,99 ± 8,11 24,95 ± 7,90

4.6 Kondisi Oral Higiene Pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat Berdasarkan Indeks OPI

Hasil penelitian menunjukkan kondisi oral higiene pada pengguna piranti ortodonti cekat berdasarkan indeks OPI dengan kategori baik 77% diikuti dengan kategori sedang 18% dan buruk 5%.


(14)

Tabel 8. Kategori oral higiene pada pengguna piranti ortodonti cekat berdasarkan indeks OPI (n=100)

Kategori N %

Baik

(0-30%) 77 77

Sedang

(30-50%) 18 18

Buruk


(15)

BAB 5 PEMBAHASAN

Hasil penelitian menunjukkan rerata skor plak keseluruhan pada pengguna piranti ortodonti cekat dengan menggunakan indeks OPI adalah 29,32 ± 8,91. Hasil ini lebih rendah dibandingkan penelitian yang dilakukan oleh Atassi di Saudi Arabia dengan rerata skor plak 33,56 ± 8,74. Hal ini mungkin disebabkan karena responden laki-laki lebih banyak daripada perempuan. Menurut survei yang dilakukan American Dental Association (ADA), wanita memiliki pemahaman dan kesadaran yang lebih baik dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut dari pada pria, wanita juga lebih sering mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan rutin dari pada pria.12

Rerata skor plak pada pengguna ortodonti cekat dengan menggunakan indeks OPI pada laki-laki adalah 32,49 ± 8,82 dan perempuan adalah 26,51 ± 8,08. Hal ini mungkin disebabkan wanita memiliki pemahaman dan kesadaran yang lebih baik dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut daripada pria. Selain itu, wanita juga lebih sering mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan rutin daripada pria.12

Rerata skor plak paling tinggi pada pengguna piranti ortodonti cekat berdasarkan lama pemakaian piranti > 3 bulan yaitu 30,93 ± 9,33, 1-3 bulan yaitu 25,35 ± 5,80 dan < 1 bulan yaitu 25,48 ± 9,51. Hal ini mungkin disebabkan akumulasi plak yang terjadi seiring dengan lama pemakaiannya karena bila pengguna piranti ortodonti cekat tidak melakukan kontrol plak secara rutin, maka piranti ortodonti cekat tersebut akan menjadi tempat retensi plak.

Rerata skor plak paling tinggi berdasarkan jenis sikat gigi yang digunakan adalah sikat gigi konvensional dengan skor rerata 35,63 ± 8,18. Hal ini mungkin disebabkan karena bulu sikat pada sikat gigi konvensional tidak didesain khusus untuk membersihkan plak pada braket pengguna piranti ortodonti cekat sehingga sikat gigi konvensional kurang efektif membersihkan plak pada pengguna piranti ortodonti cekat. Oleh karena itu pengguna piranti ortodonti cekat dianjurkan untuk menggunakan sikat gigi khusus ortodonti.21


(16)

Seluruh responden melakukan penyikatan gigi sesudah sarapan dan sebelum tidur. Hal ini mungkin disebabkan karena responden telah diedukasi oleh dokter sebelum pemakaian piranti ortodonti cekat.

Kondisi oral higiene pada pengguna piranti ortodonti cekat berdasarkan indeks OPI dengan kategori baik yaitu sebesar 77%, diikuti dengan kategori sedang 18% dan kategori buruk 5%. Hal ini mungkin disebabkan karena pasien mengikuti jadwal kontrol rutin yang sudah ditentukan oleh dokter.


(17)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1. Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat dengan menggunakan Ortho-Plaque Index (OPI) yaitu 29,32 ± 8,91.

2. Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat dengan menggunakan Ortho-Plaque Index (OPI) berdasarkan jenis kelamin pada laki-laki yaitu 32,49 ± 8,82 sedangkan perempuan 26,51 ± 8,08.

3. Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat dengan menggunakan Ortho-Plaque Index (OPI) berdasarkan lama pemakaian lebih dari 3 bulan rerata skor yaitu 30,93 ± 9,33, 1-3 bulan 25,35 ± 5,80 dan kurang dari 1 bulan 25,48 ± 9,51.

4. Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat dengan menggunakan Ortho-Plaque Index (OPI) dengan jenis sikat gigi konvensional yaitu 35,63 ± 8,18, sikat gigi khusus ortodonti 26,99 ± 8,11 dan sikat gigi kombinasi 24,95 ± 7,90.

6.2 Saran

Diharapkan pemakai piranti ortodonti cekat lebih peduli akan kebersihan rongga mulutnya seperti mengikuti jadwal kontrol rutin yang disarankan oleh dokter gigi, dan menggunakan sikat gigi khusus ortodonti ataupun alat pembersih lainnya seperti obat kumur agar tercapai kebersihan mulut yang optimal.


(18)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perawatan Ortodonti

Piranti ortodonti cekat adalah salah satu alat yang digunakan di kedokteran gigi untuk perawatan gigi yang tidak beraturan. Biasanya melibatkan penggunaan

bracket yang terpasang cekat pada gigi.8

Piranti ortodonti cekat pada umumnya terdiri atas :

1. Bracket merupakan piranti cekat ortodonti yang melekat dan terpasang mati pada gigi-geligi, yang berfungsi untuk menghasilkan tekanan yang terkontrol pada gigi-geligi.

2. Band adalah piranti ortodonti cekat yang terbuat dari baja antikarat tanpa sambungan. Band ini dapat diregangkan pada gigi-giligi untuk membuatnya cekat dengan sendirinya.

3. Archwire merupakan piranti ortodonti cekat yang menyimpan energi dari perubahan bentuk archwire menggambarkan suatu cadangan yang kemudian dapat dipakai untuk menghasilkan gerakan gigi.

4. Elastic dibuat dalam beberapa bentuk yang sesuai untuk penggunaan ortodonti, tersedia dalam berbagai ukuran dan ketebalan. Gaya yang diberikan oleh

elastic menurun sangat cepat di dalam mulut.

5. O ring adalah suatu pengikat elastik yang digunakan untuk merekatkan

archwire ke bracket,biasanya berwarna abu-abu atau bening, tetapi banyak juga jenis

warna lain yang membuat bracket jadi lebih menarik. Power chain terbuat dari tipe elastik yang sama dengan o ring elastic.9

Pada intinya, power chain seperti ikatan mata rantai dan ditempatkan pada gigi-geligi, bentuknya seperti pita yang bersambung dari satu gigike gigi yang lain dan memberi kekuatan yang menggerakkan gigi lebih cepat. Kadang-kadang power

chain ini tetap aktif walaupun celah sudah tertutup, hal ini untuk memastikan tidak


(19)

2.2 Oral Higiene Pada Perawatan Ortodonti

Oral higiene adalah tindakan pemeliharaan atau menjaga rongga mulut agar tetap bersih dan sehat untuk mencegah terjadinya karies, penyakit jaringan periodontal serta bau mulut. Oral higiene memegang peranan penting dalam menciptakan pola hidup sehat. Oral higiene dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu status sosial ekonomi, pendidikan, usia, dan jenis kelamin.12

Menurut survei yang dilakukan American Dental Association (ADA), wanita memiliki pemahaman dan kesadaran yang lebih baik dalam menjaga kebersihan gigi dan mulut dari pada pria, wanita juga lebih sering mengunjungi dokter gigi untuk pemeriksaan rutin dari pada pria.12

Tabel 1. Kebiasaan Menyikat Gigi pada Pria dan Wanita.12

Kebiasaan menyikat gigi Pria Wanita Menyikat gigi setelah makan 20.5 % 28.7 % Menyikat gigi 2 kali sehari 49.0 % 56.8 %

Pemakaian pesawat ortodonti merupakan perawatan yang membutuhkan waktu yang cukup lama, pemakaian pesawat ortodonti terutama pesawat ortodonti cekat membuat gigi lebih sulit dibersihkan dan mempermudah terjadinya penumpukan plak. Pesawat ortodonti dapat mengakibatkan retensi plak dan terjadinya lesi white spot yang meningkatkan kerentanan terhadap karies dan infeksi periodontal. Oleh karena itu, pemeliharaan oral higiene dalam perawatan ortodonti sangat penting.13

Sikat gigi merupakan alat utama dalam melaksanakan kontrol plak secara mekanis. Instruksi dokter gigi untuk melakukan prosedur oral higiene di rumah sangatlah penting terutama dalam pemilihan sikat gigi yang dibutuhkan. Sekarang ini, inovasi dalam bidang ini banyak alternatif bagi dokter gigi, yaitu sikat gigi elektrik, sikat gigi khusus ortodonti dalam berbagai bentuk, oral irrigator, dental floss, dan sikat gigi interdental. Banyak penelitian telah dilakukan untuk membandingkan alat-alat kebersihan mulut ini.14


(20)

Gambar 1. Pengguna piranti ortodonti cekat.13

2.3 Sikat Gigi Konvensional

Sikat gigi konvensional merupakan sikat gigi yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan sikat gigi ini lebih mudah didapatkan dan dari segi harga jauh lebih terjangkau. Sikat gigi konvensional terdiri atas kepala sikat, bulu sikat dan tangkai atau pegangannya. Umumnya kepala sikat bervariasi, bentuknya ada yang segiempat, oval, segitiga atau trapesium agar dapat disesuaikan dengan anatomi individu yang berbeda. Kekerasan bulu sikat juga bervariasi seperti keras, sedang, dan lunak. Yang penting diingat bahwa sikat gigi orang dewasa harus berbeda dari sikat gigi anak-anak baik ukuran kepala sikat maupun kekerasan bulu sikatnya. American Dental Association menganjurkan ukuran 34 maksimal kepala sikat gigi orang dewasa 29 x 10 mm, anak-anak 20 x 7 mm dan balita 18 x 7 mm.


(21)

2.4 Sikat Gigi Khusus Ortodonti

Pemakai piranti ortodonti cekat dianjurkan untuk menggunakan sikat gigi desain khusus yaitu baris tengah bulu sikat lebih pendek dibandingkan bulu sikat pada kedua pinggirnya untuk membantu penyingkiran plak di sekitar daerah bracket. Jika plak tidak dibersihkan akan meningkatkan kerentanan terhadap karies dan infeksi periodontal. Apabila tidak dicegah, oral higiene yang buruk akan mengurangi keberhasilan perawatan ortodonti. Diperkirakan sebanyak 5-10% pasien pengguna piranti ortodonti cekat tidak berhasil perawatannya karena alasan tersebut.15

Beberapa perusahaan membuat sikat gigi khusus untuk pemakai piranti ortodonti cekat yang bulu sikat pada pinggirnya panjang dan bulu sikat pada bagian tengah lebih pendek. Bulunya dirancang sedemikian rupa agar baris terluar relatif lembut dan panjang. Bulunya dalam pola panjang dan memendek secara bertahap. Sikat gigi khusus ini dipakai karena mampu membersihkan kotoran yang menempel disela-sela gigi dan kawat, yang tidak bisa dijangkau oleh sikat gigi biasa. Yang perlu diperhatikan bahwa pasien perlu hati-hati pada waktu membersihkan plak yang menempel pada kawat agar tidak sampai merusak kawat giginya.15

Gambar 3.Sikat gigi khusus ortodonti.15

2.5 Sikat Gigi Interdental

Sikat gigi interdental merupakan sikat gigi manual yang dipakai untuk menyingkirkan plak subgingiva mulai dari kedalaman saku 2-2,5 mm. Saat ini jenis sikat gigi interdental bervariasi, mulai dari kekerasan bulu sikatnya, bentuk bulu


(22)

sikatnya dan desain pegangan sikatnya, tetapi bulu sikat gigi dengan ujung membulat dianjurkan untuk mencegah trauma pada gingiva.16

Gambar 4. Sikat gigi interdental.16

2.6 Waktu Penyikatan Gigi

Umumnya, dokter gigi selalu mengajurkan pasien untuk menyikat gigi setelah makan. American Dental Association (ADA) memodifikasi pernyataan ini dengan menyatakan bahwa pasien harus menyikat gigi secara teratur, minimal 2 kali sehari yaitu pada pagi hari setelah sarapan dan sebelum tidur malam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bila plak disingkirkan setiap hari secara sempurna, maka tidak akan menimbulkan efek pada rongga mulut. Oleh karena hanya sedikit orang yang dapat menyingkirkan plak secara sempurna, perlu tetap ditekankan pembersihan sulkus sebagai kontrol terhadap penyakit periodontal dan lebih sering menggunakan pasta yang mengandung fluor untuk mengontrol karies.17

Waktu menyikat gigi pada setiap orang tidak sama, tergantung pada beberapa faktor seperti kecenderungan seseorang terhadap plak dan debris, ketrampilan menyikat gigi, dan kemampuan salivanya membersihkan sisa-sisa makanan dan debris. Hanya setelah pasien berulang kali menyikat gigi dengan diawasi oleh tenaga professional, maka baru dapat ditentukan beberapa kali sebaiknya orang tersebut menggosok gigi.17


(23)

Biasanya, rerata lama menyikat gigi adalah kira-kira 1 menit, walaupun demikian ada juga yang melaporkan 2-2,5 menit. Penentuan waktu ini tidak sama pada setiap orang terutama pada orang yang sangat memerlukan program kontrol plak. Yang penting diingat bahwa sebaiknya pasien diberitahu urutan-urutan menyikat gigi. Biasanya dimulai dari bagian distal gigi paling belakang rahang atas dan kemudian permukaan oklusal dan insisalnya sampai seluruh permukaan gigi di rahang atas tercakup. Hal yang sama dilakukan pada rahang bawah.17

2.7 Pengaruh Plak Terhadap Pengguna Piranti Ortodonti

Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak pada suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan.17

Proses pembentukan plak dapat terjadi apabila terdapat faktor-faktor penunjang adanya beberapa bakteri yang secara aktif menghasilkan zat-zat metabolisme. Secara garis besar faktor-faktor penunjang ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu :

a. Lingkungan fisik, yaitu berdasarkan : 1. Anatomi dan posisi gigi

Pada bentuk gigi yang mempunyai banyak fisur dan pit akan lebih mudah terbentuknya plak, selain itu posisi gigi yang tidak beraturan akan menyulitkan dalam pembersihan sehingga sisa makanan akan mudah tersimpan. .

2. Anatomi dan jaringan sekitar gigi

Gigi yang jaringan pendukungnya mengalami kelainan seperti terdapatnya

pocket akan memudahkan sisa makanan menumpuk.

3. Struktur permukaan gigi

Permukaan gigi yang terdapat tambalan seperti pada tambalan kelas II yang sampai ke permukaan servikal gigi, ataupun restorasi lainnya seperti mahkota dan jaket, apabila permukaannya masih kasar karena tidak dipoles ataupun karena pemasangannya tidak benar akan menyebabkan retensi sisa makanan pada tambalan


(24)

tersebut atau pada batas antara mahkota dan jaket dengan permukaan servikal gigi, dan akhirnya menumpuk dan terbentuklah plak.

b. Waktu

Lamanya sisa makanan yang tertinggal menentukan terjadi atau tidaknya suatu plak. Semakin lama waktunya akan semakin mudahterbentuk plak.

c. Adanya bakteri yang berasal dari saliva, cairan gusi dan diet

Plak yang tidak dibersihkan akan menyebabkan mikroorganisme berkembang biak dan plak akan tebal. Plak yang tidak terangkat akan mengeras dan akan menjadi kalkulus. Plak dan kalkulus akan mengiritasi gingiva mengakibatkan pembengkakan pada gingiva dan menyebabkan gigi goyang.17

Kalkulus adalah pengendapan garam-garam anorganis yang terutama terdiri atas kalsium karbonat dan kalsium fosfat tercampur dengan sisa-sisa makanan, bakteri-bakteri dan sel-sel epitel yang telah mati. Kalkulus disebut juga tartar, yaitu suatu lapisan deposit (bahan keras yang melekat pada permukaan gigi) mineral yang berwarna kuning atau coklat pada gigi karena dental plak yang keras. Struktur permukaan kalkulus yang kasar memudahkan timbunan plak gigi. Kalkulus dapat melekat erat mengelilingi mahkota dan akar gigi, juga pada gigi tiruan dan gigi yang ditambal.17

Kalkulus yang dahulu disebut tartarterdiri atas deposit plak yang mengalami mineralisasi dan melekat pada gigi. Berdasarkan lokasi perlekatannya, kalkulus dapat dibedakan atas dua macam yaitu :

1. Kalkulus supra gingiva adalah karang gigi yang terdapat di sebelah oklusal dari tepi bebas gingiva. Biasanya berwarna putih sampai kecoklat-coklatan. Konsistensinya keras seperti batu apung dan mudah dilepas dari perlekatannya pada permukaan gigi.

2. Kalkulus subgingiva adalah karang gigi yang terdapat di sebelah lingual dari tepi gingiva bebas dan biasanya berwarna coklat muda sampai hitam bercampur dengan darah. Konsistensinya keras seperti batu api dan melekat sangat erat pada permukaan gigi.


(25)

Kalkulus merupakan suatu faktor iritasi yang terus-menerus terhadap gingiva sehingga dapat menyebabkan peradangan pada gingiva. Peradangan gingiva ini mengakibatkan terjadinya pendarahan bila pasien menyikat gigi. Pengalaman membuktikan bahwa banyak pasien dengan keluhan gingiva berdarah akan sembuh bila kalkulus dibersihkan.18

Gingivitis adalah peradangan pada gingiva yang menunjukkan adanya tanda-tanda penyakit atau kelainan pada gingiva. Gingivitis biasanya terjadi saat menyikat gigi dan flossing (membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi) yang tidak benar, sehingga menyebabkan gingiva berdarah dan plak tetap ada disepanjang garis gusi. Plak merupakan suatu lapisan yang terutama terdiri atas bakteri dan merupakan penyebab utama dari gingivitis.

Penyebab gingiva berdarah adalah karena kebersihan gigi yang kurang baik, sehingga terbentuk plak pada permukaan gigi dan gingiva. Mikroorganisme pada plak menghasilkan racun yang merangsang gingiva sehingga terjadi gingivitis. Pada pasien pengguna piranti ortodonti cekat sering dijumpai iritasi pada gingiva, hal ini dapat disebabkan oleh adanya faktor iritasi lokal dari pesawat ortodonti yang belum disesuaikan dengan keadaan rongga mulut pasien.

Gingivitis dapat juga terjadi karena kekurangan vitamin, yaitu vitamin C. Gingiva akan tampak merah, bengkak, mudah berdarah bila ditekan sedikit saja, sedangkan warna gingiva yang normal adalah merah jambu (coral pink). Jika plak tidak dihilangkan, plak akan mengeras dan akhirnya membentuk kalkulus.

Kalkulus hanya dapat dihilangkan oleh dokter gigi atau perawat gigi dengan alat khusus. Kalkulus dapat menyebabkan gingivitis sehingga gingiva bengkak dan mudah berdarah bila di sikat. Bila kalkulus tidak dihilangkan akan menyebabkan gigi akan menjadi goyang dan lepas dengan sendirinya.

Plak dan kalkulus juga dapat menyebabkan karies. Karies merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementum yang disebabkan aktivitas jasad renik yang ada dalam suatu karbohidrat yang diragikan. Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya invasi bakteri dan


(26)

kerusakan pada jaringan pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan periapikal dan menimbulkan rasa nyeri.

Ada tiga faktor utama yang memegang peranan yaitu faktor host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan ditambah faktor waktu, yang digambarkan sebagai tiga lingkaran yang bertumpang-tindih. Untuk terjadinya karies, maka kondisi setiap faktor tersebut harus saling mendukung yaitu tuan rumah yang rentan, mikroorganisme yang kariogenik, substrat yang sesuai dan waktu yang lama.

Adanya hubungan sebab akibat terjadinya karies sering diidentifikasi sebagai faktor risiko karies. Beberapa faktor yang dianggap sebagai faktor risiko adalah pengalaman karies, penggunaan fluor, oral higiene, jumlah bakteri, saliva dan pola makan.Ada juga faktor risiko demografi seperti umur, jenis kelamin, sosial ekonomi dan lain-lain. Beberapa ahli menggunakan istilah faktor predisposisi atau faktor modifikasi untuk menjelaskan faktor risiko demografi.18

Gambar 5. Skema karies sebagai penyakit multi-faktorial yang disebabkan faktor host agen, substrat, waktu18

2.8 Indeks Plak Pada Pengguna Piranti Ortodonti

Banyak indeks yang berkembang untuk mengukur skor plak pada pemakai piranti ortodonti cekat, diantaranya adalah indeks plak oleh Loe dan Silness, indeks


(27)

plak oleh O’Leary, modifikasi Patient Hygine Performance (PHP) indeks oleh

Podshadley dan Haley, Bonded Bracket Plaque index dan Ortho Plaque Index.

Indeks plak yang dipopulerkan oleh O’Leary cukup ideal untuk memonitor

kebersihan mulut. Indeks plak ini menggunakan gambar atau grafik yang dapat menunjukkan lokasi plak sehingga memungkinkan dokter gigi dan pasien untuk melihat kemajuan setelah pasien melakukan kontrol plak. Selain itu, memudahkan dokter gigi menentukan lokasi penumpukan plak dan bagian mana yang harus lebih ditekankan penyikatan giginya atau pembersihan dengan benang gigi.19

Indeks plak yang dikeluarkan oleh Loe dan Silness tahun 1964 diindikasikan untuk mengukur skor plak berdasarkan lokasi dan kuantitas plak yang berada dekat margin gingiva. Disarankan untuk menggunakannya bersama dengan indeks gingiva (Loe dan Silness) sehingga dapat membantu melihat adanya hubungan plak gigi dengan inflamasi gingiva. Indeks ini mempunyai kelebihan karena dapat digunakan untuk penelitian longitudinal dan uji klinis. Kelemahannya bahwa penentuan ketebalan plak adalah subjektif sekali sehingga untuk mendapatkan hasil pengukuran yang valid dibutuhkan pemeriksa yang sudah terlatih. Ortho-Plaque Index (OPI) diperkenalkan oleh Heintze et al. Setiap permukaan gigi dibagi tiga bagian yang terkena plak yaitu daerah servikal sentral dan oklusal.19

Ortho-Plaque Index adalah indeks khusus untuk pasien pemakai piranti

ortodonti cekat yang fokus pada area gigi di sekitar bracket karena pada pasien pengguna piranti ortodonti cekat plak berakumulasi dan sulit untuk diakses pada daerah tersebut. Ortho-Plaque Index menggunakan penjumlahan skor plak lalu dikalikan dengan tingkat kesulitan pembersihan gigi tersebut. Ortho-Plaque Index menggunakan disclosing solution untuk mendeteksi adanya plak. Cairan tersebut diaplikasikan pada permukaan gigi dengan bracket ortodonti dan adanya plak yang berwarna dievaluasi dengan jawaban Ya atau Tidak pada 3 daerah permukaan gigi.19


(28)

Tabel 2. Tabel Perhitungan Skor Ortho-Plaque Index.19

Setiap area memiliki tingkat kesulitan tergantung pada jangkauan untuk dibersihkan.19

a. Area oklusal = skor plak = 1 (mudah dijangkau) b. Area servikal = skor plak = 2 (sedikit sulit dijangkau) c. Area sentral = skor plak = 3 (sulit dijangkau)

Gambar 6. Skema distribusi permukaan gigi untuk evaluasi Ortho-Plaque Index, I = area

oklusal, II = area sentral, III = area servikal.19

Servikal 2 Total

Sentral 3 Total

Oklusal 1 Total

5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5

Oklusal 1 Total

Sentral 3 Total


(29)

Nilai yang ditemukan dimasukkan ke dalam Tabel 2. Hasil indeks diperoleh dengan menggunakan rumus :

Jumlah dari skor plak Jumlah gigi x 6

Kondisi oral higiene dievaluasi berdasarkan kategori berikut ini: Baik 0-30%

Sedang 30-50% Buruk > 50%

x 100 OPI (%) =


(30)

2.9 Kerangka Konsep

Pengguna piranti ortodonti Rerata skor plak (OPI)

1. Jenis kelamin 2. Lama pemakaian

3. Sikat gigi yang digunakan 4. Waktu penyikatan gigi

Kategori :

0-30% = kebersihan mulut baik 30-50% = kebersihan mulut sedang > 50% = kebersihan mulut buruk


(31)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Semakin meningkatnya taraf hidup dan tingkat pendidikan terutama pada masyakarat di kota-kota besar, maka semakin luas pula informasi tentang perawatan ortodonti dan tersedianya pelayanan ortodonti sebagai sarana memudahkan seseorang berpenampilan dan merawat gigi. Penelitian-penelitian mengenai kebutuhan akan perawatan ortodonti telah dilakukan di banyak negara, dimulai pada tahun 1950 oleh Massler dan Frankel. World Health Organization (WHO) mengukur prevalensi kebutuhan akan perawatan ortodonti berkisar antara 21-64%. Perawatan ortodonti bertujuan untuk memberikan estetis dan fungsional pada pasien.1

Piranti ortodonti cekat saat ini sudah banyak digunakan di masyarakat, namun masyarakat sering tidak menyadari risiko penggunaan piranti ortodonti cekat seperti masalah oral higiene. Adanya piranti ortodonti yang menempel pada gigi akan menyulitkan pasien untuk membersihkan gigi sehingga penumpukan plak cenderung terjadi pada gigi di sekitar bracket dan sepertiga mahkota gigi pada tepi gingiva. Perawatan ini dapat menimbulkan berbagai masalah khususnya dalam memelihara kebersihan mulut. Menurut Houston, piranti ortodonti cekat adalah alat ortodonti dengan perlekatan pada gigi-geligi dan tekanan dari arah archwire atau auxillaris melalui perlekatan tersebut sehingga memungkinkan diperoleh kontrol yang tepat terhadap sifat dan arah tekanan yang dihasilkan.3

Penelitian yang dilakukan oleh Topaloglu et al mengemukakan bahwa jumlah

Streptococcus mutans dan Lactobacillus Sp meningkat secara signifikan pada 6 bulan

setelah pemasangan piranti ortodonti cekat/lepasan di rongga mulut. Peningkatan

C.albicans yang signifikan terjadi setelah 3 bulan penggunaan piranti ortodonti

cekat.4 Penelitian tentang efek perawatan piranti ortodonti cekat terhadap status kebersihan mulut pernah dilakukan di Turki oleh Cantekin et al dengan rerata skor plak adalah 1,42. Komponen piranti ortodonti cekat terdiri atas bracket, band,


(32)

archwire, elastics, o ring dan power chain. Piranti ortodonti cekat harus didesain agar

tidak terjadi akumulasi plak atau menghalangi pembersihannya. Metode oral higiene yang tepat seharusnya diajarkan dan ditekankan pada pasien saat pemasangan piranti ortodonti cekat.5

Pemeliharaan oral higiene dalam perawatan ortodonti sangat penting untuk mencegah penumpukan plak. Dokter gigi dan pasien memiliki peranan dalam pemeliharaan oral higiene. Pemeliharaan oral higiene bertujuan untuk menyingkirkan dan mencegah timbulnya plak serta sisa–sisa makanan yang melekat pada gigi. Sebaiknya dokter gigi memberitahukan bagaimana cara penyikatan gigi, penggunaan benang gigi, penggunaan pasta gigi yang mengandung fluoride, dan penggunaan obat kumur yang dipakai untuk memelihara kebersihan rongga mulut.5

Pemakai piranti ortodonti cekat dianjurkan untuk memakai sikat gigi khusus ortodonti yaitu baris tengah bulu sikat lebih pendek dibandingkan bulu sikat pada kedua pinggirnya untuk membantu penyingkiran plak di sekitar bracket. Jika plak ini tidak dibersihkan akan meningkatkan kerentanan terhadap karies dan infeksi periodontal. Apabila tidak dicegah, oral higiene yang buruk dapat mengurangi keberhasilan perawatan ortodonti. Perawatan ortodonti tidak dapat dilanjutkan apabila pasien mengalami gingivitis, periodontitis serta mobility pada gigi. Penelitian Basdra dkk. membuktikan hampir 50% pasien piranti ortodonti cekat secara klinis mengalami white spot selama perawatan. White spot ini disebabkan karena larutnya permukaan enamel sehingga terjadi proses demineralisasi karena bakteri yang menghasilkan asam, di mana demineralisasi merupakan proses awal karies pada enamel.5

Oral higiene dapat diukur dengan menggunakan indeks. Indeks adalah angka yang menyatakan keadaan klinis yang didapat pada waktu pemeriksaan. Salah satu Indeks plak yang dibuat khusus untuk pemakai piranti ortodonti cekat adalah

Ortho-Plaque Index (OPI). Ortho-Ortho-Plaque Index diperkenalkan oleh Heintze et al. Setiap

permukaan gigi dibagi tiga bagian yang terkena plak yaitu daerah servikal sentral dan oklusal. Ortho-Plaque Index adalah indeks khusus untuk pasien pemakai piranti ortodonti cekat yang fokus pada area gigi di sekitar bracket karena pada pasien


(33)

pengguna piranti ortodonti cekat plak berakumulasi dan sulit untuk diakses pada daerah tersebut. Ortho-Plaque Index menggunakan penjumlahan dari skor plak lalu dikalikan dengan tingkat kesulitan pembersihan gigi tersebut.6

Penelitian tentang pengaruh piranti cekat ortodonti pada level oral higiene yang dilakukan oleh Ticha dan Bohmova menunjukkan skor OPI 10,6% dengan kategori baik.7 Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik meneliti tentang pengukuran skor plak dengan menggunakan indeks khusus pengguna piranti ortodonti cekat yaitu, Ortho-Plaque Index (OPI). Penelitian ini dilakukan di salah satu praktek dokter gigi yang memiliki jumlah populasi yang mencukupi dan akses yang mudah bagi peneliti.

1.2Perumusan Masalah

Bagaimana rerata skor plak pada pasien pengguna piranti ortodonti cekat di klinik dokter gigi menggunakan Ortho-Plaque Index (OPI).

1.3Tujuan Penelitian

Tujuan umum :

Mengetahui rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat. Tujuan khusus :

1. Mengetahui rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat dengan menggunakan Ortho-Plaque Index (OPI).

2. Mengetahui rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat menggunakan Ortho-Plaque Index (OPI) berdasarkan jenis kelamin.

3. Mengetahui rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat menggunakan Ortho-Plaque Index (OPI) berdasarkan lama pemakaian.

4. Mengetahui rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat menggunakan Ortho-Plaque Index (OPI) berdasarkan jenis sikat gigi yang digunakan.


(34)

1.4Manfaat Penelitian

1. Bagi petugas kesehatan dapat dijadikan sebagai sumber data untuk memberikan informasi tentang cara menjaga kesehatan gigi dan mulut khususnya pemakai piranti ortodonti cekat.

2. Bagi peneliti dapat memberikan pengalaman penelitian yang telah dilakukan.


(35)

Pencegahan/Kesehatan Gigi Masyarakat Tahun 2015 Edo Nugraha

Skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat di praktek dokter gigi dengan menggunakan Ortho-Plaque Index

ix + 29 halaman

Piranti ortodonti cekat saat ini sudah banyak digunakan di masyarakat, namun masyarakat sering tidak menyadari risiko penggunaan piranti ortodonti cekat seperti masalah oral higiene. Perawatan ortodonti dapat menimbulkan berbagai masalah khususnya dalam memelihara kebersihan mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat dengan menggunakan Ortho-Plaque Index (OPI) berdasarkan jenis kelamin, lama pemakaian dan jenis sikat gigi yang digunakan. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif. Populasi penelitian adalah pasien yang menggunakan piranti ortodonti cekat pada praktek dokter gigi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dibantu dengan kuisioner serta pemeriksaan skor plak. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor plak keseluruhan pada pengguna piranti ortodonti cekat dengan menggunakan indeks OPI adalah 29,32 ± 8,91. Berdasarkan jenis kelamin, rerata skor plak pada laki-laki yaitu 32,49 ± 8,82 sedangkan pada perempuan 26,51 ± 8,08. Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat dengan lama pemakaian lebih dari 3 bulan yaitu 30,93 ± 9,33, pemakaian 1-3 bulan 25,35 ± 5,80 dan kurang dari 1 bulan 25,48 ± 9,51. Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat yang menggunakan sikat gigi konvensional adalah 35,63 ± 8,18, dengan sikat gigi khusus ortodonti 26,99 ± 8,11 dan dengan sikat gigi kombinasi 24,95 ± 7,90. Untuk memaksimalkan kebersihan mulut pada pasien ortodonti, diharapkan pemakai piranti ortodonti cekat lebih peduli akan kebersihan rongga mulutnya seperti mengikuti jadwal kontrol rutin yang disarankan oleh dokter gigi, dan menggunakan sikat gigi khusus ortodonti


(36)

(37)

DENGAN MENGGUNAKAN

ORTHO–PLAQUE

INDEX

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi

EDO NUGRAHA NIM : 090600036

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(38)

Pencegahan/Kesehatan Gigi Masyarakat Tahun 2015 Edo Nugraha

Skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat di praktek dokter gigi dengan menggunakan Ortho-Plaque Index

ix + 29 halaman

Piranti ortodonti cekat saat ini sudah banyak digunakan di masyarakat, namun masyarakat sering tidak menyadari risiko penggunaan piranti ortodonti cekat seperti masalah oral higiene. Perawatan ortodonti dapat menimbulkan berbagai masalah khususnya dalam memelihara kebersihan mulut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat dengan menggunakan Ortho-Plaque Index (OPI) berdasarkan jenis kelamin, lama pemakaian dan jenis sikat gigi yang digunakan. Jenis penelitian ini adalah survei deskriptif. Populasi penelitian adalah pasien yang menggunakan piranti ortodonti cekat pada praktek dokter gigi. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara dibantu dengan kuisioner serta pemeriksaan skor plak. Hasil penelitian menunjukkan rerata skor plak keseluruhan pada pengguna piranti ortodonti cekat dengan menggunakan indeks OPI adalah 29,32 ± 8,91. Berdasarkan jenis kelamin, rerata skor plak pada laki-laki yaitu 32,49 ± 8,82 sedangkan pada perempuan 26,51 ± 8,08. Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat dengan lama pemakaian lebih dari 3 bulan yaitu 30,93 ± 9,33, pemakaian 1-3 bulan 25,35 ± 5,80 dan kurang dari 1 bulan 25,48 ± 9,51. Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat yang menggunakan sikat gigi konvensional adalah 35,63 ± 8,18, dengan sikat gigi khusus ortodonti 26,99 ± 8,11 dan dengan sikat gigi kombinasi 24,95 ± 7,90. Untuk memaksimalkan kebersihan mulut pada pasien ortodonti, diharapkan pemakai piranti ortodonti cekat lebih peduli akan kebersihan rongga mulutnya seperti mengikuti jadwal kontrol rutin yang disarankan oleh dokter gigi, dan menggunakan sikat gigi khusus ortodonti


(39)

(40)

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan tim penguji skripsi

Medan, 26 November 2015

Pembimbing: Tanda Tangan


(41)

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan tim penguji

pada tanggal 26 November 2015

TIM PENGUJI

KETUA : Prof. Sondang Pintauli, drg., Ph.D ANGGOTA : 1. Prof. Lina Natamiharja, drg., SKM


(42)

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini selesai disusun untuk memenuhi kewajiban penulis sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada dosen pembimbing skripsi, yaitu Prof. Sondang Pintauli, drg., Ph.D yang telah meluangkan waktu dan kesabaran dalam membimbing penulis demi selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis, Ayah dan Ibu tercinta Asmara Jaya dan Suci Utari yang telah memberikan dukungan dan kasih sayang tanpa batas. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. H. Nazruddin, drg., C.Ort., Sp.Ort., Ph.D selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Tim penguji skripsi yaitu Prof. Lina Natamiharja, drg., SKM dan Gema Nazri Yanti, drg., M.Kes atas masukan dan bantuan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Cut Nurliza, drg., M.Kes selaku pembimbing akademik yang telah banyak membimbing selama masa pendidikan penulis.

4. Yang tersayang Mirna Piay dan saudaraku kawan - kawan stambuk 2009, serta kakanda mahasiswa FKG USU yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi pengembangan disiplin ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi khususnya Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan / Kesehatan Gigi Masyarakat.

Medan, 26 November 2015 Penulis,

Edo Nugraha NIM : 090600036


(43)

Halaman HALAMAN JUDUL ...

HALAMAN PERSETUJUAN ... HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawatan Ortodonti ... 5

2.2 Oral Higiene pada Perawatan Ortodonti ... 6

2.3 Sikat Gigi Konvensional ... 7

2.4 Sikat Gigi Khusus Ortodonti ... 8

2.5 Sikat Gigi Interdental ... 8

2.6 Waktu Penyikatan Gigi ... 9

2.7 Pengaruh Plak Terhadap Pengguna Piranti Ortodonti ... 10

2.8 Indeks Plak pada Pengguna Piranti Ortodonti ... 13

2.9 Kerangka Konsep... 17

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 18

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 18

3.3 Populasi dan Sampel ... 18

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 18

3.5 Cara Pengumpulan Data ... 19


(44)

4.3 Rerata Skor Plak pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat

Menggunakan Indeks OPI Berdasarkan Jenis Kelamin... 22

4.4 Rerata Skor Plak pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat Menggunakan Indeks OPI Berdasarkan Lama Pemakaian ... 22

4.5 Rerata Skor Plak pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat Menggunakan Indeks OPI Berdasarkan Jenis Sikat Gigi yang Digunakan ... 23

4.6 Kondisi Oral Higiene pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat berdasarkan indeks OPI ... 23

BAB 5 PEMBAHASAN ... 25

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 27

DAFTAR PUSTAKA ... 28 LAMPIRAN


(45)

Tabel Halaman 1 Kebiasaan menyikat gigi pada pria dan wanita ... 6 2 Perhitungan skor plak indeks ... 15 3 Karakteristik responden pengguna piranti ortodonti cekat (n=100) .... 21 4 Persentase distribusi pemakaian alat pembersih gigi ... 22 5 Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat

berdasarkan jenis kelamin ... 22 6 Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat

berdasarkan lama pemakaian ... 23 7 Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat

berdasarkan jenis sikat gigi yang digunakan ... 23 8 Kategori oral higiene pada pengguna piranti ortodonti cekat


(46)

Gambar Halaman

1 Pengguna piranti ortodonti cekat ... 7

2 Sikat gigi konvensional ... 7

3 Sikat gigi ortodonti ... 8

4 Sikat gigi interdental ... 9

5 Skema karies sebagai penyakit multifaktorial... 13


(47)

Lampiran 1 Kuisioner

2 Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian

3 Informed Consent


(1)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi ini selesai disusun untuk memenuhi kewajiban penulis sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Kedokteran Gigi.

Dengan hati yang tulus penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada dosen pembimbing skripsi, yaitu Prof. Sondang Pintauli, drg., Ph.D yang telah meluangkan waktu dan kesabaran dalam membimbing penulis demi selesainya skripsi ini. Ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis, Ayah dan Ibu tercinta Asmara Jaya dan Suci Utari yang telah memberikan dukungan dan kasih sayang tanpa batas. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. H. Nazruddin, drg., C.Ort., Sp.Ort., Ph.D selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.

2. Tim penguji skripsi yaitu Prof. Lina Natamiharja, drg., SKM dan Gema Nazri Yanti, drg., M.Kes atas masukan dan bantuan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. Cut Nurliza, drg., M.Kes selaku pembimbing akademik yang telah banyak membimbing selama masa pendidikan penulis.

4. Yang tersayang Mirna Piay dan saudaraku kawan - kawan stambuk 2009, serta kakanda mahasiswa FKG USU yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhirnya penulis mengharapkan semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pikiran yang berguna bagi pengembangan disiplin ilmu di Fakultas Kedokteran Gigi khususnya Departemen Ilmu Kedokteran Gigi Pencegahan / Kesehatan Gigi Masyarakat.

Medan, 26 November 2015

Penulis,

Edo Nugraha NIM : 090600036


(2)

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL ...

HALAMAN PERSETUJUAN ... HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ...

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Permasalahan ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perawatan Ortodonti ... 5

2.2 Oral Higiene pada Perawatan Ortodonti ... 6

2.3 Sikat Gigi Konvensional ... 7

2.4 Sikat Gigi Khusus Ortodonti ... 8

2.5 Sikat Gigi Interdental ... 8

2.6 Waktu Penyikatan Gigi ... 9

2.7 Pengaruh Plak Terhadap Pengguna Piranti Ortodonti ... 10

2.8 Indeks Plak pada Pengguna Piranti Ortodonti ... 13

2.9 Kerangka Konsep... 17

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 18

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 18

3.3 Populasi dan Sampel ... 18

3.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional... 18

3.5 Cara Pengumpulan Data ... 19


(3)

BAB 4 HASIL PENELITIAN

4.1 Karakteristik Responden ... 21

4.2 Distribusi Pemakaian Alat Pembersih Gigi ... 21

4.3 Rerata Skor Plak pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat Menggunakan Indeks OPI Berdasarkan Jenis Kelamin... 22

4.4 Rerata Skor Plak pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat Menggunakan Indeks OPI Berdasarkan Lama Pemakaian ... 22

4.5 Rerata Skor Plak pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat Menggunakan Indeks OPI Berdasarkan Jenis Sikat Gigi yang Digunakan ... 23

4.6 Kondisi Oral Higiene pada Pengguna Piranti Ortodonti Cekat berdasarkan indeks OPI ... 23

BAB 5 PEMBAHASAN ... 25

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 27

DAFTAR PUSTAKA ... 28 LAMPIRAN


(4)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman 1 Kebiasaan menyikat gigi pada pria dan wanita ... 6 2 Perhitungan skor plak indeks ... 15 3 Karakteristik responden pengguna piranti ortodonti cekat (n=100) .... 21 4 Persentase distribusi pemakaian alat pembersih gigi ... 22 5 Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat

berdasarkan jenis kelamin ... 22 6 Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat

berdasarkan lama pemakaian ... 23 7 Rerata skor plak pada pengguna piranti ortodonti cekat

berdasarkan jenis sikat gigi yang digunakan ... 23 8 Kategori oral higiene pada pengguna piranti ortodonti cekat


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1 Pengguna piranti ortodonti cekat ... 7

2 Sikat gigi konvensional ... 7

3 Sikat gigi ortodonti ... 8

4 Sikat gigi interdental ... 9

5 Skema karies sebagai penyakit multifaktorial... 13


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuisioner

2 Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian 3 Informed Consent