Pengaruh Plak Terhadap Pengguna Piranti Ortodonti

Biasanya, rerata lama menyikat gigi adalah kira-kira 1 menit, walaupun demikian ada juga yang melaporkan 2-2,5 menit. Penentuan waktu ini tidak sama pada setiap orang terutama pada orang yang sangat memerlukan program kontrol plak. Yang penting diingat bahwa sebaiknya pasien diberitahu urutan-urutan menyikat gigi. Biasanya dimulai dari bagian distal gigi paling belakang rahang atas dan kemudian permukaan oklusal dan insisalnya sampai seluruh permukaan gigi di rahang atas tercakup. Hal yang sama dilakukan pada rahang bawah. 17

2.7 Pengaruh Plak Terhadap Pengguna Piranti Ortodonti

Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak pada suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan. 17 Proses pembentukan plak dapat terjadi apabila terdapat faktor-faktor penunjang adanya beberapa bakteri yang secara aktif menghasilkan zat-zat metabolisme. Secara garis besar faktor-faktor penunjang ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu : a. Lingkungan fisik, yaitu berdasarkan : 1. Anatomi dan posisi gigi Pada bentuk gigi yang mempunyai banyak fisur dan pit akan lebih mudah terbentuknya plak, selain itu posisi gigi yang tidak beraturan akan menyulitkan dalam pembersihan sehingga sisa makanan akan mudah tersimpan. . 2. Anatomi dan jaringan sekitar gigi Gigi yang jaringan pendukungnya mengalami kelainan seperti terdapatnya pocket akan memudahkan sisa makanan menumpuk. 3. Struktur permukaan gigi Permukaan gigi yang terdapat tambalan seperti pada tambalan kelas II yang sampai ke permukaan servikal gigi, ataupun restorasi lainnya seperti mahkota dan jaket, apabila permukaannya masih kasar karena tidak dipoles ataupun karena pemasangannya tidak benar akan menyebabkan retensi sisa makanan pada tambalan Universitas Sumatera Utara tersebut atau pada batas antara mahkota dan jaket dengan permukaan servikal gigi, dan akhirnya menumpuk dan terbentuklah plak. b. Waktu Lamanya sisa makanan yang tertinggal menentukan terjadi atau tidaknya suatu plak. Semakin lama waktunya akan semakin mudahterbentuk plak. c. Adanya bakteri yang berasal dari saliva, cairan gusi dan diet Plak yang tidak dibersihkan akan menyebabkan mikroorganisme berkembang biak dan plak akan tebal. Plak yang tidak terangkat akan mengeras dan akan menjadi kalkulus. Plak dan kalkulus akan mengiritasi gingiva mengakibatkan pembengkakan pada gingiva dan menyebabkan gigi goyang. 17 Kalkulus adalah pengendapan garam-garam anorganis yang terutama terdiri atas kalsium karbonat dan kalsium fosfat tercampur dengan sisa-sisa makanan, bakteri-bakteri dan sel-sel epitel yang telah mati. Kalkulus disebut juga tartar, yaitu suatu lapisan deposit bahan keras yang melekat pada permukaan gigi mineral yang berwarna kuning atau coklat pada gigi karena dental plak yang keras. Struktur permukaan kalkulus yang kasar memudahkan timbunan plak gigi. Kalkulus dapat melekat erat mengelilingi mahkota dan akar gigi, juga pada gigi tiruan dan gigi yang ditambal. 17 Kalkulus yang dahulu disebut tartarterdiri atas deposit plak yang mengalami mineralisasi dan melekat pada gigi. Berdasarkan lokasi perlekatannya, kalkulus dapat dibedakan atas dua macam yaitu : 1. Kalkulus supra gingiva adalah karang gigi yang terdapat di sebelah oklusal dari tepi bebas gingiva. Biasanya berwarna putih sampai kecoklat-coklatan. Konsistensinya keras seperti batu apung dan mudah dilepas dari perlekatannya pada permukaan gigi. 2. Kalkulus subgingiva adalah karang gigi yang terdapat di sebelah lingual dari tepi gingiva bebas dan biasanya berwarna coklat muda sampai hitam bercampur dengan darah. Konsistensinya keras seperti batu api dan melekat sangat erat pada permukaan gigi. Universitas Sumatera Utara Kalkulus merupakan suatu faktor iritasi yang terus-menerus terhadap gingiva sehingga dapat menyebabkan peradangan pada gingiva. Peradangan gingiva ini mengakibatkan terjadinya pendarahan bila pasien menyikat gigi. Pengalaman membuktikan bahwa banyak pasien dengan keluhan gingiva berdarah akan sembuh bila kalkulus dibersihkan. 18 Gingivitis adalah peradangan pada gingiva yang menunjukkan adanya tanda- tanda penyakit atau kelainan pada gingiva. Gingivitis biasanya terjadi saat menyikat gigi dan flossing membersihkan gigi dengan menggunakan benang gigi yang tidak benar, sehingga menyebabkan gingiva berdarah dan plak tetap ada disepanjang garis gusi. Plak merupakan suatu lapisan yang terutama terdiri atas bakteri dan merupakan penyebab utama dari gingivitis. Penyebab gingiva berdarah adalah karena kebersihan gigi yang kurang baik, sehingga terbentuk plak pada permukaan gigi dan gingiva. Mikroorganisme pada plak menghasilkan racun yang merangsang gingiva sehingga terjadi gingivitis. Pada pasien pengguna piranti ortodonti cekat sering dijumpai iritasi pada gingiva, hal ini dapat disebabkan oleh adanya faktor iritasi lokal dari pesawat ortodonti yang belum disesuaikan dengan keadaan rongga mulut pasien. Gingivitis dapat juga terjadi karena kekurangan vitamin, yaitu vitamin C. Gingiva akan tampak merah, bengkak, mudah berdarah bila ditekan sedikit saja, sedangkan warna gingiva yang normal adalah merah jambu coral pink. Jika plak tidak dihilangkan, plak akan mengeras dan akhirnya membentuk kalkulus. Kalkulus hanya dapat dihilangkan oleh dokter gigi atau perawat gigi dengan alat khusus. Kalkulus dapat menyebabkan gingivitis sehingga gingiva bengkak dan mudah berdarah bila di sikat. Bila kalkulus tidak dihilangkan akan menyebabkan gigi akan menjadi goyang dan lepas dengan sendirinya. Plak dan kalkulus juga dapat menyebabkan karies. Karies merupakan suatu penyakit pada jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementum yang disebabkan aktivitas jasad renik yang ada dalam suatu karbohidrat yang diragikan. Proses karies ditandai dengan terjadinya demineralisasi pada jaringan keras gigi, diikuti dengan kerusakan bahan organiknya. Hal ini akan menyebabkan terjadinya invasi bakteri dan Universitas Sumatera Utara kerusakan pada jaringan pulpa serta penyebaran infeksi ke jaringan periapikal dan menimbulkan rasa nyeri. Ada tiga faktor utama yang memegang peranan yaitu faktor host atau tuan rumah, agen atau mikroorganisme, substrat atau diet dan ditambah faktor waktu, yang digambarkan sebagai tiga lingkaran yang bertumpang-tindih. Untuk terjadinya karies, maka kondisi setiap faktor tersebut harus saling mendukung yaitu tuan rumah yang rentan, mikroorganisme yang kariogenik, substrat yang sesuai dan waktu yang lama. Adanya hubungan sebab akibat terjadinya karies sering diidentifikasi sebagai faktor risiko karies. Beberapa faktor yang dianggap sebagai faktor risiko adalah pengalaman karies, penggunaan fluor, oral higiene, jumlah bakteri, saliva dan pola makan.Ada juga faktor risiko demografi seperti umur, jenis kelamin, sosial ekonomi dan lain-lain. Beberapa ahli menggunakan istilah faktor predisposisi atau faktor modifikasi untuk menjelaskan faktor risiko demografi. 18 Gambar 5. Skema karies sebagai penyakit multi-faktorial yang disebabkan faktor host agen, substrat, waktu 18

2.8 Indeks Plak Pada Pengguna Piranti Ortodonti