Studi Karakteristik dan Produksi Getah Kemenyan (Styrax Spp.) (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

Lampiran 1.

Kuisioner Penelitian Produksi Getah
Masyarakat Kecamatan AdianKoting

Kemenyan

oleh

PENELITIAN UNTUK SKRIPSI (S-1)
PROGRAM STUDI KEHUTANAN
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Kuisioner Untuk Mengetahui Tingkat Pemanfaatan Kemenyan Oleh
Masyarakat
I. Identitas Responden
1. Nama Responden

:

2.


:

Umur

3. Jenis Kelamin

:

4. Alamat
a. Dusun

:

b. Desa

:

5. Suku


:

6. Agama

:

7. Pendidikan Terakhir

:

8. Pekerjaan

:

9. Penghasilan/Bln

:

a. Pekerjaan Utama


:

b. Pekerjaan tambahan :
c. Total

:

II. Pengetahuan Tentang Getah Kemenyan
1. Apa yang saudara ketahui tentang kemenyan?
2. Pengetahuan kemenyan, pertama kali diketahui dari siapa?
a. Turun temurun

b. Tetangga/dukun

c. Informasi media

3. Apakah saudara mengetahui tumbuhan kemenyan digunakan untuk adat
istiadat?
a. Ya


b. Tidak tahu

4. Menurut saudara potensi getah kemenyan dihutan masih banyak?
a. Banyak

b. Sudah berkurang

c. Tidak tahu

39
Universitas Sumatera Utara

40

III. Pemanenan Kemenyan
1.

Apakah sekarang saudara membudidayakan kemenyan?

2.


Kemenyan yang bagaimana yang sudah dapat diambil?

3.

Bagaimana sistem pengambilan getah kemenyan?
a. Berkelompok

4.

b. Perorang

Bila berkelompok, berapa jumlahnya?
a. 2 Orang

c. ≥5 orang

b. 5 Orang

5.


Warna kemenyan yang bagaimanakah yang baik?

6.

Apa saja alat yang saudara gunakan dalam mengambil kemenyan?

7.

Sudah berapa lama saudara memungut kemenyan?

8.

Bagaimana kualitas kemenyan didaerah saudara?

9.

Kualitas seperti apa yang banyak didaerah saudara?

10.


Umunya kualitas kemenyan yang diperdagangkan seperti apa?

IV. Pemanfaatan Kemenyan
1. Apa saja yang Bapak/Ibu manfaatkan dari kemenyan?
2. Manfaat kemenyan untuk apa saja?
a. Farmasi

b. Bahan rokok

c. Bahan pengawet

d. Lainnya

3. Apakah saudara menggunakan kemenyan dalam kehidupan sehari-hari?
V. Sosial Ekonomi Masyarakat
1. Berapa banyak mengambil kemenyan dalam sebulan?
2. Berapa lama di dalam hutan mengambil kemenyan?
a. Pulang hari


b. Dua hari

c. Lebih dari tiga hari

3. Jenis kemenyan apa saja yang diambil?
4. Apakah saudara mengetahui status hutan tempat sudara mengambil
kemenyan?
5. Apa saja produk kemenyan yang saudara buat?
6. Berapa banyak yang bisa saudara hasilkan dalam sebulan?
7. Apakah saudara menjualnya atau untuk keperluan sendiri?
8. Apakah saudara langsung menjual setelah diambil dari hutan?

Universitas Sumatera Utara

41

Lampiran 2. Karakteristik Responden Pemanfaat Kemenyan di Hutan
Batang Toru Blok Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten
Tapanuli Utara
No.


Nama

Pekerjaan

(tahun)

Jenis
kelamin
(P/W)

Umur

Pemanfaatan Kemenyan
Dijual

Ritual

Dupa


1.

Jotmer Sitompul

52

P

PNS



-

-

2.

Hotben Siregar


40

P

Petani



-



3.

Mula Sinaga

77

P

Petani



-

-

4.

U. Sinaga

52

P

Petani



-

-

5.

D. Sinaga

56

P

PNS



-

-

6.

Hisar Sihite

42

P

Berdagang



-

-

7.

H. Hutauruk

49

P

Petani



-

-

8.

Melki L. Tobing

28

P

Petani



-

-

9.

Wasington Silalahi

83

P

Petani



-

-

10.

Rotanda Hutapea

25

P

Petani



-

-

11.

Yusron Samosir

34

P

Supir

-

-

-

12.

M. Lumban Tobing

61

P

Petani



-

-

13.

Mauliunci Br. Tobing

62

W

Petani



-

-

14.

Jamartop Hutabarat

53

P

PNS



-

-

15.

Talupan Sipahutar

46

P

Petani



-

-

16.

Lismen Lbn. Tobing

75

P

Petani



-

-

17.

Marhusa Simatupang

57

P

Petani



-

-

18.

Bismen Hutapea

64

P

Petani



-

-

19.

Bomen Sinaga

63

P

Petani



-

-

20.

Mardongan Sinaga

45

P

Petani



-

-

21.

Jolly Sinaga

33

P

Petani



-

-

22.

Robet Hasudungan H

38

P

Petani



-

-

23.

Erdika Sitompul

61

W

Petani



-

-

24.

Harton Sitompul

45

P

Petani



-

-

25.

Medi Hutauruk

59

P

Petani



-

-

26.

Unson Panggabean

59

P

Petani



-



27.

Jonton Lbn. Tobing

51

P

Petani



-

-

28.

Manimbul Siaphutar

45

P

PNS



-

-

29.

Rusdiana

61

W

Petani



-

-

30.

Rumata Panggabean

72

W

Petani



-

-

31.

Parulian Hutabarat

41

P



-

-

32.

Manginar Manalu

47

W

-

-

-

33.

Ruen Hutabarat

38

P

Petani
Ibu rumah
tangga
Petani



-

-

34.

Jiston Sinaga

73

P

Petani



-

-

35

Manganpin Sitompul

41

P

Petani



-

-

36

Partomuan Sihombing

38

P

Petani



-

-

37

Jon Tarigan

34

P

Petani



-

-

38

Marisi Hutapea

61

W

Petani



-

-

39

Pangibulan Sitompul

48

P

Petani



-

-

Universitas Sumatera Utara

42

40

David Sinaga

46

P

Petani



-

-

41

Hotto Silalahi

52

W

Petani



-

-

42

Hotmanolopi Sinaga

47

P

Petani



-

-

43

Ester Tampubolon

30

W

Petani



-

-

44

Tambok Lumbantobing

48

P

Petani



-

-

45

Op. Silalahi

55

P

Berdagang



-

-

46

Mangasa Hutapea

71

P

Petani



-

-

47

Hibasori Panjaitan

60

P

Petani





-

48

Swanto Hutabarat

48

P

Petani



-

-

49

Immer Hutapea

45

P

Petani



-

-

50

Hilmo Sitompul

84

P

Petani



-

-

Universitas Sumatera Utara

43

Lampiran 3. Kuisioner Responden untuk Mengetahui Potensi Kemenyan dan
Pemanenan Kemenyan di Hutan Batang Toru Kecamatan
Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara
No.
1.

Sistem

Potensi

Lama

pemanenan

Kemenyan

Didalam

Kemenyan

Saat Ini

Hutan

Jotmer Sitompul

Kelompok

Sedikit

Pulang Hari

Nama

2.

Hotben Siregar

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

3.

Mula Sinaga

Kelompok

Sedikit

Pulang Hari

4.

U. Sinaga

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

5.

D. Sinaga

Perorangan

Sedikit

2-3 Hari

6.

Hisar Sihite

Kelompok

Sedikit

7 Hari

7.

H. Hutauruk

Perorangan

Sedikit

7 Hari

8.

Melki L. Tobing

Perorangan

Sedikit

4 Hari

9.

Wasington Silalahi

Kelompok

Sedikit

Pulang Hari

10.

Rotanda Hutapea

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

11.

Yusron Samosir

-

Sedikit

-

12.

M. Lumban Tobing

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

13.

Mauliunci Br. Tobing

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

14.

Jamartop Hutabarat

Perorangan

Sedikit

4-5 Hari

15.

Talupan Sipahutar

Kelompok

Banyak

7 Hari

16.

Lismen Lbn. Tobing

Perorangan

Banyak

Pulang Hari

17.

Marhusa Simatupang

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

18.

Bismen Hutapea

Kelompok

Sedikit

7 Hari

Kelompok

Sedikit

5 Hari

19.

Bomen Sinaga

20.

Mardongan Sinaga

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

21.

Jolly Sinaga

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

22.

Robet Hasudungan H

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

23.

Erdika Sitompul

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

24.

Harton Sitompul

Kelompok

Sedikit

4-5 Hari

25.

Medi Hutauruk

Perorangan

Sedikit

7 Hari

26.

Unson Panggabean

Perorangan

Sedikit

4 Hari

27.

Jonton Lbn. Tobing

Perorangan

Sedikit

4-5 Hari

28.

Manimbul Siaphutar

Kelompok

Banyak

7 Hari

29.

Rusdiana

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

30.

Rumata Panggabean

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

31.

Parulian Hutabarat

Kelompok

Sedikit

4-5 Hari

Kelompok

Sedikit

7 Hari

32.

Manginar Manalu

33.

Ruen Hutabarat

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

34.

Jiston Sinaga

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

35

Manganpin Sitompul

Kelompok

Sedikit

4 Hari

36

Partomuan Sihombing

Perorangan

Sedikit

4 Hari

37

Jon Tarigan

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

38

Marisi Hutapea

Perorangan

Sedikit

4 Hari

39

Pangibulan Sitompul

Kelompok

Sedikit

4 Hari

40

David Sinaga

Sedikit

Pulang Hari

Perorangan

Universitas Sumatera Utara

44

41

Hotto Silalahi

Perorangan

Sedikit

4 Hari

42

Hotmanolopi Sinaga

Kelompok

Sedikit

Pulang Hari

43

Ester Tampubolon

Perorangan

Sedikit

Pulang Hari

44

Tambok Lumbantobing

Perorangan

Sedikit

4 Hari

45

Op. Silalahi

Kelompok

Sedikit

Pulang Hari

46

Mangasa Hutapea

Kelompok

Sedikit

4 Hari

47

Hibasori Panjaitan

Perorangan

Sedikit

4 Hari

48

Swanto Hutabarat

Kelompok

Banyak

Pulang Hari

49

Immer Hutapea

Kelompok

Banyak

4 Hari

50

Hilmo Sitompul

Perorangan

Sedikit

2-3 Hari

Universitas Sumatera Utara

45

Lampiran 4. Titik Koordinat Kemenyan di Hutan Batang Toru Blok Barat Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara
(X, Y)

Berat
Getah (gr)

Ketinggian
(mdpl)

17.4

Luas
Tajuk
(cm2)
74.703

N1 55.898 E98 58.080

110

1000 m

13.9

24.201

N1 55.896 E98 58.086

170

1008 m

N1 55.891 E98 58.080

60

1013 m

No

Titik

Jenis

Nama Latin

Tinggi
(m)

Diameter
(cm)

1

70

Durame

Styrax benzoin DRYAN

15

Koordinat

2

71

Durame

Styrax benzoin DRYAN

3

72

Durame

Styrax benzoin DRYAN

24

15.5

34.069

4

73

Durame

Styrax benzoin DRYAN

24

17.2

75.673

N1 55.890 E98 58.075

250

1015 m

5

74

Durame

Styrax benzoin DRYAN

19

16.3

48.423

N1 55.888 E98 58.073

220

1017 m

6

75

Durame

Styrax benzoin DRYAN

26

14

40.324

N1 55.885 E98 58.076

300

1017 m

7

76

Durame

Styrax benzoin DRYAN

19

20.3

60.497

N1 55.886 E98 58.085

115

1018 m

8

77

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

20

17.1

44.965

N1 55.877 E98 58.125

90

1024 m

9

78

Durame

Styrax benzoin DRYAN

20

18.7

68.974

N1 55.864 E98 58.121

65

1030 m

10

79

Durame

Styrax benzoin DRYAN

17

16.1

60.497

N1 55.843 E98 58.129

115

1033 m

16.5

59.337

N1 55.829 E98 58.135

215

1034 m

47.1

177,751

N1 55.827 E98 58.132

550

1034 m

58

398.483

N1 55.825 E98 58.183

500

1048 m

69

389.968

N1 55.828 E98 58.198

1500

1051 m

10.6

30.965

N1 55.796 E98 58.180

60

1046 m

10.3

94.441

N1 55.728 E98 58.208

60

1054 m

26.7

160.22

N1 55.718 E98 58.193

160

1057 m

21.8

98.614

N1 55.706 E98 58.189

180

1057 m

N1 55.688 E98 58.190

210

1060 m

11
12
13
14
15
16
17

80
81
82
83
84
85
86

Toba
Buluh
Buluh
Buluh
Durame
Toba
Durame

Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax benzoine var. hiliferum
Styrax benzoine var. hiliferum
Styrax benzoine var. hiliferum
Styrax benzoin DRYAN
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax benzoin DRYAN

18

19
26
28
26
15
16
23

18

87

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

19

88

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

19

32

101.006

20

89

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

18

16.3

94.441

N1 55.664 E98 58.209

110

1055 m

21

90

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

18

16

88.181

N1 55.667 E98 58.211

200

1055 m

22

91

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

15

12.3

76.752

N1 55.666 E98 58.210

60

1055 m

23

92

Durame

Styrax benzoin DRYAN

28

30

179.42

N1 55.671 E98 58.213

400

1054 m

24

93

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

23

15.1

88.181

N1 55.671 E98 58.214

260

1056 m

25

94

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

18

17

62.071

N1 55.665 E98 58.215

230

1056 m

17

Universitas Sumatera Utara

46

26

95

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

18

25.5

81.924

N1 55.663 E98 58.214

200

1056 m

27

96

Buluh

Styrax benzoine var. hiliferum

15

29.5

70.279

N1 55.671 E98 58.227

510

1054 m

28

97

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

15

16.5

50.262

N1 55.667 E98 58.227

350

1053 m

29

98

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

20

29.1

145.059

N1 55.672 E98 58.227

65

1055 m

30

99

Durame

Styrax benzoin DRYAN

19

25

106.409

N1 55.673 E98 58.237

210

1055 m

31

100

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

22

18

112.923

N1 55.657 E98 58.235

100

1056 m

32

101

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

19

15

53.337

N1 55.657 E98 58.227

230

1055 m

20

60.981

N1 55.654 E98 58.225

120

1056 m

20

63.19

N1 55.648 E98 58.228

60

1055 m

23

67.998

N1 55.647 E98 58.233

110

1055 m

18.5

48.48

N1 55.656 E98 58.220

230

1057 m

13

40.286

N1 55.656 E98 58.220

300

1057 m

17.8

60.497

N1 55.659 E98 58.215

170

1058 m

17.2

57.368

N1 55.658 E98 58.216

160

1057 m

16.7

40.324

N1 55.660 E98 58.209

180

1059 m

N1 55.663 E98 58.211

210

1059 m

33
34
35
36
37
38
39

102
103
104
105
106
107
108

Toba
Toba
Toba
Toba
Toba
Toba
Toba

Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM

16
17
16
18
14
16
21

40

109

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

41

110

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

18.5

25.1

76.414

42

111

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

19

26.2

24.775

N1 55.657 E98 58.205

260

1060 m

43

112

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

18

18.4

33.557

N1 55.654 E98 58.210

85

1059 m

44

113

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

21

22.5

69.427

N1 55.652 E98 58.209

110

1058 m

45

114

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

18.5

19.1

77.79

N1 55.646 E98 58.209

100

1057 m

46

115

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

18

15

30.965

N1 55.652 E98 58.200

120

1059 m

47

116

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

17

13

44.581

N1 55.653 E98 58.200

60

1059 m

48

117

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

16

14.3

27.477

N1 55.655 E98 58.198

65

1060 m

14

42.984

N1 55.651 E98 58.199

100

1061 m

28.5

58.092

N1 55.661 E98 58.191

370

1063 m

30

81.924

N1 55.661 E98 58.189

260

1064 m

20

35.617

N1 55.641 E98 58.184

60

1059 m

21.7

64.806

N1 55.638 E98 58.188

170

1057 m

49
50
51
52
53

118
119
120
121
122

Toba
Toba
Toba
Toba
Durame

Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax benzoin DRYAN

18

20
18.5
23
22
20

Universitas Sumatera Utara

47

54

123

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

22

25.8

28.659

N1 55.642 E98 58.175

100

1056 m

55

124

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

21

16.2

28.659

N1 55.637 E98 58.177

180

1056 m

56

125

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

21

21.8

59.337

N1 55.625 E98 58.178

170

1054 m

57

126

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

19

16.6

38.453

N1 55.621 E98 58.172

260

1053 m

58

127

Buluh

Styrax benzoine var. hiliferum

22

30.5

67.535

N1 55.633 E98 58.167

350

1056 m

59

128

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

21

15.5

17.083

N1 55.638 E98 58.166

65

1056 m

60

129

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

17

24.9

103.395

N1 55.639 E98 58.174

85

1064 m

18

35.617

N1 55.641 E98 58.164

210

1065 m

15.8

44.965

N1 55.650 E98 58.160

280

1068 m

23.4

75.675

N1 55.653 E98 58.157

325

1068 m

16

48.423

N1 55.657 E98 58.161

75

1069 m

16

40.286

N1 55.655 E98 58.162

185

1069 m

19.7

81.079

N1 55.660 E98 58.156

200

1069 m

24

100.704

N1 55.654 E98 58.146

230

1064 m

19

112.18

N1 55.655 E98 58.142

200

1064 m

N1 55.654 E98 58.144

75

1064 m

61
62
63
64
65
66
67

130
131
132
133
134
135
136

Toba
Toba
Toba
Toba
Toba
Durame
Toba

Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax benzoin DRYAN
Styrax sumatrana J.J.SM

19
19
14
18
15
15
21

68

137

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

69

138

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

12

16

37.567

70

139

Buluh

Styrax benzoine var. hiliferum

13

8

11.296

N1 55.653 E98 58.143

270

1064 m

71

140

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

22

19.8

40.367

N1 55.647 E98 58.141

160

1061 m

72

141

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

19

20

65.915

N1 55.645 E98 58.140

235

1061 m

73

142

Durame

Styrax benzoin DRYAN

23

20

40.478

N1 55.646 E98 58.134

100

1062 m

74

143

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

14

15.7

46.763

N1 55.645 E98 58.129

60

1063 m

75

144

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

15

16

38.937

N1 55.645 E98 58.128

100

1063 m

76

145

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

14

13.5

35.617

N1 55.639 E98 58.131

125

1060 m

17.5

114.081

N1 55.637 E98 58.129

90

1059 m

22

56.966

N1 55.634 E98 58.128

210

1059 m

20

56.966

N1 55.629 E98 58.129

60

1058 m

19.5

30.986

N1 55.625 E98 58.130

140

1057 m

14

37.567

N1 55.623 E98 58.129

210

1056 m

77
78
79
80
81

146
147
148
149
150

Toba
Toba
Buluh
Toba
Toba

Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax benzoine var. hiliferum
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM

22

18
15
15
12
15

Universitas Sumatera Utara

48

82

151

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

16

22

37.567

N1 55.618 E98 58.139

110

1054 m

83

152

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

16

28

58.943

N1 55.619 E98 58.142

95

1053 m

84

153

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

19

13.2

26.341

N1 55.611 E98 58.135

80

1053 m

85

154

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

18

16.7

24.775

N1 55.610 E98 58.133

110

1053 m

86

155

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

20

24.2

157.483

N1 55.615 E98 58.129

80

1054 m

87

156

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

20

20

50.759

N1 55.615 E98 58.128

230

1055 m

88

157

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

21

20

53.984

N1 55.622 E98 58.131

75

1056 m

24.1

83.048

N1 55.691 E98 58.162

340

1063 m

13

67.666

N1 55.695 E98 58.152

110

1059 m

11

79.127

N1 55.686 E98 58.114

85

1055 m

22

50.165

N1 55.688 E98 58.095

400

1054 m

16.2

67.535

N1 55.631 E98 58.023

60

1065 m

19

11.296

N1 55.629 E98 58.017

270

1063 m

20

123.163

N1 55.625 E98 58.007

210

1061 m

31

102.118

N1 55.625 E98 58.001

430

1058 m

N1 55.656 E98 57.998

110

1062 m

89
90
91
92
93
94
95

158
159
160
161
162
163
164

Durame
Toba
Durame
Toba
Toba
Buluh
Buluh

Styrax benzoin DRYAN
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax benzoin DRYAN
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax benzoine var. hiliferum
Styrax benzoine var. hiliferum

17
15
13
10
15
17
21

96

165

Buluh

Styrax benzoine var. hiliferum

97

166

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

16

20.3

44.278

98

167

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

18

26.5

77.79

N1 55.689 E98 57.984

210

1062 m

99

168

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

15

24.5

105.988

N1 55.762 E98 57.993

100

1043 m

100

169

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

14

17.6

75.271

N1 55.763 E98 57.997

250

1044 m

101

33

Durame

Styrax benzoin DRYAN

15

19,56

650

102

34

Durame

Styrax benzoin DRYAN

18

21,34

550

103

35

Durame

Styrax benzoin DRYAN

30

25,77

1050

104

36

Durame

Styrax benzoin DRYAN

24,7

16,24

840

105

37

Durame

Styrax benzoin DRYAN

26,2

23,57

1070

106

38

Durame

Styrax benzoin DRYAN

17,4

27,71

600

107

39

Durame

Styrax benzoin DRYAN

9

20,06

1200

108

40

Durame

Styrax benzoin DRYAN

16,5

23,57

1080

109

41

Durame

Styrax benzoin DRYAN

22

17,52

1100

15

Universitas Sumatera Utara

49

110

42

Durame

Styrax benzoin DRYAN

11

21,97

N1 55.485 E98 58.367

1200

111

43

Durame

Styrax benzoin DRYAN

12,5

19,11

N1 55.488 E98 58.368

680

112

49

Durame

Styrax benzoin DRYAN

18,7

25,77

113

54

114

58

115

59

116

63

117

66

118
119
120
121

68
71
75
76

122

77

123

78

124

79

125

81

126
127
128
129

84
89
92
94

130

99

131

103

132

105

Durame

Styrax benzoin DRYAN

Durame

Styrax benzoin DRYAN

Durame

Styrax benzoin DRYAN

Durame

Styrax benzoin DRYAN

Durame

Styrax benzoin DRYAN

Durame

Styrax benzoin DRYAN

Toba
Toba
Toba

Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

Toba
Toba
Durame

Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax sumatrana J.J.SM
Styrax benzoin DRYAN

Durame

Styrax benzoin DRYAN

Durame

Styrax benzoin DRYAN

Toba

Styrax sumatrana J.J.SM

12,5
13,5
11
12,5
8,5
10,5
11,6
11,5
11,5
12
12,5
10,2
11,5
13,2
12
11,2
11
10,7
11,5
11,5

19,75
19,11
17,52
25,16
24,52
22,61
21
23,8
24,2
18,4
22,9
27
20,7
22,2
21,9
20,7
30,8
25,7
17,7
22,2

N1 55.48 E98 58.371

800

101,839

N1 55.484 E98 58.371

1050

120,701

N1 55.487 E98 58.371

750

108,01

N1 55.487 E98 58.374

600

51,79

1020 m

880

114,398

400

87,538

850

33,166

N1 55.558 E98 58.080

1200

59,416

N1 55.557 E98 58.077

1650

22,89

N1 55.556 E98 58.077

1540

38,685

N1 55.555 E98 58.077

800

3,015

N1 55.556 E98 58.078

1050

57,251

N1 55.557 E98 58.079

1830

16,755

N1 55.560 E98 58.078

1150

24,97

N1 55.558 E98 58.077

1400

22,89

N1 55.559 E98 58.077

1180

21,063

N1 55.560 E98 58.076

1000

186,17

N1 56.012 E98 57.574

2500

90,21

N1 56.012 E98 57.578

1850

3,2

N1 56.014 E98 57. 578

2450

18,389

N1 56.015 E98 57.576

1200

Universitas Sumatera Utara

50

Lampiran 5. Foto Landscape Hutan Batang Toru Blok Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara

Universitas Sumatera Utara

37

DAFTAR PUSTAKA

Akib. 1975. Teknik Penyadapan Terha-dap Tanaman Kemenyan. Skripsi Fakultas
Kehutanan Institut Pertani-an Bogor. Bogor.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tapanuli Utara. 2012. Adiankoting Dalam
Angka 2012. Tapanuli Utara.
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tapanuli Utara. 2012. Tarutung Dalam
Angka 2012. Tapanuli Utara.
BPS, 2014. Statistik Hasil Hutan Indonesia Tahun 2007-2011. Komoditi
Kemenyan. Biro Pusat Statistik. Indonesia.
Barasa, A. 2013. Etnobotani Tumbuhan Kemenyan (Studi Deskriptif pada
Masyarakat Pakpak Klasen di Desa Sionom Hudon Sibulbulon,
Kecamatan Parlilitan). Jurnal Ilmu Sosial; Pendidikan Antropologi.
Universitas Negeri Medan.
Burkil, I.H. 1935. A Dictionary of The Economic Product od Tree Malay
Peninsula. Published of Behalf of Government of The Strait Settlement
and Federated malay States. (Vol II (1-Z) London.
Departemen Kehutanan dan Perkebunan. 1999. Budidaya Tanaman Kemenyan.
Jakarta.
Fernandez, C.G. 2004. Benzoin Resin: Scent from the Far East. In Ridus of the
Forest: Food, Spices, Craft and Resins of Asia. Citlallr Lopez & Pa-tricia
Shanley (Ed). Anter for Inter-national Foretry Research. Bogor.
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid I dan II. Terj. Badan Libang
Kehutanan. Cetakan I. Koperasi karyawan Departemen Kehutanan Jakarta
Pusat. Jakarta.
Indriyanto. 2008. Pengantar Budi DayaHutan. PT. BumiAksara. Jakarta.
Jayusman. 1997. Kajian Sistem Pemasaran Getah Kemenyan (Styrax spp). Studi
Kasus di Desa Simasom, Pahae Julu Tapanuli Utara Sumatera Utara.
Buletin Penelitian Kehutanan Balai Penelitian Kehutanan Pematangsiantar
Vol. 13 No 1 : 3-18.
Jayusman, R.A. Pasaribu, dan W. Sipayung. 1999. Budidaya kemenyan (Sytrax
spp). Konifera. Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Pematang
Siantar. Pematang Siantar.

Universitas Sumatera Utara

38

Khan, M.L, 2001.Loban (Styraxbenzoine). Known as an incense, Loban has
multiple
benefits
even
as
an
medicine.
http://www.
Islamicvoice.com/march.2001/prophet.htm.
Pakpahan, D. 2014. Potensi Tumbuhan Obat dan Pemanfaatannya di Hutan
Produksi Terbatas (HPT) Desa Sihombu, Kecamatan Tarabintang,
Kabupaten Humbang Hasundutan. Fakultas Pertanian, USU. Medan.
Pramono dan H. Suhaendi. 2006. Manfaat Sertifikasi Sumber Benih, Mutu Benih
dan Mutu Bibit dalam Men-dukung Gerhan. Prosiding Seminar Hasil-hasil
Penelitian, Jambi 22 De-sember 2005. Pusat Penelitian dan Pengembangan
Hutan dan Konser-vasi Alam. Bogor. Hal. 49-61. Jambi.
Sasmuko, S.A. 1999. Pengolahan dan tata niaga kemenyan di Sumatera Utara.
Ekspose Hasil Penelitian Balai Penelitian Kehutanan Pematang Siantar.
Pematang Siantar. pp.39-40
Sasmuko, S.A., 2003. Potensi Pengembangan Kemenyan Sebagai Komoditi Hasil
Hutan Bukan Kayu Spesifik andalan Sumatera Utara. Makalah Seminar
Nasional Himpinan Alumni-IPB HAPKA Fakultas Kehutanan IPB
Wilayah Regional Sumatera. Medan.
Sinaga, H. 2010. Kontribusi Hutan Rakyat Kemenyan Terhadap Pendapatan
Rumah Tangga (StudiKasus di DesaHutajulu, KecamatanPollung,
KabupatenHumbangHasundutan).
Skripsi.ManajemenHutan,
FakultasPertanian, USU. Medan.
Siregar, M. 1996. Sistem Agroforestry Kemenyan di LembahSarulla, Sumatera
Utara. ProsidingSimposiumNasional 1 TumbuhanObatdanArimatik
APINMAP.PuslitbangBiologi-LIPI. Bogor.
Waluyo, T. 2011. Teknik Pemungutan Hasul Hutan Bukan Kayu (Kelompok
Resin dan Getah). Pusat Litbang Keteknikan Kayu dan Pengolahan Hasil
Hutan (PUSTEKOLAH) Peneliti Madya Pustekolah. Bogor.
Waluyo, T dan Setiawan, E. 2011. Isolasi Asam Sinamat dari Berbagai Kualita
Kemenyan Asal Sumatera Utara. Penelitian dan Pengembangan Hasil
Hutan. FMIPA IPB. Bogor.
Yasasan Ekosistem Lestari (YEL). 2007. Hutan Batang Toru: Harta Karun
Tapanuli. Kelompok Kerja Kabupaten Tapanuli Utara,Tapanuli Selatan,
dan Tapanuli Tengah, Bumi Tapanuli. Medan
Yuniandra, F. 1998. Pemasaran Getah Kemenyan (Styrax spp) Di Kabupaten
Tapanuli Utara Propinsi Sumatera Utara. Kerjasama IPB dan The Ford
Foundation. CV. Dewi Sri Jaya. Bogor.

Universitas Sumatera Utara

METODE PENELITIAN

Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kawasan hutan Batang Toru Blok Barat,
kecamatan Adiankoting meliputi desa Banuaji I, Banuaji II dan Banuaji IV,
Kabupaten Tapanuli Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April hingga
Desember 2015.

Gambar 1. Peta lokasi penelitian

Alat dan Bahan Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain guris, agat panugi,
agat pangaluak, kamera digital, pita ukur, parang, tali plastik, Hagameter, Global
Position System (GPS), dan alat tulis.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain Hutan Rakyat
Kemenyan (Styrax Spp) Desa Banuaji I, Banuaji II dan Banuaji IV, Kecamatan
Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara, tally sheet, dan kuisioner.

19
Universitas Sumatera Utara

20

Prosedur Penelitian
Pengumpulan Data
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer
dan data sekunder.
a.

Data Primer
Data primer dikumpulkan melalui pengukuran langsung dilapangan dan

wawancara dengan responden berdasarkan kuisoner yang telah disiapkan.
Data primer yang dikumpulkan meliputi:
1. Observasi Lapangan
Pengukuran langsung dilapangan untuk melakukan pemanenan getah pada
kawasan Batang Toru Blok Barat bagian Tapanuli Utara terkhusus Desa
Banuaji I, Banuaji II, Banuaji IV dan Sitapongan, Kecamatan Adiankoting
meliputi nama lokal dan ilmiahnya serta bagian tumbuhan yang dimanfaatkan.
2. Informasi Sosiokultur
Data yang dikumpulkan meliputi identitas responden yaitu nama, umur, jenis
kelamin, mata pencaharian, struktur sosial, serta pendidikan.
b. Data Sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan meliputi keadaan umum daerah yang
meliputi letak, batas, dan luas wilayah, iklim, topografi, review data sebaran
pohon kemenyan hasil pemanenan getah kemenyan. Keadaan sosial ekonomi yang
meliputi pemerintahan, jumlah penduduk, sarana dan prasarana, serta peta lokasi
yang diperoleh dari kantor distrik maupun instansi terkait yang dilakukan melalui
studi literatur dan data hasil wawancara dari responden.

Universitas Sumatera Utara

21

Penentuan Sampel Responden
Penentuan responden dibagi menjadi 2 bagian yaitu responden umum dan
responden kunci. Responden umum pada penelitian ini adalah masyarakat
dikawasan hutan Batang Toru Blok Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten
Tapanuli Utara yang mengetahui kemenyan dan memanfaatkan tumbuhan
kemenyan. Sedangkan responden kunci adalah kepala kampung, kepala suku,
mantri, tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya. Penentuan responden kunci
dilakukan dengan menggunakan metode purpossive sampling yang disesuaikan
dengan tujuan penelitian melalui wawancara dan kuisioner secara langsung
kepada masyarakat. Menurut Arikunto (1998) dalam Harahap (2007) apabila
jumlah kepala keluarga >100 KK, maka yang diwawancarai adalah 10-15% dari
jumlah KK tersebut. Apabila jumlah kepala keluarga 10 cm

yang sudah bisa dipanen. Sasmuko (2003)

menyatakan pohon kemenyan yang berdiameter lebihkurang 20 cm sudah bisa
disadap kemenyannya. Umunya masyarakat Adiankoting memanen kemenyan 1
tahun sekali. Dimana musim penakikan dilakukan pada bulan juli-agustus yang
disebut dengan mangguris. Kegiatan ini dilakukan bersamaan dengan penakikan
disebut dengan mansugi.
Alat yang digunakan untuk pemanenan ada 2 bagian, yaitu alat utama dan
alat bantu. Alat utama yang digunakan adalah guris yang bergunakan untuk
membersihkan batang-batang kemenyan dari lumut atau kotoran-kotoran lain.
Umunya bagian atas guris terbuat dari besi dan bagian pegangan/bawah terbuat
dari kayu. Agat panugi berguna untuk melukai/menakik batang kemenyan agar
getah dapat keluar. Alat ini terdiri atas 2 bagian, bagian ujung digunakan untuk
menakik batang kemenyan dan bagian pangkal digunakan untuk memukul batang
kemenyan yang telah ditakik. Agat pangaluak berguna untuk mencongkel getah
kemenyan yang telah keluar.
Alat tambahan yang digunakan adalah polang dan bakul. Polang adalah
tali yang terbuat dari plastik sepanjang ± 6 m yang digunakan untuk alat
bantumemanjat

pohon

kemenyan.

Bakul

merupakan

keranjang

tempat

sekeliling

pohon

penyimpanan kemenyan selama proses pemanenan.
Proses

pemanenandiawali

dengan

pembersihan

kemenyan dari semak-semak untuk memudahkan kelancaran penakikan. Setelah
itu, batang dibersihkan dari kotoran seperti lumut yang menempel dengan

Universitas Sumatera Utara

34

menggunakan pisau gurisdilanjutkan dengan pembersihan batang dari benalu agar
getah yang dihasilkan tidak kotor. Kemudian batang ditakik dengan menggunakan
pisau agat panugiuntuk membuat luka pada kulit yang kemudian membuat rongga
di antara kulit dan kayu sebagai tempat terbentuk getah yang mengumpul dan
mengering.Luka yang dibuat secara vertikal dengan panjang luka sekitar 5 cm
dengan lebar sekitar 3 cm dengan kedalaman (tergantung pada ketebalan kulit)
sampai pada kayunya. Kemudian luka tersebut harus rapat kembali dengan cara
dipukul-pukul pelan 5-7 kali dimaksudkan untuk menghindari air hujan masuk ke
dalam kulit dan getah kemenyan dapat keluar.
Sebelumnya pada proses pemanenan diperlukan untuk mengetahui jarak
antar lubang dan baris pelubangan. Persyaratan jarak dan baris yang umum
digunakan masyarakat Adiankoting disajikan pada tabel 13.
Tabel 13. Jarak Antar Lubang dan Baris Pelubangan dalam Teknik Pemanenan Getah
Kemenyan
No

Diameter Kemenyan

Jarak Antar Lubang

Baris

(cm)

(cm)

1

31

30

4

Sumber: Data Penelitian

Dalam pembuatan lubang takik pada pohon kemenyan harus diperkatikan
jarak dan baris pada saat ingin melubangi. Hal ini bertujuan untuk proses
penakikan ke depan dapat dilakukan pada sela antar luka. Selanjutnya, penakikan
dilakukan pada sisi yang lain demikian seterusnya. Umunya lubang takik pada

Universitas Sumatera Utara

35

satu batang pohon kemenyan tidak lebih dari 10 lubang agar tidak mengganggu
pertumbuhan kemenyan.
Setelah 3 bulan penakikan getah akan keluar dan mengering pada batang
pohon yang selanjutnya dipanen. Batang yang sudah ditakik ditinggalkan 3-4
bulan sampai getah keluar dan mengering pada batang pohon yang selanjutnya
dipanen yang disebut dengan mangaluak. Umunya teknik pemanenan getah
(mangaluak) hal yang perlu diperhatikan adalah garis/pola batang yang akan
diluak. Umunya kulit batang yang berwarna merah tidak akan menghasilkan
getah. Sebaliknya kulit batang yang berwarna coklat mengahasilkan getah. Hasil
panen selanjutnya akan dibersihkan dari kulit kemenyan dan dikeringkan diruang
terbuka kurang lebih 5 bulan bahkan bisa sampai bertahun-tahun. Kemampuan
petani dalam penakikan batang kemenyan adalah sekitar 6-7 batang/hari/orang.
Hasil panen ini adalah hasil panen kualitas 1 yang menurut keterangan
responden bahwa secara umum produksi getah dapat mencapai 0,3-0,5 kg/batang.
Setelah selesai dilakukan pengumpulan getah kualitas 1 maka 2-3 bulan
berikutnya sembari membersihkan luka lama akan diperoleh hasil panen kualitas 2
(panen kedua). Setelah 1 bulan berikutnya getah ketiga akan muncul lagi yaitu
getah kualitas 3 yang disebut dengan tahir. Selanjutnya hingga proses pemulihan
luka dilanjutkan kembali penakikan pada bagian yang lain dan seterusnya.

Universitas Sumatera Utara

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Karakteristik tanaman kemenyan (Styrax spp.) sangat berhubungan sekali
dengan diameter pohon tersebut, karena >10 cm batang kemenyan sudah
bisa dimulai penakikan dan produktivitas getahnya juga bergantung
dengan besarnya diameter pohon tersebut.
2. Total produksi getah kemenyan keseluruhan adalah sebesar 427,7576 gr
dengan standard deviasinya sebesar 500,50915 dan dengan jumlah total
tanamannya sebanyak 132 jenis tanaman dengan 3 spesies kemenyan yang
berbeda.
3. Terdapat 4 jenis kemenyan dikawasan Hutan Batang Toru Blok Barat,
Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara yaitu Kemenyan Toba
(Styrax sumatrana J.J.SM), Kemenyan Durame (Styrax benzoin DRYAN),
dan Kemenyan Bulu (S. benzoine var. hiliferum). Dimana spesies yang
paling dominan adalah Kemenyan Toba (Styrax sumatrana J.J.SM)
4. Terdapat 2 kualitas getah kemenyan yakni kualitas dari petani dan kualitas
dari pengumpul desa. Dari petani terbagi menjadi 2 kualitas dan dari
pengumpul desa terbagi lagi menjadi 7 kualitas.

Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai manfaat getah kemenyan
agar pemanfaatannya tidak hanya dilakukan secara tradisional namun dapat
dikembangkan menjadi suatu produk yang bernilai tinggi disekitar kawasan
penelitian.

36
Universitas Sumatera Utara

5

TINJAUAN PUSTAKA
Deskripsi Kemenyan (Styrax spp)
Jayusman, dkk., (1999) pohonkemenyantermasukkedalamordoEbenales,
familiStyracaceaedan genus styrax. Terdapat 7 (tujuh) jeniskemenyan yang
menghasilkangetahtetapihanya

4

jenis

secaraumumlebihdikenaldanbernilaiekonomisyaitu:
(S.benzoineDRYAND),
kemenyantoba

(S.

kemenyanbulu

sumatranaJ.J.Sm)

(S.

yang
kemenyandurame

benzoine

dankemenyansiam

var.

hiliferum),

(S.

tokinensis).

Tetapijeniskemenyantobadandurame yang paling umumdibudidayakansecaraluas
di Sumatera Utara.Jayusman, dkk., (1997) jugamenambahkanjenis kemenyan alam
yang kurang dikelolah di Sumatera Utara adalah kemenyan “Bulu” S. benzoine
var. hiliferum. Klasifikasi tanaman kemenyan (Styrax spp) dalam sistematika
tumbuhan dapat disusun sebagai berikut:
Kingdom

: Plantae

Sub Divisio

: Angiospermae

Kelas

: Dikotiledonae

Ordo

: Ebeneles

Family

: Styraceae

Genus

: Styrax

Spesies

: Styrax spp

Universitas Sumatera Utara

6

Ciri Morfologis Kemenyan
Secaramorfologistanamankemenyanmempunyaiciri-ciriantara lain:

Pohon
Kemenyantermasukpohonbesar, tinggidapatmencapai 24-40 m dengan
diameter

60-100

cm.

Batanglurusdenganpercabangansedikit.Kulitberalurtidakterlaludalam (3-7 mm)
dankulitberwarnamerahanggur (Jayusman, dkk., 1999).Kulitbagiandalamlunak,
berwarnacoklatsampaimerah, merahmudaataumerahkeunguan.
Daun
Kemenyanberdauntunggaldantersusunsecara spiral, daunberbentuk oval
bulat,

bulatmemanjang

(ellips)

dengandasardaunbulatdanujungruncing.Panjangdaundapatmencapai

4-15

cm

denganlebardaun 5-7,5 cm, tangkaidaun 5-13 cm, helaidaunmempunyainervi 7-13
pasang.

Helaidaunhalus,

permukaanbawahagakmengkilapberwarnaputihsampaiabuabu.Warnadaunjenistobalebihgelapkecoklatandanlebihtebaldibandingkanjenisdura
me(Jayusman, dkk., 1999).
Bunga
Bungakemenyanberkelaminduadimanabunganyab

Dokumen yang terkait

Inventarisasi dan Pemanfaatan Aren (Arenga Pinnanta Merr) (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

8 52 73

Eksplorasi Tumbuhan Obat dan Pemanfaatannya (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat, Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

11 106 98

Analisis Pemasaran Kemenyan (Styrax spp.) (Studi Kasus: Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

2 23 58

Studi Karakteristik dan Produksi Getah Kemenyan (Styrax Spp.) (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

0 0 13

Studi Karakteristik dan Produksi Getah Kemenyan (Styrax Spp.) (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

0 0 2

Studi Karakteristik dan Produksi Getah Kemenyan (Styrax Spp.) (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

0 1 4

Studi Karakteristik dan Produksi Getah Kemenyan (Styrax Spp.) (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

0 0 14

Studi Karakteristik dan Produksi Getah Kemenyan (Styrax Spp.) (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

0 1 2

Studi Karakteristik dan Produksi Getah Kemenyan (Styrax Spp.) (Studi Kasus: Hutan Batang Toru Blok Barat Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

0 0 12

Analisis Pemasaran Kemenyan (Styrax spp.) (Studi Kasus: Kecamatan Tarutung dan Kecamatan Adiankoting, Kabupaten Tapanuli Utara)

0 0 12