32
D. Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2010. Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Desa Kadirejo
Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang sebanyak 1756 wajib pajak. Sampel adalah sebagian dari jumlah populasi yang dipilih untuk sumber
data Sukardi, 2003. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi Sugiyono, 2010. Dalam penelitian ini, peneliti
menetapkan sampelnya sebesar 10 sesuai dengan pendapat Suharsini Arikunto 1998, yaitu “apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15 atau 20-50 atau lebih
”. Karena populasinya berjumlah 1756 wajib pajak, maka besar sampelnya adalah 10 x
1756 = 175.6 wajib pajak yang dibulatkan menjadi 176 wajib pajak.
E. Definisi Operasional
Definisi operasional atas variabel adalah penegasan arti dari konstruk atau variabel yang digunakan dalam cara tertentu untuk mengukurnya Kerlinger,
1993. Operasional variabel penelitian ini meliputi:
1. Kepemimpinan Kepala Desa
Kepemimpinan merupakan suatu kapasitas yang mempunyai kemampuan atau hak untuk mengarahkan, membimbing, atau mendorong sesorang untuk
melakukan segala sesuatu yang merupakan kebijaksanaan atau perintah untuk
33
tujuan tertentu. Kepemimpinan Kepala Desa pada subyek penelitian di ukur dengan skala kepemimpinan. Skala ini disusun berdasarkan aspek-aspek
kepemimpinan menurut Kouzes dan Posner 2004:13 yaitu : -
Memberikan motivasi kepada masyarakat, yaitu untuk mendapatkan hasil yang baik secara optimal.
- Tanggung jawab sebagai seorang pemimpin terhadap setiap
keputusan yang diambil. -
Keaktifan pemimpin dalam mendorong berpartisipasi dan memperhatikan timbal balik dengan masyarakat.
- Komunikasi pemimpin sebagai stabilisator unsur penengah
antara masyarakat dengan pemerintah dan fasilisator mempermudah, memperlancar kegiatan masyarakat.
2. Peningkatan Kesadaran Masyarakat dalam Membayar Pajak Bumi dan
Bangunan
Kesadaran masyarakat diartikan sebagai keadaan tahu, mengerti, dan mampu oleh masyarakat untuk menyeimbangkan, menyelaraskan hak-hak dan
kewajibannya sesuai dengan peraturan perundangan yang di dukung oleh adanya etika dan moral masyarakat tersebut. Adanya kesadaran masyarakat itu akan
mendorong keinginan yang kuat untuk meningkatkan dan mengembangkan kepentingan bersama guna mencapai kehidupan yang lebih baik.
Peningkatan kesadaran masyarakat dalam membayar PBB pada subyek penelitian ini digunakan alat ukur berupa skala peningkatan kesadaran masyarakat
dalam membayar PBB. Skala ini disusun berdasarkan faktor yang mepengaruhi kesadaran masyarakat dalam membayar PBB akan diukur melalui indikator-
indikator sebagai berikut : a Pengetahuan tentang pajak dan fungsi pajak
- Pemahaman masyarakat terkait dari mana asal dana pajak
diperoleh -
Pengetahuannya tentang tujuan fungsi adanya PBB yang berkaitan
34
dengan mentalitas masyarakat sebagai warga Negara yang baik -
Kedisiplinan masyarakat dalam pembayaran pajak b Peraturan perpajakan
- Pengetahuan masyarakat tentang dasar hukum pemungutan pajak
- Pemahaman masyarakat terkait cara menghitung besarnya pajak
- Pengetahuan wajib pajak terkait hak-hak wajib pajak
- Pengetahuan wajib pajak tentang sanksi
c Cara Pandang Wajib Pajak -
Adanya pajak m emperngaruhi perekonomian keluarga -
Keadilan perlakuan bagi wajib pajak, disesuaikan dengan kemampuan membayar dari masyarakat
d Sikap petugas pajak -
Cara petugas bersikap dalam meberikan pelayanan kepada masyarakat akan kewajiban dalam membayar PBB
e Ketaatan membayar pajak -
Tingkat kesadaran masyarakat terkait batasan waktu kewajiban membayar pajak
- kewajiban wajib pajak untuk membayar pajak atas tanah dan
bangunan yang dimiliki wajib pajak
F. Instrumentasi
Instrument digunakan dalam upaya memperoleh informasi yang akurat dan terpercaya. Instrument penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur
fenomena alam maupun sosial yang di amati Sugiyono, 2009. Dalam mendukung proses pengumpulan data dan memperoleh data yang diinginkan,
peneliti menggunakan instrument berupa: Angket atau kuesioner. Butir-butir pertanyaan atau pernyataan dalam angket dikembangkan berdasar atas teori yang
relevan dengan masing-masing variabel penelitian. Pertanyaan atau pernyataan dalam angket diukur dengan menggunakan skala Likert, menurut Sugiyono
2010:134 skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan presepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Jawaban dari yang
mengunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif yang dapat berupa kata kata.
35
Terdapat 23 pernyataan yang digunakan untuk mengungkap gaya kepemimpinan dan kreatifitas guru dalam proses belajar mengajar. Semua
pernyataan diungkapkan dalam kalimat positif. Adapun alternatif jawaban yang diberikan untuk menanggapi pernyataan yang ada meliputi:
a Skor 5 : untuk alternative jawaban A
b Skor 4 : untuk alternative jawaban B
c Skor 3 : untuk alternative jawaban C
d Skor 2 : untuk alternative jawaban D
e Skor 1 : untuk alternative jawaban E
Berdasarkan definisi operasional yang telah dibuat maka instrument yang disusun adalah sebagai berikut :
36
Table 3.1 pengaruh kepemimpinan kepala desa terhadap kesadaran masyarakat membayar Pajak Bumi dan Bangunan PBB
di Desa Kadirejo Kecamatan Pabelan Variabel
Indikator Pernyataan
No. Item Kepemimpinan
kepala Kesadaran
wajib pajak dalam
membayar PBB
1. Memberikan Motivasi
2. Pertanggung jawaban
3. Keaktifan
4. Komunikasi
1. Pengetahuan tentang
pajak dan fungsi pajak
2. Peraturan Perpajakan
1. Kepala desa memberikan motivasi kepada masyarakat
dalam pembayaran PBB. 1. Kepala desa
mempertanggungjawabkan setiap keputusan kebijakan
yang dibuatnya.
2. Setiap keputusan kebijakan yang dibuat kepala desa
terealisasikan sesuai dengan keputusan kebijakan yang
diambil.
1. Kepala desa aktif mengajak masyarakat untuk
berpartisipasi dalam membayar pajak.
1. Kepala desa memberikan informasi tentang
pembayaran PBB kepada masyarakat.
2. Kepala desa menjadi stabilisator unsur penengah
antara masyarakat dengan pemerintah.
3. Kepala desa sebagai fasilitator memperlancar
kegiatan masyarakat terkait tentang PBB.
1. Pajak merupakan dana yang berasal dari rakyat.
2. Dana untuk pembangunan di Indonesia sebagian besar
berasal dari pajak. 3. Membayar pajak
merupakan kewajiban warga Negara.
4. Fungsi-fungsi pajak 5. Kedisiplinan membayar
pajak 1. Mengetahui dasar hukum
pemungutan pajak. 1
2
3
4
5
6
7
8, 9, 10 11, 12, 13
14, 15,
16, 17
37
3. Cara pandang
wajib pajak
4. Sikap petugas
pajak 5. Ketaatan
membayar pajak 2. Memahami cara
menghitung besarnya PBB. 3. Wajib pajak mengetahui
hak-hak wajib pajak. 4. Mengetahui resiko
keterlambatan membayar pajak.
1. Pajak selama ini hanya menggangu perekonomian
keluarga. 2. Wajib pajak tetap
membayar pajak meski perekonomian keluarga pas-
pasan.
3. Menyadari masyarakat yang baik tetap membayar pajak.
1. Sikap petugas pajak cukup ramah dalam melayani
wajib pajak. 1. Wajib pajak melunasi
kewajiban PBB setelah mendapat Surat
Pemberitahuan Pajak Terhutang SPPT sebelum
jatuh tempo.
2. Tanah dan bangunan milik wajib pajak sendiri. wajib
pajak tetap membayar pajak.
18, 19, 20
21
22,23
G. Pengujian Validitas dan Reliabilitas