BAB II DASAR TEORI
Perancangan sistem yang akan dibuat memerlukan beberapa informasi yang dijadikan sebagai dasar acuan. Pada bab ini, akan dibahas beberapa teori yang berkaitan
dengan sistem yang akan dirancang.
2.1. Barcode
Barcode merupakan salah satu bentuk representasi informasi dengan memberikan
penyandian berupa gambar ke permukaan suatu benda, sehingga ketika gambar tersebut mendapat cahaya maka akan terpantul bentuk penyandian dari informasi pada gambar
tersebut. Pengertian barcode ini merupakan pengertian secara umum, hal ini disebabkan teknologi barcode saat ini tidak hanya menggunakan bentuk baris dan spasi.
Secara umum terdapat dua bentuk barcode, yaitu barcode 1 dimensi dan 2 dimensi. Barcode
1 dimensi merupakan tipe barcode dengan bentuk berupa bar yaitu garis berwarna hitam dan space yaitu garis berwarna putih yang disusun berjajar dengan lebar
bervariasi, sedangkan pada barcode 2 dimensi gambar memiliki bentuk yang bermacam – macam.
2.1.1. Barcode 1 Dimensi
Barcode 1 dimensi atau linear barcode merupakan barcode yang sering
digunakan. Barcode 1 dimensi tersusun dari beberapa bagian, bagian – bagian tersebut dibuat untuk memudahkan barcode scanner melakukan proses pembacaan.
Gambar 2.1. Struktur barcode 1 dimensi.
Beberapa bagian yang ada pada barcode 1 dimensi, antara lain: 1.
Start character Start character
merupakan karakter yang dicetak pertama kali pada sebuah label barcode, yang digunakan sebagai penanda dimulainya suatu
pembacaan barcode. Karakter ini bersifat unik, artinya tidak boleh digunakan untuk merepresentasikan informasi.
2. Stop character
Stop character merupakan karakter yang dicetak pada bagian akhir
dari label barcode, fungsinya untuk menandakan akhir dari pembacaan barcode
. Karakter ini bersifat unik, artinya tidak boleh digunakan pada informasi yang direpresentasikan. Stop character bisa sama atau berbeda
dengan start character. 3.
Data characters Data characters
adalah informasi atau pesan utama yang ingin dicetak ke label barcode. Isi dari data characters disesuaikan dengan tipe –
tipe encoding yang tedapat dalam barcode 1 dimensi.
4. Checksum
Checksum digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap hasil
pembacaan informasi pada label barcode. Pada barcode 1 dimensi, tidak semua tipe encoding memiliki checksum.
5. X - dimension
X-dimension adalah lebar dari bar atau space yang terkecil. Fungsi
dari X-dimension yaitu sebagai faktor pengali dari lebar space atau bar yang lebih besar.
6. Quiet zone
Quiet zone ialah daerah yang membatasi pencetakan antara label
barcode yang satu dengan yang lain. Daerah ini memiliki lebar minimal 10
kali X-dimension.
2.1.2. Encoding Code 39
Barcode 1 dimensi memiliki beberapa encoding yang digunakan untuk
mengubah setiap karakter menjadi gambar dengan susunan garis hitam dan putih. Beberapa jenis encoding yang sering digunakan dalam pembuatan label barcode yaitu
interleaved 2 of 5, code 39, code 128 dan UPC.
Pada perancangan alat, barcode 1 dimensi yang digunakan termasuk ke dalam jenis code 39. Code 39 merupakan encoding barcode yang sering digunakan untuk
kartu identitas, jenis ini hanya mencakup 43 karakter, yaitu digit angka 0 – 9 , huruf kapital A – Z dan tujuh karakter khusus -, ., , , , +,
Gambar 2.2. Encoding angka pada code 39.
Code 39 terdiri dari start character, stop character, data characters, quiet
zone . Start character dan stop character menggunakan karakter asterik ‘’ . Satu
buah karakter terdiri dari 5 bar dan 4 space disusun secara bergantian, dimulai dengan bar dan diakhiri dengan bar. Enam dari jumlah bar dan space memiliki lebar
yang sama, sedangkan sisanya berupa bar atau space dengan ukuran yang sama tetapi lebih besar. Pencetakan antar karakter diselingi dengan sebuah gap, dimana gap ini
setara dengan satu buah space.
2.1.3. Label Barcode KTM