Pendahuluan T1 682008121 Full text

1

1. Pendahuluan

Pemanfaatan komputer yang semakin berkembang dari tahun ke tahun membuat komponen-komponen penunjangnya pun semakin berkembang. Termasuk di dalamnya sistem informasi yang digunakan. Sistem informasi merupakan sekumpulan komponen komputerisasi yang terintegrasi dengan baik, sehingga dapat memberikan informasi yang bermanfaat untuk mencapai tujuan tertentu pada organisasi. Hal ini sesuai dengan definisi Sistem Informasi [1], yaitu informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Dalam mengelola sistem yang ada, diperlukan koordinasi yang baik antar sumber daya yang ada, sehingga dapat mencapai tujuan organisasi seperti yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk menghindari atau lebih tepatnya meminimalisir adanya masalah maupun insiden yang tidak terkontrol dengan baik karena pada dasarnya suatu sistem secanggih apapun tidak dapat terhindar dari masalah[2]. Untuk melaksanakan hal tersebut diperlukan pengelolaan dan pengawasan yang tepat, contohnya audit sistem informasi. Audit sistem informasi merupakan salah satu metode penilaian terhadap objek, dalam hal ini adalah sistem informasi. Tujuan audit sistem informasi adalah untuk menilai apakah sistem informasi telah menjamin integritas data, mencapai tujuan-tujuan suatu organisasi secara efektif, dan telah menggunakan sumber daya secara efisien [3]. Audit sistem informasi dilakukan untuk mendapatkan temuan-temuan yang pada akhirnya akan diberikan pula solusi atau rekomendasinya. Namun pada dasarnya audit dapat dilakukan di organisasi manapun dengan proses bisnis apa pun sesuai kebutuhan organisasi, termasuk di Dinas Perhubungan Komunikasi Kebudayaan dan Pariwisata Dishubkombudpar Kota Salatiga. Dishubkombudpar Kota Salatiga telah mengimplementasikan sistem informasi, salah satunya di Bidang Keuangan. Namun, dalam operasi sehari- hari masih didapati beberapa masalah. Salah satunya adalah mengenai penomoran akun yang tidak sama pada satu laporan dengan laporan yang lain dan beberapa masalah lain yang timbul. Hal ini dapat mengganggu proses operasional keseharian di Dishubkombudpar Kota Salatiga khusunya pada Bidang Keuangan. Oleh karena itu, dilakukan Audit Sistem Informasi di Bidang Keuangan Dishubkombudpar Kota Salatiga. Pemilihan subdomain Service Desk, Incident Management , dan Problem Management dilakukan berdasarkan masalah yang timbul pada saat wawancara yang dilakukan peneliti. Dari masalah itu, tidak ada unsur subdomain dari Service Operation , seperti Event Management, Request Fulfilment , dan Access Management . Hal ini dikarenakan responden hanya berfokus pada masalah yang terjadi, sedangkan untuk manajemen peristiwa Event Management , pemenuhan permintaan Request Fulfilment , dan manajemen akses Access Management tidak diperhatikan fungsinya di dalam Bidang Keuangan Dishubkombudpar Kota Salatiga. Dalam bidang audit sistem informasi banyak framework yang dapat digunakan, diantaranya COBIT dan ITIL. Framework tersebut berfungsi 2 untuk membantu dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses bisnis suatu organisasi dengan hasilnya yang berupa temuan-temuan. Dari temuan-temuan tersebut pada akhirnya juga harus diberikan rekomendasinya. Framework ITIL merupakan salah satu framework yang banyak digunakan selama ini. Banyak organisai besar yang telah menggunakan framework ini untuk dijadikan best-practise dalam penilaian penggunaan IT didalamnya. ITIL adalah best practice dari IT Service Management yang digunakan oleh ratusan organisasi di dunia [4]. ITIL telah mengalami beberapa pembaharuan. Pembaharuan framework ITIL yang terakhir adalah ITIL versi 3. Di dalam ITIL versi 3 sendiri terdapat 5 domain, yaitu Service Strategy , Service Design , Service Transition , Service Operation serta Continual Service Improvement . Kelima domain tersebut memiliki subdomainnya sendiri. Seperti domain Service Operation yang memiliki sub pembahasan atau subdomain, antara lain S ervice Desk, Incident Management, Problem Management, Event Management, Request Fulfilment, dan Access Management . Penelitian ini akan membahas tentang bagaimana melakukan audit Sistem Informasi Pelaporan Keuangan Daerah SIPKD dengan ITIL v3 dan apakah sistem pada Dishubkombudpar Kota Salatiga tersebut telah mencangkup subdomain Service Desk , Incident Management , dan Problem Management serta mengimplementasikannya sesuai dengan framework ITIL v3. Selain itu, karena penelitian ini menghasilkan output berupa rekomendasi berdasarkan framework ITIL v3 terkait manajemen layanan TI, maka yang dilakukan peneliti adalah menemukan temuan-temuan berdasarkan audit terhadap Service Desk, Incident Management, dan Problem Management pada Sistem Informasi Keuangan yang disebut SIPKD di Dishubkombudpar Kota Salatiga.

2. Tinjauan Pustaka