Metode Penelitian T1 682008121 Full text

6 Sasaran dari Problem Management adalah: a menjamin minimalisasi dampak operasional ketika incident dan problem terjadi yang disebabkan oleh errors di dalam infrastuktur TI; b menghindari incident yang sama terjadi kembali akibat errors yang sama atau errors lainnya yang belum terdeteksi; c meningkatkan produktifitas atas penggunaan sumber daya TI dengan mengetahui dan memahami cara bagaimana menggunakannya dibentuk Knowledge Database . Proses-proses penting yang dilakukan pada Problem Management adalah: 1. Mencatat eskalasi incidents . 2. Menugaskan sumber daya people, technology, tools untuk menanganinya. 3. Lakukan workaround terlebih dahulu agar dampak operasional bisnis tidak terganggu terlalu lama. 4. Tindaklanjuti problem tersebut ke proses-proses berikutnya. 5. Mencari akar penyebab masalah sehingga berubah dari kondisi „ problem ‟ menjadi kondisi „Known Error’, dengan melakukan identifikasi, klasifikasi permasalahan; menugaskan sumber daya people, hardware, software, tools untuk mencari penyebabnya; menyelidiki dan mendiagnosa data informasi yang didapat. 6. Mencari dan mengimplementasikan solusi terbaik sehingga merubah dari kondisi „Known Error’ menjadi kondisi „ Error Closure ‟, dengan melakukan identifikasi dan pencatatan errors yang terjadi. 7. Eskalasipeningkatan ke pihak penyedia solusi dengan memberikan data-data informasi diatas sehingga dapat dikembangkan dicari software dan hardware solusinya.

3. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai fenomena yang ada di masa sekarang. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai penggambaran suatu gejala sosial yang bertujuan untuk menggambarkan sifat objek yang diteliti [13]. Sedangkan, metode kualitatif bertujuan untuk memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, metode ini dapat diterapkan pada berbagai masalah [14]. Beberapa karakteristik dari penelitian kualitatif, diantaranya : peneliti kualitatif lebih mementingkan proses dibanding hasil; peneliti kualitatif lebih tertarik dengan pengalaman serta manfaat dari penelitiannya; peneliti kualitatif merupakan instrument utama dalam pengumpulan dan penganalisa data; penelitian kualitatif melibatkan kerja lapangan, dimana peneliti biasanya melakukan observasi terhadap orang- orang, keadaan, atau institusi dalam keadaan yang sebenarnya terjadi; penelitian kualitatif bersifat deskriptif dimana peneliti lebih tertarik dengan proses, makna, dan pemahaman yang diperoleh melalui kata-kata atau gambar-gambar; dan proses dari penelitian kualitatif bersifat induktif dimana 7 peneliti membangun abstraksi, konsep-konsep, hipotesis, dan teori secara terperinci [15]. Dengan metode ini, peneliti berupaya mencari pemahaman yang lebih mendalam sehingga tujuan penelitian ini dapat tercapai, yaitu dengan melakukan analisa terhadap data yang didapat dari Dishubkombudpar Kota Salatiga. Dalam penelitian ini, peneliti memilih orang-orang yang berhubungan dengan Sistem Informasi Pelaporan Keuangan Daerah SIPKD Dishubkombudpar Kota Salatiga, yaitu Kepala Subbagian dan seorang Bendahara yang berada di Subbagian Keuangan Dishubkombudpar Kota Salatiga. Selain itu, peneliti juga mengambil sampel dari pencetus ide pembuatan sistem informasi tersebut, dalam hal ini adalah pihak tertentu dari Dppkad Pemerintah Kota Salatiga, seperti Kepala Bidang Anggaran Dppkad Kota Salatiga, Kepala Seksi Penyusunan Anggaran, seorang Staf Administrasi Anggaran, dan seorang Staf Perencanaan Anggaran. Tentu saja sampling hanya dilakukan pada pihak-pihak yang memiliki keterkaitan. Pihak yang tidak berkepentingan tidak dijadikan sebagai sampel. Hal ini jelas akan menghemat banyak waktu, tenaga dan biaya sehingga semua itu bisa digunakan seefektif dan seefisien mungkin. 1. Tahap I Persiapan . Pada tahap pertama ini, peneliti melakukan berbagai persiapan, seperti mencari dan mengumpulkan berbagai literatur yang dapat mendukung penelitian dan tentunya peneliti juga dapat lebih memahami materi yang akan dibahas dalam penelitian. Literatur-literatur tersebut didapatkan dari beberapa sumber, contohnya jurnal baik nasional maupun internasional dan buku-buku. Selain itu juga, peneliti mulai mengurus perijinan untuk melakukan penelitian. Untuk melakukan perijinan, peneliti tidak hanya memerlukan surat ijin resmi yang dibuat dari bidang Tata Usaha – Fakultas Teknologi Informasi UKSW, namun juga dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kesbangpol Pemerintah Kota Salatiga. Pada tahap pertama ini diperoleh jadwal penelitian, target yang menjadi responden, dan apa saja yang akan diteliti. 2. Tahap II Pengumpulan Data . Input yang didapatkan pada tahap ini merupakan output dari tahap pertama, yaitu berupa diperoleh jadwal penelitian, target yang menjadi responden, dan apa saja yang akan diteliti . Setelah mendapatkan persetujuan jadwal, target, serta apa saja yang akan diteliti pada rencana pengumpulan data tersebut, peneliti dapat memulai pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner dan melakukan wawancara kepada pihak terkait penelitian yang dilakukan pada bulan April 2012. Dalam hal ini adalah Sumber Daya Manusia SDM yang ada di Subbagian Keuangan Dishubkombudpar Kota Salatiga dan terkait dengan SIPKD. Seperti, Kepala Subbagian Keuangan dan Bendahara dari Dishubkombudpar kota Salatiga. Sedangkan, sebagai pusat dari SIPKD sekaligus pencetus ide berada di Dppkad Pemerintah Kota Salatiga. Yang menjadi responden dari Dppkad Pemerintah Kota Salatiga, antara lain Kepala Bidang Anggaran Dppkad Kota Salatiga, Kepala Seksi Penyusunan Anggaran, Staf Administrasi Anggaran, dan Staf Perencanaan Anggaran. Kuesioner dan wawancara yang ada berisi 8 pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan subdomain Service Desk , Incident Management , dan Problem Management . Penyebaran kuesioner dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti ini bertujuan untuk mendapatkan sebagian bukti yang berkaitan dengan penelitian, yaitu mengenai Audit Sistem Informasi Pelaporan Keuangan Daerah pada Subdomain Service Desk , Incident Management , serta Problem Management . 3. Tahap III Pengolahan Data . Tahap ketiga ini berfungsi untuk mengolah output yang dihasilkan pada tahap kedua, yaitu hasil kuesioner dan wawancara. Pada tahap ini, dilakukan kroscek mengenai hasil kuesioner serta wawancara tersebut dengan melakukan wawancara mendalam dan juga survei lapangan kepada Subbagian Keuangan Dishubkombudpar Kota Salatiga, sehingga diketahui kebenaran buktinya. Selain itu, peneliti juga melakukan dokumentasi sebagai bukti mendalam mengenai topik yang dibahas, yaitu mengenai Service Desk , Incident Management , dan Problem Management pada Sistem Informasi Pelaporan Keuangan Daerah SIPKD Dishubkombudpar Kota Salatiga. 4. Tahap IV Penilaian Analisa Data . Tahap terakhir yang dilakukan peneliti setelah melakukan pengumpulan data kemudian dilakukan pula pengolahan data, maka hasil dari pengolahan data tersebut dianalisa oleh peneliti. Dari analisa yang dilakukan, akan diketahui temuan-temuan atas audit berdasarkan bukti-bukti yang didapat dan juga studi literatur yang dilakukan peneliti. Hasil yang diketahui dari analisa data ini adalah berupa rekomendasi yang merujuk dari temuan-temuan yang didapat.

4. Hasil dan Pembahasan