6
Sasaran dari
Problem Management
adalah: a menjamin minimalisasi dampak operasional ketika
incident
dan
problem
terjadi yang disebabkan oleh
errors
di dalam infrastuktur TI; b menghindari
incident
yang sama terjadi kembali akibat
errors
yang sama atau
errors
lainnya yang belum terdeteksi; c meningkatkan produktifitas atas penggunaan sumber daya TI dengan
mengetahui dan memahami cara bagaimana menggunakannya dibentuk
Knowledge Database
. Proses-proses penting yang dilakukan pada
Problem Management
adalah: 1.
Mencatat eskalasi
incidents
. 2.
Menugaskan sumber daya
people, technology, tools
untuk menanganinya.
3. Lakukan
workaround
terlebih dahulu agar dampak operasional bisnis tidak terganggu terlalu lama.
4. Tindaklanjuti
problem
tersebut ke proses-proses berikutnya. 5.
Mencari akar penyebab masalah sehingga berubah dari kondisi „
problem
‟ menjadi kondisi „Known Error’, dengan melakukan identifikasi, klasifikasi permasalahan; menugaskan sumber daya
people, hardware, software, tools
untuk mencari penyebabnya; menyelidiki dan mendiagnosa data informasi yang didapat.
6. Mencari dan mengimplementasikan solusi terbaik sehingga
merubah dari kondisi „Known Error’ menjadi kondisi „
Error Closure
‟, dengan melakukan identifikasi dan pencatatan
errors
yang terjadi. 7.
Eskalasipeningkatan ke pihak penyedia solusi dengan memberikan data-data informasi diatas sehingga dapat dikembangkan dicari
software
dan
hardware
solusinya.
3. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode ini bertujuan untuk memberikan penjelasan mengenai
fenomena yang ada di masa sekarang. Penelitian deskriptif dapat diartikan sebagai penggambaran suatu gejala sosial yang bertujuan untuk
menggambarkan sifat objek yang diteliti [13]. Sedangkan, metode kualitatif bertujuan untuk memberikan informasi yang mutakhir sehingga bermanfaat
bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Selain itu, metode ini dapat diterapkan pada berbagai masalah [14]. Beberapa karakteristik dari penelitian kualitatif,
diantaranya : peneliti kualitatif lebih mementingkan proses dibanding hasil; peneliti kualitatif lebih tertarik dengan pengalaman serta manfaat dari
penelitiannya; peneliti kualitatif merupakan instrument utama dalam pengumpulan dan penganalisa data; penelitian kualitatif melibatkan kerja
lapangan, dimana peneliti biasanya melakukan observasi terhadap orang- orang, keadaan, atau institusi dalam keadaan yang sebenarnya terjadi;
penelitian kualitatif bersifat deskriptif dimana peneliti lebih tertarik dengan proses, makna, dan pemahaman yang diperoleh melalui kata-kata atau
gambar-gambar; dan proses dari penelitian kualitatif bersifat induktif dimana
7
peneliti membangun abstraksi, konsep-konsep, hipotesis, dan teori secara terperinci [15]. Dengan metode ini, peneliti berupaya mencari pemahaman
yang lebih mendalam sehingga tujuan penelitian ini dapat tercapai, yaitu dengan melakukan analisa terhadap data yang didapat dari Dishubkombudpar
Kota Salatiga.
Dalam penelitian ini, peneliti memilih orang-orang yang berhubungan dengan
Sistem Informasi
Pelaporan Keuangan
Daerah SIPKD
Dishubkombudpar Kota Salatiga, yaitu Kepala Subbagian dan seorang Bendahara yang berada di Subbagian Keuangan Dishubkombudpar Kota
Salatiga. Selain itu, peneliti juga mengambil sampel dari pencetus ide pembuatan sistem informasi tersebut, dalam hal ini adalah pihak tertentu dari
Dppkad Pemerintah Kota Salatiga, seperti Kepala Bidang Anggaran Dppkad Kota Salatiga, Kepala Seksi Penyusunan Anggaran, seorang Staf
Administrasi Anggaran, dan seorang Staf Perencanaan Anggaran. Tentu saja
sampling
hanya dilakukan pada pihak-pihak yang memiliki keterkaitan. Pihak yang tidak berkepentingan tidak dijadikan sebagai sampel. Hal ini jelas akan
menghemat banyak waktu, tenaga dan biaya sehingga semua itu bisa digunakan seefektif dan seefisien mungkin.
1.
Tahap I Persiapan
. Pada tahap pertama ini, peneliti melakukan berbagai persiapan, seperti mencari dan mengumpulkan berbagai literatur yang
dapat mendukung penelitian dan tentunya peneliti juga dapat lebih memahami materi yang akan dibahas dalam penelitian. Literatur-literatur
tersebut didapatkan dari beberapa sumber, contohnya jurnal baik nasional maupun internasional dan buku-buku. Selain itu juga, peneliti
mulai mengurus perijinan untuk melakukan penelitian. Untuk melakukan perijinan, peneliti tidak hanya memerlukan surat ijin resmi yang dibuat
dari bidang Tata Usaha
– Fakultas Teknologi Informasi UKSW, namun juga dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kesbangpol Pemerintah
Kota Salatiga. Pada tahap pertama ini diperoleh jadwal penelitian, target yang menjadi responden, dan apa saja yang akan diteliti.
2.
Tahap II Pengumpulan Data
. Input yang didapatkan pada tahap ini merupakan output dari tahap pertama, yaitu berupa diperoleh jadwal
penelitian, target yang menjadi responden, dan apa saja yang akan diteliti . Setelah mendapatkan persetujuan jadwal, target, serta apa saja yang
akan diteliti pada rencana pengumpulan data tersebut, peneliti dapat memulai pengumpulan data dengan menyebarkan kuesioner dan
melakukan wawancara kepada pihak terkait penelitian yang dilakukan pada bulan April 2012. Dalam hal ini adalah Sumber Daya Manusia
SDM yang ada di Subbagian Keuangan Dishubkombudpar Kota Salatiga dan terkait dengan SIPKD. Seperti, Kepala Subbagian Keuangan
dan Bendahara dari Dishubkombudpar kota Salatiga. Sedangkan, sebagai pusat dari SIPKD sekaligus pencetus ide berada di Dppkad Pemerintah
Kota Salatiga. Yang menjadi responden dari Dppkad Pemerintah Kota Salatiga, antara lain Kepala Bidang Anggaran Dppkad Kota Salatiga,
Kepala Seksi Penyusunan Anggaran, Staf Administrasi Anggaran, dan Staf Perencanaan Anggaran. Kuesioner dan wawancara yang ada berisi
8
pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan subdomain
Service Desk
,
Incident Management
, dan
Problem Management
. Penyebaran kuesioner dan wawancara yang dilakukan oleh peneliti ini bertujuan untuk
mendapatkan sebagian bukti yang berkaitan dengan penelitian, yaitu mengenai Audit Sistem Informasi Pelaporan Keuangan Daerah pada
Subdomain
Service Desk
,
Incident Management
, serta
Problem Management
. 3.
Tahap III Pengolahan Data
. Tahap ketiga ini berfungsi untuk mengolah output yang dihasilkan pada tahap kedua, yaitu hasil kuesioner dan
wawancara. Pada tahap ini, dilakukan kroscek mengenai hasil kuesioner serta wawancara tersebut dengan melakukan wawancara mendalam dan
juga survei lapangan kepada Subbagian Keuangan Dishubkombudpar Kota Salatiga, sehingga diketahui kebenaran buktinya. Selain itu, peneliti
juga melakukan dokumentasi sebagai bukti mendalam mengenai topik yang dibahas, yaitu mengenai
Service Desk
,
Incident Management
, dan
Problem Management
pada Sistem Informasi Pelaporan Keuangan Daerah SIPKD Dishubkombudpar Kota Salatiga.
4.
Tahap IV Penilaian Analisa Data
. Tahap terakhir yang dilakukan peneliti setelah melakukan pengumpulan data kemudian dilakukan pula
pengolahan data, maka hasil dari pengolahan data tersebut dianalisa oleh peneliti. Dari analisa yang dilakukan, akan diketahui temuan-temuan atas
audit berdasarkan bukti-bukti yang didapat dan juga studi literatur yang dilakukan peneliti. Hasil yang diketahui dari analisa data ini adalah
berupa rekomendasi yang merujuk dari temuan-temuan yang didapat.
4. Hasil dan Pembahasan