PEMBERIAN SENYAWA TAURIN, INOSITOL, dan Gracillaria sp. PADA PAKAN BUATAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN JUVENIL IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

(1)

RINGKASAN

PEMBERIAN SENYAWA TAURIN, INOSITOL, dan Gracillariasp. PADA PAKAN BUATAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN JUVENIL IKAN

NILA (Oreochromis niloticus)

Oleh Fenida Septiarina

Ikan nila(Oreochromis niloticus) merupakan ikan air tawar yang banyak digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Laju pertumbuhan ikan nila cenderung lambat dan dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kualitas dan kuantitas pakan, umur, serta kualitas air pemeliharaan. Taurin merupakan salah satu turunan asam amino yang dapat memacu pertumbuhan. Inositol merupakan komponen karbon yang tersusun atas isomer gula alkohol yang dapat membantu dalam peningkatan imunitas tubuh. Gracillaria sp. merupakan ganggang yang memiliki senyawa yang dapat membantu pertumbuhan ikan nila. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh laju pertumbuhan ikan nila(O. niloticus) yang diberi penambahan senyawa taurin, inositol danGracillariasp. Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Juni 2015 menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 6 perlakuan, yaitu penambahan senyawa taurin, inositol,

Gracillaria sp., inositol dan taurin, taurin dan Gracillaria sp., serta inositol dan

Gracillaria sp., pada pakan komersil. Pada tiap perlakuan dilakukan pengulangan sebanyak 3 kali. Analisis data dengan one way Anova pada taraf 5% tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Namun demikian penambahan

Gracillaria sp. pada pakan menunjukkan pertambahan berat badan yang paling tinggi yaitu dengan SGR sebesar 6% di ikuti taurin dengan 5% pada hari ke 40.

Kata kunci : ikan nila (Oreochromis niloticus), taurin, inositol, Gracillaria sp., laju pertumbuhan


(2)

PEMBERIAN SENYAWA TAURIN, INOSITOL, dan Gracillariasp. PADA PAKAN BUATAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN JUVENIL IKAN

NILA (Oreochromis niloticus)

Oleh

FENIDA SEPTIARINA

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA SAINS

Pada Jurusan Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2015


(3)

(4)

(5)

ii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung, Provinsi Lampung pada tanggal 08 September 1993, sebagai anak pertama dari dua bersaudara, dari Bapak Febriadi M. Yunus dan Ibu Ningmas Helyani. Penulis mulai menempuh pendidikan pertamanya di Taman Kanak–Kanak Shandi Putra Kota Bandar Lampung pada tahun 1998. Pada tahun 1999 penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Dasar di SDN 1 Kampung Sawah Lama Kota Bandar Lampung. Kemudian penulis melajutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMPN 12 Kota Bandar Lampung pada tahun 2005, dan melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMAN 3 Kota Bandar Lampung pada tahun 2008.

Pada tahun 2011, penulis tercatat sebagai salah satu mahasiswa Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tertulis. Selama menjadi mahasiswa di Jurusan Biologi FMIPA Unila, penulis pernah menjadi asisten praktikum mata kuliah Botani Umum, Biologi Umum Pertanian, Sains Dasar Matematika dan Ilkom, Ekologi, Biologi Laut, Ichiologi, Karsinologi,


(6)

iii

Biosistematika Tumbuhan, Embriologi Tumbuhan, dan Pteridologi. Penulis aktif di Organisasi Himpunan Mahasiswa Biologi (HIMBIO) Unila sebagai Sekertaris Bidang Keilmuan 2013–2014.

Pada tahun, penulis melaksanakan Kerja Praktik di Balai Uji Standar Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (BUSKIPM) Provinsi Jakarta dengan judul“Identifikasi Bakteri Pada Ikan gurame (Osphronemus sp.) dan Ikan Lele (Clariassp.)di Balai Uji Standar Karantina Ikan


(7)

PERSEMBAHAN

Dengan mengucap syukur kehadiran Allah SWT atas rahmat dan kasihMu yang telah

memberiku kekuatan, kesabaran, kemudahan, dan kesehatan hingga karya ini dapat

terselesaikan. Salawat serta salam terlimpah kepada Rasulullah Muhammad Saw.

Kupersembahkan karya kecil ini untuk orang-orang yang kusayangi dan kucintai,

sebagai tanda bakti dan cinta kasihku kepada :

Ayahanda Febriadi M. Yunus dan Ibunda Ningmas Helyani yang dengan sabar

mendidik, menyayangi, mencintai, selalu mendoakanku tiada henti, memberikan

semangat dan nasehat, pengorbanan besar untuk keberhasilan dan kesuksesanku.

Adikku M.Ramdani dan seluruh keluarga besarku tercinta yang selalu memberikan

dukungan, dorongan, motivasi, dan semangat untuk keberhasilanku.

Guru-guruku, dosen-dosenku khususnya pembimbingku Ibu Endang Linirin

Widiastuti,Ph.D. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani M.Sc. dan Ibu Dra.Sri

Murwani,M.Sc. yang tak pernah lelah dan selalu sabar memberikan bimbingan dan

arahan kepadaku.

Sahabat-sahabatku yang senantiasa menjadi penyemangat, selalu membantu, tempat

berbagi cerita suka maupun duka. Tiada hari yang indah tanpa kalian semua.


(8)

MOTO

Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan

Maka apabila engkau sudah selesai (dari suatu

urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain),

dan hanya pada Tuhanmulah engkau berharap

(

QS. Insyirah: 6-8)

Memulai dengan penuh kenyakinan,

Memjalankan dengan penuh keiklasan,

Menyelasaikan dengan penuh kebahagiaan

(Anonim)

Standar terbaik untuk mengukur keberhasilan anda dalam

Kehidupan adalah dengan menghitung jumlah orang yang telah anda buat

bahagia.


(9)

vi

SANWACANA

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur atas rahmat Allah SWT dengan segala karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan salah satu syarat dalam menempuh pendidikan strata satu atau sarjana dalam bidang sains yaitu skripsi yang berjudul“PEMBERIAN SENYAWA TAURIN, INOSITOL, DANGracillariasp. PADA PAKAN BUATAN TERHADAP LAJU PERTUMBUHAN JUVENIL IKAN NILA (Oreochromis niloticus)”.

Dengan terselesaikannya skripsi ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar–sebesarnya kepada:

1. Kedua orangtua tercinta, Ayah (Febriadi M.Yunus) dan Ibu (Ningmas Helyani), adik ku tersayang (Muhammad Ramdani) dan keluarga besarku terimakasih atas doa, kasih sayang, kesabaran, semangat, dan nasehat– nasehatnya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Endang Linirin Widiastuti, Ph.D., selaku pembimbing I yang telah begitu sabar membimbing, menasehati, memberi saran, kritik, serta kepercayaan bagi penulis.


(10)

vii

3. Ibu Dra. Nuning Nurcahyani, M.Sc., selaku pembimbing II dan Ketua Jurusan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih untuk setiap nasihat, saran, dan motivasi yang membangun bagi penulis.

4. Bapak Prof. Suharso, Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

5. Ibu Dra. Sri Murwani, M.Sc., selaku penguji skripsi, terimakasih atas bimbingan, saran, dan kritik serta ketersediannya menjadi pembahas dalam penelitian ini sehinga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

6. Bapak Dr. Sumardi, M.Si., selaku pembimbing akademik yang telah membimbing, memberi nasehat, saran, dan motivasi untuk penulis. 7. Kepala Laboratorium Biologi Molekuler yang telah mengizinkan penulis

untuk melaksanakan penelitian ini serta Laboran Laboratorium Biologi Molekuler (mbak Nunung) yang membantu, membimbing dan memberi nasihat kepada penulis selama penelitian.

8. Bapak dan ibu Dosen Jurusan Biologi FMIPA Unila terimakasih atas ilmu, bimbingan, dan bantuannya kepada penulis.

9. Partner penelitian Rila yang selalu sabar memberikan semangat, motivasi, dan canda tawa selama penelitian ini, serta Cendana dan Wida yang selalu siap memberikan masukan, motivasi dan keceriaan.

10. Karyawan dan Laboran Jurusan Biologi sera seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebukan satu–persatu yang telah membantu dalam penyelesaikan skripsi ini, penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar–besarnya.


(11)

viii

11. Seluruh sahabat seperjuangan dan keluarga Biologi angkatan 2011, Debby D, Melinda, Astrid, Vista, Metta, Dwi, Ariani, Agra, Fadil, Umi, Isro, Nori, Christi, Adi, Rangga, Agung, Sobran, Wayan, Wendi, Anggi, Nindi, Mirna, Edel, Ria, Hani, Reni, Robith, Eka, Aini, Dani, Riska, Uci, Debby S, Mardha, Siti, Yuli, Mery, Maria, Sa’adah, Ayssca, Ori, Putri dan Iyan terimakasih atas dukungan, bantuan, saran, kritik, canda tawa dan kebersamaannya untuk penulis.

12. Kakak tingkat 2008, 2009, 2010, adik–adik 2012, 2013, 2014, 2015 dan seluruh Wadya Ballad Himbio yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih kebersamaan dan pembelajaran yang sangat berarti bagi penulis. 13. Almamater tercinta.

Semoga Allah SWT selalu memberikan hidayah dan barokah kepada semua pihak yang telah membantu penulis. Akhir kata, Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam penyusunan skripsi ini dan jauh dari kesempurnaan, akan tetapi besar harapan semoga hasil tulisan ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Wassalamualaikum Wr. Wb. Bandar Lampung, Desember 2015 Penulis,


(12)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 3

C. Manfaat ... 3

D. Kerangka Pikir ... 4

E.Hipotesis ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Biologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ... 6

1. Morfologi Ikan Nila ... 6

2. Klasifikasi Ikan Nila ... 7

3. Habitat atau Tempat Hidup Ikan Nila ... 7

4. Pertumbuhan ... 8

5. Pakan Ikan ... 8

B. Taurin ... 10

C. Inositol ... 11

D.Gracillariasp. ... 12

1. KlasifikasiGracillariasp. ... 12

2. MorfologiGracillariasp. ... 12

3. Habitat dan Penyebaran ... 13

4. Kandungan Nutrisi ... 13

III. METODE KERJA ... 15

A. Waktu dan Tempat ... 15

B. Alat dan Bahan ... 15

C. Metode Penelitian ... 16

D. Pelaksanaan Penelitian ... 17

1. Persiapan Aquarium ... 17

2. Pemeliharaan Ikan Nila ... 17

3. Persiapan Pakan Buatan ... 18

4. Persiapan Taurin ... 19

5. Pemberian Pakan ... 19


(13)

x

7. Parameter Penelitian ... 20

a. Laju Pertumbuhan Spesifik ... 20

b. Panjang Tubuh, Berat Tubuh, dan Lingkar Tubuh ... 21

c. Rasio Konversi Pakan ... 21

8. Analisis Data ... 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 23

A. Pertumbuhan Juvenil Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ... 24

B. Spesific Growth Rate(Laju Pertumbuhan Spesifik / SGR) Juve-nil Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ... 26

C. Food Convertion Ratio(Ratio Konversi Pakan / FCR) ... 27

D. Kualitas Air ... 29

V. SIMPULAN DAN SARAN ... 30

DAFTAR PUSTAKA ... 31

LAMPIRAN ... 36

a. Gambar ... 37

b. Data Pengukuran Panjang, Lebar, Berat dan FCR selama 40 hari Perlakuan ... 39


(14)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. Kandungan NutrisiGracillaria sp.... 14 Tabel 2. Kondisi Kualitas Air selama 40 hari perlakuan ... 28 Tabel 3. Nilai Rata–rata Panjang Tubuh Ikan nila selama 40 hari perlakuan . 38 Tabel 4. Nilai Rata–rata Lebar Tubuh Ikan nila selama 40 hari perlakuan .... 39 Tabel 5. Nilai Rata–rata Berat Tubuh Ikan nila selama 40 hari perlakuan ... 40 Tabel 6. Jumlah Rata–rata Pakan Ikan nila selama 40 hari perlakuan ...41 Tabel 7. Nilai FCR Ikan nila selama 40 hari perlakuan ...42


(15)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...... 6

Gambar 2. Struktur Taurin ... 10

Gambar 3. Struktur Inositol ... 11

Gambar 4.Gracillariasp. ... 12

Gambar 5. Nilai Rerata Penambahan Panjang Tubuh Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...... 24

Gambar 6. Nilai Rerata Penambahan Lebar Tubuh Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ...... 25

Gambar 7. Nilai Rerata Penambahan Berat Tubuh Ikan Nila (Oreochromis niloticus)... 26

Gambar 8. Nilai Rerata SGR Tubuh Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ... 28

Gambar 9. Nilai FCR Tubuh Ikan Nila (Oreochromis niloticus) ... 29

Gambar 10. Proses Pembuatan Pakan ... 37

Gambar 11. Proses Penjemuran Pakan ... 37

Gambar 12. Pengukuran Panjang Ikan ... 37

Gambar 13. Pengukuran Berat Ikan ... 37

Gambar 14. Pengukuran Lebar Tubuh Ikan ... 38


(16)

xiii

Gambar 16. Pengukuran Suhu Air ... 38 Gambar 17. Pengukuran pH Air ... 38


(17)

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Ikan nila (Oreochromis niloticus)merupakan ikan air tawar yang banyak dibudidayakan di lebih dari 85 negara. Ikan nila (O.niloticus)adalah spesies yang berasal dari sekitar kawasan sungai Nil Afrika dan danau–danau sekitarnya (Direktorat Usaha, 2010).

Ikan nila memiliki rasa daging yang enak dan tebal, serta tekstur daging yang kenyal dan lebih gurih. Ikan ini memiliki harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya, sehingga banyak disukai oleh berbagai kalangan karena dapat dikonsumsi oleh segala lapisan masyarakat dan mudah dipelihara (Direktorat Usaha, 2010).

Laju pertumbuhan ikan nila betina lebih lambat 40% apabila dibandingkan dengan laju pertumbuhan ikan nila jantan. Menurut Wijaya (2013),

pertumbuhan ikan nila dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas pakan, umur, dan kualitas air pemeliharaan. Sementara itu NH₃ dan keberadaan oksigen merupakan faktor penghambat pertumbuhan ikan nila. Bahkan

pertumbuhan ikan nila dapat berlangsung sangat lambat apabila jumlah pemberian pakan dan kandungan protein pada pakan tidak sesuai dengan bobot tubuh ikan (Anto, 2014).


(18)

2

Kandungan protein dalam asam amino adalah salah satu asupan yang dibutuhkan untuk proses pertumbuhan. Asam amino berfungsi sebagai stimulan dan pembangun jaringan untuk fisiologis tubuh. Salah satu asam amino yang juga merupakan turunan adalah taurin (Strange dan Jackson, 1997). Menurut Prevention Indonesia (2009) taurin merupakan turunan asam amino yang membantu sistem saraf bekerja lebih mudah dalam mengantarkan air dan mineral ke dalam tubuh, sehingga membantu agar metabolisme dalam tubuh berjalan dengan baik.

Selain taurin, komponen karbon yang dibutuhkan oleh tubuh adalah inositol. Inositol adalah isomer glukosa yang memiliki peran penting dalam tubuh. Inositol merupakan nutrisi alami yang tersusun atas isomer gula alkohol dengan rantai C6 dan termasuk kelompok vitamin B-kompleks serta dapat membantu dalam peningkatan imunitas tubuh (Larasati, 2014).

Ikan nila tergolong ikan pemakan segala (omnivora) sehingga bisa mengonsumsi pakan berupa tumbuhan atau hewan. Zooplankton seperti

Rotiferasp.,Moinasp., atauDapniasp., adalah pakan yang digemari ikan nila pada usia larva. Selain itu larva ikan nila juga memakan alga atau lumut yang menempel di bebatuan yang ada di habitat hidupnya (Artikel Pertanian, 2011).

Salah satu alga yaituGracillariasp. memiliki kandungan protein sebesar 6,59 g/100 gram (Wicaramina, 2014). Alga tersebut merupakan tumbuhan tingkat rendah yang tidak berpembuluh atau dikenal dengan tumbuhan


(19)

3

bertalus, tidak memiliki akar , batang dan daun sejati. Hidup menempel pada substrat dengan menggunakanholdfast. Berklorofil a untuk fotosintesis dan juga mengandung pigmen lainnya. Alga memiliki kandungan karbohidrat, protein, dan sedikit lemak. Selain itu alga merah juga mengandung vitamin seperti vitamin A, B1, B2, B6, B12, dan C, Beta karotin serta mineral penting seperti kalsium dan zat besi. Bila

dibandingkan dengan tanaman dan sayur–sayuran tanaman darat, kandungan protein rumput laut sangat tinggi (Winarto dan Tim Lentera, 2004).

B. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh laju pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus)yang diberi penambahan senyawa taurin, inositol, danGracillariasp. pada pakan buatan (pelet).

C. Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai penambahan senyawa asam sulfonat amino taurin, inositol, danGracillariasp. pada pakan buatan terhadap laju pertumbuhan ikan nila.

D. Kerangka Pikir

Ikan nila (Oreochromis niloticus)merupakan jenis ikan air tawar, yang tergolong ikan omnivora (pemakan hewan dan tumbuhan). Pertumbuhan


(20)

4

ikan nila dapat terhambat apabila jumlah kandungan protein dan asupan makanan yang dikonsumsinya tidak sesuai dengan berat tubuh ikan.

Pakan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ikan nila. Ada 2 jenis pakan yaitu pakan komersil dan pakan alami. Pakan komersil merupakan pakan yang dibuat dengan komposisi memenuhi gizi pertumbuhan ikan secara optimal. Untuk memenuhi asupan gizi pada pakan maka diperlukan komponen asam amino berupa taurin.

Taurin merupakan senyawa turunan asam amino, yang terpenting dalam tubuh. Taurin bukan tergolong protein, namun sangat penting dalam proses metabolisme dalam tubuh, sedangkan inositol merupakan isomer glukosa yang mampu meningkatkan imunitas tubuh. Rumput laut merupakan alga yang memiliki kandungan karbohidrat dan protein yang tinggi. Dengan ditambahkannya senyawa taurin, inositol, dan algaGracillariasp. dalam pakan komersil diharapkan dapat mengoptimalkan laju pertumbuhan ikan nila.


(21)

5

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah penambahan senyawa osmolit taurin, inositol, dan algaGracillariasp. pada pakan buatan dapat meningkatkan laju pertumbuhan pada ikan nila (O. niloticus).


(22)

6

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Biologi Ikan Nila (Oreochromis niloticus)

1. Morfologi Ikan Nila

Menurut Suyanto (2003), ikan nila (O. niloticus)memiliki bentuk tubuh pipih memanjang, terdapat garis – garis miring pada sirip punggung, mempunyai 6-12 buah garis – garis berwarna merah pada sirip, sedangkan pada badan terdapat 9-11 buah garis vertikal, tepi mata berwarna putih, relatif besar dan kelihatan menonjol. Morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus)dapat dilihat pada Gambar 1


(23)

7

2. Klasifikasi Ikan Nila

Menurut Saanin (1984), ikan nila (Oreochromis niloticus)

diklasifikasikan sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Phylum : Chordata

Class : Osteichthyes Subclass : Actinopterygii

Ordo : Percomorphi

Subordo : Percoidea

Family : Cichlidae

Genus :Oreochromis

Spesies :Oreochromis niloticus

3. Habitat atau Tempat Hidup Ikan Nila (O. niloticus)

Ikan nila hidup di perairan tawar, payau, dan asin. Ikan nila merupakan ikan tropis yang menyukai perairan dangkal. Ikan nila pada umumnya hidup di perairan tawar, seperti danau, sungai, rawa, dan waduk (Suyanto, 2004). Salinitas yang cocok untuk pertumbuhan optimum ikan nila adalah 0 - 30‰(Kordi dan Ghufran, 2010).

Ikan nila mampu hidup pada pH air antara 6–8,5 dengan pH optimum untuk pertumbuhan berkisar antara 7–8. Suhu optimum untuk

pertumbuhan ikan nila antara 25°C - 30°C, namun ikan nila mampu hidup pada suhu 14°C - 38°C. Ikan nila memiliki toleransi yang tinggi


(24)

8

terhadap perubahan lingkungan tempat hidupnya. Suhu yang terlalu rendah dan terlalu tinggi dapat menghambat pertumbuhan dan bahkan dapat mematikan ikan nila (Kordi dan Ghufran, 2004).

4. Pertumbuhan Ikan Nila (O. niloticus)

Menurut Sacharin (1996), pertumbuhan adalah suatu peningkatan ukuran atau berat dari seluruh bagian tubuh organisme. Menurut Cecha (2011), pertumbuhan merupakan penambahan massa yang bersifat

irreversible(tidak dapat kembali). Pertumbuhan pada mahluk hidup dapat dilihat dari perubahan ukurannya. Penambahan berat, panjang, tinggi, volume, dan jumlah sel adalah tanda dari penambahan massa. Pertumbuhan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal.

Faktor eksternal dan faktor internal adalah dua faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan pada ikan. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar tubuh ikan. Contohnya seperti suhu dan pH. Keturunan, ketahanan tubuh, umur, dan kemampuan mencerna makanan adalah contoh dari faktor internal pertumbuhan pada ikan (Effendi, 1997).

5. Pakan Ikan

Menurut Jauzi (2005), ikan nila tergolong jenis ikan pemakan segala (omnivora). Ikan nila memakan berbagai jenis hewan dan tumbuhan. Plankton, detritus, serangga air, siput, organisme dasar (bentos), kijing,


(25)

9

adalah beberapa jenis makanan ikan nila. Ikan nila sangat responsif terhadap pakan buatan (pelet), baik yang tenggelam maupun yang terapung. Makanan larva ikan nila berupa zooplankton sepertiDapnia

sp.,Rotiferasp., serta lumut atau alga. Ikan nila yang telah dewasa diberi makanan tambahan berupa pelet, bungkil kelapa, ampas tahu, dedak halus, dan lain–lain (Amri dan Khairuman, 2003).

Pada siang hari ikan nila memakan fitoplankton, sedangkan pada malam hari ikan nila memakan zooplankton seperti larva serangga air atau cacing (Effendi, 1997).

Menurut Effendi (1997), ada beberapa faktor yang menentukan apakah suatu jenis ikan akan memakan suatu organisme yaitu :

1. Ukuran makanan

Porsi mulut dan bukaan mulut ikan berpengaruh terhadap ukuran makanan yang dapat dimakan oleh ikan.

2. Ketersediaan makanan

Ini berhubungan dengan banyak atau tidaknya ketersediaan makanan ikan dalam lingkungannya,

3. Warna makanan

Warna makanan ikan sangat menentukan apakah jenis ikan akan memakan organisme tersebut.

4. Selera ikan

Hal ini tergantung pada ikan, apakah ikan tersebut dalam keadaan sedang selera atau tidaknya dalam mencari makan.


(26)

10

B. Taurin

Taurin adalah salah satu turunan asam amino bebas yang paling penting dalam tubuh. Menurut Lie,Clawsen, Godchaux dan Leadbetter (1999) taurin merupakan senyawa osmolit organik dan mengandung gugus

sulfihidril yang berfungsi membantu melindungi sel dari hipertonik. Taurin berfungsi sebagai osmoprotektif pada proses osmoregulasi yaitu sebagai penyuplai energi dalam proses osmoregulasi (Strange and Jackson, 1997). Struktur taurin dapat dilihat pada Gambar 2

Gambar 2. Struktrur taurin (Anonim b, 2014). Taurin merupakan neurotranmitter inhibisi yang dapat membantu

pergerakan natrium, kalium, kalsium, dan magnesium saat keluar dari sel dengan demikian membantu menghasilkan impuls saraf. Taurin memiliki beberapa aktifitas detoksifikasi dan antioksidan dalam fungsinya pada kantong empedu, pembuluh darah, dan mata. Dalam proses metabolisme taurin memiliki peran penting, terutama di otak. Penelitian di Jepang tahun 2003, memperlihatkan peningkatan signifikan pada kapasitas volume oksigen dalam tubuh pada atlet yang diberi konsumsi taurin setiap hari (Santoso, 2011).


(27)

11

C. Inositol

Inositol adalah isomer glukosa yang memiliki peran dalam tubuh. Inositol dikenal dengan nama myo-inositol.

Gambar 3. Struktur inositol (Anonim c, 2014)

Inositol berperan dalam proses metabolisme antara sel –sel saraf dalam tubuh. Fosfolipid dibentuk dalam tubuh dengan bantuan myo-inositol (Wadaran, 2014).

Inositol berfungsi melancarkan lemak dari hati dan ke hati. Inositol berperan dalam fungsi saraf untuk menjaga kadar efektif dari serotonin, senyawa kimia otak yang mengatur kontraksi otot, tidur dan nafsu makan (Winarto dan Tim Lentera, 2004).


(28)

12

D. Gracilariasp.

1. KlasifikasiGracillariasp.

Jana (2006) menyatakan bahwa klasifikasi rumput lautGracillariasp. adalah sebagai berikut :

Kerajaan : Plantae Divisi : Rhodophyta Subdivisi : Eurhodophyta Kelas : Rodhophyceae Bangsa : Gigartinales Suku : Gracilariacea Marga :Gracillaria

Jenis :Gracillariasp. 2. MorfologiGracillariasp.

Menurut Anggadiredja, Zatnika, Purwoto, Istini (2006),Gracillariasp. tumbuh di rataan terumbu karang dengan air jernih dan arus cukup serta salinitas ideal berkisar 20–28 per mil. Gracillariasp. memiliki diameter talus berkisar antara 0,5–2 mm dengan bentuk talus gepeng atau silindris, sedangkan pada permukaan talusnya halus atau berbintil–bintil,

Gracillariasp. dapat mencapai 30 cm. MorfologiGracillariasp. dapat dilihat pada Gambar 4


(29)

13

Gambar 4. Gracillariasp. (Anonim d, 2014)

3. Habitat dan Penyebaran

Menurut Aslan (2003),Gracillariasp. hidup melekat pada substrat berupa pasir, batu, dan lumpur, suhu optimum untuk pertumbuhanGracillariasp. umumnya adalah 20 - 28°C. PertumbuhanGracillariasp. lebih baik pada tempat dangkal jika dibandingkan dengan tempat tinggi, mempunyai kemampuan hidup pada perairan bersalinitas 15–20 ppt sehingga digolongkan ke dalam rumput laut yang bersifat euryhalin (Syahid, Subhan, dan Armando , 2006).

4. Kandungan Nutrisi

Gracillariasp. memiliki banyak jenis yang bermanfaat sebagai bahan salad, sayur sup, pemanis agar–agar, bahan agar–agar, bahan anti gangguan perut, penyakit kantung kemih, gondok,pickleserta obat cacing (Syahitet.al,2006).


(30)

14

Adapun tabel kandungan nutrisi harian dariGracillariasp. dapat dilihat pada Tabel 1

Tabel 1. Kandungan nutrisiGracillariasp.

Parameter Kandungan (100 gram kering)

Kalori (kkal) 312

Protein (g) 1,3

Lemak (g) 1,2

Karbohidrat (g) 83,5

Serat (g) 2,7

Abu (g) 4

Kalsium (g) 756

Fosfor (mg) 18

Besi (mg) 7,8

Sodium (mg) 115

Potassium (mg) 107

Thiamin (mg) 0,01

Riboflavin (mg) 0,22

Niasin (mg) 0,2


(31)

15

III. METODE KERJA

A. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Biologi Molekuler Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung pada Bulan April sampai dengan Juni 2015.

B. Alat dan Bahan

Adapun alat - alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 18 buah aquarium ukuran 30x30x30 cm, neraca ohaus untuk menimbang pakan dan ikan, 1 buah meteran untuk mengukur panjang dan lingkar perut ikan, neraca analitik untuk menimbang senyawa taurin, inositol, dan alga

Glacillariasp., aerator, gayung, jaring untuk menangkap ikan, baskom dan ember plastik untuk tempat pakan ikan, kamera untuk pengambilan gambar, alat tulis untuk mencatat data, sifon, spons busa, danwater pump.

Alat–alat lain yang diperlukan untuk pengukuran kualitas kimia-fisika air yaitu pH stik dan termometer untuk mengukur suhu.

Bahan–bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ikan nila


(32)

16

berupa pellet, senyawa taurin, inositol, danGracillaria sp. yang digunakan sebagai perlakuan.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap ( RAL ), dengan 6 perlakuan. Masing–masing perlakuan menggunakan 3 kali pengulangan. Perlakuan tersebut terdiri dari

1. Perlakuan 1 : pakan pelet diberi tambahan taurin 0,25 gram dalam100 gram pakan (Fitriana, 2014).

2. Perlakuan 2 : pakan pelet diberi tambahan inositol 0,25 gram dalam 100 gram pakan (modifikasi Fitriana, 2014). 3. Perlakuan 3 : pakan pelet diberi tambahan 5 gram

Gracillariasp. dalam 100 gram pakan (modifikasi Ridlo dan Pramesti, 2009).

4. Perlakuan 4 : pakan pelet diberi tambahan 0,25 gram taurin dan 0,25 gram inositol dalam 100 gram pakan (modifikasi Fitriana, 2014)

5. Perlakuan 5 : pakan pelet ditambah 5 gramGracillaria

sp. dan 0,25 gram taurin dalam 100 gram pakan (modifikasi Ridlo dan Pramesti, 2009).

6. Perlakuan 6 : pakan pelet diberi tambahan 5 gram

Gracillariasp. dan 0,25 gram inositol dalam 100 gram pakan (modifikasi Ridlo dan Pramesti, 2009).


(33)

17

D. Pelaksanaan Penelitian

1. Persiapan Aquarium

Delapan belas aquarium berukuran 30x30x30 cm dibersihkan dengan air, kemudian aquarium direndam dengan larutan klorin selama 48 jam. Hal ini bertujuan agar mikroorganisme yang ada di dalam aquarium mati. Kemudian aquarium dibersihkan lagi menggunakan air. Setelah bersih aquarium diisi air secukupnya, lalu diberi aerator untuk sirkulasi udara.

2. Pemeliharaan Ikan Nila

Ikan nila (Oreochromis niloticus) diperoleh dari pembudidaya ikan nila. Ikan yang digunakan sebanyak 36 ekor dengan ukuran panjang 8-10 cm, masing–masing dimasukkan ke dalam aquarium yang telah berisi air. Sebelum diberi perlakuan ikan diaklimasi terlebih dahulu selama 2 hari. Aklimasi bertujuan untuk menyesuaikan ikan terhadap kondisi

lingkungannya. Hewan uji selama diaklimasi dan saat perlakuan diberi aerasi untuk mempertahankan kadar oksigen terlarut. Sehari sebelum diberi perlakuan ikan nila disampling terlebih dahulu meliputi

pengukuran lingkar tubuh ikan, penimbangan bobot ikan, dan pengukuran panjang tubuh ikan.

Sifonisasi (pembersihan kotoran) dan penggantian air sebanyak 25 % dilakukan setiap 5 hari sekali. Pengamatan pertumbuhan dilakukan


(34)

18

setiap 10 hari sekali selama 40 hari. Pengukuran parameter kualitas air, pH, dan suhu dilakukan setiap hari pukul 16.00 WIB.

3. Persiapan Pakan Buatan

Pakan pelet komersil ditimbang sebanyak 100 gram sebanyak 6 kali. Pelet komersil yang telah ditimbang diletakkan dalam tiap - tiap baskom dan diratakan.

1. Pada baskom 1 : pelet komersil diberi tambahan senyawa taurin yang telah diberi aquades.

2. Pada baskom 2 : pelet komersil diberi tambahan senyawa inositol yang telah diberi aquades.

3. Pada baskom 3 : pelet komersil diberi tambahanGracillariasp. yang telah dikeringkan, dihaluskan, dan dilarutkan dalam aquades.

4. Pada baskom 4 : pakan komersil diberi tambahan senyawa taurin Dan senyawa inositol yang telah diberi tambahan aquades.

5. Pada baskom 5 : pakan komersil diberi tambahanGracillaria

sp. dan senyawa taurin yang telah diberi tambahan aquades.

6. Pada baskom 6 : pakan komersil diberi tambahanGracillaria

sp. dan senyawa inositol yang telah diberi tambahan aquades.


(35)

19

Pakan yang diberikan pada ikan nila sebanyak 2–5 % dari berat total ikan.

4. Persiapan Taurin

Taurin yang digunakan disesuaikan dengan dosis standar manusia dengan berat 50 kilogram yaitu1 4sendok teh (1 gram) per hari. Dosis taurin yang digunakan menggunakan rumus modifikasi taurin yaitu :

Dttot = x 1 g

DT =

Keterangan :

DT : Dosis taurin (g) : Dosis taurin total (g) : Jumlah individu (ekor)

: Berat standard biomassa manusia (kg) : Berat biomassa ikan (kg)

(Yuliana,2014)

5. Pemberian Pakan

Pemberian pakan dilakukan setiap hari yaitu pada pagi hari pukul 08.00 WIB dan sore hari pukul 16.00 WIB. Setiap hari ikan diberi pakan sebanyak 2–5% dari berat total ikan yang ada di aquarium tersebut.


(36)

20

6. Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan pada awal penelitian (Dₒ) kemudian dilakukan setiap 10 hari sekali untuk mengetahui pertumbuhan dan perkembangan ikan nila. Data yang diambil berupa panjang tubuh, berat tubuh, dan lebar tubuh ikan.

7. Parameter Penelitian

Pengukuran dilakukan 10 hari sekali untuk melihat pertumbuhan pada ikan dengan mengikuti metode dari Oliavia–Teles dan Gonvales ( 2001 ) :

a. Laju Pertumbuhan Spesifik /Specific Growth Rate( SGR ) Laju pertumbuhan spesifik ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

SGR = x 100%

Keterangan :

SGR : Laju Pertumbuhan Spesifik /Specific Growth Rate

: Weight ( berat hari ke 0 (g) ) : Berat hari ke t (g)


(37)

21

b. Panjang Tubuh, Berat Tubuh, dan Lebar Tubuh

Pertumbuhan ikan nila dapat diamati dengan mengukur pertambahan panjang tubuh ikan nila dari ujung mulut hingga ujung ekor

menggunakan meteran, pertambahan berat ditentukan dengan melakukan penimbangan ikan nila, sedangkan lebar tubuh diukur dari sirip dorsal hingga bagian sirip perut ikan nila. Pengukuran dan penimbangan dilakukan setiap 10 hari sekali selama 40 hari.

c. Rasio Konversi Pakan /Food Convertion Ratio( FCR )

Rasio konversi pakan ditentukan dengan menggunakan rumus :

FCR =

( )

Keterangan :

FCR : Rasio Konversi Pakan /Food Convertion Ratio

F : Jumlah pakan yang diberikan (g) D : Bobot ikan mati

: Berat akhir rata–rata (g) : Berat awal rata–rata (g)

8. Analisis Data

Seluruh parameter pengukuran untuk setiap perlakuan, kecuali SGR, FCR dianalisis denganOne WayANOVA dan dilanjutkan dengan


(38)

22

Tukey HSD dengan menggunakan taraf signifikan (α) 5% jika ada perbedaan antar perlakuan. SGR dan FCR disajikan secara deskriptif. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program SPSS.Inc 21.


(39)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pemberianGracillariasp. terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus)menunjukkan nilai tertinggi diikuti dengan penambahan taurin serta penambahan taurin danGracillariasp. pada pakan yaitu ditunjukkan dengan SGR sebesar 5,98%, 5,10%, dan 4,89%.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh penambahan taurin, inositol,Gracillariasp., taurin + inositol, taurin +

Gracillariasp., dan inositol +Gracillariasp terhadap pertumbuhan dengan melakukan eksplorasi pada sumber pakan, konsentasi dan ukuran ikan nila (Oreochromis niloticus)yang berbeda.


(40)

DAFTAR PUSTAKA

Amri dan Khairuman. 2003.Budidaya Ikan Nila Secara Intensif.Agromedia Pustaka. Jakarta.

Anggadireja, J.T., A. Zatnika, H. Purwoto dan S. Istini. 2006.Rumput Laut.

Penebar Swadaya. Jakarta. Anonim a. 2014. Gambar Struktur Taurin

http://www.de.wikipedia.org/wiki/taurin. diakses pada hari rabu, tanggal 2 Desember 2014 pukul 23.10 WIB.

Anonim b. 2014. Gambar Struktur Inositol.

http://commons.wikipedia.org/wiki/file:D-chiro-inositol.png. Diakses pada hari sabtu, tanggal 13 Desember 2014 pukul 10.00 WIB.

Anonim c. 2014. GambarGracillariasp.

http://aswarpunyainfo.blogspot.com/2012/10/makalah-hama-dan-penyakit-yang.html. Diakses pada hari Senin, tanggal 15 Desember 2014 pukul 23.15 WIB.

Anto. 2014.Masalah Pada Pembenihan Ikan Nila dan Solusinya.

http ://www.banyudadi.com/masalah-pada-pembenihan-ikan-nila-dan-solusinya/.Diakses pada hari selasa 10 Februari 2015 pukul 21.00 WIB.

Artikel Pertanian. 2011. Kebiasaan Makan dan Laju Pertumbuhan Ikan Nila. http://tipspetani.blogspot.com/2011/03/kebiasaan-makan-dan-laju-pertumbuhan.html. Diakses pada hari kamis, tanggal 05 Maret 2015 04.30 WIB.

Aslan, L. M. 2003. Budidaya Rumput Laut.Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Carter , C. G. Dan A. E. Brafield. 1992. The Relationship between Spesific

Dynamic Action and Growth in Grass Carp. Ctenopharyngodon idella. Journal of Fish Biology40:895-907.

Cecha, A. 2011. Pertumbuhan dan Perkembangan.


(41)

http://sasmithapraja.wordpress.com/2011/01/10/pertumbuhan-✂ ✄

danperkembangan/. Diakses pada hari jumat 12 Desember 2014 pukul 23.45 WIB.

Direktorat Usaha. 2010.Budidaya Ikan Nila.Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Effendi, I. 1997.Biologi Perikanan.Yayasan Pustaka Nusantara. Jakarta. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Kanisius. Jakarta. 258 hlm.

FEEDAP (EFSA Panel on Additive and Produts or Subtances Used in Animal Feed). 2012. Scientific Opinion om the safety and efficacy of taurine as a feed additive for all animal species. EFSA Journal :

10(6):2736.[17pp.] doi:10.2903/j.efsa.2012.2736.

Fitriana, E.N. 2014.Penambahan Senyawa Asam Sulfonat Taurin Pada Pakan Komersil Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac) Juvenil. Metode Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Garcia-Ortega, A. 2009. Nutrition and feeding research in the spotted rose snapper (Lutjanus guttatus) and bullseye puffer (Sphoeroides

annulus), new spesies for marine aquaculture. Fish Physiol Biochem. 35(1):69-80. Doi:10.1007/s10695-0089226-1.

Gelineau, A., G. Corraze, T. Boujard, L. Larroquet, dan S. Kaushik. 2001.

Relation between dietary lipid level and voluntary feed intake, growth, nutrient gain, lipid deposition and hepatic lipogenesis in rainbow trout. J Reprod. Nutr. Dev. 41:487-503.

Haryati, D. S. 2007. Makanan Ikan. Fish Fisheries Project Malang. UNIBRAW. Malang.

Jana, T. 2006.Rumput Laut.Penebar Swadaya. Jakarta.

Jauzi, A. 2005.Akuakultur.PT. Vitoria Kreasi Mandiri. Jakarta.

Kordi, K.M. dan Ghufran. 2004.Penanggulangan Hama dan Penyakit ikan.PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Kordi, K.M. dan Ghufran.2010.Budidaya Ikan Nila di kolam Terpal.Lily Publisher. Yogyakarta.

Larasati, A. 2014. Pengertian Inositol dan Fungsinya.

http://hikmat.web.id/kesehatan/pengertian-inositol-dan-fungsinya/. Diakses pada hari sabtu 13 Desember 2014 pukul 22.00 WIB.


(42)

☎☎

Lie, T.J., W. Clawsen, Godchaux and Leadbetter. 1999.Sulpidogenesis from Taurin Fermentation of Morphologically Usual SulfateReducing (Bacterium Desophoropalus Singapotensis sp.).Rov. Dept. Of

Molecular and Cell Biology. University of Conecticut. P. 290–2131. Merawati, F. 2001. Efektifitas Penggunaan Jagung Hasil Rebusan, Perendaman

dan Pengukusan dalam Pakan Nabati terhadap Laju Pertumbuhan dan Konversi Pakan Benih Ikan Mas. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Unpad. Jatinangor.

Oliavia-Teles, A. dan P. Gonvales. 2001.Partial replacement of fish meal by brewers yeast (Saccharomyces cerevisiae) in the diets for sea bass (Dicentrarclus labrax) Juvenil.Aquacultures. 202 : 269–278

Page, J. W. dan J. W. Andrews. 1973. Interactions of dietary level of protein and energi on channel catfish. Jurnal of Nutrition103:1339-1346.

Preventionindonesia. 2009.Mencuri Energi Dengan Taurin.

http;//www.preventionindonesia.com/article/mencuri-energi-dengan-taurin&channtel.html. Diakses pada 29 November 2014 pukul 20.30 WIB.

Ridlo, A.dan R. Pramesti. 2009.Aplikasi Ekstrak Rumput Laut Sebagai Agen Imunostimulan Sistem Pertahanan Non Spesifik Pada Udang (Litopennaeus vannamei).Jurnal perikanan Vol. 14 (3): 133-137. Semarang.

Saanin, H. 1984.Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan.Binacipta. Jakarta. Sacharin, M. R. 1996.Prinsip Keperawatan Pediatrik. EGC. Jakarta. Santoso, B., A. Sutrisno. 2000.Budidaya Ikan Nila.Kanisius. Yogyakarta. Santoso, D. 2011.Taurin Untuk Performa Mental dan Atletik yang Optimal.

http://www.dennysantoso.com. Diakses pada hari minggu 14 Desember 2014 pukul 22.10 WIB.

Septian. 2014. http://septians09.student.ipb.ac.id/. Diakses pada hari senin, tanggal 15 desember 2014 pukul 22.50 WIB.

SNI 6141. 2009. Produksi benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar.

Sparre, S. Waldegger, dan W. G. Chow. 1989.Introduksi Pengajian Stok Ikan Tropis IIFAO Strange, K. Dan P.S. Jackson. 1997. Swelling Actived Organic Osmolite Effucks. A New Role Anion Channel. Kidney Internasional Vol 48. The Internasional Society of Nephrology. Masshachussetts. USA.


(43)

✆ ✝

Strange, K. dan P.S. Jackson. 1997.Swelling Activated Organic Osmolyte

Effucks: A New Role for Annion Chanel. Kidney Internasional vol. 48. The Internasional Society of Nephrology. Massachosetts, USA.

Suyanto, S.R. 2003. Nila. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suyanto,M. 2004.Aplikasi Desain Grafis untuk Perikanan. Andi. Yogyakarta. Syahid, M. A. Subhan, dan R. Armando. 2006. Budidaya Udang Organik Secara

polikultur.Penebar swadaya. Jakarta.

Wadaran. 2014.

http://www.wadaran.com/4304/manfaat-vitamin-B8-pada-kesehatan-tubuh/. Diakses pada hari selasa, tanggal 16 desember 2014 pukul 20.00 WIB.

Wicaramina. 2014. http://wicaramina.blogspot.com/2014/08/gracilaria-rumput-laut_30.html. Diakses pada hari senin, tanggal 31 agustus 2015 pukul 22.00 WIB.

Winarto, W.P. dan Tim Lentera. 2004.Memanfaatkan Tanaman Sayur Untuk Mengatasi Aneka Penyakit.Agromedia Pustaka. Jakarta.

Wijaya, D.P. 2013. Natalitas Ikan Nila (Oreochromis niloticus)dalam Sistem Resirkulasi. http://davidpancawijaya.blogspot.com/2013/01/natalitas-ikan-nila-oreochromis.html. Diakses pada hari kamis,tanggal 05 Maret 2015 pukul 05.50 WIB.


(1)

22

Tukey HSD dengan menggunakan taraf signifikan (α) 5% jika ada perbedaan antar perlakuan. SGR dan FCR disajikan secara deskriptif. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan program SPSS.Inc 21.


(2)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pemberianGracillariasp. terhadap pertumbuhan ikan nila (Oreochromis niloticus)menunjukkan nilai tertinggi diikuti dengan penambahan taurin serta penambahan taurin danGracillariasp. pada pakan yaitu ditunjukkan dengan SGR sebesar 5,98%, 5,10%, dan 4,89%.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui pengaruh penambahan taurin, inositol,Gracillariasp., taurin + inositol, taurin + Gracillariasp., dan inositol +Gracillariasp terhadap pertumbuhan dengan melakukan eksplorasi pada sumber pakan, konsentasi dan ukuran ikan nila (Oreochromis niloticus)yang berbeda.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Amri dan Khairuman. 2003.Budidaya Ikan Nila Secara Intensif.Agromedia Pustaka. Jakarta.

Anggadireja, J.T., A. Zatnika, H. Purwoto dan S. Istini. 2006.Rumput Laut. Penebar Swadaya. Jakarta.

Anonim a. 2014. Gambar Struktur Taurin

http://www.de.wikipedia.org/wiki/taurin. diakses pada hari rabu, tanggal 2 Desember 2014 pukul 23.10 WIB.

Anonim b. 2014. Gambar Struktur Inositol.

http://commons.wikipedia.org/wiki/file:D-chiro-inositol.png. Diakses pada hari sabtu, tanggal 13 Desember 2014 pukul 10.00 WIB.

Anonim c. 2014. GambarGracillariasp.

http://aswarpunyainfo.blogspot.com/2012/10/makalah-hama-dan-penyakit-yang.html. Diakses pada hari Senin, tanggal 15 Desember 2014 pukul 23.15 WIB.

Anto. 2014.Masalah Pada Pembenihan Ikan Nila dan Solusinya.

http://www.banyudadi.com/masalah-pada-pembenihan-ikan-nila-dan-solusinya/.Diakses pada hari selasa 10 Februari 2015 pukul 21.00 WIB.

Artikel Pertanian. 2011. Kebiasaan Makan dan Laju Pertumbuhan Ikan Nila. http://tipspetani.blogspot.com/2011/03/kebiasaan-makan-dan-laju-pertumbuhan.html. Diakses pada hari kamis, tanggal 05 Maret 2015 04.30 WIB.

Aslan, L. M. 2003. Budidaya Rumput Laut.Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Carter , C. G. Dan A. E. Brafield. 1992. The Relationship between Spesific

Dynamic Action and Growth in Grass Carp. Ctenopharyngodon idella. Journal of Fish Biology40:895-907.

Cecha, A. 2011. Pertumbuhan dan Perkembangan.


(4)

http://sasmithapraja.wordpress.com/2011/01/10/pertumbuhan-✂ ✄

danperkembangan/. Diakses pada hari jumat 12 Desember 2014 pukul 23.45 WIB.

Direktorat Usaha. 2010.Budidaya Ikan Nila.Ditjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Effendi, I. 1997.Biologi Perikanan.Yayasan Pustaka Nusantara. Jakarta. Effendi, H. 2003. Telaah Kualitas Air : Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan

Lingkungan Perairan. Kanisius. Jakarta. 258 hlm.

FEEDAP (EFSA Panel on Additive and Produts or Subtances Used in Animal Feed). 2012. Scientific Opinion om the safety and efficacy of taurine as a feed additive for all animal species. EFSA Journal :

10(6):2736.[17pp.] doi:10.2903/j.efsa.2012.2736.

Fitriana, E.N. 2014.Penambahan Senyawa Asam Sulfonat Taurin Pada Pakan Komersil Terhadap Pertumbuhan dan Kelulushidupan Ikan Gurame (Osphronemus gouramy Lac) Juvenil. Metode Skripsi. Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Garcia-Ortega, A. 2009. Nutrition and feeding research in the spotted rose snapper (Lutjanus guttatus) and bullseye puffer (Sphoeroides

annulus), new spesies for marine aquaculture. Fish Physiol Biochem. 35(1):69-80. Doi:10.1007/s10695-0089226-1.

Gelineau, A., G. Corraze, T. Boujard, L. Larroquet, dan S. Kaushik. 2001. Relation between dietary lipid level and voluntary feed intake, growth, nutrient gain, lipid deposition and hepatic lipogenesis in rainbow trout. J Reprod. Nutr. Dev. 41:487-503.

Haryati, D. S. 2007. Makanan Ikan. Fish Fisheries Project Malang. UNIBRAW. Malang.

Jana, T. 2006.Rumput Laut.Penebar Swadaya. Jakarta.

Jauzi, A. 2005.Akuakultur.PT. Vitoria Kreasi Mandiri. Jakarta.

Kordi, K.M. dan Ghufran. 2004.Penanggulangan Hama dan Penyakit ikan.PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Kordi, K.M. dan Ghufran.2010.Budidaya Ikan Nila di kolam Terpal.Lily Publisher. Yogyakarta.

Larasati, A. 2014. Pengertian Inositol dan Fungsinya.

http://hikmat.web.id/kesehatan/pengertian-inositol-dan-fungsinya/. Diakses pada hari sabtu 13 Desember 2014 pukul 22.00 WIB.


(5)

☎☎

Lie, T.J., W. Clawsen, Godchaux and Leadbetter. 1999.Sulpidogenesis from Taurin Fermentation of Morphologically Usual SulfateReducing (Bacterium Desophoropalus Singapotensis sp.).Rov. Dept. Of

Molecular and Cell Biology. University of Conecticut. P. 290–2131. Merawati, F. 2001. Efektifitas Penggunaan Jagung Hasil Rebusan, Perendaman

dan Pengukusan dalam Pakan Nabati terhadap Laju Pertumbuhan dan Konversi Pakan Benih Ikan Mas. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Unpad. Jatinangor.

Oliavia-Teles, A. dan P. Gonvales. 2001.Partial replacement of fish meal by brewers yeast (Saccharomyces cerevisiae) in the diets for sea bass (Dicentrarclus labrax) Juvenil.Aquacultures. 202 : 269–278

Page, J. W. dan J. W. Andrews. 1973. Interactions of dietary level of protein and energi on channel catfish. Jurnal of Nutrition103:1339-1346.

Preventionindonesia. 2009.Mencuri Energi Dengan Taurin.

http;//www.preventionindonesia.com/article/mencuri-energi-dengan-taurin&channtel.html. Diakses pada 29 November 2014 pukul 20.30 WIB.

Ridlo, A.dan R. Pramesti. 2009.Aplikasi Ekstrak Rumput Laut Sebagai Agen Imunostimulan Sistem Pertahanan Non Spesifik Pada Udang (Litopennaeus vannamei).Jurnal perikanan Vol. 14 (3): 133-137. Semarang.

Saanin, H. 1984.Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan.Binacipta. Jakarta. Sacharin, M. R. 1996.Prinsip Keperawatan Pediatrik. EGC. Jakarta. Santoso, B., A. Sutrisno. 2000.Budidaya Ikan Nila.Kanisius. Yogyakarta. Santoso, D. 2011.Taurin Untuk Performa Mental dan Atletik yang Optimal.

http://www.dennysantoso.com. Diakses pada hari minggu 14 Desember 2014 pukul 22.10 WIB.

Septian. 2014. http://septians09.student.ipb.ac.id/. Diakses pada hari senin, tanggal 15 desember 2014 pukul 22.50 WIB.

SNI 6141. 2009. Produksi benih ikan nila hitam (Oreochromis niloticus Bleeker) kelas benih sebar.

Sparre, S. Waldegger, dan W. G. Chow. 1989.Introduksi Pengajian Stok Ikan Tropis IIFAO Strange, K. Dan P.S. Jackson. 1997. Swelling Actived Organic Osmolite Effucks. A New Role Anion Channel. Kidney Internasional Vol 48. The Internasional Society of Nephrology. Masshachussetts. USA.


(6)

✆ ✝

Strange, K. dan P.S. Jackson. 1997.Swelling Activated Organic Osmolyte

Effucks: A New Role for Annion Chanel. Kidney Internasional vol. 48. The Internasional Society of Nephrology. Massachosetts, USA.

Suyanto, S.R. 2003. Nila. Penebar Swadaya. Jakarta.

Suyanto,M. 2004.Aplikasi Desain Grafis untuk Perikanan. Andi. Yogyakarta. Syahid, M. A. Subhan, dan R. Armando. 2006. Budidaya Udang Organik Secara

polikultur.Penebar swadaya. Jakarta.

Wadaran. 2014.

http://www.wadaran.com/4304/manfaat-vitamin-B8-pada-kesehatan-tubuh/. Diakses pada hari selasa, tanggal 16 desember 2014 pukul 20.00 WIB.

Wicaramina. 2014. http://wicaramina.blogspot.com/2014/08/gracilaria-rumput-laut_30.html. Diakses pada hari senin, tanggal 31 agustus 2015 pukul 22.00 WIB.

Winarto, W.P. dan Tim Lentera. 2004.Memanfaatkan Tanaman Sayur Untuk Mengatasi Aneka Penyakit.Agromedia Pustaka. Jakarta.

Wijaya, D.P. 2013. Natalitas Ikan Nila (Oreochromis niloticus)dalam Sistem Resirkulasi. http://davidpancawijaya.blogspot.com/2013/01/natalitas-ikan-nila-oreochromis.html. Diakses pada hari kamis,tanggal 05 Maret 2015 pukul 05.50 WIB.