2.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik Pengumpulan data adalah cara yang ditempuh oleh peneliti untuk mendapatkan data berupa pikiran, kata-kata, peristiwa, tulisan, maupun gambar
yang berkaitan dengan permasalahan dalam penelitian. Cara yang dilakukan oleh peneliti adalah:
2.5.1. Wawancara
Menurut Esterberg 2002, wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan
makna dalam suatu topic tertentu. Sugiyono, 2010 : 72 Wawancaradenganmenggunakanpedomanwawancarapadaumumnyadimaksud
kanuntukkepentinganwawancara yang
lebihmendalamdenganlebihmemfokuskanpadapersolan-persoalan yang
menjadipokokdariminatpenelitian.Pedomanwawancarabiasanyatidakberisipertanyaan- pertanyaan yang mendetail, tetapisekadargarisbesartentang data atauinformasiapa
yang ingindidapatkandariinforman
yang nantidapatdikembangkandenganmemerhatikanperkembangan,
konteks, dansituasiwawancara. Jeniswawancarainiseringdisebutwawancaramendalamin-depth
interview.Pawito, 2007 : 133 Dalamhalini,
penelitimelakukanwawancarasecaramendalamdenganinformankunci yang
memenuhikriteriasesuaidenganpermasalahan yang
diteliti.Berkaitandenganpermasalahandalampenelitianini, wawancaramendalamakandilakukandenganbeberapainformankunciyaitu:
Cosplayeranggota lama dalamkomunitasJaicoantaralain, KetuaKomunitasJaico, PendiriKomunitasJaicodanbeberapaanggota
lama dalamkomunitas
yang aktifmengikutikegiatancosplay di Semarang.
Dalam penelitian ini, beberapa anggota lama Komunitas Cosplay Jaico menjadi informan, untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan konsep diri
Cosplayer. Berikut akan dipaparkan tentang cosplayer Komunitas Cosplay Jaico yang menjadi informan.
Yang pertama adalah Henky Yovika. Cosplayer Jaico yang akrab dipanggil Henky ini juga merupakan salah satu dari pendiri dan pernah menjabat sebagai ketua
Jaico. Selanjutnya adalah Maulida Arina Wardah. Maulida, yang lebih sering
dipanggil dengan nama Reyra, atau Erin oleh anggota komunitas Pecinta Budaya Jepang khususnya cosplay ini, sudah tergabung menjadi anggota di Jaico dan aktif
ber-cosplay sejak tahun 2009, yaitu ketika dia mulai menjadi mahasiswa di UNNES. Informan yang ketiga adalah Syavreza Naza atau yang dikenal dengan nama
panggilan Tora, yang dalam bahasa Indonesia berarti Macan, digunakan Reza sebagai nama panggilannya ketika berkumpul bersama dengan teman-teman komunitas
cosplay yang ada di daerah Semarang dan sekitarnya. Sehingga di dunia cosplay, orang lebih akrab memanggilnya dengan sebutan Tora. Tora sudah bergabung dalam
komunitas Jaico sejak awal komunitas ini dibentuk, yaitu pada pertengahan tahun 2009. Tora adalah mahasiswa UNNES Jurusan Teknik Sipil angkatan tahun
20072008. Berbeda dengan anggota komunitas yang lain yang merupakan mahasiswa
dari UNNES, tidak demikian dengan Adi Setiawan, atau yang akrab dipanggil dengan Adi Rider. Dari awal dia bergabung menjadi salah satu anggota di Komunitas
Cosplay Jaico, Adi sudah bekerja di salah satu instansi pemerintah di kota Semarang sebagai Pegawai Negeri Sipil.
Informan yang terakhir adalah Elisabeth Silvia Predewi yang lebih akrab dipanggil Bety, adalah mahasiswi UNNES Jurusan Seni Rupa.
2.5.2. Observasi.