Harapan, petani berbagi ilmu tersebut kepada petani pemula. Petani pemula tersebut membudidayakan bibit ikan lele dilahannya sendiri, tetapi untuk pemasarannya petani pemula
bergabung bersama kelompok tani bibit ikan lele Kolam Harapan. Upaya petani dalam meningkatkan jumlah penjualan adalah dengan menjaga kualitas
bibit ikan lele. Kualitas yang baik maka akan mampu menarik konsumen untuk membeli produk. Kelompok tani bibit ikan lele Kolam Harapan tidak menggunakan media elektronik,
media cetak atau yang lainnya, tetapi hanya dari mulut ke mulut dalam mempromosikan produknya.
Limbah ikan lele hampir dikatakan tidak ada. Kotoran ikan lele lama-kelamaan mengurai, bercampur dengan air dikolam hingga berwarna hijau. Air yang telah berwarna
hijau tersebut apabila dialirkan kesawah atau ladang dapat membatu pemupukan. Hal tersebut akan berdampak positif bagi masyarakat sekitar yang memiliki sawah atau perkebunan.
1. Pelaksanaan bauran pemasaran pada Kelompok tani bibit ikan lele Kolam
Harapan Harapan Dusun Gemenggeng.
a Produk product
Produk yang dibudidayaknan kelompok tani bibit ikan lele Kolam Harapan ada beberapa jenis yaitu Paiton, Sangkuriang, Serela, Matsamu, Matahari Sakti Mojokerto, dan Dumbo.
Jenis bibit ikan lele yang sering dibudidayakan oleh kelompok tani bibit ikan lele Kolam Harapan adalah Sangkuriang, Paiton, dan Dumbo. Ukuran bibit ika lele yang dihasilkan
petani bermacam-macam yaitu : 1
Ukuran 1 : 1-2 cm
2 Ukuran 2
: 2-3 cm 3
Ukuran 3 : 3-4 cm
4 Ukuran 4
: 3-5 cm 5
Ukuran 5 : 4-6 cm
6 Ukuran 6
: 4-7 cm 7
Ukuran 7 : 5-7 cm
8 Ukuran 8
: 6-8 cm 9
Ukuran 9 : 7-9 cm
10 Ukuran 10
: 9-12 cm Produksi bibit ikan lele dalam waktu 6 bulan kurang lebih 600.000 ekor. Hasil produksi
tersebut dapat dicapai apabila kondisi dan perawatan yang baik. Kualitas produkbibit ikan lele dapat dijaga dengan cara memperhatikan pemilihan induk, porsi pakan iduk, dan
perawatan yang maksimal. Hal yang menjadikan bibit ikan lele ini berbeda dengan bibit ikan lele hasil produksi kelompok tani yang lain adalah kulitas dari induk ikan lele. sehingga
mampu menghasilkan bibit ikan lele yang berkualitas. Merknama tertentu bagi kelompok tani bibit ikan lele Kolam Harapan tidak perlu dibuat
karena hal tersebut tidak akan mempengaruhi jumlah penjualan, tetapi hanya kualitas produk yang mereka perhatikan. Pengemasan bibit ikan lele ada dua versi yaitu dengan
menggunakan drum dan plastik. Pengemasan baik menggunakan drum atau plastik, maka air harus ditambahkan 2-3 sendok teh minyak kelapa. Hal terebut bertujuan agar bibit ikan lele
tidak mudah stres saat dalam distribusi. b
Harga price
Harga bibit ikan lele ditentukan dari total biaya produksi dan laba maksimal yang diinginkan. Laba yang didapat dalam waktu kurang lebih 6 bulan itu tidak menentu karena
tergantung pada ukuran bibit ikan lele yang terjual. Bibit ikan lele yang terjual dalam waktu 6 bulan berturut-turut adalah ukuran 6 dengan hasil panen maksimal maka, petani akan
memperoleh laba kurang lebih Rp10.000.000. Laba yang didapat oleh petani bibit ikan lele berfluktuasi dan pada akhir-akhir ini laba mulai menurun karena cuaca yang tidak
mendukung dan proses perawatan selama pembibitan. Petani pernah tidak mendapatkan laba karena mengalami gagal panen. Harga pakan bibit ikan lele yang naik tidak akan
mempengaruhi harga jual bibit ikan lele, walaupun petani tidak memilki pakan alternatif lainnya. Pakan alternatif hanya ada untuk ikan lele pembesaran. Petani ikan lele memberikan
harga khususdiskon untuk pelanggan tetap dengan ketentuan dan syarat berlaku. Diskon yang diberikan petani bibit ikan lele kepada pelanggan tetap sebanyak 5-10. Petani juga
memberikan potongan hargadiskon kepada konsumen dengan ketentuan dan syarat yang berlaku. Konsumen biasa yang membeli bibit ikan lele dalam jumlah banyak dengan ukuran
tertentu biasanya yang mendapatkan potongan hargadiskon. c
TempatDistribusi place
Kelompok tani bibit ikan lele Kolam Harapan memilih tempat pembibitan ikan lele disekitar rumah tempat tinggal petani itu sendiri, karena hal tersebut dirasakan lebih efektif
dan efisien. Tempat pembibitan ikan lele yang jauh dari tempat tinggal petani, maka perawatan dalam pembibitan tidak akan maksimal. Tempat untuk pembibitan ikan lele ini
sebenarnya dirasakan belum cukup baik, karena terhambat dengan modal. Tempat yang strategis, aman, nyaman, dan bersih akan dapat menarik konsumen, dengan begitu akan
mempengaruhi penjualan bibit ikan lele. Ditribusi sudah sampai ke kota lain, seperti Semarang, Demak, Kudus, Magelang,
Boyolali, dan Solo. Alat transportasi yang digunakan dalam mendistribusikan bibit ikan lele ada dua yaitu dengan menggunakan sepeda motor dan mobil. Distribusi bibit ikan lele dalam
jumlah kecil 50.000 ekor petani menggunakan sepeda motor yang dikasih bronjong, bibit
ikan lele dikemas dengan plastik. Sedangkan untuk distribusi dalam jumlah besar 50.000 ekor petani menggunakan mobil, bibit ikan lele dikemas dengan drum.
d Promosi promotion
Kelompok tani bibit ikan lele Kolam Harapan hampir tidak melakukan promosi seperti melalui media cetak, radio, baner, spanduk dan lain sebagainya. Kelompok tani bibit ikan lele
Kolam Harapan pada awalnya hanya memberikan servis pelanggan kepada konsumen. Servis pelanggan diberikan dengan cara memberikan pengarahan atau pelatihan kepada konsumen
mengenai cara pembesaran ikan lele. Servis pelanggan tersebut yang pada akhirnya membuat usaha pembibitan ikan lele menjadi dikenal masyarakat lainnya, karena pelanggan melakukan
promosi dari mulut ke mulut. Petani bibit ikan lele tidak melakukan promosi menggunakan media cetak, radio, baner, spanduk atau yang lainnya, karena petani menyadari bahwa mereka
belum mampu memenuhi permintaan pasar. Alasan lain petani tidak melakukan promosi menggunakan media lain karena kekurangan modal.
2. Pembahasan