Business Plan Pembibitan Ikan Lele
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM DIPLOMA III MEDAN
BUSINESS PLAN PEMBIBITAN IKAN LELE
TUGAS AKHIR Diajukan Oleh: NOVA INDRI YANI
082101130
DIPLOMA III KEUANGAN
GUNA MEMENUHI SALAH SATU SYARAT UNTUK MENYELESAIKAN PENDIDIKAN DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI
PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : NOVA INDRI YANI
NIM : 082101130
PROGRAM STUDI : KEUANGAN
JUDUL : BUSINESS PLAN PEMBENIHAN IKAN LELE
Tanggal :………...2011 Dosen Pembimbing
(Drs.RAJA BONGSU HUTAGALUNG.SE.MSi) NIP : 19591229 198903 1 002
Tanggal :………...2011 Ketua Program Studi
(Drs.RAJA BONGSU HUTAGALUNG.SE.MSi) NIP. 19591229 198903 1 002
Tanggal :………..2011 Dekan
(Drs. JHON TAFBU RITONGA, M.Ec) NIP. 19550810 198303 1 004
(3)
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan HidayahNya untuk menyelesaikan studi dan menyusun Tugas Akhir yang berjudul “BUSINESS PLAN PEMBENIHAN IKAN LELE”
ini dengan baik, guna memenuhi salah satu syarat untuk menempuh Diploma Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari ada banyak kekurangan baik dalam penyampaian bahasa, kata maupun dalam hal penyajian. Untuk itu penulis dengan berbesar hati dan dengan tangan terbuka menerima saran maupun kritik sehat yang bersifat membangun dari para pembaca guna perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.
Dalam penyelesaian Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapatkan bantuan baik moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan tulus dan ikhlas penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Orang Tuaku Ayahanda Indra Sinuhaji dan Ibunda Asni yang telah mengasuh dan mendidik serta memberikan dorongan nasehat dan do’a sehingga penulis berhasil menyusun Tugas Akhir dan menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatra Utara,serta penulis menyampaikan ucapan terimakasih sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, SE, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
(4)
2. Bapak Drs.Raja Bongsu Hutagalung.SE.Msi selaku Ketua Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dan sekaligus Dosen Pembimbing.
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang SE, MSi, selaku Sekretaris Jurusan Keuangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Kepada adik- adikku tercita Endang Nurniyati dan Audia syahputra yang telah memberikan dorongan dan do’a sehingga penulis berhasil menyusun Tugas Akhir dan menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera utara.
5. Keluarga besar di Tebing Tinggi dan keluarga besar di Aceh Tengah atas doa dan support yang selalu diberikan kepada penulis.
6. Bapak / Ibu Dosen pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan perkuliahan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi perkuliahan.
7. Sahabat-sahabatku Ika, Rahma, Uki, Maya, Ica, Sari, Faulia, dan banyak lagi yang lainnya yang tak dapat dituliskan semuanya serta teman-teman magangku terimakasih atas persahabatan kalian selama ini.
Medan, April 2011
(5)
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Ringkasan Executife Summary ... 2
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Data Perusahaan ... 5
2.2 Biodata Pemilik/ Pengurus ... 7
2.3 Struktur Organisasi ... 8
... 2.3.1 Susuna pemilik/pemegang saham... ... 8
2.4 Aspek Pasar dan Pemasaran ... 9
2.4.1 Deskripsi Barang... 9
2.4.1.1 Strategi Pemasaran... 10
(6)
2.4.3 Gambaran Pasar... 14
2.4.4 Target/Segmen Pasar yang Dituju... 15
2.4.4.1 Gambaran KarakteristikPembeli/Pengguna... 15
2.4.5 Tren Perkembangan Pasar... .. 16
2.4.6 Proyeksi Penjualan... 16
2.4.7 Analisis Pesaing... 18
2.4.8 Saluran Distribusi... 19
2.5 Aspek Produksi... 20
2.5.1 Bahan Baku dan Penggunaannya... ... 20
2.5.2 Proses Produksi... ... 21
2.6 Analisis SDM ... 29
2.7 Rencana Pengembangan Usaha ... 29
2.8 Pemanfaatan IT... 31
2.9 Analisis Keuangan... 32
2.9.1 Biaya Investasi awal... 32
2.9.2 Rencana Kebutuhan Investasi... 36
2.9.3 Permohonan Bantuan Pinjaman... 42
2.9.4 Rencana Pengembalian Pinjaman... 42
2.9.5 Anggunan yang Dimiliki... 42
2.10 Analisis Resiko Usaha... 43
2.10.1 Analisis Resiko Usaha... 43
2.10.2 Antisipasi Resiko Usaha... 43
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 44
(7)
B. Saran ... 45
(8)
DAFTAR TABEL ...
2.3.1 Tabel susunan pemilik/pemegang saham... 8
Tabel Volume Penjualan... ... 16
Tabel Analisa Pesaing... ... 18
Tabel Bahan Baku dan Penggunanya... ... 20
Tabel Rencana Pengembangan Usaha... ... 29
Tabel Biaya Investasi Awal... ... 32
Tabel Arus Kas 3 Bulan Awal Usaha... ... 33
Tabel Laporan Laba Rugi... ... 34
Tabel Laporan Neraca... ... 35
Tabel Rencana Kebutuhan Investasi... ... 36
Tabel Arus Kas Tahun 2010... ... 37
(9)
DAFTAR GAMBAR ...
Gambar Struktur Organisasi... ... 8 1.1 Gambaran pasar... ... 14 1.2Gambar Volume Penjualan... ... 17 Gambar Skema Proses Produksi/skema Pemberian Jasa bagi Konsumen 21
(10)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG USAHA
Ikan lele merupakan salah satu jenis ikan air Tawar yang sudah diBudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Sumatera. Budidaya lele berkembang pesat dikarenakan :
1) dapat diBudidayakan di lahan dan sumber air yang terbatas dengan padat tebar tinggi,
2) teknologi Budidaya relatif mudah dikuasai oleh masyarakat,
3) pemasarannya relatif mudah dan
4) modal usaha yang dibutuhkan relatif rendah.
Budidaya lele dapat dilakukan di areal dengan ketinggian 1 m - 800 m dpi. Persyaratan lokasi, baik kualitas tanah maupun air tidak terlalu spesifik, artinya dengan penggunaan teknologi yang memadai terutama pengaturan suhu air Budidaya masih tetap dapat dilakukan pada lahan yang memiliki ketinggian diatas >800 m dpi. Namun bila Budidaya dikembangkan dalam skala massal harus tetap memperhatikan tata ruang dan lingkungan sosial sekitarnya artinya kawasan Budidaya yang dikembangkan sejalan dengan kebijakan yang dilakukan Pemda setempat. Budidaya lele, baik kegiatan pembenihan maupun pembesaran dapat
(11)
dilakukan di kolam tanah, bak tembok atau bak plastik. Budidaya di bak tembok dan bak plastik dapat memanfaatkan lahan pekarangan ataupun lahan marjinal lainnya. Sumber air dapat menggunakan aliran irigasi, air sumur (air permukaan atau sumur dalam), ataupun air hujan yang sudah dikondisikan terlebih dulu. Parameter kualitas air yang baik untuk pemeliharaan ikan lele adalah sebagai berikut :
Suhu air yang ideal untuk pertumbuhan ikan lele berkisar antara 22-32°C. Suhu air akan mempengaruhi laju pertumbuhan, laju metabolisme ikan dan napsu makan ikan serta kelarutan oksigen dalam air. pH air yang ideal berkisar antara 6-9. Oksigen terlarut di dalam air harus > 1 mg/l. Budidaya ikan lele dapat dilakukan dalam bak plastik, bak tembok atau kolam tanah. Dalam Budidaya ikan lele di kolam yang perlu diperhatikan adalah pembuatan kolam, pembuatan pintu pemasukan dan pengeluaran air.
1.2 RINGKASAN EXECUTIVE SUMMARY
Ova Catfish adalah perusahaan perseorangan yang dijalankan oleh Nova indri yani.
Usaha ini bergerak dalam bidang usaha ”PEMBENIHAN IKAN LELE”.
Dimana usaha dikhususkan pada bidang pembenihan saja. Awal usaha benih ikan lele diambil dari Unit Pelaksana Daerah (UPTD) Budidaya Air Tawar Kota Medan. Ova Catfish langsung mengambil benih pendederan 1 yang berukuran 3-5
(12)
cm dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan,dan dipelihara sampai ukuran untuk jual dari ukuran 8-10 cm dan 10-12 cm,dengan harga yang berbeda.
Nilai penjualan untuk tahun 2010 adalah Rp 88.800.000,- dan nilai kekayaan perusahaan sesuai Neraca tahun 2010 adalah sebesar Rp 157.592.900 ,-.
Prospek pengembangan usaha sangat menjanjikan mengingat pasar yang cukup besar karena permintaan konsumen akan bibit lele yang berkualitas yang sangat meningkat.Sedangkan rencana pengembangan usaha yaitu:
A. Strategi Pemasaran
1. Strategi Produk
2. Strategi Promosi
3. Strategi Penerapan Harga
4. Strategi Distribusi
B. Pengembangan Produk Yang Lebih Berkualitas
C. Penambahan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
D. Pemanfaatan Teknologi Informasi
Proyeksi nilai penjualan untuk tahun pertama sebesar Rp 88.800.000,- dan peningkatan sebesar 10% untuk tahun-tahun berikutnya.Kebutuhan dan sebesar Rp 100.000.000,-
(13)
Rencana penggunaan dana sebesar Rp 90.000.000,- untuk investasi dalam peningkatan kapasittas produksi dan pemanfaatan teknologi sebesar Rp10.000.000,-digunakan sebagai modal kerja.
Jangka waktu pengembalian adalah selama 5 tahun dengan tenggang waktu pembayaran 1 bulan sekali. Agunan yang dimiliki oleh perusahaan adalah tanah bersertifikat senilai Rp 130.000.000,-
(14)
BAB II PEMBAHASAN
Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputi nama pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikan bisnis, alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, E-mail, NPWP serta perizinan perusahaan yang mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerak dalam bidang apa dan produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaan tersebut. Berikut adalah data dari perusahaan yang penulis rencanakan:
2.1 DATA PERUSAHAAN
1. Nama Perusahaan Ova Catfish
2. Bidang Usaha
Pendederan Ikan Lele
3. Jenis Produk / Jasa
(15)
4. Alamat Perusahaan Jalan Bunga Ncole 14B Nomor 42
5. Nomor Telepon 085262313213
6. Alamat E-mail
7. Bentuk Badan Hukum PERSEROAN
8. Mulai berdiri 10 juni 2010
9. Lokasi dan fasilitas Perusahaan
Lokasi usaha berada di halaman belakang sebuah rumah tinggal yang beralamat di Jalan Bunga Ncole 14B Nomor 42. Kantor sekaligus lokasi pendederan akan didirikan di atas tanah seluas 52,5 meter persegi yang merupakan milik pribadi. Fasilitas yang ada adalah 6 unit bak beton permanen yang berfungsi sebagai media
(16)
pendederan, lantai semen untuk kegiatan penyortiran, ruangan kantor semi permanen, dan toilet. Sedangkan sumber air diperoleh dari sumur tanah di dalam rumah tinggal.
2.2 BIODATA PEMILIK / PENGURUS
1. Nama Nova Indri Yani
2. Jabatan Pemilik perusahaan Ova Catfish
3. Tempat dan Tanggal Lahir
Medan, 25 November 1987
4. Alamat Rumah Jl.Jamin Ginting gg,Dipanagara No.25
5. Nomor Telepon 085262313213
6. Alamat E-mail
(17)
8. Program Studi D3 Keuangan
9. Pendidikan Terakhir SMA
10. Pengalaman Kerja Menjadi konsultan Oriflame,Berternak Kambing
2.3 STRUKTUR ORGANISASI
Adapun usaha pembenihan ikan lele”Ova Catfish”di dirikan dan di miliki oleh Nova Indri Yani dan hanya memiliki satu pegawai tetap.Memiliki 2 orang pegawai tidak tetap yang dibutuhkan saat pemanen saja.
Nova Indri Yani Pimpinan
(18)
2.3.1 Susunan Pemilik/Pemegang saham
NAMA Jumlah Saham Nilai Saham Persentase
Nova indri Yani 100%
Total 0 0 100%
2.4 ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
2.4.1 DESKRIPSI BARANG
Benih Lele Ukuran 8 – 10 cm
Benih lele ukuran ini tingkat keberhasilan panennya mencapai 85%. Maksudnya adalah jka petani menebarkan benih ukuran ini sebanyak 10.000 ekor, diharapkan petani dapat memanen minimal 85.00 ekor yang bertahan hidup sampai ukuran konsumsi. Selain tingkat keberhasilan panennya yang mencapai 85%, benih ukuran ini dapat dipanen dalam waktu relatif singkat yang tentu saja akan menguntungka petani budidaya karena biaya pakan dapat ditekan sehingga keuntungan akan lebih banyak lagi.
(19)
Benih Lele Ukuran 10 – 12 cm
Benih lele ukuran ini tingkat keberhasilan panennya mencapai95%. Maksudnya adalah jika petani menebarkan benih ukuran ini sebanyak 10.000 ekor, diharapkan petani dapat memanen minimal 97.00 ekor pada masa panen ukuran konsumsi. Selain tingkat keberhasilan panennya yang mencapai 97%, beniah ukuran ini dapat dipanen dalam waktu yang lebih singkat jika dibandingkan dengan benih ukuran 8-10 cm. Walaupun benih ukuran ini harganya lebih mahal dari benih ukuran 8-10 cm,tapi benih ukuran ini menjanjikan keuntungan yang berlipat ganda, disebabkan angka kematian yang hanya 3%. Bagi petani yang menginginkan panen melimpah dalam waktu yang relatif singkat disarankan untuk menggunakan benih ukuran ini sebab waktu panen yang relatif singkat dengan sendirinya akan menghemat biaya pakan.
2.4.1.1 STRATEGI PEMASARAN
STRATEGI PRODUK
Karena Ova Catfish bergerak di bidang pendederan ikan lele maka faktor kemesan tidak dipertimbangkan. Sedangkan untuk merk, perusahaan kami memilih Ova Catfish sebagai merk dagang perusahaan kami. Alasan pemilihan merk Ova Catfish untuk memudahkan para konsumen ataupun calon konsumen dalam mengingat merk usaha kami. Karena bisnis
(20)
bergerak dalam bidang pendederan ikan lele maka kami tidak lupa menyertakan “Catfish” pada merk perusahaan kami. Harapan kami dari pemilihan merk Ova Catfish ini agar bisnis ini sukses dan maju.
STRATEGI PROMOSI
Untuk strategi promosi Ova Catfish menggunakan media brosur dan pameran. Sedangkan media iklan akan menyusul seiring dengan tumbuh kembang perusahaan. Ova Catfish memilih media brosur dan pameran sebagai strategi promosi awal karena biaya yang di keluarkan relatif murah dan untuk permulaan terbilang cukup efektif. Brosur yang di cetak kemudian disebarkan ke unit- unit usaha budidaya air tawar, agen penyedia benih lele, Fakultas Pertanian negeri maupun swasta, dan menitipkan brosur dalam jumlah yang cukup banyak di UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan maupun Dinas Pertanian dan dan Kelautan Pemko Medan. Ova Catfish juga akan mengikuti tiap kali di selenggarakannya pameran terkait guna mempromosikan ekstensi Ova Catfish kepada masyarakat umum. Di masa depan Ova Catfish akan membina kerjasama dengan institusi Pendidikan terkait, agar mahasiswa yang berkecimpung di bidang pertanian dan perikanan dapat dengan mudah mengaplikasikan ilmu yang di dapat di kampus sesuaia dengan dispilin ilmunya.
STRATEGI PENERAPAN HARGA
Ova Catfish memiliki komitmen untuk memberikan kemudahan bagi para pembudidaya dalam memperoleh benih kualitas unggul sesuai dengan
(21)
harga yang pantas. Di pasaran harga benih ukuran 8 – 10 cm berkisar antara Rp 200,- sampai dengan Rp 375,- per ekor dan benih ukuran 10 -12 cm berkisar antara Rp 250,- sampai dengan Rp 500,- per ekor. Namun sangat sedikit yang mau menjual benih produksinya dengan harga terendah. Melihat kondisi yang seperti itu Ova Catfish berniat untuk memberikan berbagai kemudahan bagi para pembudidaya agar Ova Catfish dan para pembudiidaya dapat tumbuh dan berkembang menuju sukses bersama- sama sesuai dengan misi Ova Catfish. Untuk itu Ova Catfish menetapkan harga Rp 200,- untuk benih ukuran 8 – 10 cm dan Rp 350,- untuk benih ukuran 10 – 12 cm dengan pertimbangan benih ukuran ini sangat langka di pasaran.
STRATEGI DISTRIBUSI
Wilayah pemasaran benih ikan lele produksi Ova Catfish dikhususkan untuk daerah pinggiran kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang secara keseluruhan. Namun tidak menutup kemungkinan wilayah pemasaran Ova Catfish akan merambah provinsi Sumatera Utara, seluruh provinsi di pulau Sumatera, dan seluruh Indonesia di masa depan. Untuk metode pemasaran Ova Catfish menggunakan 2 metode sekaligus, yaitu penjualan langsung dan memakai perantara. Masing – masing metode ini akan saling mendukung satu sama lain sehingga Ova Catfish akan semakin maju dan besar. Dengan metode penjualan langsung Ova Catfish dapat menjaring unit – unit usaha budidaya yang berada di sekitar lokasi produksi Ova
(22)
catfish. Metode ini sangat efektif karena para petani yang puas dengan kualitas benih Ova Catfish dengan sendirinya akan merekomendasikan Ova Catfish sebagai pilihan dalam membeli benih lele berkualitas. sedangkan metode penjualan menggunakan perantara, Ova Catfish dapat menggunakan jaringan yang di miliki individu maupun perusahaan swasta dan pemerintah dalam memperluas wilayah pemasaran. Metode penjualan menggunakan perantara ini sama sekali tidak merugikan bagi Ova Catfish melainkan makin memmuluskan jalan Ova Catfish untuk mencapai visi dan misi perusahaan.
2.4.2 KEUNGGULAN BARANG ATAU JASA YANG DIHASILKAN
Keunggulan dari produk kami adalah kualitas bibit pendederan 1 yang berstandar unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Budidaya Air Tawar Kota Medan. Hal ini disebabkan Ova Ctfish langsung mengambil benih pendederan 1 yang berukuran 3 – 5 cm dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan untuk dilanjutkan ke pendederan 2 dan pendederan 3 di lokasi Ova Catfish yang bertujuan menghasilkan benih ukuran 8 – 10 cm dan 10 – 12 cm. Dengan dukungan penuh dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan, petugas dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan secara berkala melakukan peninjauan ke lokasi pendederan Ova Catfish sehingga kualitas benih senantiasa mendapatkan pengawasan agar benih yang keluar
(23)
Selain benih- benih yang berkualitas, Ova Catfish juga menawarkan harga benih yang relatif murah jika dibandingkan dengan harga benih yang berlaku di pasaran. dan dari segi pelayanan Ova Catfish menawarkan pelayanan dengan pendekatan individu sehingga para petani budidaya akan merasa nyaman, karena dilayani selayaknya seorang “sahabat: oleh seluruh manajemen Ova Catfish.
Faktor – faktor keunggulan kompetitif dari benih Ova Catfish jika dibandingkan dengan berbagai produk/ jasa lainnya yang ada di pasaran adalah:
1. Ketersediaan benih ukuran 10 – 12 cm yang sangat langka di pasaran.
2. Kualitas benih berstandar UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan. 3. Harga yang relatif murah dibandingkan harga pasar.
(24)
2.4.3 GAMBARAN PASAR
Data Nilai Penjualan (3 bulan Awal)
1.1 Gambar nilai penjualan 3 bulan awal 0
1 2 3 4 5
(25)
2.4.4 TARGET /SEGMEN PASAR YANG DITUJU
Kami adalah perusahaan yang bergerak dalam Pembibitan lele. Kami memiliki sumberdaya-sumberdaya manusia yang handal dan memiliki kapabilitas di dalamnya. Dari mulai menejerial, pengembangan, dan teknis lapangan.
Dalam budidaya lele membutuhkan waktu persiapan yang lama hingga bibit yang dihasilkan memenuhi qualitas dan quantitas standar untuk pembesaran sehingga ada masa kosong yang tidak produktif. Masa itu memiliki periode selama 6 bulan. Untuk mengisi masa tidak produktif tersebut menjadi masa yang produktif maka kami memanfaatkan kolam-kolam yang kosong tersebut dengan pembesaran yang bibit pembesarannya kami belikan bukan kami produksi sendiri hingga bibit yang kami siapkan yang nantinya kami manfaatkan guna pembesaran siap untuk di manfaatkan.
Untuk tenaga ahli kami memiliki orang yang sudah sangat berpengalaman baik secara teori maupun praktek dilapangan yang kami peroleh dari Universitas ternama di Indonesia sehingga sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dalam budidaya dan pemanfaatan lele kedepan.
(26)
2.4.4.1 Gambaran Karakteristik Pembeli / Pengguna
Pasar yang dituju adalah petani pembudidaya ikan lele di daerah pinggiran kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang yang jumlahnya mencapai 1000 unit usaha budidaya. Alasan perusahaan kami memilih target konsumen tersebut karena jarak yang relatif dekat dari lokasi produksi Ova Catfish dan karena di daerah inilah banyak terdapat unit-unit usaha budidaya ikan lele. Dari jumlah unit usaha budidaya tersebut kira-kira 80% unit usaha budidaya yang akan membeli benih ikan lele produksi Ova Catfish.
2.4.5 TREN PERKEMBANGAN PASAR
Analisis pengembangan
1. Dikarenakan masih sangat tingginya permintaan pasar terhadap benih lele sehingga untuk pengembangan lahan dalam jumlah besar pun masih dirasa memungkinkan jika hanya mengincar pasar yang sudah ada.
2. Menciptakan pasar sendiri juga dinilai penting guna melewati batas equlibrium penjualan dengan cara meproduksi sendiri benih lele,dari indukan dan jantanan yang kami miliki.
(27)
3. Sulitnya bagi para petani lele untuk mendapatkan benih lele yang berkualitas tinggi dengan harga yang murah, maka akan mempermudah kami dalam pengembangan produk kami.
2.4.6 PROYEKSI PENJUALAN
Volume Penjualan
Jenis Produk Ekor Total Nilai (Rp)
Benih ukuran 8 – 10 cm 16.000 3.200.000 Benih ukuran 10 – 12 cm 12.000 4.200.000
TOTAL 28.000 7.400.000
Diharapkan jumlah penjualan bibit ikan lele untuk bulan 1,ukuran 8 – 10 cm sebesar 16.000 ekor ,dengan asumsi harga per ekor ikan lele Rp 200-, Maka penghasilan yang dihasilkan dalam satu bulan berkisar Rp 3.200.000-.
Dan untuk ukuran 10 -12 cm proyeksi penjualan bulan 1, diharapkan sebanyak 12.000 ekor,dengan asumsi harga per ekor ikan lele Rp 350-, maka penghasilan yang dihasilkan dalam satu bulan berkisar Rp 4.200.000-.
(28)
1.2 Gambar volume penjualan
Dengan asumsi penjualan produk sebesar 10 % per tahun,dengan tingkat kenaikan harga 4% per tahun. Perkiraan ini dapat direalisasikan dengan rencana penambahan induka n dan jantan,jumlah bibit lele,penambahan pekerja, peningkatan distribusi penjualan dan merubah strategi pemasaran.
0 2,000,000 4,000,000 6,000,000 8,000,000
(29)
2.4.7 ANALISIS PESAING
PESAING KEUNGGULAN KELEMAHAN
Mangga Satu 1. Ready stock
2. Pemijahan sendiri
1. Harga tinggi 2. Mutu benih tidak
terjamin Berkah Lele 1. Harga bersaing
2. Pemijahan sendiri
1. Tidak ready stock
2. Produktivitas rendah
Untuk mengatasi keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan kompetitor maka ova Catfish akan bertahan pada harga terendah yang berlaku di pasar dan mempertahankan kualitas benih pada kondisi prima. Selain itu, Ova Catfish akan selalu berusaha berada pada posisi ready stock sehingga konsumen tidak perlu cemas kehabisan stok benih dan akan selalu mengingat Ova Catfish setiap akan membeli benih ikan lele. Dan untuk rencana di masa depan, Ova Catfish akan memperluas areal produksi agar dapat memproduksi sendiri benih lele mulai dari tahap pemijahan hingga pendederan 3.
(30)
2.4.8 SALURAN DISTRIBUSI
Adapun saluran distribusi yang digunakan dengan penjualan langsung dan memakai perantara.Dalam metode penjualan langsung para petani lele dapat langsung mengambil benih lele ke lokasi usaha kami. dan dari sisni kami dapat menjaring unit – unit usaha budidaya yang ada di sekitar usaha produksi Ova Catfish. sedangkan dengan metode penjualan dengan menggunkan perantara Ova Catfish dapat menggunakan jaringan yang telah dimiliki individu maupun perusahaan swasta dan pemerintah dalam memperluas pemasaran produk kami.
WILAYAH PEMASARAN DAN DISTRIBUSI SAAT INI
1.Wilayah pemasaran
2.Jalur Distribusi
WILAYAH PEMASARAN DAN JALUR DISTRIBUSI YANG DIRENCANAKAN
Medan...75% Deli Serdang...25%
Penjualan langsung Melalui Perantara
(31)
1.Wilayah Pemasaran
2.Wilayah distribusi
2.5 ASPEK PRODUKSI
2.5.1 BAHAN BAKU DAN PENGGUNAANNYA
BAHAN BAKU
KEBUTUHAN RATA-RATA PER
BULAN
SUMBER
Benih pendederan 1 28.000 UPTD BAT Kota Medan
Air bersih 100.000 liter Sumur tanah
Pakan pabrikan (pelet F999)
28 kg PT. Charoen Pokphand
penjualan langsung Melalui perantara
(32)
2.5.2 PROSES PRODUKSI
SKEMA PROSES PRODUKSI / SKEMA PEMBERIAN JASA BAGI KONSUMEN.
Benih pendederan 1 yang berukuran 3 – 5 cm diperoleh dari membeli pada UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan. Benih yang sudah dibeli tersebut kemudian dipelihara selama 1 bulan hingga mencapai ukuran 8 – 10 cm dan 10 – 12 cm. Setelah mencapai ukuran tersebut benih siap dipasarkan.
(33)
KEUNGGULAN PROSES YANG DIMILIKI
Keunggulan proses produksi Ova Catfish jika dibandingkan dengan perusahaan kompetitor adalah waktu produksi Ova Catfish yang relatif singkat yaitu 1 bulan sehingga pasokan benih untuk para pembudidaya senantiasa akan tetap terjaga ketersediaannya.
Disini kami juga akan menjelaskan pembenihan secara kawin antara induk jantan dan betina.Walaupun dalam pembukaan usaha awal kami membeli bibit lele dari ukuran 3-5 cm dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan, dan membesarkannya sampai ukuran 8-10 cm dan 10-12 cm.
Pembenihan lele dengan cara mengawinkan induk jantan dan betina di tempatkan pada kolam khusus pemiijahan.
I. SISTEM BUDIDAYA
Terdapat 3 sistem pembenihan yang dikenal, yaitu:
1. Sistem Massal.Dilakukan dengan menempatkan lele jantan dan betina dalam satu kolam dengan perbandingan tertentu. Pada sistem ini induk jantan secara leluasa mencari pasangannya untuk diajak kawin dalam sarang pemijahan,sehingga sangat tergantung pada keaktifan induk jantan mencari pasangannya.
(34)
2. Sistem Pasangan. dilakukan dengan menempatkan induk jantan dan betina pada satu kolam khusus. Keberhasilannya ditentukan oleh ketepatan menentukan pasangan yang cocok antara kedua induk.
3. Pembenihan Sistem Suntik(Hyphofisasi). Dilakukkan dengan merangsang lele untuk memijah atau terjadi ovulasi dengan suntikan ekstra kelenjar Hyphofise, yang terdapat di sebelah bawah otak besar. Untuk keperluan ini harus ada iakn sebagai donor kelenjar Hypofise yang juga harus dari jenis lele.
II. TAHAP PROSES BUDIDAYA A. Pembuatan Kolam
Ada 2 macam/tipe kolam, yaitu bak dan kubangan (kolam galian). Pemilihan tipe kolam sebaiknya disesuaikan dengan lahan yang tersedia. Secara teknis baik pada tipe bak maupun galian, pembenihan lele harus mempunyai:
Kolam tandon. Mendapatkan masukan air langsung dari luar/sumber air. Berfungsi untuk pengendapan lumpur,persedian air, dan pembunuhan plakton. Kolam tandon ini merupakan sumber air untuk kolam yang lain.
Kolam pemeliharaan induk. Induk jantan dan betina selam mas pematangan telur dipelihara pada kolam tersendiri yang sekaligus sebagai tempat pematangan sel telur dan sel sperma.
(35)
Kolam pemijahan. Tempat perkawinan induk jantan dan betina. Dalam kolam ini harus tersedia sarang pemijahan yang terdiri dari ijuk, batu bata bambu dan lain-lain sebagai tempat hubungan induk jantan dan betina.
Kolam pendederan. Berfungsi untuk membesrkan anakan yang telah menetas dan telah berumur 3-4 hari.Pemindahan dilakukan pada umur tersebut karena anakan mulai memerlukan pakan yang sebelumnya masih menggunakan cadangan kuning telur induk dalam saluran pencernaannya.
B. Pemilihan Induk
Induk jantan mempunyai tanda: − tulang kepala berbentuk pipih − warna lebih gelap
− gerakannya lebih lincah
− perut ramping tidak terlihat lebih besar dari pada punggung − alat kelamin berbentuk runcing.
Induk betina bertanda:
− tulang kepala berbentuk cembung − warna badan lebih cerah
(36)
− perut menggembang lebih besar daripada punggung − alat kelamin berbentuk bulat
C. Persiapan lahan
Proses pengolahan lahan (pada kolam tanah) meliputi:
− Pengeringan. Untuk membersihkan kolam dan mematikan berbagai jenis penyakit.
− Pengapuran. Dilakukan dengan kapur dolomit atau zeuntukolit dosis 60 gram/m2 mengembalikan keasaman tanah dan mematikan bibit penyakit yang tidak mati oleh pengeringan.
− Perlakuan Ton(Tambak Organik Nusantara). Untuk menetralkan berbagai racun dan gas berbahaya hasil pembusukan bahan organik sisa budidaya sebelumnya dengan dosis 5 botol TON/ha atau 25 gr (2 sendok makan)/100m2. Penambahan pupuk kandang juga dapat dilakukan untuk menambah kesuburan lahan.
− Pemasukan air. Dilakukan secara bertahap, mula-mula setinggi 30 cm dan dibiarkan selama 3-4 hari untuk menumbuhkan plankton sebagai pakan alami lele.
pada tipe kolam berupa bak,persiapan kolam yang dapat dilakukan adalah:
(37)
− Pembersihan bak dari kotoran/sisa pembenihan sebelumnya. − Penjemuran bak agar kering dan bibit penyakit mati.
Pemasukan air dapat langsung penuh dan segera diberi perlakuan TON dengan dosis sama.
D. Pemijahan
Pemijahan adalah proses pertemuan induk jantan dan betina untuk mengeluarkan sel telur dan sel sperma. Tanda induuk jantan siap kawin yaitu alat kelamin berwarna merah. Induk betina tandanya sel telur berwarna kuning(jika belum matang berwarna hijau). Sel telur yang telah dibuahi menempel pada sarang dan dalam waktu 24 jam akan menetas menjadi anakan lele.
E. Pemindahan
Cara pemindahan:
− kurangi aiar disarang pemijahan sampai tinggi 10-29 cm. − siapkan tempat penampungan dengan baskom yang diisi
dengan air di sarang.
− samakan suhu pada kedua kolam.
− pindahkan benih dari sarang ke wadah penampungan dengan cawan atau piring.
(38)
− pindahkan benih dari penampungan ke kolam pendederan dengan hati-hati pada malam hari, karena masih rentan terhadap tingginya suhu air.
F. Pendederan
Adalah pembesaran hingga berukuran siap jual, yaitu 5-7 cm,8-10 cm,10-12 cm dengan harga yang berbeda. Kolam pendederan permukaannya diberi pelindung berupa enceng gondok atau penutup dari plastik untuk menghindari naiknya suhu air yang menyebabkan lele mudah stres. Pemberian pakan mulai dilakukan sejak anakan lele dipindahkan ke kolam pendederan ini.
III. MANAJEMEN PAKAN
Pakan anakan lele berupa:
− pakan alami beruupa plnkton,jentik-jentik, kutu air dan cacing kecil (paling baik) dikonsumsi pada umur di bawah 3-4 hari.
− Pakan buatan uuntuk umur diatas 3-4 hari. Kandungan nutrisi harus tinggi, terutama kadar proteinnya.
− Untuk menambah nutrisi pakan,setiap pemberian pakan buatan dicampur dengan POC NASA dengan dosis 1-2 cc/Kg pakan(dicampur air secukupnya),untuk meningkatkan pertumbuhan dan ketahanan tubuh karena mengandung berbagai unsur mineral penting, protein dan vitamin dalam jumlah optimal.
(39)
IV. MANAJEMEN AIR
Ukuran kualitas air dapat dinilai secara fisik: − air harus bersih.
− berwarna hijau cerah.
− kecerahan/transparansi sedang(30-40 cm). Ukuran kualitas air secara kimia:
− bebas senyawa beracun seperti amoniak. − mempunyai suhu optimal (22-26 0C).
Untuk menjaga kualitas air agar selalu dalam keadaan yang optimal, pemberian pupuk TON sangat diperlukan. TON yang mengandung unsur-unsur mineral penting, lemak, protein, karbohidrat,dan asam humat yang mampu menumbuhkan dan menyuburkan pakan alami yang berupa plankton dan jenis cacing, menetralkan senyawa beracun dan menciptakan ekosistem kolam yang seimbang. Perlakuan TON dilakukan pada saat olah lahan dengan cara dilarutkan dan di siramkan pada permukaan tanah kolam serta pada waktu pemasukan air baru atau sekurang-kurangnya setiap 10 hari sekali. Dosis pemakaian TON adalah 25gr/100m2.
V. MAJAJEMEN KESEHATAN
Pada dasrnya, anakan lele yang dipelihara tidak akan sakit jika mempunyai ketahanan tubuuh yang tinggi. Anakan lele menjadi sakit lebih banyak disebabkan oleh kondisi lingkungan air jelek. Kondisi air yang jelek
(40)
sangat mendorong tumbuhnya berbagai bibit penyakit baik yang berupa protozoa, jamur, bakteri dan lain-lain. Maka dalam manajemen kesehatan pembenihan lele, yang lebih penting dilakukan adalah penjagaan kondisi air dan pemberian nutrisi yang tinggi. Dalam kedua hal itulah, peranan TON dan POC NASA sangat besar. Namun apabila anakan lele terlanjur terserang penyakit, dianjurkan untuk melakukan pengobatan yang sesuai. Penyakit- penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa, bakteri dan jamur dapat diobati dengan formalin,larutan PK (Kalium permanganat) atau garam dapur. Penggunaan obat tersebut haruslah hati-hati dan dosis yang digunakan juga harus sesuai.
2.6 ANALISIS SDM
Pekerja tetap yang di butuhkan oleh Ova CatFish adlah 4 orang yang teerdiri dari Staf Pengembangan dan Riset,staf keuangan, Staf Marketing, Staf SDM dan Adminitrasi.Sedangkan buruh panen yang di butuhkan berkisar 2 – 3 orang yang di pekerjakan hanya pada masa panen. Kompetensi dari setiap Staf adalah Profesional dalam bidangnya masing- masing.
Keunggulan yang harus di miliki oleh setiap Staf pekerja adalah kejujuran. Dan untuk buruh panen,tidak membutuhkan kompetensi tertentunamun keunggulan yang harus di miliki adalah rajin dan jujur.
(41)
2.7 RENCANA PENGEMBANGAN USAHA
KEGIATAN
bulan ke -
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Pengembalian modal usaha
Promosi Produksi
Pengembalian modal yang kami lakukan dari bulan ke satu usaha dibuka sampai bulan ke dua. Begitu juga dengan promosi dan produksi juga dilakukan dari bulan pertama usaha dibuka.
STRATEGI PRODUK
− Dengan mempertahankan kualitas produk.
− memperbanyak benih ikan lele dengan cara memelihara indukan sendiri
− melakukan pembenihan ikan lele dengan indukan yang milik sendiri.
STRATEGI DISTRIBUSI
− Menambah kuota pemasaran diluar kota medan dan deli serdang. − menetukan daerah target distribusi seperti ke daerah karo,dan
serdang bedagai.
− membuka anak cabang di daerah karo maupun daerah serdang bedagai.
(42)
STRATEGI PROMOSI
− mempromosikan usaha Ova Catfish melalui jejaring sosial seperti”facebook”.
− melakuakn kerjasam dengan dinas perikanan setempat.
− mengikuti setiap bazar-bazar yang dilakukan ,baik di kota medan maupun luar kota medan,untuk pengembangan usaha.
STRATEGI PENETAPAN HARGA
− mempertahankan harga dan kualitas barang,sesuai dengan ukuran benih yang dijual.
STRATEGI ORGANISASI DAN SDM
− perubahan struktur manajemen dan organisasi. − penarikan tenaga kerja
− melakukan pelatihan tenaga kerja
STRATEGI KEUANGAN
− Penambahan investasi modal untuk pengembangan usaha.
− mencari investor/joint ventura untuk pengembangan dan perluasan usaha.
(43)
2.8 PEMANFAATAN IT Pemasaran
Dalam pemasaran produk kami memasarkannya juga melalui situs jejaring sosial seperti Facebook,iklan dan brosur.
Keuangan
Penggunaan komputer dalam penyusunan keuangan sangat penting, untukdapat menyimpan data laba rugi usaha,serta memudahkan dalam penghitungan keuntungan, dan memudahkan pekerja dalam membandingkan jumlah keuntungan tiap bulannya serta dengan mudah dapat membandingkan dan meninjau perkembangan usaha.
(44)
2.9 ANALISIS KEUANGAN
2.9.1 BIAYA INVESTASI AWAL
No. Item Jumlah Biaya
1. Bak semen untuk pendederan Rp 10.000.000,-
2. Lantai semen untuk penyortiran Rp 2.000.000,-
3. Kantor semi permanen Rp 3.000.000,-
4. Toilet Rp 4.000.000,-
5. Peralatan:
- 2 ember plastik @ Rp 40.000,- Rp 80.000,-
- 3 seser @ Rp 50.000,- Rp 150.000,-
- 1 hapa @ Rp 500.000,- Rp 500.000,-
- 3 baskom sortir @ Rp 80.000,- Rp 240.000,- - 12 meter selang plastik @ Rp 15.000,- Rp 180.000,- - 1 klim selang @ Rp 10.000,- Rp 10.000,-
- 1 obeng @ Rp 15.000,- Rp 15.000,-
- 1 tang @ Rp 20.000,- Rp 20.000,-
- 10 meter tali plastik @ Rp 1.000,- Rp 10.000,-
- Pompa air otomatis Rp 431.000,-
(45)
PROYEKSI LAPORAN ARUS KAS 3 BULAN AWAL USAHA
Ova Catfish TAHUN 2010
Bulan I Bulan II Bulan III A. PENERIMAAN (berdasarkan perkiraan
penjualan pada point 3.2)
Penerimaan Penjualan 0 7.400.000 7.400.000
Penerimaan Pinjaman 0 0 0
Penerimaan lain-lain 0 0 0
Sub Total Penerimaan 0 7.400.000 7.400.000 B. PENGELUARAN (sesuai dengan
kebutuhan)
Pembelian Asset (Investasi) 20.633.000 0 0
Pembelian Bahan Baku 2.000.000 2.000.000 2.000.000
Upah Buruh Produksi 200.000 200.000 200.000
Transport (Pengiriman Produk) 0 0 0
Biaya Produksi Lain-Lain 100.000 100.000 100.000
Gaji Pimpinan 1.000.000 1.000.000 1.000.000
Gaji Staf Operasional 500.000 500.000 500.000
Biaya Pemeliharaan 100.000 100.000 100.000
Biaya Pemasaran 100.000 100.000 100.000
Alat Tulis Kantor 100.000 50.000 50.000
(46)
Biaya Administrasi Lain-Lain 50.000 50.000 50.000
Angsuran Pokok 0 0 0
Biaya Bunga 0 0 0
Biaya Pajak 0 0 0
Biaya lain-lain
Sub Total Pengeluaran 24.933.000 4.250.000 4.250.000
C. SELISIH KAS -
24.933.000 3.150.000 3.150.000 D. SALDO KAS AWAL 20.633.000 -4.300.000 - 1.150.000 E. SALDO KAS AKHIR - 4.300.000 -1.150.000 2.000.000
(47)
LAPORAN LABA RUGI
OVA CATFISH TAHUN 2010
A. HASIL PENJUALAN
Penjualan 88.800.000 Sub Total Penjualan 88.800.000
B. BIAYA PRODUKSI /VARIABEL
Bahan Baku 24.000.000 Upah Buruh Produksi 2.400.000 Transport (Pengiriman Produk) 0 Biaya Produksi Lain-lain 1.200.000 Sub Total Biaya Produksi 27.600.000
C. BIAYA TETAP
Gaji Pimpinan 12.000.000 Gaji Staf Operasional 6.000.000 Biaya Pemeliharaan 1.200.000 Penyusutan 43.100
Sub Total Biaya Tetap 19.243.100
D. BIAYA ADMINITRASI
Biaya Pemasaran 1.200.000 Alat Tulis Kantor 650.000 Listrik,Air, Telepon 1.800.000 Biaya Lain-lain 0 Sub Total Biaya Adminitrasi 3.650.000
E. TOTAL BIAYA(B+C+D) 50.493.100
F. LABA SEBELUM PAJAK 38.306.900
G. PAJAK 0
H. LABA BERSIH (F-G) 38.306.900
(48)
OVA CATFISH TAHUN 2010
AKTIVA
A. AKTIVA LANCAR
Kas 2.000.000
Piutang 0
Persediaan : Bahan Baku 24.000.000 Jumlah Aktiva Lancar 26.000.000 B. AKTIVA TETAP Tanah 50.000.000 Peralatan 1.636.000 Penyusutan (43.100) Jumlah Aktiva Lancar 51.679.100 Jumlah Aktiva (A+B) 77.679.100 PASIVA C. HUTANG JANGKA PENDEK Hutang dagang 0
Hutang Jatuh Tempo 0
Lain-lain 0
Jumlah Hutang Jangka Pendek 0
D. PINJAMAN JANGKA PANJANG Pinjaman jangka panjang 0
Lain- lain 0
Jumlah Pinjaman Jangka Panjang 0
E. MODAL
Modal Disetor 39.372.200 Laba Ditahan 38.306. 900 Jumlah Modal 77.679.100 Jumlah Pasiva(C+D+E) 77.679.100
(49)
Kebutuhan Investasi Jumlah Harga satuan Total nilai
Kolam lele 10 Rp 5.000.000 Rp 10.000.000
Pompa air 4 Rp 3.000.000 Rp 12.000.000
Bibit ikan lele 140.000 Rp 100 Rp 14.000.000
Pakan lele(Pelet) 1400 Kg Rp 10.000 Rp 14.000.000
(50)
RENCANA ARUS KAS (dalam ribuan rupiah)
Ova Catfish
UNTUK TAHUN 2010
Bln I Bln II Bln III Bln IV Bln V Bln VI Bln VII Bln VIII Bln IX Bln X Bln XI Bln XII
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 0 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400
Penerimaan Pinjaman 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Penerimaan 0 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400 7.400
(51)
Pembelian Asset (Investasi) 20.633 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Pembelian Bahan Baku 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000 2.000
Upah Buruh Produksi 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200 200
Transport (Pengiriman Produk)
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Produksi Lain-Lain 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 Gaji Pimpinan 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 Gaji Staf Operasional 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500 500
Biaya Pemeliharaan 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Biaya Pemasaran 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
Alat Tulis Kantor 100 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
Listrik, Air, Telepon 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150 150
Biaya Administrasi Lain-lain 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50 50
(52)
Angsuran Pokok 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Bunga 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Biaya Pajak 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Pengeluaran lain-lain 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sub Total Pengeluaran 24.933 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250 4.250
C. SELISIH KAS
-24.933
3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 3.150 D. SALDO KAS AWAL 20.633 -4.300 -1.150 2.000 5.150 8.150 11.300 14.450 17.600 20.750 23.900 27.050 E. SALDO KAS AKHIR -4.300 -1.150 2.000 5.150 8.150 11.300 14.450 17.600 20.750 23.900 27.050 30.200
(53)
RENCANA ARUS KAS
Ova Catfish
TAHUN 2010-2014
Tahun 2010 Tahun 2011 Tahun 2012 Tahun 2013 Tahun 2014
A. PENERIMAAN
Penerimaan Penjualan 88.800.000 97.680.000 117.136.000 140.563.000 168.675.000
Penerimaan Pinjaman 0 100.000.000 0 0 0
Penerimaan lain-lain 0 0 0 0 0
Sub Total Penerimaan 88.800.000 197.680.000 117.136.000 140.563.000 168.675.000
B. PENGELUARAN (sesuai dengan kebutuhan)
(54)
Pembelian Bahan Baku 24.000.000 26.000.000 29.040.000 31.944.000 35.140.000
Upah Buruh Produksi 2.400.000 2.640.000 2.904.000 3.194.000 3.514.000
Transport (Pengiriman Produk) 0 100.000 100.000 100.000 100.000
Biaya Produksi Lain-Lain 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000 1.200.000
Gaji Pimpinan 12.000.000 15.000.000 18.000.000 21.000.000 24.000.000
Gaji Staf Operasional 6.000.000 12.000.000 13.200.000 14.520.000 15.972.000
Biaya Pemeliharaan 1.200.000 1.300.000 1.400.000 1.500.000 1.600.000
Biaya Pemasaran 1.200.000 1.600.000 2.000.000 2.400.000 2.600.000
Alat Tulis Kantor 700.000 800.000 850.000 900.000 1.000.000
Listrik, Air, Telepon 1.800.000 2.000.000 2.400.000 2.800.000 3.200.000 Biaya Administrasi Lain-Lain 600.000 800.000 1.000.000 1.200.000 1.400.000
(55)
Biaya Bunga 0 0 10.000.000 9.000.000 8.100.000
Biaya Pajak 0 0 0 0 0
Biaya lain-lain 0 0 0 0 0
Sub Total Pengeluaran 71.733.000 153.840.000 107.094.000 114.758.000 122.826.000
C. SELISIH KAS 71.733.000 43.840.000 10.042.000 25.805.000 45.849.000
D. SALDO KAS AWAL 88.800.000 17.067.000 60.907.000 70.949.000 96.754.000
(56)
Analisis Break Even Point atau disebut pula sebagai analisis Cost Volume Propit
menganalisis perilaku biaya total, pendapatan total dan laba operasi sebagai akibat perubahan yang terjadi dalam tingkat keluaran, biaya variabel atau biaya tetap. Konsep analisis break even point berfungsi sebagai alat bagi manajemen untuk mengetahui potensi laba yang belum dimanfaatkan oleh perusahaan.
Adapun rumus Break even point, sebagai berikut:
BEP(Rp) =
1-Fixed Cost
Net sales variabel cost
Adapun data penjualannya sebagai berikut:
Penjualan = Rp 88.800.000
Biaya tetap(fix cost) = Rp 19.243.100
Biaya variabel(variable cost) = Rp 27.600.000
Maka break even pointnya sebagai berikut:
BEP(Rp)
1-= Rp 19.243.100
Rp88.800.000 Rp27.600.000
=Rp 27.490.143 TC = FC+VC
TC =Rp 19.243.100 +Rp 27.600.000
(57)
Operating Propit =Rp 88.800.000 –Rp 46.843.100
= Rp 41. 956.900
Break even point tercapai pada penjualan sebesar Rp 27. 490.143,-. Ini berarti apabila perusahaan hanya mampu menjual Rp 27.490.143,- , maka perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau menderita kerugian.
2.9.3 PERMOHONAN BANTUAN PINJAMAN
TOTAL NILAI KEBUTUHAN PINJAMAN / MODAL
TOTAL NILAI KEBUTUHAN MODAL INVESTASI
TOTAL NILAI KEBUTUHAN MODAL KERJA
Rp 100.000.000
Rp 90.000.000
(58)
2.9.4 RENCANA PENGEMBALIAN PINJAMAN
JANGKA WAKTU
PENGEMBALIAN
MASA TENGGANG
PEMBAYARAN
2.9.5 AGUNAN YANG DIMILIKI 1. Jernis anggunan
2. Aspek Legalitas
3. Nilai Agunan
2.10 ANALISIS RISIKO USAHA
2.10.1 ANALISIS RESIKO USAHA
− Benih yang sudah siap panen tidak terjual seluruhnya. − Terjadi kematian masal pada benih
− Kenaikan harga pakan lele
− Penurunan daya beli petani lele/ konsumen
2.10.2 ANTISIPASI RESIKO USAHA − Melakukan penjualan terencana dan terjadwal
− Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap benih − Melakukan pemeriksaan kadar Ph tanah dan air
− Melakukan pemeriksaan kondisi air kolam
5 Tahun
1 bulan sekali
Tanah
Sertifikat BPN
(59)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pembahasan pada beberapa bab sebelumnnya, maka dapat disimpulkan bahwa bisnis plan tentang Pembibitan Ikan Lele,merupakan bisnis yang sederhana dan memerlukan sedikit modal akan tetapi memberikan keuntungan yang besar. Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang dianggap tepat dan dapat bermanfaat bagi yang ingin berbudidaya lele yang akan digunakan sebagai acuan perencanaan dalam pengembangan usaha ternak ikan lele.
A. Kesimpulan
1. Bahwa penggunaan bibit lele ukuran 8-10 cm dan 10-12 cm angka kematiannya sangta rendah,daripada ukuran dibawah 8 cm.
2. Bibit yang kami gunakan berstandar Unit pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Budidaya Air Tawar Kota Medan.
3. Benih awal usaha kami ambil dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan, dengan ukuran pendederan 1 yang berukuran 3-5 c m.
4. Budidaya lele hanya memerlukan sedikit modal, dan dapat memberikan keuntungan yang lumayan.
5. Berbudidaya lele dapat dilakukan/diterapkan dilahan sempit maupun didaerah yang kekurangan air.
(60)
B. SARAN
Dalam bisnis plan ini penulis memberikan saran
1. Melakukan budidaya likan lele yang baik dan benar dikarenakan ikan lele sering mengundang banyak peminat dan pemasarannya.
2. Budidaya lele sebaiknya dilakukan sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
3. Bagi pemberi pinjaman modal baik negeri maupun swasta dapat memberikan kemudahan bagi peternak lele dalam meminjamkan modal untuk usaha,dan dengan bunga yang lebih ringan.
(61)
DAFTAR PUSTAKA
Fuad, M, dkk, 2000, Pengantar bisnis, Penerbit PT Gramedia, Jakarta.
Hutagalung,raja Bongsu, dkk, 2010, Kewirausahaan, Penerbit USU Press, Medan. Reeve Fess, Warren, 2006, Accounting : Pengantar Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Syahyunan,2004,Manajemen Keuangan I,Penerbit USU Press,Medan
Web site:
http//www.Budidaya Lele.com (9/3/2011)
(1)
Analisis Break Even Point atau disebut pula sebagai analisis Cost Volume Propit
menganalisis perilaku biaya total, pendapatan total dan laba operasi sebagai akibat perubahan yang terjadi dalam tingkat keluaran, biaya variabel atau biaya tetap. Konsep analisis break even point berfungsi sebagai alat bagi manajemen untuk mengetahui potensi laba yang belum dimanfaatkan oleh perusahaan.
Adapun rumus Break even point, sebagai berikut:
BEP(Rp) =
1-Fixed Cost
Net sales variabel cost
Adapun data penjualannya sebagai berikut:
Penjualan = Rp 88.800.000
Biaya tetap(fix cost) = Rp 19.243.100
Biaya variabel(variable cost) = Rp 27.600.000
Maka break even pointnya sebagai berikut:
BEP(Rp)
1-= Rp 19.243.100
Rp88.800.000 Rp27.600.000
=Rp 27.490.143 TC = FC+VC
(2)
Operating Propit =Rp 88.800.000 –Rp 46.843.100
= Rp 41. 956.900
Break even point tercapai pada penjualan sebesar Rp 27. 490.143,-. Ini berarti apabila perusahaan hanya mampu menjual Rp 27.490.143,- , maka perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau menderita kerugian.
2.9.3 PERMOHONAN BANTUAN PINJAMAN
TOTAL NILAI KEBUTUHAN PINJAMAN / MODAL
TOTAL NILAI KEBUTUHAN MODAL INVESTASI
TOTAL NILAI KEBUTUHAN MODAL KERJA
Rp 100.000.000
Rp 90.000.000
(3)
2.9.4 RENCANA PENGEMBALIAN PINJAMAN
JANGKA WAKTU
PENGEMBALIAN
MASA TENGGANG
PEMBAYARAN
2.9.5 AGUNAN YANG DIMILIKI
1. Jernis anggunan
2. Aspek Legalitas
3. Nilai Agunan
2.10 ANALISIS RISIKO USAHA
2.10.1 ANALISIS RESIKO USAHA
− Benih yang sudah siap panen tidak terjual seluruhnya. − Terjadi kematian masal pada benih
− Kenaikan harga pakan lele
− Penurunan daya beli petani lele/ konsumen
2.10.2 ANTISIPASI RESIKO USAHA − Melakukan penjualan terencana dan terjadwal
− Melakukan pemeriksaan kesehatan rutin terhadap benih − Melakukan pemeriksaan kadar Ph tanah dan air
5 Tahun
1 bulan sekali
Tanah
Sertifikat BPN
(4)
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil pembahasan pada beberapa bab sebelumnnya, maka dapat disimpulkan bahwa bisnis plan tentang Pembibitan Ikan Lele,merupakan bisnis yang sederhana dan memerlukan sedikit modal akan tetapi memberikan keuntungan yang besar. Pada bab ini akan dikemukakan beberapa kesimpulan dan saran yang dianggap tepat dan dapat bermanfaat bagi yang ingin berbudidaya lele yang akan digunakan sebagai acuan perencanaan dalam pengembangan usaha ternak ikan lele.
A. Kesimpulan
1. Bahwa penggunaan bibit lele ukuran 8-10 cm dan 10-12 cm angka kematiannya sangta rendah,daripada ukuran dibawah 8 cm.
2. Bibit yang kami gunakan berstandar Unit pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Budidaya Air Tawar Kota Medan.
3. Benih awal usaha kami ambil dari UPTD Budidaya Air Tawar Kota Medan, dengan ukuran pendederan 1 yang berukuran 3-5 c m.
4. Budidaya lele hanya memerlukan sedikit modal, dan dapat memberikan keuntungan yang lumayan.
5. Berbudidaya lele dapat dilakukan/diterapkan dilahan sempit maupun didaerah yang kekurangan air.
(5)
B. SARAN
Dalam bisnis plan ini penulis memberikan saran
1. Melakukan budidaya likan lele yang baik dan benar dikarenakan ikan lele sering mengundang banyak peminat dan pemasarannya.
2. Budidaya lele sebaiknya dilakukan sebaik mungkin untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
3. Bagi pemberi pinjaman modal baik negeri maupun swasta dapat memberikan kemudahan bagi peternak lele dalam meminjamkan modal untuk usaha,dan dengan bunga yang lebih ringan.
(6)
DAFTAR PUSTAKA
Fuad, M, dkk, 2000, Pengantar bisnis, Penerbit PT Gramedia, Jakarta.
Hutagalung,raja Bongsu, dkk, 2010, Kewirausahaan, Penerbit USU Press, Medan. Reeve Fess, Warren, 2006, Accounting : Pengantar Akuntansi, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Syahyunan,2004,Manajemen Keuangan I,Penerbit USU Press,Medan
Web site:
http//www.Budidaya Lele.com (9/3/2011)