22
2.6.2 Kecepatan Pig Berjalan
Menurut Davidson 2002 pig dapat berjalan karena adanya perbedaan tekanan antara bagian yang telah dijalani dan bagian yang belum dijalani oleh pig. Jika gaya di
belakang pig lebih besar daripada gaya gesek yang arahnya berlawanan, pig akan bergerak searah dengan gaya yang diaplikasikan. Gaya yang diaplikasikan pada
prinsipnya berupa tekanan oleh propelling medium atau fluida yang menggerakkan pig. Ilustrasi tentang gaya yang berperan dalam gerakan pig seperti yang dibuat oleh
Davidson ditampilkan dalam Gambar 2.10 di bawah ini.
Gambar 2.10 Gaya yang berperan dalam gerakan
pig
Sumber : Davidson 2002
Tekanan yang dibutuhkan agar pig mulai bergerak dari keadaan diam disebut break- out pressure
atau stiction pressure. Harga tekanan ini lebih besar daripada yang dibutuh-
kan untuk menjaga gerakan pig setelah pig meluncur. Adanya tekanan awal seperti ini ditandai dengan munculnya lonjakan tekanan yang diikuti oleh penurunan tekanan hingga
akhirnya mencapai harga mendatar pada saat dilakukan peluncuran pig Davidson, 2002. Setelah tahap ini diperlukan kecepatan gas yang cocok untuk menjaga gerak konstan pig.
Belokan sampai 5D, yang berarti radius beloknya 5 kali diameter pipa tidak menimbulkan perbedaan tekanan di sekitar
pig
yang bejenis sphere Tiratsoo, 1995. Dengan demikian belokan pipa yang sama atau lebih besar dari 5D dapat dianggap pipa
lurus. Selanjutnya dikatakan pula bahwa semakin besar kecepatan
pig
akan menyebabkan berkurangnya perbedaan tekanan yang melintasi
pig
. Fenomena hubungan tekanan dengan kecepatan
pig
diperlihatkan dalam Gambar 2.11 di bawah ini. Terlihat dalam gambar tersebut bahwa perbedaan tekanan berkurang sampai 0,7 psig 0,08 kgcm
2
, pada peningkatan tekanan dua kali lipat dari 1 mdetik sampai 2 mdetik.
23 Dari gambar percobaan O’Donoghue di atas Gambar 2.9 terlihat bahwa semakin
besar diameter pig yang ditunjukkan dengan prosen selisih diameternya terhadap diameter pipa OS atau oversize maka jumlah cairan yang dihilangkan makin
bertambah. Gambar tersebut juga bercerita bahwa semakin cepat laju alir gas, maka jumlah cairan yang dihilangkan makin sedikit.
Esmaeilzadeh 2009 mencoba mengamati perjalanan pig dalam NAR pipeline di Iran. Pipa yang diapakai berdiameter 0,508 meter dengan panjang 2440 meter. Ternyata
kecepatan pig sepanjang pipa sangat dipengaruhi laju alir gas pembawanya. Pada kecepatan tinggi sekali pig mengalami keausan pada dindingnya sehingga diameternya
makin berkurang yang menyebabkan gesekan juga berkurang, selanjutnya dengan kejadian ini maka pig akan berjalan makin cepat. Pada laju volumetrik gas sedang,
kecepatan pig cenderung konstan setelah waktu tertentu. Selanjutnya jika laju gas terlalu rendah, maka pada posisi atau waktu tertentu pig akan berhenti, kemudian gas
akan terakumulasi di belakang pig yang mengakibatkan tekanannya bertambah sehing- ga dapat menjalankan pig kembali. Gambaran besarnya kecepatan pig yang dipengaruhi
oleh laju volumetrik Q gas pembawanya, terlihat dalam Gambar 2.12. Dalam gambar tersebut kecepatan linier optimal pengaliran gas ditandai dengan arsiran abu-abu.
Gambar 2.11 Gambaran penurunan tekanan karena perubahan kecepatan
Sumber : Davidson 2002
Keterangan: Sumbu tegak adalah perbedaan tekanan psi Sumbu datar adalah kecepatan aliran msec
24 Gambar 2.12 Kecepatan pig sepanjang waktu saat melewati jalur pipa gas
Sumber : Esmaeilzadeh 2009
Penelitian yang dilakukan oleh Pipeline Research Limited 2002 menunjukkan gerak pig seaat sesudah melewati perubahan diameter pipa. Pada saat awal terjadi gejo-
lak, selanjutnya setelah mencapai kestabilan seperti ditunjukkan dalam Gambar 2.13.
Gambar 2.13 Dinamika pig menurut Pipeline Research Limited
Sumber : Pipeline Research Limited 2002
25 Penelitian yang dilakukan oleh Esmaeilzadeh dan Pipeline Research Limited
menunjukkan bahwa setelah berada dalam kondisi stabil kecepatan pig akan konstan sepanjang waktu pengamatan, sedangkan jaraknya berubah secara beraturan memben-
tuk garis linier.
2.6.3 Kemampuan Foam Menyerap Cairan