13 Gambaran di atas dimaknai bahwa didamika dalam proses pendidikan karakter
besifat dinamis dari arah dan pengaruhnya. Adapun deskripsi tentang masing-masing peran dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Peran Keluarga Dalam Pendidikan Karakter
Keluarga sebagai basis pendidikan karakter, maka tidak salah kalau krisis karakter yang terjadi di Indonesia sekarang ini bisa dilihat sebagai salah satu
cerminan gagalnya pendidikan di keluarga. Korupsi misalnya, bisa dilihat sebagai kegagalan pendidikan untuk menanamkan dan menguatkan nilai
kejujuran dalam keluarga. Orangtua membangun kehidupannya di atas tindakan yang korup, akan sangat sulit menanamkan nilai kejujuran pada anak-anaknya.
Mereka mungkin tidak menyuruh anaknya agar menjadi orang yang tidak jujur, namun mereka cenderung tidak akan melihat sikap dan perilaku jujur dalam
kehidupan sebagai salah satu nilai yang sangat penting yang harus dipertahankan mati-matian. Ini mungkin bisa dijadikan satu penjelasan mengapa
korupsi di Indonesia mengalami alih generasi. Ada pewarisan sikap permisif terhadap korupsi dari satu generasi ke generasi berikutnya.Raka,2006:5
“Keluarga adalah komunitas pertama di mana manusia, sejak usia dini, belajar konsep baik dan buruk, pantas dan tidak pantas, benar dan salah. Dengan kata
lain, di keluargalah seseorang, sejak dia sadar lingkungan, belajar tata nilai atau moral. Karena tata nilai yang diyakini seseorang akan tercermin dalam
karakternya, maka di keluargalah proses pendidikan karakter berawal. Pendidikan di keluarga ini akan menentukan seberapa jauh seorang anak dalam
prosesnya menjadi orang yang lebih dewasa, memiliki komitmen terhadap nilai moral tertentu, seperti kejujuran, kedermawanan, kesederhanaan, dan
menentukan bagaimana dia melihat dunia di sekitarnya, seperti memandang orang lain yang tidak sama dengan dia
– berbeda status sosial, berbeda suku, berbeda agama, berbeda ras, berbeda latar belakang budaya. Di keluarga juga
seseorang mengembangkan konsep awal mengenai keberhasilan dalam hidup ini atau pandangan mengenai apa yang dimaksud dengan hidup berhasil, dan
wawasan mengenai masa depan Raka,2006 ”
Gambar 1 : Pendekatan Holistik dan Kontekstual Dalam Pendidikan karakter,
14
b. Peran Sekolah Dalam Pendidikan Karakter