7. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan cara dan pola kerja sendiri. Mengingat betapa pentingnya pertanyaan guru, maka hendaknya pertanyaan tersebut disiapkan sebelumnya
dan meliputi pertanyaan yang bersifat menjajaki, recall, mencari penjelasan, mengklasifikasikan, mengarahkan, melibatkan diri siswa, hipotesis, mencari kepastian, dan mencari kesimpulan.
d. Langkah-langkah Metode Inquiry.
Langkah-langkah metode inquiry dalam kelompok kecil small group inquiry dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Membina suasana yang responsife. Dalam hal ini kegiatan guru adalah menjelaskan arti dan proses inquiry, sedangkan siswa memperhatikan
penjelasan guru dan bertanya apabila belum jelas. Guru akan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab oleh siswa dengan “ya atau tidak”, memberi contoh hal tersebut beberapa soal.
2. Mengemukakan permasalahan untuk di inquiry. Dalam langkah ini harus dijaga agar guru tidak menjawab sendiri pertanyaan-pertanyaan permasalahannya,
tetapi arahkanlah atau binalah agar siswa dapat menjawabnya. Kegiatan guru adalah melemparkan permasalahan melalui ceritera, film, gambar dan lain-lain. Kemudian
mengajukan pertanyaan-pertanyaan tersebut ke arah mencari, merumuskan dan meperjelas permasalahan dari ceritera, film, gambar tadi. Tanya jawab berhenti apabila masalah sudah terumuskan dan jelas.
Siswa : memperhatikan, menganalisis, merumuskan dan menjawab. 3. Pertanyaan-pertanyaan siswa.
Siswa : mengajukan pertanyaan yang sifatnya mencari atau mengajukan informasi atau data tentang masalah tersebut.
Guru : hanya menjawab “ya atau tidak” atau seperlunya mengarahkan pertanyaan pada permasalahannya.
4. Merumuskan hipotesis asumsi atau perkiraan yang diperkirakan merupakan jawaban dari pada permasalahan tersebut. Perkiraan ini nanti akan terlihat terbukti atau tidaknya pada saat pengumpulan dan pembuktian data.
Siswa : mencoba merumuskan hipotesis permasalahan tersebut tentang sebab atau pemecahan permasalahan tersebut.
Guru : membantu dan mengarahkan dalam bentuk pertanyaan atau pancingan. 5. Menguji hipotesis.
Guru : mengajukan pertanyaan yang bersifat meminta data, membuktikan dan pembuktian data. Siswa: menjawab dan memberikan data, selanjutnya membuktikan data serta kebenarannya.
Langkah-langkah di atas akan lebih sempurna apabila kemudian diakhiri dengan pengambilan kesimpulan dan perumusan-perumusan. Kegiatan ini dilakukan oleh guru bersama siswa.
e. Keunggulan Metode Inquiry.
1. Mengembangkan sikap keterampilan siswa untuk mampu memecahkan permasalahan serta mengambil keputusan secara obyektif dan mandiri.
2. Meningkatkan potensi itelektual siswa.
logis, analitis baik secara individu maupun secara kelompok.
f. Kelemahan Metode Inquiry.
1. Terlalu menekankan pada aspek intelektual atau kognitif, dan mengabaikan aspek afektif atau aspek emosional dalam proses belajar mengajar.
2. Hanya dapat mencari satu pengertian. 3. Jalannya pelajaran agak lambat.
4. Kelas yang besar menimbulkan kegaduhan.
g. Bilamana Metode Inquiry Digunakan?.
Walaupun metode inkuiri – diskoveri dipandang sebagai metode yang efektif dalam pengajaran IPS, tetapi
menggunakannya hendaknya disesuaikan dengan sifat dan tujuan yang hendak dicapai. Dengan kata lain tidak semua pengajaran IPS harus diinquirykan atau diajarkan dengan metode inquiry. Metode inquiry akan efektif jika
pengajaran itu bertujuan mengembangkan pengertian kognitif. Tetapi jika pengajaran itu bermaksud menyampaikan informasi, metode ini sebaiknya tidak digunakan.
Pengertian yang dibangun melalui metode inkuiri akan tertanam secara mantap dalam pikiran dan proses pencapaiannya akan meninggalkan kesan yang amat berharga bagi pelakunya. Dengan latihan yang teratur,
diharapkan pengalaman itu akan menjadi keterampilan yang dimiliki dan akan menumbuhkan sikap percaya pada diri sendiri setiap kali menghadapai masalah. Dengan demikian siswa akan menjadi tabah tidak mudah bingung
dalam menghadapi suatu masalah, karena ia mengetahui jalan ke luar dengan menempuh cara yang telah diketahuinya. Setiap kali ia menghadapi masalah yang sulit ia akan segera berusaha meneliti, menganalisa data
yang berkaitan dan kemudian menyusun cara memecahkannya. Tetapi hendaknya jangan menganggap bahwa penggunaan metode inquiry dalam proses belajar mengajar
selalu dianggap bermakna optimal. Sebaliknya menganggap apriori, bahwa penggunaan metode ekspositori kurang bermakna bagi siswa. Mungkin saja terjadi pengalaman dalam proses belajar mengajar, penggunaan metode
ekspositori justru sangat bermakna dan sebaliknya penggunaan metode inquiry atau discovery yang sampai pada penemuan, tanpa sepenuhnya dimengerti oleh siswa.
2. Metode Pemecahan Masalah Problem Solving.