meningkatkan serta teguran bagi yang melanggar untuk jangan mengulanginya kembali.
4 siswa menjawab pertanyaan wawancara c. Refleksi dan evaluasi
Setelah melaksanakan observasi maka hasil kegiatan observasi dianalisis bersama, selanjutnya dilakukan refleksi. Kemudian dilakukan
diskusi untuk mengevaluasi hasil pelaksanaan tindakan, penilaian terhadap proses, masalah-masalah yang muncul dan segala hal yang
berkaitan dengan tindakan yang dilakukan. Setelah itu mencari solusi untuk mengatasi masalah yang dihadapi. Kegiatan refleksi bertujuan agar
dapat membuat rencana perbaikan pada siklus selanjutnya,sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai pada siklus selanjutnya. Indikator
keberhasilan siklus yaitu apabila siswa sudah mulai mengetik dengan benar yaitu dapat dilihat melalui pengamatan oleh peneliti.
2. Siklus II dan seterusnya
Siklus II dilaksanakan setelah dilakukan refleksi pada siklus I. Jika pada siklus I ditemukan kekurangan atau belum mencapai kriteria
indikator keberhasilan maka perlu ada rancangan ulang yang diperbaiki dan dimodifikasi untuk melakukan siklus yang kedua. Apabila siklus II
belum ada peningkatan maka dilakasanakan siklus selanjutnya.
E. Subyek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X AP 1 SMK Muhammadiyah 1 Tempel yang berjumlah 23 siswa. Subjek penelitian ditentukan dengan
memilih satu kelas yang mengalami permasalahan dalam penyerapan materi yang diberikan guru. Permasalahan tersebut antara lain: perhatian siswa yang
belum optimal, siswa banyak mengobrol dengan teman lainnya sehingga pembelajaran yang berlangsung kurang kondusif dan prestasi belajar yang ada
pun masih cukup rendah.
F. Definisi Operasional
a.
Reward and Punishment Reward
adalah segala sesuatu yang berupa penghargaan yang menyenangkan perasaan yang diberikan kepada siswa karena hasil baik
dalam proses pendidikannya dengan tujuan agar senantiasa melakukan pekerjaan yang baik dan terpuji. Sedangkan
Punishment
merupakan suatu bentuk konsekuensi yang diberikan karena siswa melanggar peraturan yaitu
berupa hukuman. Hukuman yang diberikan bukanlah dengan kekerasan, tetapi diberikan dengan ketegasan. Jika hukuman dilakukan dengan
kekerasan, maka hukuman tidak lagi memotivasi siswa untuk berbuat baik, melainkan membuat siswa merasa takut dan benci sehingga dapat
menimbulkan pemberontakan batin.
Reward
dan
Punishment
merupakan dua
bentuk metode
dalam memotivasi seseorang untuk melakukan kebaikan dan meningkatkan
prestasinya. Kedua metode ini sudah cukup lama dikenal dalam dunia kerja. Tidak hanya dalam dunia kerja, dalam dunia penidikan pun kedua ini kerap
kali digunakan.
Langkah-langkah pembelajaran dengan metode
Reward and Punishment
sebagai berikut: 1
Guru mengenalkan metode pembelajaran yang akan digunakan untuk pertemuan-pertemuan selanjutnya yaitu pengenalan metode
Reward and Punishment
beserta langkah-langkahnya. 2
Metode yang digunakan sama seperti yang sebelumnya yaitu penugasan, guru memberikan penugasan kepada siswa, kemudian
siswa menyelesaikannya dengan tambahan pemberian
Reward and Punishment
bagi siswa yang menyelesaikan penugasan sesuai dengan aturan yang telah disepakati bersama maka diberikan tambahan nilai,
pujian dan hadiah, apabila siswa melanggar aturan maka akan dikenai
Punishment
berupa teguran. 3
Setiap siswa membawa tugasnya masing-masing dan diketik sesuai dengan aturan mengetik dengan benar yaitu tangan sesuai dengan
posisi huruf yang tepat dan mata melihat layar komputer bukan
keyboard
. b.
Prestasi belajar siswa Prestasi belajar siswa merupakan alat untuk mengukur berhasil
tidaknya suatu proses pembelajaran yang telah dilakukan oleh guru. Sedangkan bagi siswa, prestasi belajar digunakan untuk mengukur sejauh
mana siswa telah menguasai materi yang diberikan oleh guru. . Prestasi belajar dapat diperoleh dengan cara belajar dan terus berusaha
agar dapat mencapai nilai di atas kriteria ketuntasan minimal KKM atau
mendapat nilai yang lebih bagus diantara siswa yang lain maka siswa tersebut dapat dikatakan berprestasi..
G. Data dan Sumber Data