Gambaran Umum Film “?” Tanda Tanya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Film “?” Tanda Tanya Gambar 4.1 Cover Film “?” Tanda Tanya 4.1.1 Tim Produksi Produser Eksekutif : Erick Thohir Produser : Hanung Bramantyo, Celerina Judisari Sutradara : Hanung Bramantyo Produser Pelaksana : Talita Amilia Penata Fotografi : Yadi Sugandi Penata Artistik : Fauzi Penata Suara : Satrio Budiono, Shaft Daultsyah Penata Musik : Tya Subiakto Penulis Skenario : Titin Watimena Pemilih Peran : Zaskia Adya Mecca Penata Kostum dan Tata Rias : Retno Ratih Damayanti Penyunting Gambar : Cesa David Luckmansyah Foto Poster : CS Wijaya Disain Poster : www.michaeltju.com 4.1.2 Penokohan Tabel 4.1 Daftar Nama Tokoh Utama dan Karakter yang diperankan Nama Peran Gambar Keterangan Reza Rahadian Soleh Seorang lelaki pengangguran yang hidup dalam impiannya untuk menjadi seseorang yang berarti bagi istri, adik dan anaknya, namun belum mendapatkan jalan yang baik. Soleh akhirnya menjadi anggota banser NU Revalina S Temat Menuk Seorang perempuan yang cantik dan soleha yakni istri dari Soleh. Cinta Menuk kepada suaminya begitu besar meski suaminya tidak memiliki pekerjaan. Menuk memilih Soleh daripada Hendra, anak dari Tan Kat Sun yang keturunan Tionghoa, karena Soleh beragama Islam. Untuk mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari, Menuk bekerja di di restoran Kanton Pak Tan. Rio Dewanto Ping Hen Anak dari Tan Kat Sun dan Lim Giok Lie yang sedang mencari jati diri. Dalam proses pencarian jati diri tersebut, dia selalu bertentangan dengan kedua orangtuanya, termasuk dalam menjalankan usaha restoran. Hendra atau Ping Hen jatuh cinta pada Menuk dan merasa sakit hati berkepanjangan karena Menuk lebih memilih Soleh yang pengganguran dikarenakan Soleh seorang Muslim. Henky Solaiman Tan Kat Sun Seorang ayah dan pengusaha restoran masakan Cina. Dalam kondisi kesehatannya yang tidak baik, pak Tan selalu bersikap positif dan menghargai orang disekitarnya, namun ia merasa jengkel dengan sikap anaknya yang tidak peduli terhadap usaha keluarga. Agus Kuncoro Surya Seorang pemuda yang memiliki mimpi menjadi bintang film tetapi selalu memerankan peranan-peranan kecil. Surya mendapatkan peran menjadi tokoh utama untuk pertama kalinya dalam pementasan penyalipan Yesus Kristus. Walaupun seorang Muslim, Surya berhasil memerankan dengan baik beberapa peran yang dipercayakan olehnya. Endhita Rika Seorang janda beranak satu, pemilik toko buku yang baru saja berpindah agama. Karena status janda dan keputusannya pindah agama, Rika sering mendapat cemoohan dari para tetangga, namun Rika tetap pada pendiriannya. Rika juga harus menghadapi protes dari anaknya, Abi dan ibunya atas keputusannya tersebut. 4.1.3 Sekilas tentang Film “?” Tanda Tanya Film “?” Tanda Tanya produksi Mahaka Pictures dan Dapur Film mengangkat pluralitas bangsa Indonesia dengan berbagai keberagaman agama dan juga etnis serta permasalahan sosialnya. Paham pluralisme dalam film ini terlihat pada narasi awal, “semua jalan setapak itu berbeda-beda, namun menuju ke arah yang sama: mencari satu hal yang sama dengan satu tujuan yang sama, yaitu Tuhan”. Film garapan Hanung Bramantyo ini mengangkat cerita yang cenderung sensitif di masyarakat Indonesia karena memberikan gambaran keberagaman dan fenomena-fenomena yang terjadi di Indonesia, baik dan buruknya. Hal ini menyebabkan pro-kontra di masyarakat menyikapi rilisnya film ini. Hanung Bramantyo mengangkat sosok Soleh yang mewakili Banser Nahdlatul Ulama NU, hal ini menuai protes dari Banser NU kota Surabaya karena dianggap mendeskreditkan Islam dengan penggambaran sosok Soleh yang mudah cemburu dan memiliki pemikiran dangkal. Saat film ini menjadi wacana di masyarakat, banyak ancaman pemboikotan Film “?” Tanda Tanya dari ormas-ormas Islam, seperti FPI, MUI, dan NU. Film ini berhasil rilis pada tanggal 7 April 2011 lalu, tetapi tak bertahan lama, hanya seminggu beredar di bioskop-bioskop karena laporan ormas Islam tersebut. Selain itu, FPI juga melakukan pencekalan pada Stasiun Televisi SCTV yang akan menayangkan Film “?” Tanda Tanya saat Hari Raya Idul Fitri. FPI menganggap bahwa SCTV turut membangun kebencian antar umat beragama jika menayangkan film tersebut. Selain kontroversinya tersebut, film “?” Tanda Tanya juga meraih beberapa prestasi di dalam industri perfilman. Sejak penayangan Film “?” Tanda Tanya pada 7 April 2011 di bioskop, penjualan tiket mencapai 120.000 selama 5 hari tayang. Selain itu film ini juga berhasil menjadi nominator di Festival Film Indonesia FFI 2011 dan juga Festival Film Bandung 2012 bahkan memenangkan salah satu nominasi. Festival Film Indonesia FFI 2011:  Hanung Bramantyo menjadi nominator Sutradara Terbaik  Titien Watimena menjadi nominator Penulis Skenario Terbaik  Hanung Bramantyo menjadi nominator Penulis Cerita Asli Terbaik  Yadi Sugandi menjadi pemenang Pengarah Sinematografi Terbaik  Fauzi menjadi nominator Pengarah Artistik Terbaik  Cesa David Lucmansyah menjadi nominator Penyunting Gambar Terbaik  Satrio Budiono dan Saft Daultsyah menjadi nominator Penata Suara Terbaik  Agus Kuncoro menjadi nominator Pemeran Pendukung Pria Terbaik  Endhita menjadi nominator Pemeran Pendukung Wanita Terbaik Festival Film Bandung 2012  Hanung Bramantyo menjadi nominator Sutradara Terpuji  Yadi Sugandi menjadi nominator Penata Kamera Terpuji  Tanda Tanya menjadi nominator Poster Terpuji Festival 4.1.4 Sinopsis Film “?” Tanda Tanya Film “?” Tanda Tanya bercerita tentang fenomena keberagaman yang ada di Indonesia, baik itu agama maupun etnis, dua hal yang sensitif dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia saat ini. Film yang mengambil setting di kota Semarang ini mengangkat beberapa kasus yang pernah terjadi di Indonesia yang berlatar perbedaan agama dan etnis. Dalam film ini menceritakan tentang Soleh diperankan oleh Reza Rahardian suami dari Menuk diperankan oleh Revalina S Temat yang merasa tidak berarti bagi keluarganya karena dia seorang pengangguran. Sampai akhirnya Soleh menyuruh istrinya untuk menceraikan dirinya karena merasa derajatnya lebih rendah dibanding Menuk yang memiliki pekerjaan. Menuk bekerja oleh Tuan Tan Kat Sun diperankan oleh Hengky Solaiman sebagai pelayan di r estoran “Conton Chinnese Food”. Menuk terpukul atas apa yang diucapkan suaminya, hingga pada akhirnya Soleh datang menemui Menuk untuk meminta maaf dan mengabarkan bahwa ia mendapatkan pekerjaan, pekerjaan yang selama ini dicita-citakan yakni menjadi anggota Banser Nahdlatul Ulama NU. Menuk kurang senang mendengar berita itu, justru cenderung takut karena dia tahu bahwa tugas seorang Banser NU sangat berresiko bahkan nyawa taruhannya. Di sisi lain diceritakan tentang keluarga Tan Kat Sun, seorang Tionghoa beragama Kong Hu Cu yang memiliki anak bernama Ping Hen diperankan oleh Rio Dewanto. Tan Kat Sun dikenal sebagai seseorang yang memiliki toleransi agama yang tinggi karena pegawai yang bekerja di restoran masakan Cina miliknya beragama Islam. Tan Kat Sun selalu mengingatkan dan memberi waktu pegawainya untuk melaksanakan sholat di tempat yang disediakan. Toleransi sangat kental padanya, ia mau menjawab salam ketika Menuk mengucap “Assalammu’alaikum”, ia juga menghargai umat muslim ketika menjalankan ibadah puasa dengan menutup restorannya menggunakan kain putih serta memberi libur panjang kepada pegawainya yang merayakan hari raya Idul Fitri. Berbeda dengan sifat orang tuanya, Ping Hen memiliki sifat yang keras. Ia tidak memikirkan usaha orang tuanya yang berjuang membesarkan usaha restoran mereka, ia lebih sering menghabiskan waktu dengan bersenang-senang. Ia menjadi sosok yang keras hati akibat luka masalalunya. Ia kecewa dengan hubungan percintaan masalalunya bersama Menuk yang harus kandas karena perbedaan agama diantara mereka dan Menuk lebih memilih Soleh yang seagama. Di lain sisi juga diceritakan tentang kehidupan Rika diperankan oleh Endhita yang membuat keputusan besar dalam hidupnya yakni berpindah agama. Semua berpikir bahwa kegagalan pernikahannyalah yang menyebabkan ia mengambil keputusan menjadi seorang khatolik. Ia bercerai dengan suaminya karena ingin berpoligami. Ketegaran Rika menarik perhatian Surya diperankan oleh Agus Kuncoro yang peduli dengannya dan Abi anaknya. Surya yang hanya seorang figuran yang memiliki mimpi sebagai bintang film terkenal selalu ada untuk Rika dan Abi. Tak jarang Rika juga membalas kebaikan Surya dengan menawarkan pekerjaan kepada Surya. Meskipun mereka berbeda agama, tetapi mereka tetap mampu hidup berdampingan dan memperlihatkan sikap toleransi. Konflik batin terjadi saat Surya diberi tawaran memerankan tokoh Yesus dalam drama Paskah di gereja tempat Rika beribadah. Tetapi setelah memantapkan hatinya ia mau dan berhasil memerankan tokoh Yesus dengan apik. Konflik sering terjadi ketika perbedaan tidak bisa di tolerir. Ketika Ping Hen berusaha menggantikan tugas ayahnya untuk mengurus restorannya, ia tidak memberikan waktu untuk pegawainya melaksanakan sholat, ia juga melepas kain penutup restoran saat bulan puasa karena ia berpikir dengan ditutupi kain, restoran menjadi sepi, bahkan lebaran Idul Fitri yang biasanya lima hari, ia merubah kebijakan dengan memberi libur hanya sehari. Hal ini membuat Soleh naik pitam dan membawa rombongan menuju restoran “Conton Chinnese Food” untuk memporak porandakan isi restoran karena dianggap tidak toleransi. Selain mengangkat konflik, film ini juga menceritakan fenomena penyelamatan gereja dari serangan terorisme berupa bom oleh anggota banser NU, yang disini diwakili oleh sosok Soleh. Saat perayaan Natal, Soleh yang sedang bertugas sebagai anggota banser NU menjaga gereja dan menemukan kotak mencurigakan yang ternyata berisi rakitan bom. Ia membawa bom itu keluar dan mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan semua orang. Di akhir cerita digambarkan sosok Hendra atau Ping Hen berpindah agama menjadi seorang Muslim dan menepati janjinya kepada Tan Kat Sun sebelum ayahnya itu meninggal. Untuk mengenang jasa Soleh yang menjadi pahlawan menyelamatkan jemaat gereja dari ancaman bom, maka gapura masuk ke gang “Pasar Baru” dirubah menjadi “Pasar Soleh”.

4.2 Penyajian dan Analisis Data

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kontestasi “Citra Islam” dalam Film “?” Tanda Tanya

0 0 20

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kontestasi “Citra Islam” dalam Film “?” Tanda Tanya T1 362008093 BAB I

0 0 10

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kontestasi “Citra Islam” dalam Film “?” Tanda Tanya T1 362008093 BAB II

0 0 41

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Kontestasi “Citra Islam” dalam Film “?” Tanda Tanya T1 362008093 BAB V

0 0 3

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ketika Toleransi Sedang Dipertanyakan? (Analisis Wacana Kritis pada Film Tanda Tanya “?”)

0 1 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ketika Toleransi Sedang Dipertanyakan? (Analisis Wacana Kritis pada Film Tanda Tanya “?”) TI 362008008 BAB I

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ketika Toleransi Sedang Dipertanyakan? (Analisis Wacana Kritis pada Film Tanda Tanya “?”) TI 362008008 BAB II

0 0 21

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ketika Toleransi Sedang Dipertanyakan? (Analisis Wacana Kritis pada Film Tanda Tanya “?”) TI 362008008 BAB IV

0 1 12

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ketika Toleransi Sedang Dipertanyakan? (Analisis Wacana Kritis pada Film Tanda Tanya “?”)

0 0 24

SKENARIO FILM “?” TANDA TANYA

1 1 85