Pada pola gambar Scatterplot di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak, baik di bagian atas angka 0 atau di bagian
bawah angka 0 dari sumbu vertikal atau sumbu Y. Selain itu penyebaran titik- titik data tidak membentuk pola. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model regresi ini.
3. Uji Hipotesis
Teknik analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis pertama dan hipotesis kedua pada penelitian ini menggunakan teknik analisis
regresi sederhana, sedangkan untuk menguji hipotesis ketiga menggunakan teknik analisis regresi berganda. Hasil uji hipotesis
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. a. Pengujian regresi sederhana
Regresi linier sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen.
1 Hipotesis Pertama: Terdapat pengaruh positif Komisaris Independen terhadap Kinerja Perusahaan makanan minuman yang
terdaftar di BEI tahun 2011-2013. Ringkasan hasil analisis regresi sederhana dengan menggunakan
SPSS 16.0 for windows untuk hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
Tabel.6 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana Hipotesis Pertama
Variabel Nilai r
Nilai t Konstanta
Koefisien Sig.
r hitung
r
2
r Tabel
t hitung
t tabel
X
1
-Y 0,683
0,466 0,297
6,057 1,682
-0,322 0,022
0,000
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0 for windows yang Diolah a Pesamaan Regresi
Berdasarkan nilai kostanta dan koefisien tabel 6 di atas, maka dapat disusun persamaan garis regresi sebagai berikut :
Y = -0,322 + 0,022 X
1
Berdasarkan persamaan tersebut, dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi Komisaris Independen sebesar 0,022 dan
nilai konstanta -0,322 yang berarti jika variabel Komisaris Independen dianggap nol 0, maka nilai Kinerja Perusahaan
adalah -0,322. Koefisien regresi Komisaris Independen bernilai positif, yang berarti apabila terjadi kenaikan komisaris
Independen sebesar 1 point, maka Kinerja Perusahaan akan naik sebesar 0,022.
b Koefisien Korelasi r Berdasarkan tabel di atas hasil analisis regresi sederhana
diperoleh nilai koefisien korelasi r hitung Komisaris
Independen sebesar 0,683 lebih besar dari r tabel = 0,297. Berdasarkan hasil tersebut maka terdapat hubungan yang positif
antara Komisaris Independen terhadap Kinerja Perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013.
c Koefisien Determinasi r
2
Berdasarkan hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi r
2
sebesar 0,466, dapat diartikan pula besarnya pengaruh Komisaris Independen
terhadap kinerja perusahaan yaitu 46,6. Besarnya nilai koefisien regresi X
1
0,022 dan bilangan konstantanya -0,322. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat
disimpulkan terdapat pengaruh positif Komisaris Independen terhadap Kinerja Perusahaan pada perusahaan makanan dan
minuman yang terdaftar di BEI karena koefisien regresi X
1
Komisaris Independen bernilai positif. Sig level menunjukkan 0,000 0,05 maka dapat diketahui bahwa variabel X
1
Komisaris Independen terdapat pengaruh yang signifikan terhadap Kinerja
Perusahaan makanan dan minuman. Jadi Komisaris Independen berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kinerja Perusahaan
pada perusahaan makanan minuman yang terdaftar di BEI. d Uji Signifikansi t
Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji t, pembahasannya adalah sebagai berikut :
H
0 :
Tidak terdapat pengaruh positif Komisaris Independen terhadap Kinerja Perusahaan makanan minuman yang terdaftar
di BEI pada tahun 2011-2013. H
a
: Terdapat pengaruh positif Komisaris Independen terhadap Kinerja Perusahaan makanan minuman yang terdaftar di BEI
pada tahun 2011-2013. H
ditolak jika t
hitung
≥
R
t
tabel
; � = 0,05
Berdasarkan hasil output SPSS dapat diketahui bahwa : t
hitung
= 6,057 t
tabel a = 0,05
= 1,682 Maka dapat disimpulkan bahwa H
ditolak dan H
a
diterima karena t
hitung
≥
R
t
tabel,.
Berdasarkan hal tersebut maka hipotesis diterima terdapat pengaruh positif dan signifikan Komisaris
Independen terhadap Kinerja Perusahaan makanan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013. Rangkuman hasil pengujian
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran. 2 Hipotesis kedua: Terdapat pengaruh positif Komite Audit terhadap
Kinerja Perusahaan makanan minuman yang terdaftar di BEI tahun 2011-2013.
Ringkasan hasil analisis regresi sederhana dengan menggunakan SPSS 16.0 for windows untuk hipotesis kedua dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
Tabel.7 Rangkuman Hasil Analisis Regresi Sederhana Hipotesis Kedua
Variabel Nilai r
Nilai t Konstanta
Koefisien Sig.
r hitung
r
2
r Tabel
T hitung
t tabel
X
2
-Y 0,516
0,266 0,297
3,900 1,682
-0,16 0,86
0,000
Sumber: Hasil Output SPSS 16.0 for windows yang Diolah a Persamaan Regresi
Berdasarkan nilai kostanta dan koefisien tabel 6 di atas, maka dapat disusun persamaan garis regresi sebagai berikut :
Y = -0,16 + 0,86 X
2
Berdasarkan persamaan tersebut, dapat diketahui bahwa nilai koefisien regresi Komisaris Independen sebesar 0,86 dan
nilai konstanta -0,16 yang berarti jika variabel Komisaris Independen dianggap nol 0, maka nilai Kinerja Perusahaan
adalah -0,16. Koefisien regresi Komisaris Independen bernilai positif, yang berarti apabila terjadi kenaikan komisaris
Independen sebesar 1 point, maka Kinerja Perusahaan akan naik sebesar 0,86.
b Koefisien Korelasi r Berdasarkan tabel di atas hasil analisis regresi sederhana
diperoleh nilai koefisien korelasi r hitung Komite Audit terhadap Kinerja Perusahaan sebesar 0,516 lebih besar dari nilai
r tabel = 0,297. Berdasarkan hal tersebut maka terdapat hubungan yang positif antara Komite Audit terhadap Kinerja